oleh

Warga Pinang Kota Tangerang Meninggal Dunia Diduga 8 Hari Setelah Divaksin

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang warga di Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, diduga meninggal dunia setelah menjalani vaksinasi Covid-19 yang digelar oleh pemerintah setempat.

Korban meninggal dunia bernama Joko Susanto (32). Almarhum menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kunciran Baru, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Selasa (15/6/2021) pekan lalu.

Putri Rahmawati (31) istri korban, ayah dua anak tersebut mengalami gejala-gejala aneh setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Kejadian itu bermula ketika Putri dan suami mendapat undangan vaksinasi.

Awalnya, Putri bersama sang suami mendapat undangan vaksin di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang (Puspemkot). Mereka datang atas undangan tersebut.

“Tapi ternyata sudah ga ada jadwal buat kita di sana, suami saya dalam keadaan sehat walafiat waktu itu,” kata Putri saat ditemui di kediamannya, Rabu (23/6/2021) malam.

Putri mengatakan dirinya bersama suaminya menuju pulang setelah sebelumnya sempat makan siang. Meski demikian, di tengah perjalanan pulang, Putri mendapat kabar bahwa di Puskesmas Kunciran Baru sedang dilaksanakan vaksinasi Covid-19.

“Katanya boleh ikut vaksin di situ (Puskesmas Kunciran Baru). Terus kita ke sana, terus divaksin,” katanya.

Sebelum divaksin, Putri mengaku menjalani scrining dan cek kesehatan, termasuk suaminya. Kendati, saat itu tensi darah suaminya menurut Putri terbilang tinggi 160, namun petugas tetap melakukan penyuntikan.

“Padahal tensi suami saya tinggi. Tapi tetep disuntik. Terus saya kan ga bicara a, b, atau c ya, karena harusnya mereka yang lebih tau, boleh atau tidaknya disuntik,” katanya.

Setelah divaksin, kata Putri, gejala batuk-batuk dan demam menimpa suaminya. Dirinya pun terpaksa membawa sang suami berobat ke Puskesmas setempat.

“Saya minta rujukan ke Puskesmas, terus orang puskesmas bilang ga usah, alasannya karena rumah sakit juga penuh semua,” katanya.

**Baca juga: HMI Tangerang Raya Kritik Sikap Arogansi Kadispora Tangsel, Diduga Langgar Kode Etik

“Selama 8 hari itu almarhum batuk-batuk, terus demam. Tapi sempet enakan, nah pas lemes-lemesnya tadi (Rabu, sebelum meninggal) terus meninggal jam 4 sore,” tambahnya.

Ia berharap peristiwa yang menimpa keluarganya ini mendapat perhatian dari pemerintah. Sebab pihaknya mengklaim kepergian suaminya itu akibat vaksin. (Oke)

Print Friendly, PDF & Email