1

Warga Pinang Tangerang Jadi Korban Penembakan Orang Tak Dikenal

Kabar6-Peristiwa penembakan terjadi di Kota Tangerang. Kali ini, warga Kecamatan Pinang berinisial A (43) menjadi korban penembakan orang tidak dikenal. Korban tersebut dikabarkan telah meninggal dunia.

Belum diketahui pasti bagian tubuh yang terkena penembakan tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB di RT 02/05 Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Sabtu (18/9/2021) malam.

Diki, warga sekitar mengatakan telah mendapatkan informasi tentang penembakan tersebut. Ia belum mengetahui pasti bagian tubuh mana yang terkena.

“Informasinya sudah dibawa ke RS Mulya. Tapi belum tahu bagian mana yang kena. Informasi terakhir yang saya dapat korban sudah meninggal,” katanya.

**Baca juga: Konsep Terbarukan, Clothing Line Lokal 3Second Buka Gerai di Tangcity Mall

Kapolsek Pinang, Iptu Tapril membenarkan kejadian penembakan tersebut. Kasus tersebut tengah diselidiki oleh pihak kepolisian.

“Sebentar masih Lidik, nanti saja. Masih Lidik, nanti lah,” ujar Tapril saat dikonfirmasi oleh wartawan, Sabtu (18/9/2021) malam. (Oke)




DPRD Kota Tangerang Dorong Dinkes Investigasi Soal Warga Pinang Meninggal Diduga Setelah Divaksin

Kabar6.com

Kabar6-DPRD Kota Tangerang mendorong Dinas Kesehatan mengambil langkah cepat untuk menginvestigasi kasus Joko Susanto (32) warga Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga meninggal dunia setelah delapan hari menjalani vaksinasi Covid-19.

“Seharusnya begitu dapat kabar itu harus ditindaklanjuti, gerak cepat,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tangerang, Anggraini Jatmika Ningsih di Gedung DPRD, Kamis (24/6/2021).

Mika sapaannya mempertanyakan, saat vaksin pasien tersebut sedang mengalami sakit atau tidak. Selain itu, harus mengetahui juga riwayat pasien mempunyai riwayat sakit atau tidak.

Mika meminta Dinkes menginvestigasi terkait permasalahan tersebut. Hari sabtu pekan ini, Dinkes akan melakukan pembahasan dan juga memberikan klarifikasi ihwal kejadian itu.

“Buat saya sabtu itu kelamaan, apalagi itu satu pasien. Kecuali kasus itu banyak,” katanya.

**Baca juga: Dinkes Selidiki Kematian Warga Pinang Kota Tangerang yang Diduga Setelah Divaksin

Anggota DPRD Kota Tangerang, Dedi Fitriyadi menambahkan, apabila pasien tensi darah 160 masih tergolong wajar. “Ohh, itu masih boleh,” tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Tangerang tengah menyelidiki penyebab kematian korban. “Jadi, sekecil apapun side efek dari vaksin pasti akan kami bahas, kita kan punya Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi kepada wartawan. (Oke)




Dinkes Selidiki Kematian Warga Pinang Kota Tangerang yang Diduga Setelah Divaksin

Kabar6.com

Kabar6-Joko Susanto (32) warga Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga meninggal dunia setelah delapan hari menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh pemerintah setempat.

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang tengah menyelidiki penyebab kematian korban. “Jadi, sekecil apapun side efek dari vaksin pasti akan kami bahas, kita kan punya Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi kepada wartawan, Kamis (24/6/2021).

Liza menyatakan, pihaknya menginventarisasi data yang sudah divaksin untuk dilakukan pembahasan bersama tim KIPI.

Sehingga nantinya tim KIPI mengeluarkan hasil dari pemeriksaan apakah benar-benar meninggal karena divaksin atau co incident.

“Kalau co incident itu artinya sudah punya penyakit. Itu kan hasil dari kajian dari Pokja, kita sekecil apapun akan dibahas,” katanya.

**Baca juga: Warga Pinang Kota Tangerang Meninggal Dunia Diduga 8 Hari Setelah Divaksin

Pihaknya akan melakukan pembahasan pada Sabtu pekan ini terkait kejadian tersebut bersama tim KIPI. “Sebenarnya kita bahas pada Sabtu. Itu pasti sudah ada klarifikasi,” terangnya.

Sejauh ini, Liza menyebutkan warga Kota Tangerang yang sudah divaksin sebanyak 251 ribu orang. (Oke)




Warga Pinang Kota Tangerang Meninggal Dunia Diduga 8 Hari Setelah Divaksin

Kabar6.com

Kabar6-Seorang warga di Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga meninggal dunia setelah menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh pemerintah setempat.

Korban meninggal dunia bernama Joko Susanto (32). Almarhum menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Selasa (15/6/2021) pekan lalu.

Putri Rahmawati (31) istri korban, ayah dua anak tersebut mengalami gejala-gejala aneh setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Kejadian itu bermula ketika Putri dan suami mendapat undangan vaksinasi.

Awalnya, Putri bersama sang suami mendapat undangan vaksin di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (Puspemkot). Mereka datang atas undangan tersebut.

“Tapi ternyata sudah ga ada jadwal buat kita di sana, suami saya dalam keadaan sehat walafiat waktu itu,” kata Putri saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/6/2021) malam.

Putri mengatakan dirinya bersama suaminya menuju pulang setelah sebelumnya sempat makan siang. Meski demikian, di tengah perjalanan pulang, Putri mendapat kabar bahwa di Puskesmas Kunciran Baru sedang dilaksanakan vaksinasi Covid-19.

“Katanya boleh ikut vaksin di situ (Puskesmas Kunciran Baru). Terus kita ke sana, terus divaksin,” katanya.

Sebelum divaksin, Putri mengaku menjalani scrining dan cek kesehatan, termasuk suaminya. Kendati, saat itu tensi darah suaminya menurut Putri terbilang tinggi 160, namun petugas tetap melakukan penyuntikan.

“Padahal tensi suami saya tinggi. Tapi tetep disuntik. Terus saya kan ga bicara a, b, atau c ya, karena harusnya mereka yang lebih tau, boleh atau tidaknya disuntik,” katanya.

Setelah divaksin, kata Putri, gejala batuk-batuk dan demam menimpa suaminya. Dirinya pun terpaksa membawa sang suami berobat ke Puskesmas setempat.

“Saya minta rujukan ke Puskesmas, terus orang puskesmas bilang ga usah, alasannya karena rumah sakit juga penuh semua,” katanya.

**Baca juga: HMI Tangerang Raya Kritik Sikap Arogansi Kadispora Tangsel, Diduga Langgar Kode Etik

“Selama 8 hari itu almarhum batuk-batuk, terus demam. Tapi sempet enakan, nah pas lemes-lemesnya tadi (Rabu, sebelum meninggal) terus meninggal jam 4 sore,” tambahnya.

Ia berharap peristiwa yang menimpa keluarganya ini mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab pihaknya mengklaim kepergian suaminya itu akibat vaksin. (Oke)