oleh

BPBD Banten Bantah Tenaga Ahlinya Terlibat Proyek Laptop Fiktif Miliaran Rupiah

image_pdfimage_print

Kabar6-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Nana Suryana, membantah ada stafnya ikut terlibat dalam pengadaan proyek laptop fiktif hingga rugikan pengusaha miliaran rupiah. Nana memastikan tidak ada tenaga ahlinya berinisial I.

“Kalau yang staf itu tidak ada,” kata Nana di Gedung DPRD Banten, Rabu (16/8/2023)

Pasca mencuatnya kasus pengadaan laptop fiktif di instansinya, pihaknya sudah melakukan teguran baik secara lisan, tertulis hingga ketidakpuasan yang disampaikan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) terhadap pegawainya AB.

Kendati demikian, Nana mengaku, AB masih bekerja dan menduduki jabatannya karena belum ada keputusan inkrah.

“Jabatannya tetap sebagai Kabid karena itu melekat sebagai jabatan struktural. Tapi untuk fungsi yang lain sudah saya kurangi, contoh dia sudah tidak jadi PPTK,”ungkap Nana.

**Baca Juga: Proyek Laptop Fiktif di BPBD Banten Bertambah, Ngaku Rugi Rp1,8 Miliar

Untuk itu, Nana meminta kepada pengusaha di Banten untuk tidak percaya lagi jika yang bersangkutan menawarkan yang berkaitan dengan pengadaan barang.

Diketahui dua perusahaan menjadi korban pengadaan laptop diduga fiktif oleh oknum pegawai di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dengan modus membuat SPK bodong.

Dua perusahaan itu diantaranya PT Putera Pangestu Jaya Lestari dengan kerugian sebesar Rp 3,7 miliar. PT asal Bali ini mendapat 20 Surat Perintah Kerja (SPK) pengadaan 100 unit laptop yang ditandatangani oknum pejabat BPBD Banten inisial AB.

Kemudian, CV PLT mengalami kerugian mencapai Rp 1,8 miliar. Perusahaan asal Jakarta ini mendapatkan 10 surat perintah kerja (SPK) untuk pengadaan 50 unit laptop.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email