1

Dalam 2 Tahun, Trend Kasus Terhadap Perempuan dan Anak di Tangsel Turun

Kabar6.com

Kabar6-Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPT P2TP2A) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) catat kasus yang terjadi terhadap perempuan dan anak dalam 2 tahun ini turun.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala UPT P2TP2A Kota Tangsel, Tri Purwanto kepada Kabar6.com di kantornya, Rawa Buntu, Serpong, ditulis Rabu 27 Oktober 2021.

Menurutnya, data yang dicatat oleh P2TP2A Kota Tangsel dari tahun 2018, tercatat hanya ditahun 2019 saja yang mengalami lonjakan kasus kekerasan maupun pencabulan terhadap perempuan dan anak di wilayahnya.

“2018 itu total 192 kasus, kalau 2019 itu 233 kasus nah ini naik yah. Terus di 2020 217 kasus dan ini turun. Dan juga 2021 kita juga belum tau totalnya berapa tapi kalau melihat total terakhir dari yang kita punya turun juga angka kasus perempuan dan anak ini yaitu 129 kasus,” ujarnya.

Lanjut Tri, untuk kasus anak sendiri juga mengalami hal yang serupa, yaitu mengalami lonjakan pada tahun 2019 yaitu dari 147 kasus di 2018, menjadi 148 kasus di 2019.

Diungkapkannya, untuk tahun 2020 sendiri, pihaknya mencatat hanya ada 135 laporan kasus terhadap anak yang masuk. Sementara untuk tahun 2021 yang masih berjalan P2TP2A Tangsel mencatat hingga September ada 80 kasus terhadap anak.

**Baca juga: Ini Delapan Kursi Eselon II di Pemkot Tangsel yang Kosong

Tri berharap, dengan trend penurunan kasus di Kota Tangsel ini bisa berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya, yang tentu diiringi kesadaran masyarakat dalam hal perlindungan terhadap perempuan dan anak.

“Sosialisasi-sosialisasi yang di lakukan oleh DPMP3AKB juga berhasil di tingkat bawah terutama di masyarakat kelompok masyarakat juga, organisasi di tingkat bawah saturasi juga ikut bergerak mudah mudahan itu berjalan semuanya, sebagaimana yang kita inginkan jadi kita bisa menekan angka yang terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tutupnya.(eka)




Trend KDRT di Kota Tangerang Meningkat, Psikolog: Miris Sekali

Kabar6.com

Kabar6-Psikolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Yunita Faela Nisa menyatakan sangat prihatin atas meningkatnya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota.

“Iya kita semua prihatin dengan meningkatnya kasus KDRT. Miris sekali,” ungkap dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat dimintai keterangan oleh Kabar6.com, Sabtu (15/2/2020).

Yunita mengatakan, berdasarkan data perkara KDRT memenuhi unsur pidana yang sudah ditangani Satreskim Restro Tangerang Kota selama kurun waktu 2019 sebanyak 67 kasus. Sedangkan tahun 2020 yang baru Februari ini sudah ada 8 kasus yang ditangani.

Sementara yang laporan perkara yang ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) periode 2019 sebanyak 197. Adapun pada 2020 ini sebanyak 22 kasus.

Yunita menjelaskan idealnya KDRT tersebut tidak boleh terjadi dalam rumah tangga. Namun bila terjadi KDRT, fungsi keluarga menjadi kurang optimal.

“Padahal, keluarga adalah pondasi masa depan Indonesia. Ketika anggota keluarga bisa menjalankan peran dengan baik, maka keluarga tersebut bisa menumbuhkan karakter nilai-nilai positif. Ini yang akan menjadi modal untuk masa depan Indonesia,” jelasnya.

**Baca juga: Ekonomi dan Cemburu Picu Kasus KDRT di Kota Tangerang.

Sekedar informasi, wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota meliputi sebagian Kabupten Tangerang. Di Kabupten Tangerang yang masuk wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota yakni, Kecamatan Sepatan, Kecamatan Sepatan Timur, Kecamatan Pakuhaji, Kecamatan Teluknaga, dan Kecamatan Kosambi. Selebihnya, berada di Kota Tangerang.(oke)




Demo Trend Cookies di Bintaro, Chef Sriboga Hipnotis Ratusan Peserta

Kabar6.com

Kabar6-Aksi chef handal dari Sriboga Flour Mill hipnotis ratusan peserta enterpreuneur saat membuat beragam trend cookies di Hotel Santika Premiere Bintaro.

Sambil bercengkerama akrab, para chef mulai membuat aneka trend cookies dengan menggunakan tepung terigu super premium Ninja.

“Berbagai aplikasi cookies didemokan oleh Chef Riyandi Suherman yang berasal dari Sriboga Customer Center (SCC) Jakarta, Chef Vidya Listyanova dari SCC Bandung dan Chef Rudy dari Kewpie Indonesia,” ungkap Sugeng Sudrajad, selaku Regional Business Manager West PT Sriboga Flour Mill, Minggu (3/3/2019).

Beberapa jenis cookies yang dibuat para chef dalam Sriboga baking demo Ramadhan Cookies Vaganza itu, seperti Kastengel Cookies, Mondju Puff Cookies, Marshmallow Cookies, White Almond Cookies, Apricot Special Cookies, Havermout Rice Crispy Cookies.

**Baca juga: Gunakan Tepung Terigu Ninja, Sriboga gelar Baking Demo Ramadhan Vaganza di Bintaro.

“Diharapkan demo para chef dapat menginspirasi 150 tamu undangan untuk mengaplikasikan cookies tersebut untuk kebutuhan pribadi maupun untuk diperjual belikan,” terangnya.

**Baca juga: Hipertensi Dapat Sebabkan Stroke.

Kata Sugeng, para peserta bisa melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum mereka membuat cookies yang akan dipasarkan untuk menyambut Idul Fitri tahun ini. (fit)