Kabar6-Agar hasil panen melimpah, ada tradisi yang dilakukan masyarakat Bolivia Aymara yang disebut Tinku. Dalam tradisi ini, para peserta diperbolehkan untuk saling pukul dan adu jotos.
Disebutkan, semakin banyak darah dari para peserta yang berkelahi, maka semakin besar harapan panen akan subur dan melimpah. Dikutip dari berbagai sumber, sebelum Tinku dimulai para pria dan wanita dari berbagai komunitas desa akan bertemu dan membentuk lingkaran besar sambil menari bersama-sama. Selanjutnya, dua orang pria akan maju ke tengah-tengah lingkaran untuk memulai perkelahian, dan dilanjutkan dengan peserta berikutnya.
Tradisi Tinku masih sering dilakukan di kota-kota kecil Bolivia seperti Macha dan Pocoata. Tidak ada aturan yang jelas dalam perkelahian ini. Para peserta adu jotos Tinku terkadang akan menggenggam batu agar menghasilkan pukulan dengan kekuatan yang lebih besar. Ada juga yang membungkus kepalan tangan mereka dengan kain yang di dalamnya terdapat pecahan-pecahan kaca. ** Baca juga: Perkasa, Anastasia Tarik Mobil Seberat 2,5 Ton dengan Rambutnya
Biasanya Tinku dilakukan selama tiga hari. Dan, hari ke tiga merupakan puncak perkelahian paling kejam. Saat itu polisi akan berjaga-jaga agar tidak ada korban jiwa.(ilj/bbs)