1

Lima Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Sobang Pandeglang Ditutup Sementara

Kabar6.com

Kabar6 – Lima Nakes yang bertugas di Puskesmas Sobang, Kabupaten Pandeglang dinyatakan positif covid-19.

Berdasarkan data terakhir, kasus covid-19 per hari ini di Pandeglang dilaporkan terjadi penambahan 7 kasus baru. Total, kasus terkonfirmasi menjadi 2.375 kasus, 2.185 dinyatakan sembuh, 144 masih dirawat dan 46 meninggal dunia.

“Ya, total ada lima petugas kami yang terpapar. Itu bidan sama perawat,” kata Kepala Puskesmas Sobang Agus Surya, Sabtu (19/6/2021).

Ia menyebut, kelima petugas itu awalnya mengalami gejala ringan. Begitu diswab, hasilnya menunjukan mereka positif terpapar covid-19.

“Di puskesmas kami kan enggak ada rawat inap, mereka ini awalnya gejala ringan. Tadinya dua orang dulu pas minggu kemarin, minggu ini nambah lagi tiga sehingga totalnya ada lima sekarang,” jelasnya.

**Baca juga: Kasus Covid-19 di Pandeglang Melonjak, Warga Dilarang Lakukan Tradisi Ini

Untuk langkah pencegahan, pihaknya menutup sementara layanan di puskesmas pada hari ini untuk sterilisasi ruangan. Kelima nakes yang dinyatakan positif juga sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

“Tadi ditutup dulu layanan. Untuk trashing, sudah kami lakukan. Mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi setelah ini,” pungkasnya.(aep)




Kasus Covid-19 di Pandeglang Melonjak, Warga Dilarang Lakukan Tradisi Ini

Kabar6.com

Kabar6- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani melarang warga untuk melakukan babacakan. Babacakan sendiri diketahui merupakan tradisi makan bersama masyarakat Banten.

Larangan itu pasca melonjaknya kasus covid-19 di Pandeglang. Selain itu warga harus lebih disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan guna dapat mengurangi angka oelonjakan terpapar virus Corona.

“Masyarakat harus terus disiplin dalam penerapan prokes. Bukan hanya menetapkan 3 M, tapi kerumunan juga harus dibatasi apalagi acara-acara makan bersama. Kalau di kampung mah ‘babacakan’, itu harus dihindari,” katanya, Jumat (18/6/2021).

Terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Pandeglang setelah libur lebaran 2021.

**Baca juga: Pemkab Klaim 1 Juta Lebih Warga Pandeglang Terdaftar Kepesertaan BPJS Kesehatan

Hingga Per hari ini 18 Juni 2021, ada 86 kasus baru yang terlaporkan pada data Covid-19 di Pandeglang yakni 2368 terkonfirmasi, 2758 kasus kontak erat, 2001 suspek.

“Sekarang ada peningkatan pasca lebaran. Kemarin itu banyak yang hajatan dan yang kumpul-kumpul, makanya masyarakat harus terus mematuhi prokes khawatir ada peningkatan kasus dari situ,” imbuhnya.(aep)




Pemkab Klaim 1 Juta Lebih Warga Pandeglang Terdaftar Kepesertaan BPJS Kesehatan

Kabar6.com

Kabar6- Masyarakat Kabupaten Pandeglang yang sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tanggal 1 Juni 2021 yaitu 1.017.777 jiwa atau 78,5% dari total penduduk Kabupaten Pandeglang sebesar 1,29 juta jiwa.

Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang adalah penyandingan data kependudukan dengan data kepesertaan JKN BPJS Kesehatan.

Akhirnya kegiatan tersebut menghasilkan data yang kongkrit berupa penduduk yang belum menjadi peserta JKN sebanyak 331.975 penduduk yang tersebar diseluruh Kecamatan dan Desa di Kabupaten Pandeglang.

“Dari jumlah itu yang menjadi tanggung jawab pemerintah kurang lebih 143.000, sisanya ada yang mandiri karena ekonomi nya mampu atau masyarakat yang menjadi pekerja di perusahaan swasta,”kata Bupati Pandeglang Irna Narulita pada kegiatan optimalisasi program JKN KIS di Pandeglang, Jum’at (18/6/2021).

Bupati Irna berharap, bagi warga masyarakat yang mampu bisa mensukseskan program nasional JKN untuk meningkatkan derajat kesehatan di Pandeglang.

“Dunia swasta yang memperkerjakan masyarakat kami harus memperhatikan jaminan kesehatannya, untuk warga miskin tanggung jawab kami dan akan terus kami sasar,”tandasnya.

Menurut Irna, sebetulnya kepesertaan JKN untuk masyarakat Pandeglang pernah mencapai angka 90%. Namun, kata Irna, karena tidak sinkron dengan NIK akhirnya tidak terdata.

“Makanya kita duduk bareng dengan pihak BPJS Kesehatan dan OPD terkait memadukan database agar semuanya terdata,”ujarnya.

Adanya aturan bahwa perangkat desa harus masuk kepesertaan BPJS, Pemda Pandeglang juga mengalokasikan anggaran kurang lebih 4,7 Miliyar.

“Insya Allah kedepan kepesertaan BPJS di Pandeglang akan mencapai angka 90%, karena dari total penduduk sudah ada segmentasinya baik tanggung jawab pusat, provinsi dan Kabupaten,” imbuhnya.

“Yang diakomodir pusat kurang lebih 600.000, Provinsi 90.000, dan Kabupaten baru 46.000 , dengan penambahan 4,7 Miliyar bisa menginjak 50.000,”sambungnya.

Sementara Kepala BJS Kesehatan Serang Dasrial membenarkan dari 331.975 warga Pandeglang yang belum masuk kepesertaan JKNKIS tidak semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

“Segmennya bermacam – macam, jika mereka mampu tentu mandiri, dan jika mereka karyawan swasta tentu dibiyai oleh perusahaannya,” katanya.

Dikatakan Dasrial, saat ini pihaknya sudah Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Pemda melalui Dinas Kependudukan untuk mendata warga yang belum masuk kepesertaan JKN.

“Kita sudah punya by name by addres, jika memang masuk kedalam tanggungjawab Pemda, tentu akan menyesuaikan dengan perencanaan keuangan dan kebijakan kesehatannya,” pungkasnya.

**Baca juga: Indonesia Offroad Federation Jakarta Peduli Kampung Cegog Pandeglang

Ia berharap masyarakat Pandeglang bisa mencapai 98% yang masuk kepesertaan JKNKIS sesuai RPJMN.

“Nanti segementasinya Kecamatan dan Desa untuk mendorong hal itu, kita akan lombakan juga tiap desa yang bisa mencapai kepesertaan 100%,” tutupnya.(aep)




Indonesia Offroad Federation Jakarta Peduli Kampung Cegog Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Offroad merupakan salah satu kegiatan dunia otomotif yang banyak digemari masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah perkotaan. Medan yang menantang memacu adrenain untuk melewatinya.

Di samping itu, solidaris antaroffroader juga patut diacungi jempol. Tak jarang, dalam satu even ada saja kendaraan yang mengalami masalah bahkan harus ditarik untuk melewati jalur yang susah.

Selain kegiatan offroad itu sendiri, jalur-jalur yang dilewati juga memanjakan mata karena biasanya jauh dari perkotaan dan masih minim pembangunan akses jalan. Tidak hanya memicu adrenalin, komunitas offroad biasanya juga membawa misi sosial untuk daerah yang mereka datangi.

Hal ini yang dilakukan oleh Indonesia Off Road Federation (IOF) Jakarta. Tak hanya menikmati alam di sana, mereka membantu prasarana warga Kampung Cegog Pandeglang, Banten, khususnya para petani ladang dengan memberikan perlengkapan bagi warga untuk berladang.

Pemberian bantuan oleh IOF Jakarta kali ini menjangkau wilayah Banten, tepatnya di Kampung Cegog Desa Rancapinang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang.

Kampung Cegog merupakan kampung pesisir pantai selatan yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, yang hampir semua warganya sebagai petani ladang dan sebagian sebagai nelayan.

Jarak Kampung Cegog dari jalan raya negara sekitar tiga puluh kilometer dan bisa ditempuh sangat singkat sekitar tiga jam perjalanan dari Cibaliung lewat jalur normal dan dengan kendaraan biasa.

Tetapi pekan lalu jalur ini tidak bisa dilewati karena proses pengerjaan jalan sehingga harus memutar sejauh enam kilometer.

Jarak ini hanya bisa ditempuh dengan kendaraan khusus 4×4 karena medan yang licin, berkelok dan turunan atau tanjakan tajam.

Kendaraan khusus diperlukan dan harus ekstra tenaga untuk melewatinya karena jalan berbatu, berlumpur dan harus menyeberangi sungai untuk sampai ke lokasi.

Meski harus menarik kendaraan yang tak bisa melewati jalur lumpur, tidak menyurutkan IOF Jakarta untuk sampai ke lokasi.

Bantuan yang diberikan berupa tas rangsel untuk para petani ladang, tempat minum, baju untuk warga, perlengkapan sarana ibadah, sarana permainan anak, sarana penunjang air bersih, serta pembuatan tiang bendera dan bendera merah putih.

Kegiatan ini sepenuhnya diselenggarakan oleh Bidang Sosial IOF Jakarta dibantu oleh para donatur ini akan berkelanjutan, tidak cukup hanya disini.

“Hati kami terketuk melihat petani yang ada di sini. Kami sepakat dari IOF Jakarta membawa barang barang yang diperlukan petani agar bisa mereka gunakan. Kami berharap warga bahagia dan kehidupan mereka akan lebih baik. Tidak hanya menikmati alam di sini yang indah, tetapi kami ingin berbuat sesuatu,” kata Michael Punjabi, dari Divisi Sosial IOF Jakarta disiaran persnya, Jumat (18/6/21).

Antusias warga sangat senang menerima bantuan ini mengingat pekerjaan utama warga sebagai petani ladang dan sebagian nelayan diberikan sarana penunjang ke ladang sangat membantu. Biasanya mereka berladang dari pagi hingga sore hari.

“Ke depan kita jalin silaturahmi yang baik. Tidak hanya berhenti sampai di sini. Kampung Cegog ini kampung paling terpencil. Dan kami senang IOF Jakarta membantu kami, karena kami ingin maju juga seperti daerah lain,” ujar K’to, warga Kampung Cegog.

**Baca juga: Polres Pandeglang Usut Pelaku Penyiraman Pemuda Difabel Dicekoki Miras Hingga Sebabkan Tubuhnya Melepuh

Kedepannya kegiatan peduli ini akan terus dilakukan dan menyebar di seluruh pelosok yang susah dijangkau dengan kendaraan biasa. IOF Jakarta berkomitmen untuk terus membantu sesama.(fit)




Proyek Tol Serang-Panimbang Dikerjakan BUMN Cina

Kabar6.com

Kabar6- Proyek Tol Serang-Panimbang seksi III yang dimulai dari Cileles Kabupaten Lebak hingga Panimbang, Kabupaten Pandeglang sepanjang 33 kilometer menelan anggaran Rp 4,5 triliun.

Proyek jalan bebas hambatan itu dikerjakan tiga perusahaan. tiga perusahaan yakni yakni Sino Road and Bridge Group Co Ltd, PT Adi Karya dan PT Wijaya Karya (Wika). Untuk diketahui Sino sendiri merupakan perusahaan plat merah milik pemerintah Cina.

“Kontraktornya ya sendiri karena ini lon Cina pekerjaan ada kerjasama konsorsium PT Sino Adi karya dan Wika,” kata Kepala Balai Pelaksana Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Propinsi Banten, Wida Nurfaida, Kamis (17/6/2021).

Menurutnya, target penyelesaian pelaksanaan dikatakan Wida sekitar dua tahun dari diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Dalam pengerjaan tol Serang – Panimbang seksi 3 dijelaskan Wida, PT Sino mendapatkan pengerjaan sebanyak 50,5% dari total 33 KM.

“Sisanya nanti oleh Adikarya dan Wika, pembagiannya nanti kesepakatan dari kontraktor ,”ujarnya.

Untuk pembebasan lahan, Wida memastikan saat ini sudah tidak ada permasalahan bahkan mencapai kurang lebih 81%.

“Untuk lahan TNI yang ada di gombong sudah terselesaikan, begitu juga yang milik perhutani,”imbuhnya.

**Baca juga: Kerjakan Proyek Tol Serang- Panimbang, Pemerintah Utang ke Cina Rp 4,5 Triliun

Sementara, Sementara Bupati Pandeglang mengatakan, suksesnya pembangunan jalan tol sangat mendorong untuk kemajuan Kabupaten Pandeglang. Sebab, kata Irna, investor yang akan datang sangat bergantung kepada aksesibilitas.

“Mereka (pengusaha) tidak mau ke Pandeglang karena gak ada akses jalan tol, sedangkan Pandeglang butuh investasi untuk kemandirian fiskal, saya harap tol Serang-Panimbang ini berjalan lancar,” kata Irna.(aep)




Kerjakan Proyek Tol Serang- Panimbang, Pemerintah Utang ke Cina Rp 4,5 Triliun

Kabar6.com

Kabar6- Pemerintah melakukan pinjaman kepada Cina untuk membiayai proyek jalan Tol Serang-Panimbang seksi III. Jalan tol sepanjang 33 kilometer itu menelan anggaran Rp.4,5 triliun.

“Pemerintah ini mendapatkan pinjaman luar negeri Loan dari pemerintah Cina,” kata Kepala Balai Pelaksana Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Propinsi Banten, Wida Nurfaida di Pandeglang, Kamis (17/6/2021).

Menurutnya Pembangunan proyek tersebut tidak bersumber dari APBN melainkan pinjaman luar negeri. Untuk pembangunan tol Serang – Panimbang diperkirakan akan groundbreaking pada bulan Agustus akhir tahun 2021.

“Pengurusan daftar kegiatan dari kami selesai ke Bappenas, sekarang posisinya ada di Kemenkeu untuk loan aplikasi, insya Allah akhir bulan Agustur sudah pelaksanaan,” ungkapnya.

**Baca juga: Polres Pandeglang Usut Pelaku Penyiraman Pemuda Difabel Dicekoki Miras Hingga Sebabkan Tubuhnya Melepuh

Untuk pembebasan lahan, Wida memastikan saat ini sudah tidak ada permasalahan bahkan mencapai kurang lebih 81%.

“Untuk lahan TNI yang ada di gombong sudah terselesaikan, begitu juga yang milik perhutani,”imbuhnya.(aep)




Polres Pandeglang Usut Pelaku Penyiraman Pemuda Difabel Dicekoki Miras Hingga Sebabkan Tubuhnya Melepuh

Kabar6.com

Kabar6- Pihak Satreskrim Polres Pandeglang memastikan kasus dugaan pemuda yang melepuh akibat dicekoki Miras sudah dilakukan penyelidikan.

Kasatreskrim Polres Pandeglang Iptu Fajar Mauludi memastikan, pihaknya sudah menyelediki kasus tersebut. Bahkan katanya, saat ini pihaknya sudah terjun ke lokasi kejadian dan tengah meminta keterangan dari keluarga korban.

“Ya, sekarang masih didalami sama anggota,” kata Iptu Fajar, Kamis (17/6/2021).

Namun diakuinya, ia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kasus itu. Sebab, masih harus memastikan penyebab melepuhnya setengah tubuh pemuda difabel itu apakah akibat miras atau bukan.

“Nanti kalau ada perkembangan lagi, kami sampaikan ya penyebab melepuhnya,” tandasnya.

Sebelumnya, pihak keluarga sempat ragu melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisia karena takut dituntut balik. Namun karena dapat dukungan dari masyarakat, akhirnya melaporkan kejadian itu.

Apalagi kata sepupu Zaenal, Irwan Oktaviani, bahwa keluarga sudah mengantongi identitas orang yang diduga telah mencekoki korban.

Identitas itu terungkap karena korban yang langsung menyebutkan ketika dirawat di RSU Berkah Pandeglang.

“Kami tadinya tidak mau laporan ke pihak Kepolisian, karena posisinya keluarga Zaenal itu enggak mampu, terus takut kalau misalkan diusut dan orang ini ketangkep, dia malah bakal nuntut balik. Nah keluarga itu takut kejadiannya kayak gitu,” katanya

**Baca juga: Kronologis Pemuda Difabel Tubuhnya Melepuh Setelah Diduga Dicekoki Miras

Namun karena ada dorongan dari warga setempat, keluarga pun akhirnya memberanikan diri melaporkan kejadian itu ke polisi. Kini keluarga berharap kasus ini bisa diusut secara tuntas supaya pelakunya bisa bertanggungjawab.

“Karena masyarakat setuju supaya kasus ini diusut, akhirnya pihak keluarga lapor. Tadinya kan ragu. Ya namanya juga warga tidak mampu, dan kekhawatiran itu bakal dituntut balik kalau ternyata pelakunya enggak bersalah,” tandasnya.(aep)




Kronologis Pemuda Difabel Tubuhnya Melepuh Setelah Diduga Dicekoki Miras

Kabar6.com

Kabar6- Pemuda difabel Zaenal Abidin (27) warga Kampung Marga Asih, Desa Kadumadang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang harus menjalani perawatan setelah diduga dicekoki Miras hingga tubuhnya melepuh seperti luka bakar.

Irwan Oktaviani Sepupu korban mengungkapkan, kejadian yang menimpa sepupunya itu bermula saat ada keluhan dibagian mulutnya sakit dan terasa panas pada Kamis (10/6) lalu, hingga bibir pemuda disabilitas itu sudah dalam kondisi melepuh dan berubah warna kehitaman.

“Tadinya cuma timbul bintik-bintik, namun lama kelamaan melepuh seperti kesiram air panas. Akhirnya kami langsung membawanya ke Puskesmas bersama keluarga,” kata Irwan, Kamis (17/6/2021).

Tiba di puskesmas lanjutnya, kondisi Zaenal makin parah. Bahkan area kulitnya yang terbakar ternyata meluas menutupi seluruh wajahnya bahkan menjalar hingga ke bagian dada.

Pihak puskesmas selanjutnya langsung merujuk Zaenal ke RSUD Berkah Pandeglang karena kondisinya sudah bertambah parah. Ketika tiba di rumah sakit, luka bakar yang dialami pemuda difabel itu sudah menjalar hingga ke area selangkangan.

“Dibawa ke rumah sakit itu malem-malem udah setengah badannya melepuh. Alhamdulillah langsung ditangani, langsung masuk IGD terus luka bakarnya enggak menjalar lagi setelah dikasih obat sama dokter,” katanya lagi.

**Baca juga: Pembangunan Huntap Korban Tsunami di Sumur Telan Rp 19 Miliar

Akibat kejadian itu, keluarga lalu melapor ke pihak kepolisian. Keluarga berharap polisi bisa mengusut secara tuntas perkara ini dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Iyah sudah ada yang lapor, semalam juga ada polisi datang ke rumah nyelidikin kasusnya. Mudah-mudahan cepet diusut supaya pelakunya juga bisa seger ditangkap,” tandasnya.(aep)




Pembangunan Huntap Korban Tsunami di Sumur Telan Rp 19 Miliar

Kabar6.com

Kabar6 – Pembangunan Huntap korban tsunami Banten yang berlokasi di Kampung Pasir Malang, Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang menelan anggaran sebesar Rp 19 miliar.

Kepala Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Rahmat Jultika mengungkapkan, proses pembangunan Huntap yang dilakukan sekarang ini, dengan dana sebesar Rp 19 miliar itu hanya pembangunan Huntap nya saja. Tidak disertai dengan sarana yang lain, seperti sarana pendidikan dan lainnya.

“Sekarang hanya pembangunan Huntapnya saja. Nanti untuk pemenuhan sarana yang lain, kami akan mengajukan lagi ke BNPB,” ungkap Rahmat saat ditemui di Ruang Pintar Setda Pandeglang, Rabu (16/6/2021).

Dikatakannya, memang sarana pendidikan di kawasan Huntap itu nantinya harus dipenuhi semuanya, untuk kepentingan penduduka di Huntap tersebut. Namun untuk sekarang ini yang diutamakan itu huntapnya dulu.

“Sesuai dengan dokumen perencanaan dan anggaran sekarang yang utama itu Huntapnya dulu. Nanti setelah itu baru diajuin lagi untuk kebutuhan yang lain, seperti sekolah dan lain sebagainya,” katanya.

Menurutnya, untuk bangunan Huntap yang dibangun sekarang ini jumlahnya sebanyak 223 unit, dengan ukurannya perunit sebesar 6 x 6 meter persegi. “Spesifikasi bangunan baja ringan, dengan ukuran 6×6 meter persegi,” ucapnya.

**Baca juga: KUM – ITT Trisakti Diharapkan Bawa Dampak Positif di Pandeglang

Saat ditanya, selama proses pembangunan berjalan warga penghuni Huntara dievakuasi kemana saja. Rahmat mengaku, untuk sementara ini warga ada yang ngontrak rumah, ada yang memanfaatkan bangunan Huntara dibuat bangunan lagi dan ada juga yang tinggal di rumah saudaranya masing-masing.

“Mereka (penghuni Huntara) sementara ini berinisiatif sendiri untuk tempat tinggal sementara, selama proses pembangunan Huntap selesai. Ada yang ngontrak dan ada pula yang membuat tempat tinggal sementara dengan memanfaatkan bangunan Huntara,” ujarnya.(aep)




KUM – ITT Trisakti Diharapkan Bawa Dampak Positif di Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6 – Kuliah Usaha Mandiri Ilmu Teknologi Terapan (KUM -ITT) yang dilaksanakan oleh para mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta di Pandeglang dinilai akan membawa dampak positif bagi daerah.

Pasalnya KUM-ITT yang dilakukan akan mendorong perkembangan SDM, penguatan produk lokal untuk memberikan nilai tambah ekonomi.

Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsono Arban berharap program yang sudah dibuat oleh para mahasiswa Trisakti pada kegiatan KUM-ITT harus berkelanjutan.

“Apa yang sudah dibuat dan berjalan bisa diteruskan oleh OPD terkait sehingga terus berjalan,” demikian dikatakan Wabup Tanto Warsono Arban saat bertemu dengan para dosen Trisakti di ruang kerjanya, Rabu (16/7/2021).

Dikatakan Tanto, program berkelanjutan itu sangat penting, karena sejauh ini banyak yang digulirkan terkadang berjalan hanya seketika saja.

Transfer ilmu yang diberikan kepada masyarakat kami bisa bermanfaat bagi daerah itu sendiri, jika berkelanjutan tentu akan mendorong kemandirian,” ungkapnya.

Kepala Pusat KUM-ITT Ir Wawan Kurniawan MT mengatakan, tujuan bertemu dengan orang nomor dua di Pandeglang adalah menselarakan program Pemda Pandeglang dengan Trisakti.

“Mahasiswa kami yang sedang melaksanakan KUM-ITT di dua Kecamatan Pulosari dan Jiput melihat potensi daerah yang dapat dikembangkan sehingga bisa ada trobosan yang dikembangkan misalkan produk UMKM atau Desa Wisata,” katanya.

**Baca juga: Pemuda Difabel di Pandeglang Tubuhnya Melepuh Diduga Setelah Dicekoki Miras

Menurut Wawan, penelitian apapun yang dilakukan tidak ada asas manfaatnya jiga tidak diterapkan kepada masyarakat, diantaranya peningkatan kualitas SDM, menejemen SDM, UMKM, ekonomi wilayah, lingkungan dan pemukiman, kesehatan.

“Tawaran kami untuk Pemda Pandeglang itu menyelaraskan program, kami siap bersinergi dengan Pemda Pandeglang,”pungkasnya.(aep)