oleh

Terancam Punah, Katak Raksasa Kantong Buah Zakar di Peru

image_pdfimage_print

Kabar6-Lima lembaga sains di Peru turun tangan untuk mencegah punahnya katak raksasa Danau Titicaca (Telmatobius culeus) atau katak kantong buah zakar.

Mereka berasal dari Museum Sains Bolivia, Museum Sejarah Alam Bolivia, Universitas Cayetano Heredia Peru, Universitas Katolik Kepausan Ekuador, Kebun Binatang Denver AS, dan LSM NaturalWay.

Nama katak kantong buah zakar dikaitkan dengan kulit katak yang tampak kendur serta berlipat. Para ilmuwan menduga, kulit katak ini bertugas untuk membantu menyerap lebih banyak oksigen dalam air danau yang ada di dataran tinggi.

Hewan tersebut adalah salah satu katak terbesar di dunia, dan hanya hidup di perairan Danau Titicaca, yang membentang di dataran tinggi pada perbatasan antara Peru dan Bolivia, pada ketinggian 3.800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Katak Telmatobius culeus, melansir Dailymail, berukuran besar dengan panjang tubuh bisa mencapai 14,5 cm. Bahkan penjelajah Prancis terkenal bernama Jacques Cousteau, menemukan salah satu spesies tersebut dengan panjang 50 cm pada 1970-an. Katak ini hidup hanya dalam air dan bisa ditemukan pada kedalaman hingga 100 meter.

Untuk mencegah spesies ini punah, sebuah proyek pun dibangun. Para ilmuwan akan meneliti habitat katak raksasa yang juga bakal menjalani analisis genetika untuk mencari tahu metode terbaik perlindungan spesies tersebut.

Pada 2016, ribuan ekor katak raksasa tersebut ditemukan mati di pinggir Danau Titicaca. Polusi dari pertanian dan limbah plastik diduga menyebabkan kematian massal tadi.

Katak-katak itu juga menjadi incaran karena dianggap memiliki afrodisiak atau zat kimia yang digunakan untuk merangsang daya seksual.

Katak tersebut dicampur dalam minuman bernama jus kodok di sejumlah pasar domestik. Adapun tubuhnya digunakan sebagai jimat. ** Baca juga: Masih Misteri, Ditemukan Geoglyph Kucing Raksasa Sepanjang 37 Meter di Peru

Kulit katak yang unik kadang dijadikan tas kecil, dan kaki mereka dimakan dengan cara dibakar atau dipanggang.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email