oleh

California Jadi Negara Bagian Pertama yang Larang Diskriminasi Terhadap Gaya Rambut Hitam

image_pdfimage_print

Kabar6-California, negara bagian Amerika Serikat (AS), memiliki Rancangan Undang-Undang (RUU) anti-diskriminasi, yaitu melarang diskriminasi terhadap gaya rambut hitam seperti rambut gimbal di sekolah dan tempat kerja.

Selanjutnya, RUU dikirim kepada Gubernur Gavin Newsom untuk ditandatangani. Pembaruan undang-undang tersebut muncul, melansir MSN, setelah adanya laporan nasional tentang pelajar kulit hitam yang dipulangkan dari sekolah karena rambutnya dikepang, padahal sudah merupakan gaya alami rambut anak itu. Menurut pihak sekolah, hal tersebut melanggar aturan kode pakaian. Sementara di tempat kerja, karyawan berkulit hitam sering melaporkan kebijakan tidak adil yang menilai rambut alami tidak higienis dan tidak profesional.

Dalam RUU California disebutkan, profesionalisme, dan masih, terkait erat dengan fitur dan perilaku Eropa, yang mensyaratkan bahwa mereka yang tidak secara alami jatuh ke dalam norma-norma Eurosentris harus mengubah penampilan mereka. Namun kadang-kadang secara drastis dan permanen, agar dianggap profesional.

“Rambut tetap menjadi sumber diskriminasi ras yang merajalela dengan konsekuensi ekonomi dan kesehatan yang serius, terutama bagi orang kulit hitam,” demikian isi UU tadi.

RUU tersebut telah disebut sebagai Undang-Undang Mahkota (Ciptakan Tempat Kerja yang Penuh Hormat dan Terbuka untuk Rambut Alami) dan disponsori oleh Senator Demokrat, Holly Mitchell yang berkulit hitam.

UU meraih suara 69-0 dan mencatat bahwa sementara afro dilindungi secara federal oleh Undang-Undang Hak Sipil tahun 1964, individu berkulit hitam tidak terpengaruh secara adil, terhalang, terbebani, atau dihukum oleh kebijakan kode berpakaian yang menargetkan kepang, tikungan rambut atau zig zag, dan kunciran. ** Baca juga: Pria Ini Kubur Istrinya yang Digigit Ular Berbisa dengan Kotoran Sapi

Langkah California ini diharapkan akan ditandatangani menjadi undang-undang oleh gubernur. Banyak yang memuji RUU ini di media sosial. Namun, beberapa pendukung juga menunjukkan bahwa tidak ada tekstur rambut lain yang memerlukan undang-undang untuk mencegah diskriminasi.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email