1

Operasi Jantung Terbuka Perdana Sukses Digelar RSU Kabupaten Tangerang 

Kabar6-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang sukses menggelar operasi jantung terbuka perdana jejaring pengampuan layanan kardiovaskuler RSUD Kabupaten Tangerang dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Pj Bupati Tangerang Andi Ony yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan operasi bedah jantung terbuka perdana jejaring pengampuan layanan kardiovaskuler RSUD Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tersebut merupakan suatu terobosan yang luar biasa yang dilakukan oleh RSUD Kabupaten Tangerang.

“Ada hal yang penting yang kami catat bahwa kita harus cepat berubah, kita tidak boleh selalu berada di zona nyaman, rumah sakit harus bisa menerima tantangan dengan memberikan pelayanan yang terbaik khususnya di dalam penyakit jantung,” ucapnya di Aula RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (14/12/2023).

Pj Andi Ony juga menandaskan rumah sakit harus cepat melakukan perubahan dan terobosan seiring perkembangan teknologi dan informasi. Karena tanpa perubahan dan terobosan nantinya akan tertindas oleh berbagai perubahan yang begitu cepet.

“Semoga kami masyarakat di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Tangerang semakin lebih maju berkembang dan semakin dapat melayani dalam masalah kesehatan khususnya jantung, karena ini yang pertama di Banten. Sekali lagi kita harus berubah, kalau kita berubah maka kita akan terlindas oleh perubahan,” tandasnya.

Ketua Tim Pengampu Jejaring Kardiovaskuler Nasional Dr. dr. Hananto Ardiantoro, Sp.JP mengungkapkan saat ini RSUD Kabupaten Tangerang telah berhasil melaksanakan operasi perdana bedah jantung terbuka yang merupakan satu-satunya di Provinsi Banten dan diharapkan dapat menekan jumlah kematian akibat penyakit jantung dan kardiovaskular di Propinsi Banten.

**Baca juga: Warga Serang Ditetapkan Tersangka Bunuh Pencuri, Mahfud MD: Tidak Boleh Kalau Bela Diri

“Pengaruh dari operasi ini terhadap masyarakat adalah untuk menekan jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan kardiovaskuler,” ungkap Hananto

Dia menambahkan keberhasilan bedah jantung terbuka tersebut di RSUD Kabupaten Tangerang sebagai rumah sakit pengampu regional di Propinvi Banten dapat terus berlanjut dan mampu membina rumah sakit-rumah sakit lainnya di Banten untuk dapat melakukan tindakan intervensi koroner karena di Provinsi Banten ini cukup banyak penduduknya dan luas wilayahnya.

Hadir juga dalam jumpa pers operasi perdana bedah jantung terbuka di RSUD Kabupaten Tangerang antara lain: Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang selaku Ketua Dewan Pengawas RSUD Kabupaten Tangerang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, jajaran Direksi RSUD Kabupaten Tangerang para dokter RSUD Kabupaten Tangerang dan para dokter dari RS Harapan Kita.(Tim K6)




Dinkes Tangsel Catat Temuan 64 Kasus Positif Covid-19

Pelajar melintasi kantor Dinkes Tangsel.(yud)

Kabar6-Kasus warga di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkonfirmasi positif Covid-19 kembali muncul. Per 12 Desember 2023 tercatat ada temuan sebanyak 64 kasus.

“Ada penambahan 23 kasus dan terdapat kenaikan 7 kasus atau 43,7 dibandingkan dengan hari sebelumnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar, Rabu (13/12/2023).

Berdasarkan verifikasi lapangan terdapat 2 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit dan lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah. Peningkatan tren kasus di Kota Tangsel, Allin klaim, tidak diikuti dengan peningkatan kasus kematian Covid 19.

Dinas Kesehatan Kota Tangsel melakukan pemantauan perkembangan tidak hanya pada kasus Covid-19. Pantauan tren peningkatan kasus Influenza Like Illness (ILI), pneumonia, SARI melalui sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) maupun surveilans sentinel ILI-SARI (Severe Acute Respiratory Infection).

“Melalui UPTD Puskesmas dilakukan pemantauan terhadap pasien-pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan,” jelasnya.

Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat agar melengkapi vaksinasi untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh. Selain itu vaksinasi tidak hanya untuk melindungi diri sendiri tetapi juga orang lain.

Allin bilang, saat ini Dinas Kesehatan Kota sudah mengajukan permintaan vaksin Covid-19 ke Provinsi Banten. Vaksin akan segera di droping ke fasilitas pelayanan kesehatan.

“Jenis vaksin yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah vaksin buatan dalam negeri,” ungkapnya.

Senin, 11 Desember 2023 Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran nomor HK.02.02/C/4815/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.

**Baca Juga: Kawasan Pantai Anyer Cinangka Dinyatakan Aman Dikunjungi Wisatawan saat Natal dan Tahun Baru

Situasi covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak minggu ke-41 atau 8-14 Oktober 2023.

Vaksinasi dosis lengkap maupun booster bisa didapatkan secara GRATIS di UPTD puskesmas, rumah sakit atau pos vaksinasi terdekat di daerah masing-masing. Cara mendapatkannya mudah, hanya perlu menunjukkan KTP atau identitas lainnya kepada petugas vaksinasi.

Meskipun sudah vaksinasi lengkap masyarakat perlu menerapkan protokol Kesehatan, tetap gunakan masker terutama yang sakit atau saat berada di tempat umum yang berisiko, segera periksa jika ada gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas dan kalau hasilnya positif serta tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, lakukan isolasi mandiri.

“Tunda perjalanan ke negara atau daerah yang sedang ada peningkatan kasus tetapi kalau tidak bisa ditunda terapkan protokol Kesehatan dengan baik,” tutup Allin.(yud)




Anis Matta Blusukan Temui Bumil, Sosialisasikan Program GEN 170

Kabar6-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta turun melakukan konsolidasi pemenangan di Jawa Timur (Jatim).

Di sela-sela acara konsolidasi tersebut, Anis Matta menyempatkan diri menyapa para ibu hamil (bumi) di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jatim.

Anis Matta juga menyempatkan diri blusukan ke wilayah Waru yang berada di perbatasan antara Kabuoaten Sidoarjo dengan Kota Surabaya untuk mensosialisasikan program GEN 170, memberikan edukasi dan bantuan makanan bergizi kepada ibu hamil alias bumil.

Dalam blusukan itu, Anis Matta disambut antusias oleh para ibu hamil yang ada di kawasan Wedoro, demikian juga para kader penggerak Posyandu. Mereka mengapresiasi ada partai yang peduli pada ibu hamil.

Anis Matta telihat didampingi Ketua Bidang Teritori III DPN Partai Gelora Ahmad Zainudin, Ketua DPW Partai Gelora Jawa Timur Muhammad Siroj (Gus Sirot dan Sekretaris DPW Misbakhul Munir (Gus Misbakh).

Ketua Bidang Perempuan DPN Ratih Sanggarwati dan aktivisi perempuan Partai Gelora peduli Pendidikan Neno Warisman juga terlihat hadir menemani Anis Matta blusukan.

Dalam kesempatan itu, Anis Matta menanyai satu persatu para bumil mengenai proses kehamilannya dan memberikan dukungan moril secara penuh kepada mereka.

Anis Matta menyampaikan, jika Partai Gelora menang, maka para bumil akan dirawat negara, mendapatkan bantuan gizi, sehingga anak-anak tidak stunting, serta dapat membantu ekonomi keluarga.

Ketika anak-anak sekolah para orang tua juga tidak perlu repot, karena anak-anak mereka mendapatkan berbagai bantuan pendidkan, termasuk susu dan makan siang gratis. Bahkan saat lulus sekolah lanjutan atas (SMA) pun, anak-anak juga akan mendapatkan jaminan kuliah gratis.

Partai Gelora, kata Anis Matta, telah mencanangkan program GEN 170 pada 2021 lalu. Program ini untuk membentuk generasi masa depan yang sehat dan kuat dengan tinggi minimal 170 cm.

“Ini program Gelora yang dicanangkan mulai tahun 2021 di Tangerang, Banten. Jadi tidak ada hubungannya dengan polemik asam sulfat atau asam folat. Sejauh ini yang saya tahu asam lambung, banyak dialami Kader Gelora karena sering blusukan di dapil,” kata Anis Matta, Sidoarjo, Sabtu (9/12/2023).

**Baca Juga: Anis Matta: Gelora Menang, Indonesia Bebas Buta Huruf Al-Qur’an

Menurut Anis, untuk menciptakan generasi yang sehat dan kuat, harus dipersiapkan sejak dini, bukan direkayasa tapi direncanakan dengan baik mulai dari bayi dalam kandungan, pra kelahiran, masa usia sekolah, hingga menempuh pendidikan tinggi.

Anis Matta berharap Gerakan ‘GELORAKAN GEN 170’’dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, melalui peningkatan postur fisik atau tinggi badan 170 cm, serta mencegah terjadinya stunting.

Ia mengatakan, keberadaan Gelora memperkuat fungsi Posyandu yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Gerakan ini bentuk kepedulian Partai Gelora kepada ibu hamil dan bayi dalam kandungan yang merupakan generasi masa depan bangsa.

“Mudah-mudahan ibu-ibu hamil yang kami kunjungi ini bayinya ditakdirkan menjadi bayi kuat dan unggul, tinggi badannya minimal 170 cm,” katanya.

Anis Matta pun didaulat seorang ibu hamil untuk memberi nama calon anaknya. Orang nomor satu di Partai Gelora itu pun memberikan nama Khalid. “Saya beri nama anak ini Khalid yang artinya abadi,” pungkasnya.(Tim K6)




Pemkab Tangerang Latih Operator Kapal Pengeruk Sampah Hadiah dari Band Coldplay

Kabar6-Band ternama asal Inggris, Coldplay menghibahkan kapal penangkap sampah (Interceptor) untuk dioperasikan di Sungai Cisadane, Tangerang. Kapal bernama ‘Neon Moon II’ itu disebut dapat berkontribusi dalam menanggulangi sekitar 1000 ton plastik.

“Kami saat ini tengah menyiapkan oranng untuk mengikuti pelatihan pengoperasian Interceptor yang akan diberikan The Ocean Cleanup,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi dikutip Senin (20/11/2023).

Menurutnya, pelatihan bertujuan agar operator mampu mengoperasikan kapal Interceptor dengan baik. Ada sejumlah pegawai yang telah ditunjuk untuk menjadi tenaga operator.

Fachrul menerangkan, pengoperasian Neon Moon II tentunya bisa membantu mengurangi sampah di laut. Tumpukan sampah yang bermuara di Sungai Cisadane yang mengalir dari daerah Pantura sudah sangat mengkhawatirkan.

“Pemkab Tangerang sangat mengapresiasi bantuan kapal penyedot sampah yang diberikan The Ocean Cleanup termasuk kepada band Coldplay selaku penyumbang dana pembuatan kapalnya,” ujar Fachrul Rozi.

**Baca Juga: Ibu Tiri di Babakan Tangerang Aniaya Bocah hingga Pendarahan

Diketahui, kapal Interceptor diserahkan oleh band Coldplay melalui The Ocean Cleanup, organisasi nirlaba yang punya misi membersihkan lautan dari plastik.

Biaya pembuatan Neon Moon II yang merupakan generasi ke-3 ini sekitar 777 ribu dolar AS atau sekitar Rp 12 miliar.

Dari situs resminya diketahui Ini bukan proyek pertama The Ocean Cleanup di Indonesia. Proyek tersebut akan menjadi Interceptor kedua yang dikerahkan di Indonesia setelah Interceptor 001, dikerahkan di Cengkareng Drain, Jakarta, pada 2018.(yud)




Catat Prosedur Caleg Gagal Konsultasi Kejiwaan di RSU Tangsel

Kabar6-Rumah Sakit Umum (RSU) Kita Tangerang Selatan (Tangsel) siapkan tiga dokter kejiwaan. Layanan ini juga siap mengakomodir para calon legislatif (Caleg) Pemilu 2024 yang gagal.

“Untuk jadwalnya poli jiwa
Hari Senin – Jumat jam 8 sampai dengan selesai,” kata Direktur RSU Tangsel, Umi Kulsum saat dikonfirmasi kabar6.com, Sabtu (18/11/2023).

Ia menyebutkan, warga pasien yang ingin konsultasi kejiwaan dapat datang langsung ke gedung 2 lantai 4 RSU Tangsel di Jalan Raya Padjajaran, Pamulang.

**Baca Juga: Band Coldplay Hibahkan Kapal Penangkap Sampah di Sungai Cisadane, Ini Alasannya

Umi jelaskan, jika ingin konsultasi ke Poli Kejiwaan mesti membuat rujukan dari faskes tingkat 1 seperti puskemas atau klinik dengan jaminan BPJS. Bila pakai jaminan umum warga dapat langsung ke RSU Tangsel di Pamulang.

Prosedur pendaftaran ke poli bisa melalui situs resmi RSU Tangsel lewat online. Bisa juga pendaftaran melalui pesan WhatsApp di nomor 082210007613.

“Jika ingin ke IGD bisa langsung ke IGD,” terang Umi. Ia pastikan untuk kamar khusus perawatan belum tersedia.

Umi bilang pasien kejiwaan bakal langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan kejiwaan.(yud)




Band Coldplay Hibahkan Kapal Penangkap Sampah di Sungai Cisadane, Ini Alasannya

Kabar6-Band genre pop rock asal Inggris, Coldplay usai gelar konser di Jakarta memberikan bantuan kapal penangkap sampah (Interceptor). Nantinya kapal bernama The Ocean Cleanup itu akan dioperasikan di Sungai Cisadane, Tangerang.

Kapal yang rencananya difungsikan untuk menyedot sampai di Sungai Cisadane diserahkan Coldplay melalui The Ocean Cleanup, organisasi nirlaba pengemban misi membersihkan lautan dari plastik.

“Dari hasil observasi yang kami lakukan, kapasitas sampai di sungai Cisadane sangat besar sehingga kami yakini keberadaan interceptor yang kami buat akan sangat bermanfaat,” kata pendiri sekaligus CEO The Ocean Cleanup, Boyan Slat, Sabtu (18/11/2023).

Dijelaskan, dipilihnya Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai penerima hibah karena menjadi lokasi muara dari Sungai Cisadane. Keberadaan alat ini diharapkan bisa mengurangi limbah khususnya sampah plastik yang masuk ke laut.

**Baca Juga: Sabu di Apartemen Bandara City Tangerang Diduga untuk Dipasarkan Tahun Baru

Boyan menjelaskan biaya pembuatan Neon Moon II yang merupakan generasi ke-3 ini sekitar 777.000 dolar AS atau sekitar Rp12 Miliar. Salah satu penyongkong terbesar untuk pembuatan invertor dengan teknologi paling terbaru ini berasal dari Band Coldplay.

“Coldplay telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kami untuk pembuatan Neon Moon II ini termasuk Neon Moon I yang diluncurkan di Malaysia,” jelasnya.

“Kami sangat senang bisa mengajak Coldplay untuk bersama sama memerangi sampah plastik di laut yang ada di Asia,” sambung Boyan.(yud)




Jumlah Stunting di Kabupaten Serang Masih Tinggi

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah pusat masih mencatat tingginya akan prevelensi stunting di Kabupaten Serang, Banten, sebesar 26,4 persen. Hal itu terungkap berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kementerian Kesehatan.

“Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan upaya percepatan penurunan stunting,” ujar Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN RI, melalui zoom, Senin, (13/11/2023).

Jumlah dokter di Kabupaten Serang terbatas, ada 376 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah populasinya sekitar 1,62 juta orang, artinya, 1 dokter melayani lebih dari 4 ribu penduduk. Jauh dari rasio ideal yang ditetapkan oleh WHO sebesar 1 berbanding 1.000 penduduk.

Kemudian, keberadaan bidan di Kabupaten Serang mencapai dua kali lipat jumlah dokter atau berjumlah 727 orang. Bidan memiliki potensi mendukung penurunan stunting.

Bidan sebagai salah satu garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat memiliki kompetensi pengetahuan dan keterampilan untuk perawatan ibu hamil, bayi, balita dan anak prasekolah, termasuk promosi dan konseling kesehatan secara umum.

Pelibatan bidan secara lebih aktif dalam mengedukasi perawatan kesehatan mandiri dan perencanaan keluarga, dapat memberikan pondasi bagi masyarakat pedesaan untuk lebih berdaya mengatasi stunting dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

**Baca Juga: Pemkot Tangerang Masuk Evaluasi Tahap II Smart City Tahun 2023

“Bayer Indonesia merupakan salah satu mitra strategis yang pada hari ini meluncurkan Program Bayer untuk Indonesia atau BISA di Serang sebagai kabupaten dengan prevalensi stunting tertinggi di Banten,” terangnya.

Memperingati Hari Kesehatan Nasional 2023, Bayer meningkatkan dampak program BISA melalui akselerasi penggunaan teknologi digital, guna mempermudah akses layanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat pedesaan.

Pendekatan baru program BISA kali ini membangun jaringan bidan desa dan menguatkan peran mereka, dengan dukungan aplikasi ponsel pintar untuk mengumpulkan data kondisi kesehatan komunitas petani setempat beserta keluarganya.

“Program ini merupakan program kolaboratif yang menjadi salah satu pendukung, dalam upaya mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga Indonesia melalui peningkatan kapasitas kesehatan dan ekonomi melalui pertanian,” jelasnya.(Dhi)




Dialog Capaian Perubahan Program Kesehatan Reproduksi, Perkawinan Anak dan Kekerasan Seksual

Kabar6-Rutgers Indonesia menggelar acara Dialog Capaian Perubahan Program yang mengangkat tema “Sadar, Terlibat, dan Berbuat: Perjalanan orang muda bersama Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam mendorong pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), pencegahan Perkawinan Anak dan Kekerasan Seksual.

Manajer Komunikasi dan Kampanye Rutgers Indonesia, Indira Susatio menyampaikan, kegiatan ini berlangsung pada 13 Kabupaten di 6 Provinsi di Indonesia” yang bertujuan untuk mengevaluasi dan merayakan dua tahun pencapaian dari program-program yang diimplementasikan Rutgers Indonesia yaitu Right Here Right Now (RHRN2), Power to You(th) (PtY), Generation Gender (Gen-G), dan Explore 4 Action (E4A).

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari (12-14 November 2023) di Bogor ini, melibatkan sekitar 350 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Kementerian/Lembaga Negara terkait, Lembaga Nirlaba Internasional, Organisasi Masyarakat Sipil, Akademisi, Guru dan Siswa penerima manfaat program, dengan tujuan untuk melakukan dialog terbuka atas capaian dan tantangan pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual (PKRS), pencegahan perkawinan anak, dan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS).

“Kegiatan ini juga mempertemukan orang muda, pemangku kepentingan, dan penyelenggara layanan baik dari pemerintah maupun komunitas untuk saling berbagi pengalaman dan membangun kolaborasi baru,” kata Manajer Komunikasi dan Kampanye Rutgers Indonesia Indira Susatio, Senin (13/11/2023).

Berbagai sesi diskusi digelar dengan mengangkat topik-topik terkait isu Kesehatan reproduksi, pencegahan perkawinan anak dan kekerasan seksual, baik dari persepsi gender dan Islam, maupun di kalangan Universitas, diskusi tentang kekerasan berbasis gender online, dan peran sosial media. Selain itu, akan dipamerkan poster pencapaian program dan pemutaran film tentang perkawinan anak, dan talkshow yang mengangkat topik aspirasi dan perkembangan remaja dan orang muda dalam sistem pendidikan dan komunitas.

Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nunuk Suryani. Dalam video pidato pembukaannya, Nunuk menegaskan: “satuan pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar, intoleransi kekerasan seksual dan perundungan merupakan hal yang perlu dicegah dan dihapuskan.” Lebih lanjut, Nunuk juga menyampaikan apresiasi kepada Rutgers Indonesia atas berbagai upaya yang telah dilakukan dalam memastikan anak-anak mendapatkan hak-haknya terutama di bidang pendidikan.

Lebih lanjut, dalam sambutannya, Country Representative Rutgers Indonesia, Restu Pratiwi, menyatakan, “Dari seluruh capaian yang telah diraih dalam dua tahun terakhir ini, kami melihat bahwa dukungan Pemerintah, baik di tingkat Nasional maupun Daerah terhadap program yang dijalankan merupakan salah satu unsur penting dari keberhasilan. Rutgers Indonesia mengapresiasi para kepala sekolah dan guru yang telah mengambil inisiatif untuk terus mendidik putra putri kita terkait kesehatan seksual dan reproduksi.”

Terkait isu perkawinan anak, berdasarkan data BPS, Bappenas, UNICEF dan PUSKAPA, 2020, 11,21% (1 dari 9 anak perempuan usia 20-24 tahun telah menikah sebelum usia 18 tahun. Dari sumber data yang sama, tercatat tiga provinsi dengan persentase pernikahan di bawah 18 tahun paling tinggi adalah di Sulawesi Barat (19.43%), Kalimantan Tengah (19,13%), dan Sulawesi Tenggara (18,96%).

Sementara untuk isu kekerasan berbasis gender dan seksual, mengutip data CATAHU Komnas Perempuan 2022, selama kurun waktu 10 tahun pencatatan kasus kekerasan terhadap perempuan (2012-2021), tahun 2021 tercatat sebagai tahun dengan jumlah kasus Kekerasan Berbasis Gender (KBG) tertinggi, yakni meningkat 50% dibanding tahun 2020, sebanyak 338.496 kasus. Angka ini bahkan lebih tinggi dari angka KBG sebelum masa pandemi di tahun 2019. Ada beberapa jenis KBG terhadap perempuan yang menjadi perhatian di tahun 2021, antara lain Kekerasan Berbasis Gender Siber (KBGS) terhadap perempuan, KBGS terhadap perempuan dengan disabilitas, kekerasan dengan pelaku anggota TNI dan POLRI, serta kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Data ini juga memperlihatkan kenaikan 83% kasus KBGS dari tahun 2020 sebanyak 940 kasus menjadi sebanyak 1.721 kasus pada 2021. Penerima laporan KBGS terbanyak adalah di LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan WCC (Women Crisis Center) yakni sebanyak 170 kasus, diikuti DP3A (Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak) dan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) sebanyak 22 kasus, serta Pengadilan Negeri sebanyak 13 kasus. Kategori KBGS pada pengaduan Komnas Perempuan dan data lembaga layanan didominasi kasus intimidasi secara online (cyber harassment), ancaman penyebaran foto/video pribadi (malicious distribution) dan pemerasan seksual online (sextortion).

Di samping itu, data tahun 2021 juga menunjukkan bahwa perempuan dengan disabilitas intelektual masih menjadi kelompok dengan jumlah tertinggi yang mengalami kekerasan, yakni sebanyak 22 kasus dan diikuti perempuan dengan disabilitas ganda sebanyak 13 kasus. Data tersebut tidak berbeda dengan tahun 2020, yakni kelompok tertinggi yang dilaporkan mengalami kekerasan adalah golongan perempuan dengan disabilitas intelektual. Selama lima tahun terakhir data CATAHU mencatat bahwa bentuk kekerasan yang dialami oleh perempuan tidak jauh berbeda, yaitu 36% untuk kekerasan psikis dan 33% untuk kekerasan seksual, disusul kekerasan fisik sebanyak 18% dan terakhir adalah kekerasan ekonomi sebesar 13%.

Dalam hal pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi yang komprehensif, Rutgers Indonesia bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan dengan dukungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, melakukan sebuah penelitian Studi Global pada Remaja Awal (Global Early Adolescent Study atau GEAS) di 3 (tiga) kota yaitu Lampung, Semarang dan Denpasar sejak tahun 2019 yang bertujuan untuk memahami bagaimana sosialisasi gender dan proses sosial lain mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan remaja awal, untuk melihat dampak dari Pendidikan kesehatan seksualitas komprehensif SETARA serta untuk memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, orang tua, guru, pembuat program, peneliti dan remaja sendiri dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan layanan remaja.

Beberapa temuan penting GEAS menunjukkan potensi program Pendidikan Seksualitas Komprehensif (Comprehensive Sexual Education – CSE) dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan terkait seksualitas yang sehat pada masa remaja awal. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan seksualitas komprehensif berbasis hak dapat berkontribusi secara signifikan dalam mendukung perkembangan remaja yang sehat pada kelompok usia yang lebih muda. Peran guru dalam mengeliminasi tabu juga dinilai sangat penting dalam pembentukan keterampilan interpersonal remaja.

Rekomendasi yang dihasilkan GEAS antara lain mendorong adanya dukungan kebijakan dan kemitraan strategis dengan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk memasukkan materi pendidikan seksualitas komprehensif ke dalam kurikulum wajib di sekolah. Hasil GEAS ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi para pemangku kepentingan dan pihak terkait dalam menentukan langkah dan kebijakan yang tepat sasaran sebagai upaya peningkatan  kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja berbasis hak di Indonesia. GEAS merupakan perwujudan dari salah satu empat pilar Rutgers Indonesia yakni penelitian dan merupakan program Explore4Action atau E4A.

Sejak 2021, Rutgers Indonesia mengimplementasikan tiga program utama yaitu Right Here Right Now (RHRN2), Power to Youth (PtY), dan Generation Gender (Gen-G) dengan periode kerja mulai dari tahun 2021 dan akan berakhir pada tahun 2025. Fokus kerja dari ketiga program tersebut antara lain melakukan upaya untuk memperkuat orang muda, pemangku kepentingan termasuk pembuat kebijakan, dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), untuk mencapai cita-cita mendorong pemenuhan HKSR dan kehidupan yang lebih adil gender dan inklusif.

Adapun strategi utama ketiga program ini antara lain meliputi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Luar Biasa (SLB), memperkuat/pemberdayaan orang muda, literasi hak-hak terutama hak perempuan, anak, dan kesehatan seksual dan reproduksi, kampanye untuk meningkatkan dukungan pada perubahan, serta mendorong advokasi kebijakan mulai dari unit desa hingga tingkat nasional.

**Baca Juga: Terpidana Korupsi Sodetan Cibinuangeun di Lebak Serahkan Uang Pengganti Rp3,8 Miliar

Tentang Rutgers Indonesia:

Rutgers Indonesia adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mempromosikan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) dan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS). Dengan fokus pada pendidikan, advokasi, dan pelibatan masyarakat, Rutgers Indonesia berupaya untuk menciptakan masyarakat yang menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak semua individu.

Tentang Program Right Here Right Now (RHRN2): Program RHRN2 adalah sebuah program yang memperjuangkan akses yang adil dan non diskriminatif terhadap pendidikan, informasi dan layanan HKSR bagi orang muda secara inklusif termasuk disabilitas dan kelompok rentan dan marginal lainnya. Orang muda tersebut terbagi dalam kategori usia 12-24 tahun bagi orang muda dalam lingkungan sekolah, kampus dan masyarakat umum dan kategori 18-35 tahun bagi kelompok rentan dan marginal lainnya. Program RHRN2 dilaksanakan di Kabupaten Langkat (Provinsi Sumatera Utara), Indramayu (Provinsi Jawa Barat), Jombang (Provinsi Jawa Timur), serta Jakarta dan sekitarnya.

Tentang Program Generation Gender (Gen-G): Program Gen-G bercita-cita mewujudkan masyarakat yang adil gender dan bebas kekerasan bersama dan untuk generasi muda dalam keberagaman mereka yang dilaksanakan di tiga wilayah yakni DKI Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek), Jawa Barat, dan Kota Palu. Tentang Program Power to Youth (PTY): Program PtY bertujuan untuk mendorong remaja perempuan dan perempuan muda (RPPM) agar berdaya dalam bernegosiasi, menyuarakan hakhaknya di ruang publik, dan dapat mandiri dalam mengambil keputusan untuk dirinya sendiri serta dapat melindungi dirinya dari praktik-praktik berbahaya terkait kesehatan seksual dan reproduksi seperti perkawinan anak, kehamilan remaja, sunat perempuan, dan berbagai praktik kekerasan berbasis gender dan seksual lainnya. Demi mencapai perubahan dalam kehidupan RPPM, PtY juga melibatkan anak laki-laki dan laki-laki dewasa. Program PtY dilaksanakan di Garut dan Cianjur (Jawa Barat), Jember dan Bondowoso (Jawa Timur), Lombok Timur dan Lombok Tengah (NTB).

Tentang Program Explore4Action (E4A):

Explore4Action merupakan sebuah program penelitian untuk mengetahui pengalaman tumbuh kembang remaja 12-24 tahun terutama terkait Kesehatan seksual dan reproduksi mereka, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengalaman ini secara positif maupun negatif. Program ini juga menggali dampak dari pendidikan seksualitas komprehensif yang difasilitasi oleh Rutgers Indonesia, yaitu SETARA (Semangat Dunia Remaja) bagi mereka. Data dikumpulkan di tiga lokasi di Indonesia: Semarang, Bandar Lampung dan Denpasar.

Penelitian ini didukung pula oleh jalur advokasi di tingkat lokal dan nasional yang bertujuan untuk memajukan pendidikan dan layanan kesehatan bagi kaum muda di seluruh Indonesia. (Red)

 




Tangerang Raya di Pusaran Sampah, Sampai Mana Kebijakan?

Kabar6-Diskusi Tangerang Raya (DTR) Dwi Mingguan yang digagas oleh Kajian Politik Nasional (KPN), Visi Nusantara, Perekat Demokrasi memasuki episode ke 3, Jumat (10/11/2023) di Loteng Cafe, Kota Tangerang. Kali ini mengangkat topik tentang permasalahan tata kelola sampah yang ada di wilayah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang (Tangerang Raya).

Dalam paparannya, Direktur Eksekutif Visi Nusantara (Vinus), Subandi Musbah mengatakan bahwa pengelolaan sampah selama 10 tahun kepemimpinan di Tangerang Raya masih menyisakan berbagai masalah, walaupun pihak Pemerintah Kabupaten dan Kota terus melancarkan berbagai kebijakan guna memuaskan masyarakat dalam hal pelayanan.

“Salah satu contoh, Pemkab Tangerang tidak punya grand design jangka panjang dalam mengatasi sampah. Banyak anggaran tetapi tidak ada perencanaan yang strategis bermutu, padahal resource-nya banyak. Apakah itu SDM, APBD bahkan dana desa,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan, Direktur Eksekutif Perekat Demokrasi, Khoirun Huda. Aktivis yang akrab disapa Kang Huda ini menambahkan, sampah di Kabupaten Tangerang akan menjadi masalah sosial masyarakat yang serius jika tidak segera dilakukan penanganan secara komprehensif dan dalam skala prioritas pembangunan.

“Konflik masyarakat akan terjadi ketika ada persoalan yang tak kunjung bisa diselesaikan. Nah sampah di Kab Tangerang ini salah satunya. Banyaknya aduan soal TPA Jatiwaringin Mauk, sampah maupun limbah pabrik yang mencemari lingkungan sekitar. Langkah taktis cepat harus segera diambil, manfaatkan sumber daya APBD yang besar dan dana desa bisa menjadi solusi cepat. Tapi juga perencanaan yang matang,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Budi Khumaedi menyatakan bahwa pihak Pemkab telah berusaha untuk mengatasi persoalan sampah yang ada di wilayahnya melalui program bank sampah serta Perda Tahun 2023 yang isinya menyempurnakan Perda Tahun 2016.

“Memang kami akui pengolahan yang dijalankan masih konvensional, namun kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Baru saja dibentuk Bank Sampah Induk (BSI) berskala Kabupaten yang diharapkan dapat mereduksi sampah yang ada di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Dadang Basuki menyatakan bahwa pihaknya mencoba mengadopsi beberapa teknologi untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir atau TPA.

“Kami coba mengupayakan berbagai metode seperti Rumah Olah Sampah Organik (ROSO) dengan metode intermediate treatment facility (ITF), memanfaatkan maggot, serta peran aktif masyarakat dengan pengelolaan Bank Sampah sebagai solusi alternatif di kota Tangerang,” ungkapnya.

Menyikapi sampah di Kota Tangerang Selatan, Aktivis Lingkungan Hidup Tatang Sago menyoroti tentang Kontrak Kerjasama pengiriman sampah dari Kota Tangerang Selatan ke Kabupaten Lebak karena TPA Cipeucang sudah over load. Dalam kebijakan itu, Tatang Sago justru menyoroti tentang jasa pengangkutan sampah yang cukup membebani APBD di mana sebelumnya pengangkutan sampah yang dikelola oleh swasta dari Kota Tangsel ke Kota Serang menghabiskan anggaran sekitar 49 miliar/tahun. Namun dalam implementasinya banyak terlihat mobil-mobil berplat dinas juga ikut digunakan untuk mengangkut sampah.

“Saya melihat ada indikasi kecurangan. Diduga ada mafia transporter sampah. Pengangkutan sampah itu melalui tender dan harusnya dikelola swasta, kenapa mobil dinas masih ikut-ikutan? Belum lagi ada indikasi permainan tonase. Saya menilai Pemkot Tangsel dalam mengelola sampah seolah tak mau ambil pusing, padahal sesuai Perpres 35 tahun 2018 termasuk Kota Kab yang ditunjuk oleh Pemerintah pusat dalam pembangkit listrik tenaga sampah (Pltsa). Tapi hingga kini tak ada upaya jelas atau solusi soal sampah,” ungkapnya.

Pengolahan Sampah Berbasis Teknologi

Wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan sebagai wilayah Urban yang padat penduduk tentu tidak memiliki lahan yang cukup jika masih melakukan pengolahan sampah dengan cara menimbun secara konvensional.

Berbeda halnya dengan wilayah Kabupaten Tangerang yang di dominasi wilayah perdesaan, dimana sampah dari masing-masing individu dikelola sendiri. Namun praktik pengelolaan sendiri ini tidak terlepas dari pembakaran atau penghanyutan ke sungai yang jelas melanggar aturan.

Dalam hal ini Pemerintah Daerah dituntut untuk bisa membuat suatu inovasi pengolahan sampah berbasis teknologi yang bermuara pada konsep Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau penguraian dengan menggunakan maggot sehingga dapat menjadi pakan bagi hewan ternak.

Namun pada praktiknya, persoalan ijin dalam pembentukan PLTSa ini tidak mudah. Padahal Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan ikut menyaksikan kerjasama pembangunan PLTSa antara Kota Tangerang dengan PT. Oligo Infrastruktur Indonesia pada Maret 2022, dan mengatakan akan membantu perijinan hingga pendanaan. Namun kenyataannya sampai saat ini PLTSa di Kota Tangerang tidak kunjung berdiri.

“Kami melihat dengan data empiris bahwa birokrasi perijinan ini sangat rumit, padahal pemerintah pusat sudah mengatakan akan mempermudah, namun kenyataannya kesulitan,” ungkap Aktivis Saipul Basri.

Lanjutnya, kalau memang kontrak dengan PT Oligo ini tak jelas dan bahkan secara hitungan tidak menguntungkan dan malah bakal membebani APBD Kota Tangerang, maka perlu ditinjau ulang.

“Kalau hanya ujungnya membebani APBD , mending ditinjau ulang kontrak dengan Oligo, atau apalah bahasanya. Ketimbang ada kontrak tapi tak jelas. Ini seperti pemerintah pusat maksain kelihatannya. Mending Kelola sendiri, kalau tidak salah dulu kalau tidak salah mau ngelola sendiri gembar-gembor pakai teknologi RDF (Reduse Derived Fuel) yg murah malah,” ujar Pria yang disapa Bung Marcel ini.

Diketahui, Pemerintah Pusat mengadakan program percontohan nasional dalam hal pembuatan PLTSa. Dalam program ini, di pilih 12 Kota di Indonesia dengan tingkat kepadatan penduduk, peluang investasi, serta tingkat penghasil sampah diatas 1.000 ton/hari, sehingga Kota Tangerang dan Tangsel menjadi salah satu pilihan. Namun kenyataannya sampai saat ini baru 4 Kota di Indonesia yang berhasil menjalankan program tersebut.

“Dari sisi Pemerintah Kota, kami sudah menyiapkan segala yang dibutuhkan. Saat ini kami menunggu dari pihak PT. Oligo. Menurut hasil pertemuan terakhir, jika seluruh mekanisme perijinan bisa di kantongi PT. Oligo, program ini dapat dimulai Juni 2024,” ujar SekDis LH Kota Tangerang ini, Dadang Basuki.

**Baca Juga: UMT Kedatangan Dosen UPI, PKM Digelar di Tangerang

Masalah Sampah Juga Tanggung Jawab Masyarakat

Persoalan sampah ini tentu tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab masyarakat sebagai produsen utama sampah. Kita perlu menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kelestarian lingkungan serta bersikap dewasa dan mandiri dalam mengurangi sampah dilingkungan rumah tangga, sebab dengan pembenahan di hulu maka dampak penimbunan sampah di hilir juga dapat diatasi.

“Saya kira kesadaran masyarakat juga menjadi hal yang utama, tidak bijak jika kita melempar tanggung jawab tentang sampah ini sepenuhnya terhadap pemerintah. Masyarakat sebagai produsen tentu harus juga diberi pemahaman untuk mengelola sampahnya masing-masing,” ungkap akademisi dari universitas, Ukon Furkon Sukanda.

“Kami sebagai akademisi di Tangerang Raya ini hanya jadi penonton ketidak-mampuan Pemerintah dalam mengelola sampah, padahal kami menunggu untuk diajak bertukar gagasan tentang solusi yang efektif dan efisien. Mungkin ada ketidakpercayaan dari Pemerintah kepada kami, karena kami juga coba mengajukan gagasan, namun tidak ada feedback,” ungkap Dosen Komunikasi ini.

Disisi lain Komunikolog Politik dan Hukum Nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa pengelolaan sampah tidak akan mampu dilakukan oleh pemerintah tingkat kabupaten dan kota secara sendiri tanpa melibatkan pemerintah pusat. Pasalnya sampah plastik yang menjadi permasalahan utama, merupakan kemasan produk keseharian yang butuh Undang-Undang untuk meminta produsennya menghentikan pengunaan plastik tersebut.

“Sampah plastik itu kalaupun didaur ulang supply and demand nya tidak seimbang, sehingga sampah nonreuseable terus menjadi masalah, dan pemerintah tingkat kabupaten kota yang menanggungnya di hilir. Jadi perlu ketegasan pemerintah pusat, jangan hanya sepihak membebankan ini pada kesadaran masyarakat dan pengelolahan pemda,” ungkap Dosen Universitas Dian Nusantara ini.

Kang Tamil panggilan akrabnya melihat bahwa dalam pengelolaan sampah ditingkat Kabupaten Kota di Tangerang Raya, Kota Tangerang mampu menghadirkan solusi tang inovatif ketimbang cara-cara konvensional.

“Saya lihat Pemkot Tangerang ini berani mengambil kebijakan inovasi, dengan sistem maggot, lalu menjadikan sampah plastik sebagai barang prakarya. Soal hal tersebut belum efektif dan perlu pembenahan, itu soal lain. Tapi saya melihat keberanian pemimpin untuk bergerak, tidak hanya diam. Ini saya apresiasi,” ungkapnya. (Red)




7.754 Nakes di Kota Tangerang Segera Divaksin Hepatitis B

Kabar6-Pencanangan Imunisasi Hepatitis B Untuk Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Menuju Indonesia Bebas Hepatitis 2030 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pencanangan dilakukan secara serentak di delapan provinsi dan secara simbolis diresmikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunawan Sadikin, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, yang berada di Kota Tangerang, Rabu (8/11/2023).

Budi mengatakan imunisasi Hepatitis B yang diperuntukkan bagi tenaga medis dan kesehatan merupakan langkah preventif dari pemerintah untuk memberikan perlindungan bagi tenaga medis mengingat termasuk dalam kelompok yang rentan tertular.

“Tingkat atau risiko kematiannya juga cukup tinggi, soalnya kalau tidak terdeteksi bisa menyebar ke hati lalu kanker,” jelas Menkes, dalam acara pencanangan yang juga dihadiri oleh Pj. Gubernur Banten, Al Muktabar dan Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan, pada hari pertama pelaksanaan imunisasi Hepatitis B di Kota Tangerang, berlangsung di tiga lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Tangerang.

**Baca Juga: Tuntut Kenaikan UMK 20 Persen, Buruh di Kabupaten Serang Geruduk Kantor Bupati Serang

“Berlangsung di Puskesmas Neglasari, RSUD Kota Tangerang dan juga RS Sari Asih Karawaci,” kata Sachrudin, usai meninjau pelaksanaan imunisasi di RSUD Kota Tangerang.

“Selanjutnya dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Tangerang,” sambungnya.

Ia mengatakan Pemkot Tangerang menargetkan seluruh tenaga medis dan juga kesehatan di Kota Tangerang yang berjumlah 7.754 orang, dapat segera menjalani imunisasi Hepatitis B.

“Imunisasinya dilakukan secara bertahap sesuai ketersediaan vaksin di Dinas Kesehatan,” tandasnya. (Oke)