oleh

Bang Ben: Sekolah Itu Tidak Dibatasi Tembok

image_pdfimage_print

Kabar6-Wakil Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie mengatakan, sekolah itu tidak dibatasi oleh tembok, dirinya menjelaskan, ruang kelas itu batasnya adalah alam.

“Ruang kelas ini batasnya alam, ruang kelas ini batasnya kemampuan otak, ruang kelas ini batasnya si anak nyaman belajar dan enak belajar, bukan tembok,” ujar Benyamin saat menanggapi terkait kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk menghapus Ujian Nasional pada 2021. Senin (16/12/2019).

Kalau konsepnya adalah belajar, pria yang akrab disapa Bang Ben menjelaskan, pendidikan jangan dibatasi ruang 4×4 dengan duduk dibangku dan sebagainya.

“Satu terobosan begini, ‘Ruang Guru’ temuan dari anak-anak kreatif itu, itu sebetulnya adalah sebuah kondisi baru dalam sistem pendidikan, kalau ‘Ruang Guru’ bisa diikuti oleh jutaan orang gitu kenapa enggak? Kita juga pemerintah juga memperbaiki definisi-definisi tadi, ruang kelas itu, sekolah itu tidak hanya dibatasi ruang fisik tapi dia belajar dimana aja,” jelasnya.

Bang Ben menuturkan, memang dalam peradaban sekarang dirinya memahami bahwa Menteri Pendidikan sedang mencoba berpikir ekstrim kedepan, konsepnya mungkin oleh sebagian orang sulit dipahami.

“Kita selama ini definisi sekolah itu dibatasi oleh bangunan ‘kenapa sih sekolah itu ruang kelas itu harus dibatasi tembok gitu’ sekolah di emperan masjid sekolah di emperan toko, tapi ada pelajaran matematik yang diajar disitu, kenapa gak begitu? Home schooling sampai sekarang kita belum ada tempat, padahal itu juga ruang belajar,” paparnya.

Terkait home schooling, Bang Ben mengatakan, belajar menjadi menyenangkan, dan tidak dibatasi waktu dari jam 7 sampai jam 1 siang, tetapi belajar itu bisa kapan saja, tergantung si anak feelnya lagi enak belajar atau tidak.

**Baca juga: UN Dihapus, Bang Ben: Bukan Sekolah yang Menilai Anak Pintar atau Tidak.

“Jika feelnya enak dia akan belajar, kemudian juga itu ya home schooling, kalau home schooling kemudian menjadi satu metode maka ruang kelas itu tak terlampau kaku gitu, belajar yang namanya murid kelas 6 dan 1 SMP itu belajarnya bisa dimana aja deh, bisa di pekarangan gitu,” tuturnya.

“Mudah-mudahan pak Nadiem Makarim bisa terus mendorong hal-hal baru, dan inovasi-inovasi baru di sistem pendidikan itu dimulainya dari sini kalau mau Indonesia maju,” pungkasnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email