1

Membingungkan, Temuan Jejak Tangan Misterius Berusia 1.000 Tahun di Yerusalem

Kabar6-Penemuan jejak tangan misterius berusia 1.000 tahun yang terlihat di tembok parit membingungkan tim arkeolog di di Yerusalem karena tidak diketahui siapa yang membuatnya dan apa maknanya.

Parit tersebut, melansir Iflscience, digali pada abad ke-11 untuk melindungi Yerusalem dari serangan tentara salib, dan jejak tangan ditemukan di bagian tembok yang terbuat dari batu kapur, dan terlihat seperti sengaja dibuat. Tim arkeolog sendiri belum bisa memastikan siapa yang membuat jejak tangan tersebut. Namun ada beberapa kemungkinan jejak tangan tersebut dibuat oleh para pekerja yang membangun parit.

Ini mungkin cara untuk menandai pekerjaan mereka atau sebagai bentuk doa. Dugaan lain, mungkin saja jejak tangan tersebut dibuat oleh pengunjung parit setelah selesai dibangun, sebagai cara untuk meninggalkan jejak mereka di tempat bersejarah.

Kemungkinan juga itu adalah simbol yang memiliki makna religius. Ya, terdapat beberapa budaya yang menggunakan jejak tangan sebagai simbol keberuntungan atau perlindungan.

Tim arkeolog masih terus meneliti jejak tangan tersebut, dan penemuan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru tentang sejarah Yerusalem.(ilj/bbs)




Kelahiran Sapi Betina Merah Pertama dalam 2.000 Tahun di Israel Dianggap Sebagai Tanda Datangnya Kiamat

Kabar6-Kelahiran seekor anak sapi betina merah di Israel telah memicu ketakutan orang-orang karena dianggap sebagai tanda datangnya ‘Hari Kiamat’.

Kelahiran ini diklaim pertama dalam 2.000 tahun terakhir. Melansir Daily Record, sebuah organisasi di Israel bernama The Temple Institute, yang didirikan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci, Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak sapi merah betina tersebut pada saluran YouTube mereka. Menurut organisasi itu, anak sapi dan induknya akan menjalani pemeriksaan ekstensif untuk menentukan apakah bebas cacat.

“Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia,” demikian pengumuman dari The Temple Institute.

Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang ‘Hari Akhir’ atau ‘Akhir Zaman’. Kelahiran dan pengorbanan sapi merah disebut-sebut mendahului pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem.

Dalam keyakinan Yudaisme Ortodoks arus utama, pembangunan kembali Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi. Dua kuil sebelumnya telah hancur. Namun The Temple Institute dan organisasi lainnya telah didirikan dengan tujuan membangun Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.

Beberapa teolog meyakini pembangunan Kuil Ketiga ada kaitannya dengan ‘Hari Penghakiman’ atau ‘Akhir Zaman’. Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman, yakin sekarang saatnya membangun Kuil Ketiga setelah kelahiran sapi merah.

Video di saluran YouTube The Temple Institute menunjukkan anak sapi tersebut bersama induknya. “Seekor sapi betina berwarna merah sempurna lahir di tanah Israel,” demikian keterangan dalam kanal YouTube itu.

Anak sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.(ilj/bbs)




Tim Ilmuwan di Yerusalem Berhasil Tumbuhkan Lagi Pohon Kurma dari Zaman Pra-Islam

Kabar6-Ilmuwan Sarah Sallon dari Louis L Borick Natural Medicine Research Center di Yerusalem berpikir untuk membudidayakan benih kurma berusia 2.000 tahun yang ditemukan di benteng era Romawi. Saat itu tujuh pohon kurma tumbuh dari benih berusia 2000 tahun yang ditemukan di gurun Yudea dekat Yerusalem.

Sallon, melansir Euronews, bertaruh bahwa lingkungan Laut Mati yang unik dan kering akan memungkinkan benih-benih dari benteng Masada tumbuh subur. Anggapannya itu sekarang terbukti benar. Benih kurma ini termasuk di antara ratusan benih yang ditemukan di sebuah istana kuno yang dibangun oleh Raja Herodes Agung pada abad ke-1 SM. Artinya, biji kurma ini telah ada sejak zaman pra-Islam.

Sebelumnya, Sallon menanam satu pohon kurma dari salah satu bijinya. Kini timnya berhasil menambah enam lagi. Benih purba itu disiapkan dengan merendamnya dalam air, menambahkan hormon yang merangsang pertunasan dan kemudian ditanam di tanah di area karantina.

Tim menggunakan penanggalan radiokarbon untuk mengungkap usia benih atau biji kurma tersebut dan hasilnya ketujuh biji kurma itu berusia sekira 2.000 tahun. Analisis genetik menunjukkan, beberapa biji kurma itu berasal dari pohon kurma betina yang diserbuki oleh pohon kurma jantan dari berbagai daerah.

Ini mengisyaratkan bahwa orang Yudea kuno yang tinggal di daerah tersebut pada saat itu menggunakan teknik pemuliaan tanaman yang canggih. Sallon dan rekan-rekannya menemukan bahwa biji kurma Yudea kuno lebih besar dari varietas modern, yang buahnya kerap lebih besar.

Tim berharap dapat menghasilkan kembali buah kurma purba itu dengan penyerbukan betina dengan jantan. “Bagi saya itu adalah mercusuar, itu adalah simbol harapan,” ujar Sallon. ** Baca juga: Bersihkan Loteng, Pria di Inggris Temukan Kepala Mumi Tanpa Otak

Ditambahkan, masing-masing pohon telah menghasilkan lebih dari 800 kurma yang lezat.(ilj/bbs)




Sidik Jari Kuno dari Masa Perang Salib Terukir di Dinding Parit Kota Tua Yerusalem

Kabar6-Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) mengumumkan, tim arkeolog menemukan sidik jari kuno berusia 1.000 tahun di sebuah parit Kota Kuno Yerusalem.

Direktur penggalian dari Otoritas Kepurbakalaan bernama Zubair Adawi, melansir Iflscience,, mengatakan bahwa tujuan orang menyematkan sidik jarinya di atas batu itu masih menjadi misteri. Ukiran sidik jari itu sendiri sedalam 1,5 cm. Penggalian dilakukan di sepanjang Jalan Sultan Suleiman, jalan yang melewati tembok Kota Tua sebelum Moriah Jerusalem Development Corporation meletakkan jaringan pipa.

Faktanya, parit mengalir tepat di bawah jalan yang sibuk. “Orang-orang tidak menyadari bahwa jalan yang sibuk ini dibangun tepat di atas parit besar, saluran batu yang sangat besar, lebarnya setidaknya 10 meter dan kedalaman antara dua hingga tujuh meter,” terang Adawi.

Diketahui, parit itu berfungsi untuk mempertahankan kota, mencegah pengepung mendekati tembok. Para arkeolog yakin ini ada kaitannya dengan Perang Salib. ** Baca juga: Mulai Februari, Robot Pengacara Pertama Kali Hadir dalam Persidangan di AS

“Tampaknya ada parit yang dibuat oleh Tentara Salib dan kemudian penguasa Ayyubiyah, di bawah perintah Saladin, bersama dengan tembok kota” jelas Adawi.

“Para sejarawan yang menyertai Perang Salib Pertama menggambarkan kedatangan Tentara Salib di tembok Yerusalem pada bulan Juni 1099.Lelah karena perjalanan, mereka berdiri di seberang parit besar,” ungkap Dr. Amit Re’em, direktur regional Yerusalem IAA.(ilj/bbs)




Digali, Makam Bidan yang Bantu Kelahiran Yesus dalam Gua di Yerusalem

Kabar6-Tim arkeolog menggali kembali makam kuno yang dikaitkan dengan bidan yang membantu kelahiran Yesus. Menurut keterangan dari Badan Barang Antik Israel, makam itu terletak di perbukitan barat daya Yerusalem.

Kompleks gua pemakaman Yahudi yang dihias dengan rumit itu, melansir abc7news, berasal dari sekira abad pertama Masehi, tapi penduduk Kristen setempat mengaitkan makam itu dengan Salome, bidan yang membantu kelahiran Yesus yang disebutkan dalam Injil.

Sebuah kapel Bizantium dibangun pada lokasi tersebut, merupakan tempat ziarah dan pemujaan selama berabad-abad sesudahnya. Gua tersebut pertama kali ditemukan dan digali puluhan tahun lalu oleh para arkeolog Israel. ** Baca juga: Peluru Bersarang dalam Dubur Seorang Pasien di Prancis Sebabkan Para Penghuni RS Dievakuasi

Halaman depan gua yang besar saat ini sedang digali oleh para arkeolog sebagai bagian dari proyek pengembangan jejak warisan di wilayah tersebut. Salib dan prasasti dalam bahasa Yunani dan Arab yang diukir di dinding gua selama periode Bizantium dan Islam, menunjukkan bahwa kapel itu didedikasikan untuk Salome.

“Para peziarah biasanya menyewa lampu minyak lalu memasuki gua, biasanya berdoa, keluar untuk mengembalikan lampu minyaknya,” kata Ziv Firer, direktur penggalian. “Kami menemukan puluhan lampu minyak, dengan dekorasi cantik tanaman dan bunga-bunga.” (ilj/bbs)




Toilet Kuno Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Yerusalem

Kabar6-Toilet kuno langka yang diperkirakan berusia lebih dari 2.700 tahun ditemukan oleh tim arkeolog Israel di Yerusalem. Menurut pihak berwenang, pada zaman ribuan tahun silam, kamar mandi pribadi termasuk barang mewah di kota suci itu.

Otoritas Barang Antik Israel, melansir Independent, menyatakan bahwa toilet dari batu kapur yang halus dan berukir itu ditemukan dalam sebuah kabin persegi panjang yang menjadi bagian dari sebuah rumah besar. Rumah kuno itu menghadap ke lokasi yang sekarang menjadi Kota Tua Yerusalem.

Toilet tadi dirancang agar penggunanya bisa duduk dengan nyaman. Fasilitas sanitasi itu juga dilengkapi septic tank yang dalam, digali di bagian bawahnya. ** Baca juga: Lupa Kode Kombinasi, Seorang Ibu di Tiongkok Minta Bantuan Polisi untuk Lepas Kunci Sepeda di Lehernya

“Bilik toilet pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini,” kata Yaakov Billig, Direktur Penggalian Otoritas Barang Antik Israel. “Hanya orang kaya yang mampu memiliki toilet.”

Billig menjelaskan, tulang binatang dan tembikar yang ditemukan dalam septic tank dapat menjelaskan gaya hidup dan pola makan orang yang hidup pada masa itu. Hal lain, barang-barang tersebut juga dapat menggambarkan penyakit yang menjangkiti masyarakat kuno.

Para arkeolog menemukan sejumlah aset dan ruangan batu dari zaman itu. Disebutkan arkeolog, ada bukti bahwa sebuah taman pernah berada di dekat lokasi itu yang dilengkapi dengan kebun buah-buahan dan tanaman air.

“Ada lebih banyak bukti bahwa mereka yang tinggal di sana cukup kaya,” terang mereka.(ilj/bbs)