Masalah Kulit yang Bisa Terjadi Bila Sering Waxing

Kabar6-Tidak semua orang, terutama wanita, nyaman memiliki bulu atau rambut pada beberapa bagian tubuhnya. Nah, salah satu cara yang sering dilakukan untuk menghilangkan bulu atau rambut itu adalah dengan waxing.

Hal ini juga dilakukan untuk menghilangkan rambut kemaluan. Cara lain dengan laser untuk menghambat pertumbuhan bulu kemaluan secara permanen. Namun tahukah Anda, cara-cara tersebut ternyata dapat menyebabkan risiko yang berbahaya bagi para wanita?

Sebenarnya, rambut kemaluan berfungsi untuk melindungi kulit Miss V terhadap gesekan yang terjadi saat berhubungan intim, karena merupakan daerah yang sangat sensitif. Selain itu, juga bermanfaat untuk menjaga Miss V dari bakteri berbahaya yang tak diinginkan.

Karena itulah, menghilangkan rambut kemaluan dapat memberikan efek yang tidak baik bagi kesehatan alat kelamin. Biasanya saat melakukan waxing akan timbul iritasi, luka terbuka dan menyebabkan peradangan pada kantong rambut yang tersisa.

Luka dan kondisi hangat serta lembap dari area vital, akan menjadi tempat yang baik bagi perkembangan bakteri yang berbahaya. Melansir dokter.id, ini sejumlah masalah kulit yang bisa terjadi bila sering lakukan waxing:

1. Selulitis
Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit, sehingga menimbulkan pembengkakan, kemerahan dan nyeri.

2. Herpes genitalis
Karena tidak lagi memiliki bulu kemaluan dan adanya luka, maka virus herpes genitalis dapat masuk ke dalam tubuh. Gejala herpes genitalis yang pertama kali muncul adalah luka melepuh yang kemerahan dan terasa sakit di sekitar daerah genital. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.

3. Impetigo
Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan luka merah dan bisa pecah. Ketika luka tersebut pecah biasanya akan keluar cairan yang menyebabkan kerak berwarna kuning kecokelatan pada kulit

4. Moluskum kontagiosum
Moluskum Kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang cepat menular. Terutama pada wanita yang tidak mampu menjaga kebersihan organ intim dengan baik. Biasanya akan membuat kulit rusak dan akan terlihat jelas saat akar rambut dipotong atau dirobek.

5. Kutil kelamin
Tumbuhnya daging kecil atau benjolan yang muncul di sekitar daerah kelamin atau dubur. Biasanya hal ini disebabkan oleh Human Papilomavirus (HPV)

6. Rambut tumbuh ke dalam
Biasanya setelah waxing, rambut baru akan mulai tumbuh. Namun karena penggunaan lilin pada saat proses waxing dilakukan, maka rambut akan terjebak di bawah permukaan yang menyebabkan benjolan disertai iritasi dan menyebabkan infeksi dalam waktu lama.

7. Bisul
Bisul ini disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menyebabkan area itu terkena radang dan berisi nanah. ** Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Ada dalam Menu Harian Anda

Solusinya, lebih baik Anda melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan kulit Miss V dan tidak melakuan waxing terlalu sering.(ilj/bbs)




Sering Waxing, Ini Masalah Kulit yang Bisa Terjadi

Kabar6-Waxing adalah pola penghilangan rambut semi permanen dengan teknik mencabut rambut dari akarnya. Rambut yang telah di-wax tidak akan tumbuh kembali hingga 2-9 minggu. Beberapa bagian tubuh yang memerlukan wax adalah alis, wajah, area bikini, ketiak, lengan, punggung, perut dan kaki.

Nah, khusus kaum hawa sering melakukan waxing pada area Miss V agar tampak indah sekaligus bersih. Namun tahukah Anda, sering melakukan waxing pada area tersebut ternyata tidak disarankan?

Sebenarnya, bulu kemaluan salah satunya berfungsi untuk untuk menjaga Miss V dari bakteri berbahaya yang tak diinginkan, sehingga pengangkatan bulu kemaluan dapat memberikan efek yang tidak baik bagi kesehatan alat kelamin.

Lantas, apa saja masalah kulit yang sering terjadi apabila Anda sering melakukan waxing pada area Miss V? Melansir thesun, berikut uraiannya:

1. Selulitis
Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit bisa menimbulkan pembengkakan, kemerahan dan nyeri.

2. Herpes Genitalis
Karena tidak lagi memiliki bulu kemaluan dan adanya luka, maka virus herpes genitalis dapat masuk ke dalam tubuh. Gejala herpes genitalis yang pertama kali muncul adalah luka melepuh yang kemerahan dan terasa sakit di sekitar daerah genital. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.

3. Impetigo
Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan luka merah dan bisa pecah. Ketika luka tersebut pecah biasanya akan keluar cairan yang menyebabkan kerak berwarna kuning kecokelatan pada kulit

4. Moluskum Kontagiosum
Moluskum Kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang cepat menular. Terutama pada wanita yang tidak mampu menjaga kebersihan organ intim dengan baik. Biasanya akan membuat kulit rusak dan akan terlihat jelas saat akar rambut dipotong atau dirobek.

5. Kutil kelamin
Tumbuhnya daging kecil atau benjolan yang muncul di sekitar daerah kelamin atau dubur. Biasanya hal ini disebabkan oleh Human Papilomavirus (HPV)

6. Rambut tumbuh ke dalam
Biasanya setelah waxing, rambut baru akan mulai tumbuh. Namun karena penggunaan lilin pada saat proses waxing dilakukan, maka rambut akan terjebak di bawah permukaan yang menyebabkan benjolan disertai iritasi dan menyebabkan infeksi dalam waktu lama.

7. Bisul
Bisul ini disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menyebabkan area itu terkena radang dan berisi nanah. ** Baca juga: Penelitian Jabarkan Ciri Wajah Pria Posesif dan Dominan

Jadi, ada baiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan kulit Miss V, dan tidak melakukan waxing terlalu sering.(ilj/bbs)




Kulit Ketiak Hitam, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kabar6-Tidak sedikit orang, mungkin juga Anda, yang memiliki kulit ketiak menghitam. Selain mengganggu penampilan, ketiak hitam juga dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Hal yang mungkin belum Anda ketahui, kebiasaan dan perlakuan yang Anda berikan pada kulit ketiak ternyata dapat mempengaruhi kecerahan warna kulit di area tersebut. Melansir 1health, apabila Anda rutin mencukur daerah ketiak, sebaiknya perlu menghentikannya segera, karena mencukur dapat mengiritasi kulit ketiak dan berujung pada perubahan warna.

Sebagai gantinya, pilihlah cara lain untuk menghilangkan bulu pada daerah ini, atau kurangi intensitas mencukur Anda.

Hal lain yang dapat menjadi penyebab kulit ketiak hitam adalah acanthosis nigricans, yaitu kondisi medis yang terlihat pada seseorang dengan gangguan insulin seperti diabetes. Agar terhindar dari kondisi ini, segera terapkan diet sehat dan periksa kondisi kesehatan Anda.

Orang dengan ketidakseimbangan hormon dan gangguan yang terkait dengan hormon seperti hipotiroidisme, penyakit Addison, juga rentan memiliki kulit ketiak yang menghitam. Kemudian, masalah keringat berlebih dapat menyebabkan kulit di sekitar ketiak tidak terkelupas.

Kurangnya pengelupasan kulit ketiak ini dapat membuat lapisan sel kulit mati dan kotoran jadi menetap di ketiak. Alhasil, kulit ketiak menghitam.

Penggunaan deodoran dan antiperspirant terkadang juga membuat kulit ketiak Anda memiliki reaksi buruk terhadap bahan kimia hadir di dalamnya, sehingga mengarah terhadap perubahan kulit ketiak.

Penyebab lain, infeksi bakteri eritrasma, yaitu infeksi bakteri yang juga dapat mengubah warna kulit ketiak Anda. Jadi jika kulit ketiak menghitam segera periksakan ke dokter, karena bisa saja Anda terinfeksi penyakit ini.

Terakhir adalah karena waxing. Dalam beberapa kasus, waxing juga dapat menyebabkan ketiak menghitam. Biasanya ini terjadi jika waxing dilakukan secara tidak benar atau proses penarikan bulu di ketiak terlalu keras. ** Baca juga: Yoga & Meditasi Dapat Ubah Genetik Orang Jadi Lebih Sehat

Periksa kembali penyebab kulit ketiak Anda menghitam, agar solusi yang didapat tepat.(ilj/bbs)




Cukur Bulu Justru Bikin Makin Lebat?

Kabar6-Banyak orang percaya, mencukur bulu justru akan membuatnya semakin lebat. Benarkah pendapat itu? Menurut Jessica Wu, MD, ahli dermatologi klinis dari University of Southern California Medical School, Los Angeles, mencukur rambut tidak akan mempengaruhi pertumbuhan rambut.

“Mencukur rambut yang tumbuh di lapisan kulit tidak akan membuatnya tumbuh lebih gelap atau lebih tebal,” kata Jessica.

Menurut Jessica, melansir Everydayhealth, pendapat mengenai bulu yang tumbuh lebih tebal dan gelap mungkin timbul karena penggunaan pisau cukur yang membuat bulu tidak tercabut dari akar, biasanya pisau cukur hanya memotong bulu di bagian tengah sehingga menghasilkan patahan yang tumpul. Hal inilah yang membuat bulu tampak lebih kasar dan tebal.

Sementara jika tercabut dari akarnya, bulu akan tumbuh secara alami dengan ujung bulu rambut yang lembut, sehingga tampaknya lebih tipis. “Hal yang benar-benar menentukan ketebalan dari folikel rambut adalah ukuran dimana rambut tumbuh,” kata Jessica. “Para Melanosit (sel yang memproduksi melanin, pigmen yang mewarnai rambut dan kulit) adalah yang menyebabkan perbedaan tingkat kegelapan rambut.”

Selain mencukur, Jessica pun merekomendasikan waxing yaitu salah satu metode mencabut rambut dengan memakai sejenis lilin khusus, dan threading yaitu suatu metode untuk menghilangkan bulu pada wajah dengan menggunakan suatu benang katun untuk mencabut bulu tersebut, sebagai metode untuk menghilangkan rambut atau bulu yang mengganggu. Metode ini membuat rambut tercabut dari akar, dan nantinya rambut yang tumbuh lebih halus. ** Baca juga: Apa Sebab Sering Lapar Saat Bangun Tidur di Malam Hari?

“Namun, jika Anda menginginkan rambut tidak tumbuh lagi, ada elektrolisis (suatu teknik yang digunakan untuk menghancurkan folikel rambut dari akarnya dengan menggunakan arus listrik) yang dapat menghilangkan folikel rambut secara permanen,” demikian saran Jessica.(ilj/bbs)




Sering Waxing Area Intim Bisa Timbulkan Masalah Kulit

Kabar6-Waxing adalah pola penghilangan rambut semi permanen dengan teknik mencabut rambut dari akarnya. Rambut yang telah di-wax tidak akan tumbuh kembali hingga 2-9 minggu. Beberapa bagian tubuh yang memerlukan wax adalah alis, wajah, bikini (area intim), ketiak, lengan, punggung, perut dan kaki.

Nah khusus untuk bulu kemaluan, tidak sedikit wanita yang melakukan waxing agar terlihat lebih seksi dan bersih. Selain waxing, mereka juga melakukan laser untuk menghambat pertumbuhan bulu kemaluan secara permanen.

Sebenarnya bulu kemaluan berguna untuk melindungi kulit Miss V terhadap gesekan yang terjadi saat berhubungan intim, karena area Miss V merupakan daerah yang sangat sensitif.

Selain itu, bulu kemaluan berfungsi untuk untuk menjaga Miss V dari bakteri berbahaya yang tak diinginkan sehingga pengangkatan bulu kemaluan dapat memberikan efek yang tidak baik bagi kesehatan organ intim.

Saat melakukan waxing biasanya akan menimbulkan iritasi, luka terbuka dan menyebabkan peradangan pada kantung rambut yang tersisa. Luka, kondisi hangat, dan lembap dari area vital ini akan menjadi tempat yang baik bagi perkembangan bakteri yang berbahaya. Hal tersebut akan menyebabkan gangguan risiko kesehatan yang berbahaya. Dilansir The Sun, berikut adalah risiko berbahaya yang akan terjadi:

1. Selulitis
Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak di bawah kulit, sehingga menimbulkan pembengkakan, kemerahan dan nyeri.

2. Herpes genitalis
Dikarenakan tidak lagi memiliki bulu kemaluan dan adanya luka, maka virus herpes genitalis dapat masuk ke dalam tubuh. Gejala herpes genitalis yang pertama kali muncul adalah luka melepuh yang kemerahan dan terasa sakit di sekitar daerah genital. Luka ini bisa pecah dan menjadi luka terbuka.

3. Impetigo
Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan luka merah dan bisa pecah. Ketika luka tersebut pecah biasanya akan keluar cairan yang menyebabkan kerak berwarna kuning kecokelatan pada kulit

4. Moluskum kontagiosum
Moluskum Kontagiosum adalah infeksi virus pada kulit yang cepat menular. Terutama pada wanita yang tidak mampu menjaga kebersihan organ intim dengan baik. Biasanya akan membuat kulit rusak dan akan terlihat jelas saat akar rambut dipotong atau dirobek.

5. Kutil kelamin
Tumbuhnya daging kecil atau benjolan yang muncul di sekitar daerah kelamin atau dubur. Biasanya hal ini disebabkan oleh Human Papilomavirus (HPV)

6. Rambut tumbuh ke dalam
Biasanya setelah waxing, rambut baru akan mulai tumbuh. Namun karena penggunaan lilin pada saat proses waxing dilakukan, maka rambut akan terjebak di bawah permukaan yang menyebabkan benjolan disertai iritasi dan menyebabkan infeksi dalam waktu lama.

7. Bisul
Bisul ini disebabkan oleh bakteri stafilokokus dan menyebabkan area itu terkena radang dan berisi nanah. ** Baca juga: Camilan Tepat untuk Anda yang Ingin Kurangi Konsumsi Gula & Karbo

Waxing diperbolehkan asalkan tidak terlalu sering, dan jaga selalu kesehatan seputar organ intim Anda.(ilj/bbs)