1

Presiden Jokowi Coba Pemindai Suhu Tubuh di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6 – Dalam kunjungannya ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Presiden Joko Widodo mencoba fasilitas pemindai suhu tubuh Thermal Scanner dan Thermo Gun untuk mendeteksi gejala Virus Corona.

Jokowi pun langsung mencoba untuk dipindai di line yang dilewati oleh Thermal Scanner dan langsung dites suhu badannya oleh petugas Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam hasil peninjauan tersebut, Jokowi menilai jika proses pencegahan virus tersebut di bandar udara tersibuk itu sudah sangat ketat.

“Tadi saya mengecek dan kontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik itu seperti penyemprotan disinfektan di stasiun dan bandara. Dalam hal ini, untuk di Bandara Soetta, proses pencegahannya sudah ketat,” kata Jokowi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).

Pada peninjauan itu, ia juga hendak memastikan, jika fasilitas pencegahan virus tersebut betul-betul terpasang. Tidak hanya dipasang, tapi juga berfungsi secara baik seperti Thermal Scanner dan Thermo Gun.

“Saya juga mau pastikan kalau yang namanya Thermal scanner dan gun itu ada dan dipasang. Kita lihat dan masuk ke Bandara Soetta, khususnya di kedatangan dari luar negeri, area check-in nya sangat ketat ada mengisi kartu kewaspadaan kesehatan juga,” terang Jokowi.

**Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Penanganan Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta.

Ia juga menyebutkan, terdapat penanganan yang berbeda juga dari proses pemeriksaan para penumpang dari negara terjangkit.

“Untuk yang empat negara yang sudah kita instruksikan itu, pemeriksaan empat kali, tapi sisanya dua kali, pakai themal gun dan scanner,” pungkasnya. (Vee)




Presiden Jokowi Tinjau Penanganan Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6 –  Presiden Joko Widodo meninjau proses penanganan pencegahan Virus Corona atau Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, (13/3/2020).

Dalam peninjauan tersebut, Presiden Jokowi menilai, jika proses pencegahan virus tersebut di bandar udara tersibuk itu sudah sangat ketat.

“Tadi saya mengecek dan kontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik itu seperti penyemprotan disinfektan di stasiun dan bandara. Dalam hal ini, untuk di Bandara Soetta, proses pencegahannya sudah ketat,” katanya di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta.

Pada peninjauan itu, ia juga hendak memastikan, jika fasilitas pencegahan virus tersebut betul-betul terpasang dan berfungsi dengan baik itu seperti thermo scanner dan thermo gun.

“Saya juga mau pastikan kalau yang namanya thermal scanner dan gun itu ada dan dipasang. Kita lihat dan masuk ke Bandara Soetta, khususnya di kedatangan dari luar negeri, area check-in nya sangat ketat ada mengisi kartu kewaspadaan kesehatan juga,” ujarnya.

**Baca juga: Arief Geram Pimpinan OPD Tidak Menindak Lanjuti Sosialisasi Virus Corona.

Ia juga menyebutkan, terdapat penanganan yang berbeda juga dari proses pemeriksaan para penumpang dari negara terjangkit.

“Untuk yang empat negara yang sudah kita instruksikan itu, pemeriksaan empat kali, tapi sisanya dua kali, pakai themal gun dan scanner,” pungkasnya. (Vee)




Erick Thohir Cek Skema Pencegahan Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6 –  Menteri BUMN, Erick Thohir beserta Wakil Menteri, Kartika Wirjoatmodjo melakukan pengecekan skema penanganan pencegahan Virus Corona atau Covid-19 di area kedatangan Internasional Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Kabupate Tangerang, Rabu, (11/3/2020).

Bersama Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhamad Awaluddin, ia melihat fasilitas pendeteksi dini, seperti alat pemindaian suhu tubuh ataupun pengisian health card.

Melihat alur penanganan Covid-19 yang begitu sistematis, ia sedikit menyamakan dengan alur penanganan corona dengan kedatangan ribuan atlet Asian Games beberapa tahun lalu.

“Sama dulu waktu Asian Games juga begini, jadi kalau atlet datang dibawa kemana, ini juga sama,” katanya di Terminal 3, Bandara Soetta.

**Baca juga: 30 Warga Kabupaten Tangerang Dalam Pemantauan Corona.

Namun bedanya, pada penanganan Covid-19, pengelola bandara membuatnya untuk memastikan kesehatan penumpang tetap terjaga dan tidak membuat panik berlebihan. Erick menilai KKP Bandara Soekarno Hatta sudah siap dengan segala kemungkinan, sekalipun ada penumpang yang datang dengan suhu tubuh melebihi suhu normal.

“Kita memang harus siap dan memastikan layanan kita pada rakyat itu bisa semaksimal mungkin, tentu lebih baik menjaga daripada tidak dan terus menyebar,” pungkasnya. (Vee)




AP II Berlakukan Aturan Khusus Traveller 4 Negara Ini

Kabar6.com

Kabar6 –  PT Angkasa Pura II bersama jajaran terkait, yakni Kantor Imigrasi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP Bandara Soekarno-Hatta, melakukan aturan khusus bagi setiap traveller atau penumpang yang berasal dari empat negara, yakni, Korea Selatan, Iran, Italia dan China

Hal itu dilakukan terkait dengan instruksi pemerintah dalam melakukan pembatasan terhadap warga negara asing atau WNA yang tiba dari tiga negara tersebut mulai Minggu, 8 Maret 2020. Setelah sebelumnya pembatasan juga sudah dilakukan terhadap penumpang pesawat yang tiba dari China daratan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pengawasan dilakukan secara ketat mulai dari pengecekan dokumen perjalanan hingga pemeriksaan kesehatan. Dimana, bagi para WNA pemegang paspor dan penumpang dari Italia, China, Korea Selatan dan Iran akan diarahkan masuk ke jalur khusus atau jalur 1 di terminal kedatangan internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

“Pemerintah memang tidak melarang penerbangan atau kedatangan traveler dari Iran, Italia dan Korea Selatan. Namun, yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pembatasan. Dan bila WNA yang tiba dari 3 ingin masuk ke Indonesia mereka harus memiliki sertifikat kesehatan, dengan catatan sertifikat tersebut sudah dicek dan dinyatakan valid oleh KKP,” katanya, Senin, (9/3/2020).

**Baca juga: Dua Pekan, Polresta Tangerang Tangkap 23 Tersangka Narkotika.

Namun, larangan itu juga berlaku jika WNA yang tiba dari empat negara tersebut, dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan ke sejumlah wilayah di Iran yakni Tehran, Qom dan Gilan. Lalu Italia yakni Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan Piedmont. Serta Korea Selatan yakni Daegu dan Gyeongsangbuk-do. Begitupun dengan China.

“WNA yang tiba dari Iran, Italia dan Korea Selatan harus menggunakan visa dari KBRI dan akan dilarang masuk jika menggunakan visa on arrival atau VOA atau memanfaatkan fasilitas bebas visa atau BVK,” ujarnya.

Untuk pemeriksaannya, pengelola dan stake holder terkait menyiagakan 28 petugas baik itu yang berada di area pesawat dan juga terminal kedatangan internasional dengan tugas melakukan pemeriksaan baik itu suhu tubuh dan dokumen kesehatan, seperti health card. (Vee)




Waspada Corona, Seluruh Rute Internasional Tetap Beroperasi, Kecuali ke China

Kabar6.com

Kabar6- PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan bahwa penangguhan (suspended) penerbangan internasional secara penuh di Bandara Soekarno-Hatta saat ini hanya pada rute dari dan ke China.

Penangguhan penerbangan dari dan ke China itu dimulai sejak 5 Februari 2020 sesuai dengan kebijakan pemerintah, hingga waktu yang belum ditentukan guna mencegah penyebaran Corona (COVID-19) ke Tanah Air.

Penerbangan rute internasional lainnya di Soekarno-Hatta tetap dioperasikan, baik oleh maskapai nasional mau pun asing.

Adapun kebijakan terbaru pemerintah terkait perkembangan COVID-19 juga tidak melarang penerbangan dari dan ke Korea Selatan, Iran dan Italia.

“Penerbangan dari Jakarta ke Seoul dan sebaliknya masih dioperasikan di Soekarno-Hatta,” ujar President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Sabtu 7/3/2020.

“Sesuai dengan kebijakan pemerintah, mulai 8 Maret 2020 traveler yang dilarang masuk dan transit di Indonesia adalah mereka yang dalam 14 hari terakhir sebelum tiba di Indonesia melakukan perjalanan di sejumlah wilayah Korsel yaitu Daegu dan Gyeongsangbuk-do. Bagi traveler yang tidak ke dua wilayah itu harus memiliki surat keterangan sehat yang valid serta dikeluarkan otoritas kesehatan di Korsel untuk bisa masuk atau transit di Indonesia,” jelas Muhammad Awaluddin.

Penerbangan Jakarta – Seoul dan sebaliknya saat ini dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Asiana Airlines di Soekarno-Hatta.

Frekuensi penerbangan Garuda Indonesia di Rute Jakarta – Seoul adalah setiap hari (daily), sementara itu Asiana Airlines menjadi 3 kali dalam seminggu.

Sebelumnya, Korean Airlines juga melayani rute Jakarta – Seoul namun mulai bulan ini ditangguhkan sementara oleh maskapai tersebut sebagai dampak dari COVID-19.

Adapun bandara-bandara PT Angkasa Pura II saat ini memang belum melayani penerbangan langsung ke Italia dan Iran. Pemerintah juga tidak melarang penerbangan dari dan ke Italia serta Iran, hanya melarang traveler masuk atau transit bagi yang dalam 14 hari terakhir sebelum tiba di Indonesia melakukan perjalanan dari sejumlah wilayah di Iran yaitu Tehran, Qom dan Gilan, serta di Italia yaitu Lombardi, Veneto, Emilia, Romagna, Marche dan Piedmont.

Seperti diketahui, sesuai laporan WHO saat ini tengah terjadi kenaikan signifikan kasus Corona di Korsel, Iran dan Italia.

Selain tiga negara itu, negara-negara lain juga tengah menghadapi tantangan penyebaran Corona.**Baca juga: Angkasa Pura II Buka Contact Center Terkait Corona di Nomor 138.

Namun demikian, konektivitas internasional di Soekarno-Hatta tetap terjaga dengan masih dioperasikannya rute internasional eksisting meski ada pengurangan frekwensi penerbangan.

Rute-rute penerbangan internasional yang beroperasi dari dan ke Soekarno-Hatta dengan pengurangan frekwensi pada Maret 2020, antara lain:

1. Singapura (pengurangan frekwensi oleh Singapore Airlines, Garuda Indonesia dan AirAsia Indonesia)
2. Hong Kong (pengurangan frekwensi oleh Cathay Pacific dan Garuda Indonesia)
3. Bangkok (pengurangan frekwensi oleh Thai Airways, Thai Lion Air dan AirAsia Indonesia)
4. Taipei (pengurangan frekwensi oleh Eva Air)
5. Hanoi (pengurangan frekwensi oleh VietJet)
6. Ho Chi Minh (pengurangan frekwensi oleh VietJet dan Vietnam Airlines)
6. Seoul (pengurangan frekwensi oleh Asiana Air, dan Korean Air tidak beroperasi)
7. Kuala Lumpur (pengurangan frekwensi oleh Malaysia Airlines)

Untuk rute-rute internasional lainnya masih tetap beroperasi dengan normal seperti penerbangan dari dan ke negara-negara di Timur Tengah, Asia Barat, serta Eropa.(GFM)




Angkasa Pura II Buka Contact Center Terkait Corona di Nomor 138

Kabar6.com

Kabar6– PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan layanan Contact Center Airport 138 guna menjadi pusat informasi terkini kepada masyarakat mengenai pengaruh Corona (COVID-19) terhadap perjalanan traveler, penerbangan dan layanan di 19 bandara yang dikelola perseroan.

Layanan contact center tersebut diluncurkan pada hari ini, Sabtu 7 Maret 2020, mulai pukul 17.00 WIB.

Melalui layanan tersebut traveler atau masyarakat dapat mengetahui berbagai informasi terkini, antara lain informasi penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II di tengah tantangan COVID-19, lalu anjuran perjalanan dari dan ke negara terjangkit COVID-19, program pencegahan penyebaran COVID-19 di 19 bandara PT Angkasa Pura II, dan lain sebagainya.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan melalui Contact Center Airport 138 diharapkan traveler dapat mengetahui informasi secara jelas, cepat dan berasal dari sumber yang pastinya dapat dipercaya.

“Apabila traveler atau masyarakat memiliki pertanyaan terkait pengaruh Corona terhadap berbagai layanan penerbangan dan layanan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II maka dapat langsung menelepon ke PT Angkasa Pura II dengan cara menekan nomor 138 di telepon selular atau pesawat telepon,” kata Awaluddin melalui siaran pers, Minggu 8/3/2020.

“Keberadaan Contact Center Airport 138 merupakan upaya PT Angkasa Pura II menekan kebingungan yang mungkin timbul di tengah traveler misalnya mengenai jadwal penerbangan, kebijakan mengenai pembatasan perjalanan, atau prosedur pemeriksaan kesehatan di terminal kedatangan internasional, di tengah tantangan global COVID-19,” ujar Muhammad Awaluddin.

**Baca juga: Waspada Virus Corona, Terminal 2F Soekarno-Hatta Didesinfeksi.

Adapun Contact Center Airport 138 juga berkolaborasi dengan stakeholder kebandarudaraan lainnya seperti Imigrasi, Bea dan Cukai, Karantina, maskapai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan sebagainya.

“Setiap traveler atau masyarakat yang bertanya akan mendapat jawaban atau solusi. Jika jawaban membutuhkan konfirmasi dari instansi lain maka terlebih dahulu akan ditampung untuk kemudian penelepon akan kami hubungi kembali,” jelas Muhammad Awaluddin.(GFM)




Waspada Virus Corona, Terminal 2F Soekarno-Hatta Didesinfeksi

Kabar6.com

Kabar6- Pengawasan dan pencegahan penyebaran Virus Corona (COVID-19L) terus ditingkatkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Setelah Terminal 3, PT Angkasa Pura II (Persero) kembali melakukan desinfeksi di Terminal 2F Internasional.

Desinfeksi dilakukan dengan cara menyemprotkan cairan desinfektan ke seluruh sarana dan fasilitas yang digunakan oleh penumpang yang baru tiba dari luar negeri.

Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Febri Toga Simatupang menjelaskan, langkah disinfeksi di Terminal 2F merupakan upaya perseroan dalam mencegah penyebaran COVID-19.

“Kami terus meningkatkan pencegahan penyebaran Virus Corona di Bandara Soekarno-Hatta, salah satunya dengan cara melakukan disinfeksi fasilitas di Terminal kedatangan internasional,” kata Febri Toga melalui keterangan tertulis yang diterima Kabar6, Minggu 8/3/2020).

Adapun fasilitas yang didisinfeksi dengan cairan disinfektan antara lain travelator, trolley, nursery, meja pengisian form customs (Customs Declaration) hingga area screening thermal scanner kedatangan sampai dengan corridor kedatangan.

“Penyemprotan disinfektan dilakukan terhadap seluruh sarana yang bersentuhan langsung dengan penumpang yang berasal dari luar negeri. Seperti ruangan yang dikunjungi penumpang, sarana ibadah dan juga toilet,” kata Febri Toga.

Tak hanya itu, desinfeksi juga dilakukan di ruangan customs, counter Imigrasi, ruangan imigrasi, ruangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), ruangan isolasi, eskalator serta check-in counter.

**Baca juga: Begini Tiga Lapis Tahapan Pencegahan Corona di Bandara Soetta.

“Kami terus berkordinasi dengan stake holder terkait untuk menghalau masuknya Virus Corona melalui Bandara Soekarno-Hatta,” kata Febri Toga.

Seperti diketahui, langkah desinfeksi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah dilakukan sejak Kamis (5/3) lalu.

Selain langkah sterilisasi dengan penyemprotan disinfekatan, PT Angkasa Pura II telah menerjunkan petugas medis internal untuk membantu pihak KKP Kelas I Soekarno-Hatta melakukan pengawasan penumpang dari luar negeri.

“Kami juga memperbanyak petugas dari 5 sampai 7 personil kesehatan untuk melakukan pengawasan di terminal kedatangan Internasional,” tutur Febri Toga.(GFM)




Korean Air Batalkan Penerbangan Karena Virus Corona

Kabar6.com

Kabar6 – Maskapai Korean Air melakukan pembatalan seluruh penerbangannya rute Seoul-Jakarta-Seoul terkait dengan wabah Virus Corona atau Covid-19.

Dikonfirmasi, Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang membenarkan adanya pembatalan yang dilalukan mulai 6 Maret hingga 25 April 2020.

“Betul, kami sudah dapatkan surat pemberitahuannya terkait pembatalan atau pembatasan penerbangan dari Seoul menuju Bandara Soetta, Tangerang ataupun sebaliknya. Hal itu memang dikarenakan wabah Virus Corona,” katanya, Kamis, (5/3/2020).

Hingga kini pun, pihaknya masih terus menunggu informasi lanjutan terkait dengan sejumlah maskapai yang akan melakukan pembatasan penerbangan menuju Bandara Soetta terkait dengan pencegahan virus tersebut.

“Sampai saat ini baru satu maskapai, kita masih tunggu maskapai lainnya, apakah akan melalukan pembatasan atau tidak,” ujarnya.

**Baca juga: Begini Penanganan Jemaah Umrah dengan Suhu Tubuh Tinggi di Soekarno-Hatta.

Ia juga mengimbau agar, informasi tersebut segera disebarluaskan dan dikabarkan kepada para penumpang. Tidak hanya itu, ia juga meminta agar maskapai dapat segera melakukan kewajibannya pada penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket.

“Kita minta, info ini segera diberitahukan ke penumpang atau masyarakat. Selain itu, maskapai juga diminta segera melakukan refund kepada penumpang,” ungkapnya.

Diketahui, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang memiliki kasus Virus Corona terbanyak setelah China. (Vee)




Begini Penanganan Jemaah Umrah dengan Suhu Tubuh Tinggi di Soekarno-Hatta

Kabar6.com

Kabar6 – Ribuan Jemaah Umroh kembali ke Tanah Air Melalui Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Rabu (3/3/2020) harus melewati serangkaian pemeriksaan terkait dengan pencegahan Virus Corona ke Indonesia. Pemeriksaan itu mulai dari mengisi health card, pemindaian suhu tubuh melalui thermal scanner hingga thermal gun.

Pada proses pemeriksaan tersebut, didapati beberapa jemaah umroh yang memiliki suhu diatas 38 derajat celsius.

Jemaah yang memiliki suhu tubuh diatas 38 derajat celsius tersebut langsung digiring ke klinik milik Kantor Kesehatan Pelabuhan yang tidak jauh dari area tersebut untuk dilalukan pengecekan lebih lanjut, seperti pemeriksaan demam, pengecekan health card untuk mengetahui riwayat perjalanam hingga, pemeriksaan dibagian tenggorokkan.

Namun, dari hasil pemeriksaan medis, jemaah umroh yang sebelumnya digiring pun diperbolehkan melanjutkan perjalanannya.

Kepala Kantor Keaehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Ma’ruf mengatakan, dilepasnya kembali orang yang kedapatan demam itu setelah dipastikan dirinya tidak mengarah terindikasi virus corona.

“Ya semua diperiksa melalui pemindaian suhu tubuh tanpa terkecuali. Terlebih pada orang yang kedapatan memiliki suhu diatas 38 dedajat celsius. Mereka akan diperiksa oleh dokter di klinik, apakah arahnya ke Corona atau tidak. Kalau iya ditangani lanjut, kalau tidak ya diberikan obat,” katanya, Kamis (5/3/2020).

Anas menjelaskan, memang para jemaah umroh sering kedapatan memiliki suhu tinggi atau demam dengan beberapa faktor, bisa dari faktor usia yang tidak bisa beradaptasi langsung dengan suhu di Arab Saudi dan Indonesia. Atau karena kelelahan dan dehidrasi.

**Baca juga: Cegah Virus Corona, Petugas KKP Siaga 24 Jam di Bandara Soetta.

“Banyak faktor tapi intinya semua yang datang dari luar negara Indonesia kita periksa. Tidak hanya negara terjangkit saja,” ujarnya.

Pemeriksaan ini pun tidak hanya dilakukan di Terminal 3 saja, tapi diarea kedatangan internasional Terminal 2F pun juga dilakukan tahapan yang sama.

“Semua sama, mau di terminal 2 dan 3. Kita juga siagakan petugas disana dengan sistem ada yang 12 jam dan 24 jam,” ungkapnya. (Vee)




Cegah Virus Corona, Petugas KKP Siaga 24 Jam di Bandara Soetta

Kabar6.com

Kabar6-Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Soekarno-Hatta atau Soetta, Tangerang, harus bekerja ekstra selama 24 jam. Mereka mendapatkan perintah jangan sampai kecolongan lagi ada penumpang pesawat suspect atau positif virus corona.

“Kami masuk dari jam delapan pagi nanti pulang lagi jam delapan pagi lagi,” kata Abi Yoso, petugas KPP ditemui di pintu kedatangan Terminal 3 Bandara Soetta, Kamis (5/3/2020).

Para petugas KKP terus berdiri tanpa henti. Meski demikian, sapaan dan sikap senyum tetap harus mereka umbar sebelum pemeriksa suhu badan penumpang dan awak kabin menggunakan thermo gun.

Walaupun harus bertugas melebihi jam kerja dari biasanya, Abi mengaku tak keberatan. Sebab saat mengawasi pergerakan orang di Bandara Soetta masih dapat bergantian dengan petugas lain yang satu shift.

“Kami istirahat untuk sholat dan makan, setelah itu standby lagi disini, tapi sebenarnya 24 jam itu ya kita juga ada istirahatnya, karena penerbangan kan cuma sampai sekitar setengah dua pagi, mulai lagi sekitar jam empat. jadi selama jeda itu kami tidur di klinik,” jelas Abi.

Namun, saat kedatangan pesawat tengah berbarengan, seluruh petugas stanby memegang thermo gun dan membuka semua line untuk mempercepat pengecekan.

Tak hanya itu, dirinya juga memantau suara alarm jikalau ada penumpang yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius.

“Kalau lagi ramai penerbangan, semua petugas stanby, jadi engga ada yang istirahat, semua line dibuka supaya pemeriksaan cepat dan kalau ada penumpang yang suhunya lebih dari 38 derajat langsung kita bawa ke Klinik untuk bertemu dokter,” tuturnya.

Meski bekerja selama 24 jam sehari, Abi ungkapkan, dirinya mendapat libur selama dua hari sebelum akhirnya harus kembali bekerja selama 24 jam.

Ia pun mendapat insentif tambahan atas tugas tambahan tersebut. Abi mengakui di titik pintu gerbang masuk Indonesia ini ada penambahan personel dari KKP Banten demi mencegah lolosnya penumpang terindikasi suspect atau positif virus corona.

**Baca juga: Begini Tiga Lapis Tahapan Pencegahan Corona di Bandara Soetta.

“Alhamdulillah, insentif dapat lumayan, kita juga kerja 24 jam tapi libur 2 hari, nanti ganti shift petugas, jadi tetap waktu istirahat kita itu terpenuhi karena ini kan harus fokus dan ga boleh lalai,” tutur Abi.

Ia pun berharap, dengan adanya pengamanan ketat seperti itu, virus vorona tidak akan mewabah di Indonesia seperti di negara-negara lainnya di dunia.

“Sebenarnya kita juga takut terjangkit karena kita orang pertama yang bertemu dengan orang beresiko, makanya dengan pengamanan yang sudah kami lakukan, semoga tidak ada lagi kasus virus corona yang masuk ke Indonesia,” jelasnya.(vee)