1

Sudah Punya Pasangan Tapi Pria Masih Suka Lirik Wanita Lain, Ini Alasannya

Kabar6-Banyak orang beranggapan, rasa ketertarikan pada orang lain akan lenyap begitu terikat pada seseorang atau setelah memiliki pasangan. Nyatanya, ketertarikan merupakan insting alami manusia yang akan tetap ada sampai kapan pun dan tidak dapat dihindari.

Mengapa demikian? Hal ini karena ketika kita melihat orang lain, otak akan mulai memproses informasi visual yang kita lihat, dan membuat penilaian instan berdasarkan daya tarik seseorang, baik pria maupun wanita.

Hal yang menarik, melansir Todayline, otak pria secara alamiah lebih peka untuk menangkap keindahan dan kecantikan, terutama kecantikan wanita, berkat evolusi manusia. Menurut Daniel Prager, akademisi sekaligus presiden Prager University di Amerika Serikat, insting inilah yang mendorong pria untuk melirik wanita lain. Prager mengatakan, tak peduli seberapa kuatnya hubungan Anda dan pasangan saat ini, pria heteroseksual memang dirancang secara naluriah untuk menginginkan lebih dari satu wanita.

Ada alasan sederhana, yaitu karena wanita itu adalah ‘wanita lain’. Maksudnya ‘wanita lain’ di sini bukan berarti target potensial untuk perselingkuhan, namun benar-benar dalam arti harafiahnya bahwa memang ada wanita-wanita lain di dunia ini selain pasangannya saat yang sekarang.

Jadi, meskipun telah memiliki pasangan, tidak heran bila pria akan selalu tertarik atau mengagumi wanita lain karena memiliki penampilan yang lain dari yang selalu ada di sampingnya.

Bahkan, pria-pria yang dalam hubungan paling harmonis sekalipun masih akan menemukan beberapa wanita di luar sana lebih menarik dibanding pacar atau istri mereka sendiri.

Namun hal ini bukan pertanda kalau dia ingin selingkuh atau tidak puas dengan penampilan Anda, lho. Daya tarik natural seorang pria terhadap lekuk tubuh wanita, meski terdengar seksis dan misoginistik, adalah hasil evolusi alam sejak zaman purba.

Periset percaya bahwa di zaman purba dulu, dengan memiliki pasangan sebanyak mungkin pria dapat memaksimalkan keberhasilan reproduksi mereka.

Sementara itu seorang terapis dan ahli hipnotis klinis di Los Angeles bernama Dr Nancy Irwin, mengatakan bahwa percaya sebagai mamalia, prioritas utama manusia di Bumi adalah untuk berkembang biak dan memastikan spesies kita bertahan hidup.

Hal ini yang membuat pria secara alami ‘terprogram’ untuk memandangi dan menyukai bentuk lekuk tubuh wanita, yang merupakan sinyal bahwa wanita tersebut sehat dan subur sehingga dapat menjamin keturunannya nanti.

Sama seperti wanita yang terprogram untuk terpaku pada pria yang memiliki dada bidang berotot, karakteristik kejantanan dan dominasi, yang dapat menjamin perlindungan bagi dirinya dan keturunannya.

Insting ‘lirik wanita lain’ akan terus melekat pada diri pria sampai kapan pun. Pria mungkin menginginkan alternatif pemandangan lain yang lebih menarik dan cenderung ‘menghiraukan’ pasangannya saat ini ketika berada dalam situasi yang membatasi kemampuannya untuk memiliki alternatif yang menarik.

Namun tidak seperti manusia purba, pria modern memiliki pilihan untuk bertindak berdasarkan naluri primitifnya itu, yaitu hanya sekadar melirik untuk ‘menyegarkan’ mata saja. Hal yang wajar selama batas-batas tertentu tidak dilewati. ** Baca juga: Jangan Sembarangan Turunkan Berat Badan

Nah, seberapa lamanya Anda memandang orang itu bisa menjadi patokan apakah bisa disebut ‘mata jelalatan’ atau masih bisa ditoleransi.(ilj/bbs)




Sejak 29 Ribu Tahun Lalu Ternyata Manusia Sudah Memancing Gunakan Jaring

Kabar6-Dalam sebuah gua bernama Maedun yang terletak di Korea Selatan, para arkeolog menemukan bukti bahwa manusia mulai menggunakan teknik canggih untuk menangkap ikan sejak 29 ribu tahun lalu. Hal ini lebih awal dibanding yang diperkirakan sebelumnya.

Hasil penanggalan karbon pada 14 batu gamping yang digali di daerah timur Jeongseoun, melansir nationalgeographic, telah memajukan kembali sejarah penangkapan ikan dengan jaring sebanyak 19 ribu tahun. Sebelumnya, para peneliti telah menggali batu duga, yaitu batu yang digunakan untuk mengukur jaring penangkap ikan, di prefektur Fukui (Jepang) dan Cheongju (Korea Selatan). Namun, penemuan itu berasal dari era neolitik dan berusia sekira 10 ribu tahun.

“Sementara itu, penemuan terbaru kami menunjukkan bahwa manusia dari zaman Paleolitikum juga sudah aktif menangkap ikan,” urai Han Chang-gyun, direktur Yonsei University Museum.

Batu gamping dengan berat 14-52 gram dengan diameter 37 hingga 56 milimeter tersebut, memiliki ukiran di dalamnya, sehingga dapat diikat ke dasar jaring. “Itu digunakan untuk menangkap ikan kecil di sungai dangkal,” jelas Chang-gyun. ** Baca juga: Hebat, Seorang Wanita Asal Amerika Raih Gelar Master Meskipun Hanya Punya Otak Separuh

Di gua Maedun tersebut, para peneliti juga menemukan fosil ikan dan hewan lainnya. Begitu pun dengan alat-alat dan serpihan batu dari zaman purba.(ilj/bbs)