oleh

Begadang Saat Puasa, Ini 7 Efek yang Merugikan Kesehatan

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Saat puasa tidak jarang Anda justru sering begadang, salah satunya agar waktu sahur tidak terlewatkan. Alhasil, waktu istirahat yang seharusnya didapat jadi berkurang. Nah, tahukah Anda bahwa ada beberapa bahaya begadang saat puasa? Dikutip Go Dok, ini dia uraiannya:

1. Memicu rasa lapar
Begadang, khususnya di bulan Ramadan dapat memicu rasa lapar. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin yang merupakan hormon peningkat nafsu makan. Jadi jangan heran jika sehabis begadang semalaman, perut akan sering terasa keroncongan.

2. Imunitas tubuh menurun
Ketika begadang, tubuh dipaksa untuk bekerja secara terus menerus. Hasilnya, tubuh akan merasa kelelahan sehingga lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri pemicu berbagai macam penyakit.

3. Tingkatkan risiko diabetes
Penelitian yang dipublikasikan oleh Orfeu Buxton dari Boston’s Brigham and Women’s Hospital mengungkapkan, kurangnya waktu tidur dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Inilah yang membuat Anda lebih berisiko terkena diabetes, karena peningkatan kortisol erat kaitannya dengan resistensi tubuh terhadap insulin.

4. Fungsi kognitif menurun
Jarang yang mengetahui bahwa menurunnnya waktu tidur turut mempengaruhi fungsi kognitif seseorang. Dampaknya, ia akan kesulitan untuk berkonsentrasi dan tetap waspada.

5. Picu sakit kepala
Sering merasakan sakit di kepala saat berpuasa? Bisa saja penyebabnya adalah waktu serta ritme tidur Anda yang kurang dan tidak teratur. Ternyata, kurangnya waktu bagi otak untuk beristirahat dapat memicu kerusakan sel-selnya. Inilah yang membuat kepala lebih sering terasa sakit dan berdenyut-denyut.

6. Tingkatkan risiko terkena kanker
Dengan mengurangi jumlah waktu tidur, produksi hormon melatonin dalam tubuh akan turut menurun. Padahal, hormon inilah yang berfungsi untuk memerangi pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

7. Sebabkan depresi
Begadang dapat menurunkan jumlah hormon melatonin di dalam tubuh. Ternyata, kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko terkena penyakit kanker, tapi juga berimbas pada keadaan psikologis seseorang.

Jika jumlah hormon melatonin terlampau rendah, seseorang akan menunjukkan gejala depresif, seperti murung, mudah marah, dan cepat tersinggung. Jika tidak segera ditangani, hal ini dapat menyebabkan stres berkepanjangan, lho. ** Baca juga: Pria Sulit Meminta Maaf, Ternyata Ini Alasannya

So, jangan lewatkan waktu istirahat Anda ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email