1

Ladies, Pastikan Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini Agar Tubuh Selalu Sehat

Kabar6-Ada banyak fase yang normalnya dilalui kaum wanita. Mulai dari haid, kehamilan, hingga menopause. Nah, dalam fase ini hormon dalam tubuh wanita tidak seimbang.

Tidak hanya itu, seiring bertambahnya usia, tubuh juga mengalami berbagai perubahan. Karena itulah, ssupan makanan jadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Melansir Aura, tujuh jenis makanan yang disarankan selalu ada dalam menu harian Anda. Apa sajakah itu?

1. Zat besi
Kekurangan darah selama masa haid rentan menyebabkan anemia. Atasi dengan konsumsi makanan kaya zat besi. Sayuran hijau dan biji-bijian utuh (whole grain) merupakan sumber zat besi.

2. Folic acid
Vitamin B9 atau folic acid cocok dikonsumsi terutama untuk wanita yang sedang berusaha hamil. Folic acid bisa mencegah masalah saraf dan mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa makanan yang kaya folic acid antara lain buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sereal.

3. Kalsium
Kekurangan kalsium tidak hanya menyebabkan masalah pada tulang, tapi juga memicu sindrom ovarium polikistik. Sindrom ini akan mengganggu siklus haid dan memengaruhi tingkat kesuburan. Selain susu, brokoli dan almond juga kaya akan kalsium.

4. Vitamin B
Konsumsi ikan, sereal dan kacang-kacangan secara rutin untuk mencegah masalah pada hormon, karena makanan tersebut kaya akan vitamin B.

5. Zinc
Makanan kaya zinc membantu menjaga sistem imun dan perkembangan sel dalam tubuh, antara lain seperti flax seed dan biji labu.

6. Yodium
Kandungan yodium pada stroberi akan menjaga berat badan dan tingkat kesuburan wanita. ** Baca juga: Peneliti Jepang: Virus Corona Dapat Bertahan di Kulit Hingga 9 Jam

7. Vitamin D
Agar kesehatan tulang semakin maksimal, jangan lupa mengonsumsi makanan kaya vitamin D, seperti kuning telur, jamur, dan keju.

Perhatikan kandungan nutrisi dalam makanan harian Anda, sehingga terhindar dari sejumlah masalah kesehatan.(ilj/bbs)




Tanda Tubuh yang Tunjukkan Anda Sedang Kekurangan Vitamin Tertentu

Kabar6-Tubuh ternyata memiliki caranya sendiri untuk memberitahu Anda bahwa ia kekurangan suatu zat gizi tertentu, termasuk vitamin. Namun cara tubuh memberitahu itu mungkin akan sedikit aneh.

Ada beberapa tanda tak biasa, melansir dokter.id, yang mungkin menjadi petunjuk bahwa Anda sedang kekurangan suatu vitamin tertentu. Apa sajakah tanda tubuh yang dimaksud?

1. Sudut mulut pecah-pecah
Bila Anda mengalami gejala yang satu ini, menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan zat besi, seng, dan vitamin B (vitamin B3/niasin, vitamin B2, riboflavin, dan vitamin B12). Kondisi ini biasanya sering ditemui pada para vegetarian.

Solusinya, Anda disarankan mengonsumsi daging unggas, salmon, tuna, telur, tiram, kerang, tomat kering, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan. Penyerapan zat besi akan semakin baik bila Anda mengonsumsinya bersama dengan vitamin C. Jadi, kombinasikanlah brokoli dengan paprika merah dan kale dengan kembang kol.

2. Bercak merah bersisik pada wajah dan rambut rontok
Menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan biotin (vitamin B7) yang juga dikenal sebagai vitamin rambut. Karena vitamin B merupakan vitamin larut air, maka tubuh tidak dapat menyimpannya di dalam tubuh, sehingga Anda perlu mengonsumsinya setiap hari.

Satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah, mengonsumsi telur mentah dapat membuat Anda rentan terhadap defisiensi yang satu ini karena protein avidin yang terdapat di dalam telur mentah akan menghambat penyerapan biotin di dalam tubuh.

Untuk mencegah dan mengatasinya, konsumsilah telur matang, salmon, alpukat, jamur, kembang kol, kedelai, kacang, raspberi, dan pisang.

3. Sariawan atau bisul pada pipi, tangan, paha, dan bokong
Kondisi ini menunjukkan Anda kekurangan asam lemak esensial, vitamin A, dan vitamin D. Solusinya, hindari berbagai lemak jenuh dan lemak trans, serta tingkatkan konsumsi lemak sehat. Konsumsilah salmon, sarden, kacang walnut, kacang almond, flaxseed, dan chia seed.

Untuk mengatasi kekurangan vitamin A, konsumsilah sayuran berdaun hijau dan berwarna terang seperti wortel, ubi, dan paprika. Untuk mengatasi kekurangan vitamin D, dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D dengan dosis 2.000 IU setiap hari, yang juag mengandung vitamin A dan K, yang dapat membantu penyerapan vitamin D.

4. Mati rasa, kesemutan, rasa seperti ditusuk pada kaki dan tangan
Bila Anda mengalami gejala yang satu ini, maka hal ini menunjukkan bahwa Anda menderita kekurangan vitamin B9 (asam folat), B6, dan B12.

Gejala ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada saraf perifer (saraf tepi). Juga disertai oleh gangguan cemas, depresi, anemia, fatigue (merasa sangat lelah), dan gangguan keseimbangan kadar hormon di dalam tubuh.

Untuk mengatasinya, konsumsilah bayam, asparagus, bit, kacang-kacangan, telur, gurita, kerang, tiram, dan daging unggas. ** Baca juga: Apa Perbedaan Karakter Nutrisi Daging Sapi dan Ayam?

5. Kram pada jari kaki, betis, lengkung kaki, dan kaki bagian belakang
Menunjukkan Anda menderita kekurangan magnesium, kalsium, dan kalium. Berolahraga juga dapat membuat Anda kekurangan berbagai mineral dan vitamin B melalui keringat.

Solusinya, konsumsi pisang, kacang almond, kacang hazelnuts, labu, buah ceri, apel, jeruk Bali, brokoli, bok choy, dan sayuran berdaun hijau (kale dan bayam).

Jangan abaikan sejumlah tanda yang memberitahukan kondisi Anda kurang vitamin tertentu.(ilj/bbs)




Ahli Gizi Jelaskan 3 Mitos Umum Seputar Makanan

Kabar6-Mungkin Anda pernah mendengar informasi seperti ‘himalayan pink salt lebih sehat daripada garam dapur’ atau ‘buah sebaiknya dimakan sebelum makan berat supaya vitaminnya diserap tubuh’.

Nah, dua hal tadi hanya sebagian dari pengetahuan umum soal gizi dan makanan yang kebenarannya tak terjamin. Tiga ahli gizi berbeda asal Amerika Serikat, melansir Womantalk, berbagi mitos dan fakta soal gizi yang paling sering mereka dengar. Apa sajakah itu?

1. Himalayan pink salt dan sea salt lebih aman bagi kesehatan daripada garam biasa
“Sea salt dan pink salt memang punya mineral lebih tinggi dibanding garam biasa, tapi garam tetaplah garam yang kalau dikonsumsi berlebihan bisa memicu berbagai penyakit.” (Rahaf Al Bochi, R.D., L.D.)

2. Tingkatkan dosis vitamin agar manfaatnya juga meningkat
“Terlalu banyak mengonsumsi suplemen atau vitamin justru bisa berbahaya. Vitamin larut lemak, misalnya. Vitamin A, D, E, jika berlebihan akan disimpan di liver dan menyebabkan keracunan vitamin yang efeknya bisa fatal. Minum vitamin secukupnya sesuai dosis.” (Kate Lee, M.P.H., R.D.N.)

3. Makan buah sebaiknya sebelum makan berat agar buah tak keburu membusuk di pencernaan sebelum diolah dan vitaminnya lebih mudah diserap tubuh.

“Mitos yang konyol. Tak ada makanan yang bisa membusuk di pencernaan. Makan buah dengan perut kosong pun tak pernah terbukti mempermudah penyerapan zat gizi.” (Marisa Moore, R.D.). ** Baca juga: Tidak Sembarangan, Begini Cara Pakai Sarung Tangan yang Benar Agar Terhindar dari Virus Corona

Terkadang informasi tentang gizi makanan yang Anda dengar selama ini, belum pasti benar adanya.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Sehat, Susu Bubuk atau Susu Cair?

Kabar6-Susu merupakan salah satu minuman yang memiliki banyak kandungan bergizi untuk kesehatan tubuh. Minuman yang satu ini bukan sekadar asupan cairan tapi juga sebagai sumber nutrisi terlengkap yang diperlukan oleh tubuh.

Selain menjaga tubuh tetap sehat, susu juga bagus untuk anak atau remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Nah di antara dua jenis susu, mana yang lebih sehat, susu bubuk atau susu cair?

Susu bubuk dibuat dengan cara memanaskan susu cair hingga mengering. Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini adalah spray drier. Selain dalam bentuk skim, susu bubuk juga bisa ditemui dalam bentuk full cream.

Sementara susu cair sendiri terdiri dari dua macam, yakni susu cair segar dan susu cair olahan. Susu cair segar berasal dari perahan langsung hewan ternak penghasil susu.

Susu cair olahan mengalami proses pengolahan untuk mempertahankan zat gizi di dalamnya. Hal ini juga dilakukan untuk menambah cita rasa dan mempertahankan daya simpan susu. Susu cair olahan dapat berupa susu pasteurisasi, susu UHT, dan susu skim.

Meski keduanya memiliki nutrisi utama yang hampir sama, melansir Hipwee, susu cair memiliki vitamin B-kompleks yang sedikit lebih banyak daripada susu bubuk, terutama vitamin B-5 dan B-12. Kedua nutrisi tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Susu cair juga memiliki kandungan fosfor dan selenium yang lebih banyak dari susu bubuk.

Susu pasteurisasi akan bertahan sekira 16-14 jam. Namun, untuk susu cair jenis UHT, Anda bisa menyimpannya hingga 6-10 bulan. Apabila Anda memang ingin memilih susu dengan daya simpan yang lama, baiknya pilih susu bubuk saja. Karena sudah diproses menjadi kering, susu bubuk ini bisa disimpan hingga satu tahun.

Sebenarnya, dari kedua jenis susu ini tidak ada yang lebih bagus. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, terutama soal rasa.

Susu bubuk memang memiliki varian rasa yang lebih sedikit, namun susu jenis ini lebih awet disimpan untuk jangka waktu yang lama. ** Baca juga: Makanan Sehat yang Baik untuk Jaga Sistem Imun di Musim Hujan

Jadi apabila Anda bertanya mana yang terbaik, jawabannya bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing.(ilj/bbs)




6 Jenis Makanan yang Bantu Tingkatkan Sistem Imun Tubuh

Kabar6-Menerapkan pola makan sehat dan berimbang agar daya tahan tubuh meningkat menjadi salah satu cara agar terhindari dari infeksi virus yang dapat mengganggu kesehatan.

Segala macam virus memang mudah menjangkiti kita saat daya tahan tubuh sedang menurun. Demi menjaga sistem imun tetap baik, beberapa jenis makanan direkomendasikan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut harus mengandung zinc, asam folat, serta vitamin A, B6, dan C yang tinggi.

Setidaknya, melansir Sindonews, ada enam bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi agar sistem imun tubuh meningkat. Apa sajkah itu?

1. Paprika merah
Selama ini mungkin sebagian besar kita hanya megenal jeruk sebagai sumber vitamin C yang terbaik. Padahal, menurut ahli gizi asal Inggris Caroline Hill, selain jeruk, paprika merah juga tinggi vitamin C.

Bahkan, dua kali lebih tinggi dibandingkan jeruk. Satu buah paprika merah berukuran sedang memberikan 169 persen asupan vitamin C harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk wanita per hari dianjurkan mengonsumsi 75 mg, sementara pria 90 mg.

Dibandingkan paprika hijau, paprika merah mengandung 1,5 kali lebih banyak vitamin C, delapan kali lebih banyak vitamin A, dan 11 kali lebih banyak beta carotene. Sementara yang kuning, nilai gizinya juga masih kalah dari paprika merah, tapi lebih baik dari paprika hijau.

2. Ayam
Zinc atau mineral seng berfungsi untuk membangun serta menjaga fungsi sel-sel imun. Sumber zinc yang berasal dari hewan seperti ayam lebih baik ketimbang zinc yang dikandung sayuran, kacang-kacangan, bahkan gandum utuh.

Menurut Department of Health & Human Services, hal itu dikarenakan tumbuhan mengandung phytic acid yang dapat menghambat penyerapan zinc di dalam tubuh.

Olahan ayam sebanyak 85 gram atau kira-kira seukuran kartu, dapat memberikan asupan zinc sebesar 2,4 mg. Sementara asupan zinc yang dibutuhkan tubuh per hari adalah 8 mg untuk wanita dan 11 mg untuk pria.

3. Jamur
Menurut hasil penelitian Integrative Medicine: A Clinician’s Journal, sistem imun Anda akan bekerja baik ketika ada kandungan glutathion yang cukup untuk memproteksi sekaligus membantu fungsi sel-sel imun di dalam tubuh seperti sel darah putih.

Jenis antioksidan tersebut dihasilkan oleh tubuh kita sendiri, tapi seiring waktu jumlahnya akan menurun. Mengonsumsi jamur menjadi salah cara untuk meningkatkan level glutathion Anda.

Jenis jamur seperti porcini atau jamur putih mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Anda disarankan mengonsumsinya dua kali dalam sehari.

4. Bayam
Bayam tak hanya kaya vitamin C, tapi juga tinggi antioksidan. Tapi, pastikan jenis sayuran murah-meriah ini tidak Anda masak terlalu lama karena zat gizi yang terkandung di dalamnya mudah hancur oleh panas.

Masaklah sebentar supaya bisa meningkatkan kandungan vitamin A pada bayam dan membuat zat gizi lainnya keluar berkat oxalic acid yang dimiliki oleh sayuran tersebut.

5. Pepaya
Sebagian Anda mungkin sudah mulai lupa makan pepaya gara-gara lebih memilih buah-buahan lain. Kalau demikian kondisinya, coba mulai sekarang rutin kembali mengonsumsi pepaya. Sebab, sepotong kecil buah tropis ini saja sudah mengandung 157 persen vitamin C dari yang direkomendasikan per hari.

Pepaya juga mengandung enzim yang disebut papain yang bisa menjadi antiinflamasi, asam folat, vitamin B, dan vitamin A dalam bentuk carotenoid.

6. Yoghurt
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa makanan berfermentasi yang mengandung probiotik ini dapat membantu meningkatkan respons pada sistem imun manusia.

Yoghurt juga mengandung zat besi, vitamin A, kalsium, potasium, dan karbohidrat yang akan memberi Anda energi serta membantu proses penyembuhan di kala sakit.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Benarkah Makan Kol Berlebihan Bisa Bikin Bau Badan?

Kabar6-Kol adalah salah satu sayuran jenis Brassica yang mudah ditemui. Secara biologis, kol masih berhubungan dengan brokoli, kembang kol, dan sayur kale. Selain untuk melengkapi isi masakan sayur sop, kol sering dimakan sebagai lalapan.

Namun di satu sisi, makan kol secara berlebihan disebut bisa membuat bau badan semakin parah. Benarkah demikian? Seorang dokter kulit dari McLean Dermatology and Skincare Center bernama Lily Talakoub, M.D., melansir Hellosehat, menjelaskan kenapa makan kol bisa menyebabkan bau badan. “Sebagian besar orang mungkin memiliki bau badan karena mengonsumsi makanan yang mengandung sulfur (belerang), seperti kol, brokoli, dan kembang kol,” jelasnya.

Saat Anda makan kol, sulfur akan dicerna oleh tubuh. Sulfur yang memiliki bau khas seperti belerang atau bau telur busuk ini akan keluar bersama keringat tubuh.

Munculnya bau badan ini bisa terjadi baik Anda konsumsi kol yang dimasak maupun yang mentah. Namun, makanan yang mentah biasanya lebih tinggi kadar sulfurnya.

Hal ini membuat kol mentah jauh lebih berpotensi besar dalam membuat bau badan menjadi lebih parah. Meskipun makan kol dapat memicu bau badan, Anda tidak perlu cemas. Pasalnya, kol mengandung banyak zat gizi yang diperlukan tubuh.

Kol mengandung vitamin C dan vitamin B, keduanya dapat meningkatkan sel-sel kekebalan tubuh. Selain itu, kol juga dilengkapi dengan serat, kalium, kalsium, dan zat besi. Semua nutrisi tersebut mendukung kesehatan pencernaan, tulang, dan produksi darah dalam tubuh. ** Baca juga: Adakah Kaitan Antara Ikan Bakar dengan Risiko Kanker?

Jadi makan kol secukupnya alias tidak berlebihan.(ilj/bbs)