1

Barang Hilang di Bandara, Begini Prosedur Penanganannya

Kabar6.com

Kabar6–PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan prosedur penanganan barang hilang atau tertinggal (lost item) yang ditemukan di 16 bandara yang dikelola Perseroan itu.

VP of Airport Global Service Angkasa Pura II Anindita Galuh Wardhani mengatakan prosedur penanganan barang hilang/tertinggal yang telah berlaku sejak 1 September 2019 itu untuk memberikan adanya kepastian penananganan terhadap barang hilang/tertinggal.

“Kami pastikan barang hilang atau tertinggal yang ditemukan di bandara akan disimpan terlebih dahulu dalam batas waktu tertentu hingga nantinya diambil oleh pemilik barang tersebut,” ujarnya melalui keterangan tertulis, (Senin 9/9/2019).

Adapun barang hilang/tertinggal dimaksud adalah seluruh barang yang ditemukan di area gedung terminal atau sisi darat bandara, dan bukan barang yang ditahan oleh petugas bandara karena termasuk barang yang dilarang untuk dibawa terbang.

**Baca juga: Taksi Listrik Resmi Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.

Barang hilang/tertinggal (lost item) juga bukan termasuk bagasi penumpang pesawat yang diketahui hilang, tertukar, atau tertinggal ketika penumpang yang bersangkutan telah tiba di bandara tujuan. Layanan bagasi penumpang dengan isu seperti itu akan ditangani oleh bagian Lost and Found dari maskapai.

Secara detail, berikut prosedur penanganan barang hilang/tertinggal di bandara-bandara Angkasa Pura II:

a. Masa simpan barang hilang/tertinggal adalah 30 hari kalender.

b. Khusus barang berupa makanan dan barang berbahaya (dangerous goods) adalah 1×24 jam.

c. Apabila barang diambil setelah melewati masa simpan maka akan dikenakan biaya penitipan barang.

d. Barang yang melewati masa simpan dan tidak diklaim maka akan disumbangkan atau dimusnahkan/dihancurkan (kategori tertentu).

Adapun bagi penumpang pesawat dan pengunjung bandara yang merasa barangnya hilang atau tertinggal maka bisa melaporkan melalui situs www.angkasapura2.co.id serta Contact Center Airport 138, atau langsung menghubungi Customer Service Angkasa Pura II di bandara.

Aninditha mengatakan penumpang pesawat tidak perlu khawatir apabila merasa barangnya tertinggal di bandara, karena terminal penumpang pesawat dilengkapi CCTV yang memantau pergerakan hampir di seluruh ruang terminal.

“Di terminal juga banyak dijumpai personil customer service yang siap merespons cepat laporan penumpang terkait barang hilang/tertinggal,” katanya.

Aninditha mengatakan setiap laporan yang masuk akan ditindaklanjuti di lapangan dengan melibatkan personil yang berkepentingan seperti misalnya Aviation Service, termasuk juga penelusuran melalui CCTV hingga keberadaan barang berhasil diidentifikasi atau ditemukan.

“Jika barang hilang/tertinggal sudah ditemukan, prosedur pengambilannya sangat mudah dan cepat karena juga memanfaatkan aplikasi,” kata Aninditha.

Pemilik barang cukup membawa ID claim, kemudian mengisi Berita Acara Serah Terima (BAST). Lalu, personil AP II cukup meng-upload BAST tersebut beserta foto dokumentasi serah terima ke aplikasi LOSI. Apabila pemilik barang diwakilkan, maka harus membawa surat kuasa.

Adapun menyusul prosedur yang berlaku ini maka Angkasa Pura II memberlakukan masa transisi dengan menetapkan sejumlah kebijakan terhadap barang hilang atau tertinggal yang saat ini sudah ditemukan di bandara, sebagai berikut:

a. Seluruh barang yang ditemukan sebelum tanggal 1 januari 2019 akan dimusnahkan/disumbangkan.

b. Seluruh barang yang ditemukan pada periode 1 januari 2019 sampai dengan 31 agustus 2019 akan dimusnahkan/disumbangkan 30 hari kalender setelah dilakukan publikasi.

c. Seluruh barang yang ditemukan setelah tanggal 31 agustus 2019, mengikuti ketentuan yang berlaku (prosedur baru yang berlaku mulai 1 September 2019).

(GFM)




Taksi Listrik Resmi Beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) konsisten mendukung pengembangan kendaraan bermotor berbasis listrik di Indonesia, termasuk untuk sektor transportasi publik.

Di salah satu bandara yang dikelola Angkasa Pura II yaitu Soekarno-Hatta saat ini telah tersedia taksi listrik Blue Bird. Bahkan, Soekarno-Hatta menjadi bandara pertama di Asia yang menyediakan layanan taksi full electric.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan keberadaan taksi listrik dapat meningkatkan daya saing Soekarno-Hatta dan menunjukkan keseriusan bandara dalam pengembangan kendaraan listrik.

“Adanya taksi listrik di Soekarno-Hatta merupakan upaya kami mendorong penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik. Selain itu, taksi listrik merupakan salah satu strategi kami dalam mewujudkan konsep eco airport di Soekarno-Hatta,” ujarnya (Senin, 9/9/2019).

“Dalam mengembangkan Soekarno-Hatta kami selalu merujuk kepada kemajuan dan pemanfaatan teknologi, salah satunya melalui kerja sama dengan Blue Bird dalam menghadirkan full electric taxi,” jelas Muhammad Awaluddin.

Layanan taksi listrik itu dapat dijumpai di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Blue Bird menggunakan dua merek kendaraan sebagai taksi listrik, yakni BYD dan Tesla.

Jumlah taksi BYD di Soekarno-Hatta saat ini mencapai 25 unit, sementara itu Tesla sebanyak 4 unit.

Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni S. Purnomo menegaskan bahwa layanan full electric taxi di Soekarno-Hatta adalah yang pertama di Asia.

“Untuk di airport ini [layanan full electric taxi] adalah yang pertama di Asia. Bersama Soekarno-Hatta, kami menghadirkan layanan zero emission,” ujar Noni S. Purnomo.

Di Terminal 3 Soekarno-Hatta pun kini telah tersedia fasilitas untuk mengisi ulang daya listrik untuk taksi listrik Blue Bird.**Baca juga: Mengenal 7 Kendaraan Listrik di Bandara Soekarno-Hatta.

Selain taksi listrik, di Soekarno-Hatta juga terdapat sejumlah kendaraan berbasis listrik yaitu: Skytrain, bus listrik, skuter listrik, Segway, dan baggage towing tractor.

Ke depannya, Angkasa Pura II mendukung agar lebih banyak lagi kendaraan operasional atau transportasi publik yang bisa dikonversi menjadi berbasis listrik.(GFM)




Jembatan Penghubung Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Tahun Depan

Kabar6.com

Kabar6-President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menargetkan jembatan penghubung Bandara Soekarno-Hatta-Tangerang-Jakarta beroperasi tahun depan. “Kami targetkan jembatan ini siap dioperasikan pada 2020,” jelas Muhammad Awaluddin, Kamis 29/8/2019.

Awaluddin mengatakan Soekarno-Hatta telah menjadi magnet pertumbuhan ekonomi sehingga aksesibilitas menjadi hal yang cukup penting.“Cukup banyak aktivitas bisnis bermunculan di sekitar bandara seperti saat ini sudah ada sejumlah hotel dan wilayah perkantoran sehingga aksesibilitas menjadi hal yang penting agar operasional bandar juga tidak terganggu.”

Menurut Awaluddin, membangun jembatan yang mengintegrasikan lalu lintas dari dan ke bandara, Jakarta dan Tangerang adalah upaya Angkasa Pura II untuk menjaga aksesibilitas tetap lancar.

**Baca juga: Tingkatkan Aksebilitas Bandara Soekarno-Hatta Bangun Jembatan Penghubung.

Jembatan tersebut dibangun dengan 4 lajur dengan total terdapat 9 bagian pekerjaan yakni frontage utara, interchange utara, diagonal utara, clover utara, frontage selatan, interchange selatan, diagonal selatan, clover selatan, dan jembatan utama.

Keberadaan infrastruktur ini nantinya diharapkan juga dapat memberikan nilai tambah bagi kawasan sekitar bandara untuk mendorong lebih bergeliatnya aktivitas perekonomian. (GFM)




Tingkatkan Aksebilitas Bandara Soekarno-Hatta Bangun Jembatan Penghubung

Kabar6.com

Kabar6–Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada tahun depan memiliki jembatan baru yang menyerupai daun semanggi guna meningkatkan aksesibilitas dari dan ke bandara terbesar di Indonesia itu.

Jembatan baru itu tepatnya berbentuk setengah daun semanggi. Sementara, infrastruktur yang benar-benar mirip daun semanggi penuh adalah Jembatan Semanggi yang terletak di Jakarta, di persimpangan antara Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan jembatan itu tengah dibangun tepat di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi bandara yaitu Jalan Perimeter Utara dan Jalan Perimeter Selatan.

“Adanya infrastruktur tersebut membuat lalu lintas kendaraan bermotor di kawasan Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Jakarta menjadi terintegrasi,” ujarnya Kamis 29/8/2019.

Dengan adanya jembatan ini, kata Awaluddin, kendaraan bermotor pun memiliki sejumlah alternatif, baik dari Jalan Perimeter Utara langsung menuju Perimeter Selatan dan sebaliknya, atau dari Perimeter Utara/Perimeter Selatan menuju arah bandara/Jakarta.

Adapun saat ini jumlah pergerakan kendaraan bermotor dari dan menuju Soekarno-Hatta cukup tinggi, seiring dengan jumlah penumpang pesawat yang mencapai 60-70 juta penumpang per tahun.

**Baca juga: Belajar Mengemudi, Toyota Calya Nyemplung ke Kali Sipon.

Setiap bulannya, taksi di Soekarno-Hatta melayani hingga 200.000 perjalanan penumpang, dan bus mencapai sekitar 29.000 perjalanan.

Sementara itu, pergerakan kendaraan bermotor yang melintas pintu tol Sedyatmo dari dan ke bandara pada weekday dan weekend dapat mencapai 1.500 satuan mobil penumpang (smp)/jam pada jam sibuk. Pergerakan di ruas jalan lain di bandara dan sekitarnya dapat lebih dari itu yakni berkisar 2.000-6.000 smp/jam. (GFM)




East Connecting Taxiway Bandara Soekarno-Hatta Rampung, Begini Desainnya

Kabar6.com

Kabar6-Presiden Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan dengan adanya runway 3 ditambah dengan east connecting taxiway membuat Soekarno-Hatta mampu menangani lebih banyak penerbangan.

“Hal ini tentunya membuat Soekarno-Hatta bisa memperluas konektivitas penerbangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya, Rabu (28/8/2019).

Selain berfungsi meningkatkan kapasitas penerbangan, Awaluddin mengatakan east connecting taxiway juga memiliki desain yang turut mendukung Soekarno-Hatta menjadi salah satu ikon kebanggaan Indonesia.

East Connecting Taxiway ini membentang tepat di pintu masuk Soekarno-Hatta, berada di atas jalan raya tempat kendaraan bermotor lalu lalang sehingga masyarakat dapat melihat langsung keberadaan infrastruktur tersebut.

Tepat di bagian yang membentang di jalan raya, dibangun kanopi berkonsep“Cakrawala” sebagai pelindung jalur penghubung runway itu.

Konsep “Cakrawala” memiliki arti sebagai batas transisi antara terang dan gelap, sebagai pembentuk ruang perpindahan antara dua tempat yang berbeda dari sisi suasana dan nuansa.

Desain kanopi ini menghadirkan kontras pencahayaan antara kanopi dan landscape sehingga menciptakan pemandangan yang dramatis dan memberikan kesan lembut.

**Baca juga: Proyek East Connecting Taxiway Bandara Soekarno-Hatta Rampung.

“Kami berharap desain kanopi east connecting taxiway ini dapat turut mendukung Soekarno-Hatta sebagai ikon di Indonesia dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Kanopi berkonsep Cakrawala ini sekaligus membuat wajah Soekarno-Hatta semakin indah,” ujar Muhammad Awaluddin.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang setiap tahunnya berkisar 60-70 juta penumpang. Pengembangan terus dilakukan di Soekarno-Hatta di mana nantinya antara lain akan ada pembangunan Terminal 4 dan kawasan cargo village.(GFM)




Proyek East Connecting Taxiway Bandara Soekarno-Hatta Rampung

Kabar6.com

Kabar6-Pembangunan east connecting taxiway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hampir rampung. Saat ini, progres proyek tersebut telah mencapai 98 persen.

Menyusul hal itu, PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan east connecting taxiway (ECT) yang merupakan jalur penghubung antara runway 1 dan runway 2 itu dapat dioperasikan dalam waktu dekat pada tahun ini.

Adapun ECT membuat proses pesawat lepas landas (take off) dan mendarat (landing) menjadi lebih cepat, sehingga membuat antrian pesawat di runway bisa diminimalisir.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pembangunan infrastruktur di sisi udara itu berjalan lancar dan progress hingga pertengahan bulan ini sudah mencapai 98%.

“Saat ini Bandara Soekarno-Hatta sudah memiliki west connecting taxiway. Nantinya dengan adanya east connecting taxiway, maka pesawat memiliki alternatif lain untuk berpindah dari sisi utara ke sisi selatan mau pun sebaliknya.”

“Jadi, pesawat bisa lebih cepat merapat ke terminal penumpang setelah landing, atau bisa segera take off saat dari terminal,” ujar Muhammad Awaluddin, Rabu (28/8/2019).

**Baca juga: Embay Mulya Syarif Kapok Ikut Pilkada Lagi.

East connecting taxiway dibangun dengan dua lajur, di mana masing-masing lajur memiliki lebar 25 meter serta lebar bahu 2×7,5 meter, dan bisa mengakomodir hingga pesawat berukuran besar atau berbadan lebar (widebody).

Panjang lintasan east connecting way tersebut sekitar 2 kilometer, yang langsung menghubungkan taxiway di runway utara dengan taxiway di runway selatan.(GFM)




Sempat Gangguan, Sistem Check in Terminal 3 Kembali Normal

kabar6.com

Kabar6– PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa sistem check-in di Terminal 3 untuk 3 penerbangan internasional sempat mengalami gangguan pada hari ini, 23 Agustus 2019, sekitar pukul 03.30 WIB dan kembali berfungsi normal pada 04.50 WIB.

Adapun sistem check-in seluruh penerbangan rute domestik tetap aman dan berfungsi normal.

“Sistem check-in down hanya pada 3 penerbangan internasional, tim Angkasa Pura II langsung mengidentifikasi masalah dan berkoordinasi dengan pihak terkait sehingga dalam waktu cepat kondisi kembali normal. Sistem check-in seluruh penerbangan domestik aman,” ujar Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang.

**Baca juga: Seperti ini Konsep Desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta.

Febrimengatakan Terminal 3 juga memiliki sistem teknologi informasi yang dapat melakukan fast recovery sebagai kontingensi apabila terdapat gangguan, sehingga gangguan sistem check-in pada 3 penerbangan hari ini dapat cepat berfungsi normal kembali.

Saat ini seluruh sistem check-in sudah berfungsi penuh dan secara umum penerbangan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak terganggu. Begitu juga dengan penerbangan di Terminal 1 dan 2 yang beroperasi normal.(GFM)




Seperti ini Konsep Desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6-Ph. SVP of Head of Corporate Secretary and Legal AP II Achmad Rifai mengatakan konsep desain interior Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta yang sedang dalam persiapan pembangunan bertemakan futuristik. “Dan mengadopsi kebudayaan lokal,” ujarnya Jum’at (23/8/2019).

Di sisi teknologi informasi, kata Rifai, Terminal 4 juga memiliki konsep smart mobility, smart enviroment, dan smart security.

Dalam mendukung Smart Mobility Terminal 4 memiliki self-check in counter, self-baggage drop, dan sejumlah fasilitas lainnya.Terkait Smart Security, Terminal 4 dilengkapi full body scanner x-ray serta smart CCTV.

Sementara dengan Smart Environment, Terminal 4 menjadi ecogreen airport dilengkapi sejumlah fasilitas antara lain smart grid dan intelligent building management system.

“Kami juga membuat konsep khusus terkait dengan komersial di mana memperhatikan tenant flow management dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan.”

“Keseluruhan konsep yang ada di Terminal 4 sangat memperhatikan seluruh proses seperti keberangkatan, check-in, kedatangan, transit, komersial, hingga transportasi publik dari dan ke terminal. Dilengkapi juga teknologi informasi terkini, Terminal 4 akan membawa harum nama Indonesia di tingkat global,” jelas Achmad Rifai.

Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu juga menaruh perhatian terhadap Terminal 4 saat berkunjung ke Soekarno-Hatta pada Juni 2019.

**Baca juga: Lahan Sudah Dikuasai, Terminal 4 Soekarno-Hatta Siap Dibangun.

Ketika itu, Presiden Jokowi meminta pembangunan Terminal 4 dimulai pada 2021 dan tuntas pada 2024.

“Ini sudah mulai gambar-gambar, desain sudah. Kita harapkan nanti di 2021 terminal yang keempat juga sudah di bangun lagi. Tiga tahun rampung. Sehingga total nantinya kita harapkan di sini bisa menampung 110 juta penumpang dengan plus terminal ke empat,” ucap Presiden Jokowi.

Setelah Terminal 4 berkapasitas 45 juta penumpang dibangun, lalu revitalisasi Terminal 1 dan 2 usai dengan kapasitas total 40 juta penumpang, ditambah dengan Terminal 3 berkapasitas 25 juta penumpang, maka Soekarno-Hatta secara keseluruhan memiliki kapasitas sekitar 110 juta penumpang per tahun. (GFM)




Lahan Sudah Dikuasai, Terminal 4 Soekarno-Hatta Siap Dibangun

Kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan proyek Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta tengah memasuki tahap penjurian desain.

“Penjurian desain tersebut mencakup penilaian terhadap conceptual design, schematic design, design development dan detail engineering design,” ujar Ph. SVP of Head of Corporate Secretary and Legal AP II Achmad Rifai, Jum’at (23/8/2019).

Menurut Rifai, terdapat dua konsorsium yang lolos seleksi dan kini mengikuti proses penjurian desain. Rifai mengatakan kawasan Terminal 4 akan dibangun di atas tanah seluas 130 hektare.

“Seluruh kebutuhan tanah sudah dimiliki oleh Angkasa Pura II sehingga kami targetkan proses konstruksi nantinya bisa dilakukan dengan lancar. Tanah tersebut adalah yang saat ini digunakan untuk lapangan golf, perkantoran, dan terminal kargo.”

**Baca juga: Giliran Bagian Sengketa BPN Bersaksi di Sidang Abah Sobari.

“Seiring dengan pembangunan Terminal 4 maka kawasan kargo akan dipindah dan dikembangkan menjadi cargo village yang juga dapat mengakselerasi pertumbuhan perekonomian Indonesia,” jelas Achmad Rifai.

Terminal 4 dibangun dengan kapasitas sekitar 40 juta penumpang pesawat per tahun dan akan menjadi terminal terbesar di Indonesia. Saat ini terminal terbesar di RI adalah Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan kapasitas 25 juta penumpang per tahun. (GFM)




Ini Jadwal Kedatangan Penerbangan Haji di 5 Bandara

Kabar6.com

Kabar6-PT Angkasa Pura II (Persero) siap menyambut kedatangan jemaah haji dari Tanah Suci mulai 17 Agustus 2019 hingga 15 September 2019.

Bandara-bandara AP II yang menjadi debarkasi penerbangan haji adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Kualanamu (Deli Serdang), Minangkabau (Padang), dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).

Ph. SVP of Corporate Secretary Angkasa Pura II Achmad Rifai mengatakan mengatakan total terdapat sebanyak 233 penerbangan yang akan mengantar para jemaah haji pulang ke Tanah Air melalui bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

“Angkasa Pura II siap mendukung agar seluruh operasional penerbangan tersebut lancar dengan tingkat ketepatan waktu atau on time performance yang tinggi,” ujar Achmad Rifai, Senin (19/8/2019).

**Baca juga: Sambut Kedatangan Jemaah Haji, AP II Siapkan Lima Bandara.

Angkasa Pura II juga mengimbau agar para penjemput di Tanah Air tetap memperhatikan jadwal terbaru yang dikeluarkan pihak berwenang terkait dengan kedatangan para jemaah haji.

Berikut jadwal kedatangan penerbangan haji di bandara-bandara Angkaasa Pura II berdasarkan data Kementerian Agama per 15 Agustus 2019:

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang)

– Periode kedatangan pada 17 Agustus hingga 14 September 2019

– Direncanakan sebanyak 162 penerbangan haji (64 penerbangan asal Jeddah dan 98 penerbangan asal Madinah).

Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh)

– Periode kedatangan pada 3 – 15 September 2019

– Direncanakan 12 penerbangan asal Madinah

Bandara Kualanamu (Deli Serdang)

– Periode kedatangan pada 23 Agustus – 15 September 2019

– Direncanakan 22 penerbangan haji (7 penerbangan asal Madinah dan 15 penerbangan asal Jeddah)

Bandara Minangkabau (Padang)

– Periode kedatangan pada 17 Agustus – 3 September 2019

– Direncanakan 18 penerbangan haji (14 penerbangan asal Jeddah dan 4 penerbangan asal Madinah)

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)

– Periode kedatangan pada 17 Agustus – 4 September 2019

– Direncanakan 19 penerbangan haji (13 penerbangan asal Jeddah dan 6 penerbangan asal Madinah)

(GFM)