oleh

Mengenal 7 Kendaraan Listrik di Bandara Soekarno-Hatta

image_pdfimage_print

Kabar6–PT Angkasa Pura II mendukunv pengembangan kendaraan bermotor listrik (Electric Vehicle/EV) yang tengah gencar diserukan di Indonesia.

President Director AP II Muhammad Awaluddin menuturkan semangat pengembangan kendaraan telah terasa di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

“Saat ini di Bandara Soekarno-Hatta sudah dioperasikan beberapa jenis kendaraan bermotor listrik untuk mendukung pelayanan kepada penumpang serta operasional bandara,” ujarnya Senin 2 September 2019.

Awaluddin berharap semangat pengembangan kendaraan listrik yang sudah tumbuh di Soekarno-Hatta dapat menyebar ke kawasan pelayanan publik lainnya.

Berikut daftar kendaraan listrik yang telah dioperasikan di Soekarno-Hatta:

1. Skytrain

Automated People Mover System (APMS) yang disebut dengan Skytrain atau kereta layang (Kalayang) ini beroperasi perdana di Soekarno-Hatta pada 17 September 2017. Moda transportasi ini mempermudah perpindahan orang dari dan ke Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Stasiun Kereta Bandara.

Pertama kali di Indonesia, Skytrain merupakan moda transportasi yang disiapkan untuk beroperasi tanpa awak dengan menggunakan sistem automated guideway transit.

Saat ini Skytrain beroperasi setiap hari mulai 04.33 hingga 00.30 di atas lintasan dual track sepanjang 3 km.

2. Taksi Listrik

AP II bersama dengan Blue Bird pada 31 Mei 2019 mulai memperkenalkan layanan taksi listrik di Bandara Soekarno-Hatta.

Taksi listrik yang dioperasikan oleh Blue Bird itu berasal dari pabrikan ternama yakni Tesla asal Amerika Serikat dan BYD asal Tiongkok.

Total, terdapat 4 unit Tesla Model X 75D A/T dan 24 unit BYD e6 A/T yang beroperasi di Soekarno-Hatta.

Keberadaan taksi listrik ini mendukung Soekarno-Hatta dalam mewujudkan konsep eco airport.

3. Boogie Car

AP II saat ini mengoperasikan sebanyak 62 boogie car bertenaga listrik sebagai layanan transportasi di dalam terminal penumpang pesawat.

Penumpang dapat menggunakan layanan ini secara gratis untuk menuju boarding lounge di terminal.

4. Bus Listrik

Pada event Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018, Angkasa Pura II mengoperasikan bus listrik berkapasitas 60 orang yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai sarana transportasi antarterminal untuk kontingen atlet.

Adapun Garuda Indonesia juga pernah mengoperasikan bus listrik buatan MAB ini yang difungsikan sebagai antar jemput karyawan di sekitar bandara.

5. Skuter Listrik

Angkasa Pura II bekerja sama dengan Grab pada Juni 2019 menghadirkan layanan skuter listrik GrabWheels sebagai alat transportasi personal di Terminal 3. Dengan adanya GrabWheels maka Soekarno-Hatta menjadi salah satu bandara pertama di dunia yang menawarkan layanan e-skuter di terminal penumpang.

Saat ini terdapat total 20 unit GrabWheels yang disiapkan di Terminal 3 Kedatangan, di mana 10 unit dapat digunakan langsung oleh penumpang, sementara itu 10 unit sebagai pengganti.

Terminal 3 sendiri adalah terminal penumpang pesawat terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 25 juta penumpang dengan luas hingga 430.000 meter persegi dan panjang 2,4 kilometer, sehingga e-skuter merupakan solusi tepat untuk mengeksplor Terminal 3.

6. Segway

Segway merupakan alat transportasi personal yang digunakan oleh petugas pelayanan dan keamanan di terminal penumpang di Soekarno-Hatta. Dengan menggunakan Segway yang berbasis listrik ini, maka setiap personil bandara mampu menjalankan tugas dengan baik dan merespons kejadian secara cepat.

Ke depannya, Angkasa Pura II mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik di sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, di mana tentunya setelah melalui sejumlah perencanaan dengan berbagai stakeholder.

Adapun kendaraan di airside yang memungkinkan untuk ditransformasikan menjadi kendaraan listrik antara lain bus penumpang dari dan ke pesawat dan kendaraan penarik pesawat atau aircraft tractor.

7. Baggage Towing Tractor

PT Gapura Angkasa di Soekarno-Hatta saat ini sudah mengoperasikan sebanyak 49 unit baggage towing tractor bertenaga listrik. Armada tersebut mendapat suplai listrik dari baterai. Adapun kegunaan baggage towing tractor adalah truk penarik kereta bagasi dari pesawat ke terminal penumpang, dan sebaliknya.

**Baca juga: East Connecting Taxiway Bandara Soekarno-Hatta Rampung, Begini Desainnya.

Awaluddin menegaskan, Angkasa Pura II berkomitmen untuk terus mengembangkan kendaraan listrik di Soekarno-Hatta, kami berharap semakin banyak lagi jenis kendaraan yang berbasis listrik ke depannya.

Soekarno-Hatta, kata Awaluddin, dapat menjadi proyek percontohan yang tepat dalam mengembangkan dan mensosialisasikan kendaraan listrik, tidak kurang dari 200.000 orang penumpang pesawat terbang dari bandara ini. “Belum lagi jumlah pekerja yang mencapai sekitar 50.000 orang setiap harinya,” ujarnya.(GFM)

Print Friendly, PDF & Email