oleh

Unjuk Rasa di Kantor Bupati Lebak Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Diamankan

image_pdfimage_print

Kabar6-Aksi unjuk rasa mahasiswa Cipayung Plus (IMM, HMI, HMI MPO, PMII, KAMMI dan GMNI) di depan Gedung Bupati Lebak, diwarnai kericuhan, Rabu (7/10/2020). Mahasiswa dan aparat kepolisian yang menjaga jalannya aksi terlibat saling dorong dan baku hantam.

Kericuhan terjadi setelah ban bekas yang dibakar mahasiswa dipadamkan petugas. Sejumlah mahasiswa ditarik dan diamankan polisi ke dalam halaman gedung Pemkab Lebak.

Mahasiswa yang marah melihat rekannya ditarik paksa memaksa polisi melepaskan. Satu orang mahasiswa harus dibopong rekannya akibat kericuhan tersebut.

“Polisi harusnya mengayomi, kami minta tanggung jawab polisi karena teman kami. Kami akan visum dan minta tanggung jawab polisi,” kata salah satu mahasiswa.

Aksi gabungan organisasi mahasiswa Cipayung Plus menyoroti berbagai persoalan yang dianggap krusial, mulai dari kepemudaan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang dianggap tidak pro lingkungan dan masyarakat kecil.

“RTRW lebih pro terhadap pertambangan, proyek-proyek industri yang ekstraktif yang syarat kepentingan kaum kapitalis serta perusakan terhadap keseimbangan ekologis,” kata korlap aksi Nunu.

Mahasiswa juga mengkritik terkait penanganan kasus kebencanaan pasca banjir bandang yang terjadi di 6 kecamatan pada 1 Januari 2020 lalu.

“Kami memberikan raport merah kepada kinerja pemerintah daerah menangani kasus kebencanaan pasca bencana banjir bandang,” tegas Nunu.

**Baca juga: Hampir 300 Ribu Anak di Lebak Belum Miliki KIA, Kadisdukcapil : Alami Peningkatan Minat.

Hingga aksi unjuk rasa yang berlangsung ricuh tersebut selesai, tidak ada satupun perwakilan dari Pemkab Lebak yang datang dan memberikan penjelasan kepada mahasiswa.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email