1

Teror dan Tudingan Perselingkuhan Nikita Mirzani Terungkap Dalam Dakwaan

Kabar6.com

Kabar6 -Awal perseteruan antara Nikita Mirzani, Nindy Ayunda serta Dito Mahendra terungkap dalam surat dakwaan yang diunggah dalam website resmi Pengadilan Negeri (PN) Serang.

Dalam dakwaan itu, Nikita Mirzani mengaku mendapatkan teror dari seseorang yang mengirim karangan bunga bertuliskan Askara Parasady Harsono, mantan suami Nindy Ayunda.

Tak cukup sampai disitu, pagar serta dinding rumah Nyai Kiya di corat-coret oleh orang tak dikenal. Kedua teror itu berbau tudingan perselingkuhan antara Nikita Mirzani dengan Askara.

**Berita Terkait: Seteru Dito Mahendra dan Nikita Mirzani Terungkap Lewat Dakwaan

Semua itu terungkap dalam surat dakwaan nomor perkara 853/Pid.Sus/2022/PN Srg, serta nomor surat pelimpahan B-5101/M.6.10/Eku.2/11/2022. Atas perbuatannya tersebut, selebritas Nikita Mirzani dikenakan ancaman pidana Pasal 311 KUHP.

Di tengah kekesalan yang membuncah, Niki melihat dugaan pemukulan terhadap petugas keamanan yang dilakukan oleh Dito Mahendra. Kemudian muncul niat dari Nyai menyampaikan berita itu ke masyarakat luas, melalui akun instagramnya.

Nikita yang sudah menyandang status terdakwa itu menghimbau kepada kepolisian agar harus adil. Terdakwa kemudian secara tanpa hak atau melawan hukum dan tanpa seizin maupun sepengetahuan dari saksi Mahendra Dito, mulai mencari foto-foto saksi Mahendra Dito di internet.

Setelah Nikita Mirzani mendapatkan foto Dito Mahendra, pada Minggu, 15 Mei 2022, sekitar pukul 15.10 WIB, Nyai mengunggah di akun medisosnya, @nikitamirzanimawardi_172. Foto kekasih Nindy Ayunda itu dibubuhi tulisan, ‘namanya Dito Mahendra, oh ini yang lagi viral diberita online menganiaya security, Abang Propam jangan mau percaya omongan yang ngomong banyak juga menipu dan PHP juga pada para senior,”begitu tulisnya.

Masih di hari dan tanggal yang sama, sekitar pukul 15.44 WIB, selebritas itu juga mengunggah gambar ke instastory nya. Foto Dito Mahendra di posting Nyai dan diberi tulisan, ‘Ini dia muka orang yang diduga melakukan penyekapan dan pemukulan secara sadis ke mantan supir bebegig sawah, yang di lakukan di rumah ibu kandungnya bebegig, kepada kepolisian Indonesia harus adil dalam menangani kasus sadis ini,’ dikutip Selasa, 08 November 2022, pukul 16.12 WIB. (Dhi)




Mencekam! Monyet di Brasil Tebar Teror Sambil Pegang Pisau

Kabar6-Akhir-akhir ini, warga di Corrente, Brasil, telah menghadapi kekuatan alam dengan cara yang paling aneh, setelah monyet pembawa pisau muncul di kota tersebut.

Monyet bersenjata pisau itu, melansir Sputniknews, menakut-nakuti penduduk setempat dan meneror kota selama sepekan terakhir. Primata yang terkenal cerdas dan banyak akal ini terlihat melambaikan pisau, dan bahkan mencoba mengasahnya di dinding di balkon pusat perbelanjaan setempat. Beberapa foto dan video yang menggambarkan hewan tadi telah beredar di media sosial.

Menurut laporan, krisis itu akhirnya diselesaikan ketika agen Institut Lingkungan dan Sumber Daya Alam Terbarukan Brasil (IBAMA) berhasil menangkap hewan tersebut.

Namun tidak ada yang terluka selama ketegangan terjadi antara monyet berpisau dan warga sekitar. ** Baca juga: Setelah 38 Tahun, Dua Wanita Rusia Ini Baru Sadar Mereka Bayi yang Tertukar Sejak Lahir

Foto-foto yang beredar menunjukkan bahwa monyet itu tidak terlalu senang berada dalam kerangkeng saat tertangkap petugas. Namun setidaknya monyet kecil ini sekarang aman dan dapat dikembalikan ke cagar alam terdekat, yang tampaknya adalah rumah aslinya.(ilj/bbs)




‘Osama’ Teror Warga di Uganda dan Telah Memangsa 80 Manusia

Kabar6-Seekor buaya di Uganda yang diberi nama Osama, telah meneror penduduk desa selama bertahun-tahun. Reptil raksasa ini diketahui memangsa sekira 80 orang di desa Luganga.

Buaya Nil ini, melansir thesun, diyakini berusia lebih dari 75 tahun, dan hampir sepanjang hidupnya tinggal di Danau Victoria. Nama Osama diberikan karena aksinya disamakan dengan kejahatan pendiri kelompok teroris al-Qaeda, Osama bin Laden. Hewan dengan panjang 16 kaki itu telah memusnahkan sepersepuluh populasi di desa kecil Luganga antara 1991 dan 2005.

Osama biasa memangsa anak-anak saat mereka mengisi ember air di tepi danau. Terkadang hewan ini berenang di bawah perahu nelayan, dan dengan sengaja membalikkannya untuk memangsa orang-orang di atas perahu.

Buaya ini bahkan pernah melompat ke kapal kayu nelayan, dan memangsa mereka yang ada di atasnya. Salah satu korban serangan buaya itu adalah seorang nelayan setempat yang pakaiannya compang-camping ditemukan mengambang di atas air.

Seorang pria lain menyaksikan dan selamat dari serangan reptil yang menakutkan, tetapi saudaranya tidak seberuntung itu. Korban selamat, Paul Kyewalyanga mengisahkan keganasan Osama. Dikatakan, saat sedang mendayung di bagian belakang perahu, saudaranya yang bernama Peter memancing di bagian depan. Tiba-tiba Osama melompat masuk dan menyambar Peter.

“Osama baru saja muncul dari air secara vertikal dan menjatuhkan diri ke dalam perahu,” terang Kyewalyanga. “Bagian belakang kapal tempat saya duduk terendam.”

Kyewalyanga mencoba mencari bantuan, tetapi buaya itu telah mengunci kaki Peter dengan rahangnya yang besar dan mulai menariknya, mencoba memasukkannya ke dalam air.

“Peter mencengkeram bagian (tubuh buaya) sambil berteriak. Mereka berkelahi selama sekira lima menit sampai saya mendengar suara robekan,” kata Kyewalyanga. “Peter berteriak, ‘Dia mematahkan kakiku’. Kemudian dia melepaskannya dan diseret ke danau. Beberapa hari kemudian kami menemukan kepala dan lengannya.”

Penduduk desa mulai meminta bantuan, dan pada 2005 buaya itu ditangkap dengan bantuan 50 pria, serta petugas satwa liar setempat. ** Baca juga: Salah Satu yang Tertua di Dunia, Telur Ayam Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Kota Yavne

Beberapa orang ingin membunuh reptil itu, tetapi petugas satwa liar mengatakan kepada penduduk desa bahwa mereka tidak boleh membunuh binatang itu.

Jadi, reptil tersebut diberikan kepada pemilik peternakan buaya Uganda Crocs untuk digunakan dalam program pengembangbiakan mereka. Mereka berharap Osama akan menjadi bapak ratusan bahkan ribuan buaya raksasa yang kulitnya bisa diubah menjadi tas tangan bagi para fashionista di negara-negara seperti Italia dan Korea Selatan.

Peternakan juga berfungsi ganda sebagai objek wisata, dan anggota masyarakat dapat mampir untuk melihat 5.000 buaya yang digemukkan siap untuk disembelih.(ilj/bbs)




Polsek Dan Polres Perketat Penjagaan Usai Teror di Mabes Polri

Kabar6.com

Kabar6 – Polsek Ciwandan mulai meningkatkan penjagaan kantornya, semenjak usai teror bom Gereja di Makassar. Kian ditingkatkan, paska baku tembak di Mabes Polri yang diduga kuat dilakukan oleh teroris.

“Pengetatan penjagaan sudah dilakukan sejak aksi teror di Makassar,” kata Kapolsek Ciwandan, AKP Ali Rahman, Rabu (31/03/2021).

Menurut Ali, penjagaan yang dilakukan di Mapolsek Ciwandan dengan menerapkan one gate system, body system hingga setiap anggota wajib memakai body vest.

“Penjagaan kita lakukan sesuai arahan pimpinan,” terangnya.

Pengetatan penjagaan juga dilakukan di Mapolres Serang Kota (Serkot). Setiap ada yang akan memasuki Mapolres, pemeriksaan dilakukan secara ketat, batang bawaan diperiksa dan ditanya maksud maupun tujuan kedatangannya.

“Kita menyiap siagakan baik personil maupun peralatan di markas komando, untuk meningkatkan kewaspadaan. Sudah menjadi protap bagi siapapun yang masuk ke polres serkot, baik barang maupun aktifitasnya (diperiksa),” kata Kabag Ops Polres Serkor, Kompol Yudha Hermawan, Rabu (31/03/2021).

Polsek jajaran di wilayah hukum Polres Serkot yang berjumlah 12 unit juga sudah di wajibkan memperketat penjagaan. Guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

**Baca juga: Kapolda Banten Perintahkan Polres Jajaran Perketat Penjagaan

Polsek juga diperintahkan memantau kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, dilingkungan nya masing-masing.

“Untuk pengamanan kesiap siagaan di Polres dan seluruh jajaran Polsek, wajib siaga, terus monitor kamtibmas dan peduli terhadap lingkungan. Untuk melakukan alarm stelling, tempat vital,” jelasnya.(dhi)




Kota Ingham di Australia Diteror Kelelawar

Kabar6-‘Badai kelelawar’ meneror Kota Ingham di Queensland Utara, Australia, sehingga membuat penduduk takut meninggalkan rumah atau membawa anak-anak mereka ke sekolah.

Karena sangat mengganggu, melansir Dailymirror, ambulans helikopter milik sebuah rumah sakit setempat berhenti beroperasi lantaran tidak memungkinkan untuk terbang. Ribuan kelelawar seakan-akan telah mengambil alih kota Ingham. Di sisi lain, hewan tersebut adalah spesies yang dilindungi, sehingga sangat sedikit yang bisa dilakukan penduduk.

“Ada empat spesies berbeda dan karena mereka semua memiliki anak-anak pada waktu yang berbeda, hampir tidak ada kesempatan ketika kita dapat berinteraksi dengan kelelawar ini untuk mencoba dan memindahkan mereka,” kata penduduk setempat.

Namun seorang politisi lokal bernama Bob Katter mengatakan, jika program itu diserahkan ke dia, maka dia akan mengusir kelelawar itu dengan senapan. “Saya pikir tidak melanggar hukum jika kita berniat mengusir mereka. Dan saya pikir titik itu mungkin telah tercapai.”

“Jika ini terjadi di gedung parlemen, seseorang akan datang dengan solusi sekarang. Saya harus menambahkan bahwa pariwisata di daerah ini telah terkena dampak dramatis sejak kelelawar tiba,” tambah Rachael Coco, Presiden Kamar Dagang Ingham

Diketahui, pohon-pohon di dekat sebuah sekolah dasar penuh dengan kelelawar yang tengah tidur terbalik, sehingga banyak orangtua menolak untuk mengirim anak-anak mereka ke sekolah sampai kelelawar pergi. ** Baca juga: Pria Malaysia Ini Jadi ‘Spiderman’ untuk Biaya Pengobatan Istri

Mengerikan!(ilj/bbs)




Liburan Kelabu, Satu Keluarga Diteror Kawanan Lebah

Kabar6-Suzy Cross tidak pernah membayangkan akan mengalami peristiwa mengerikan saat tengah menikmati liburan bersama keluarga. Bayangkan saja, keluarganya diteror oleh kawanan lebah.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir mirror.co.uk, kisah berawal ketika Suzy menyewa sebuah penginapan lewat online, seharga Rp7,2 juta di London, Inggris. Suzy memang berniat menikmati liburan bersama sang suami yang bernama Stephen, beserta keempat buah hatinya.

Semula tidak ada hal mengerikan terjadi. Namun siapa sangka, ‘teror’ dimulai ketika malam tiba. “Aku dapat merasakan ada sesuatu merayap di kasur. Aku takut dan ketika mencoba menendang, aku merasakan sebuah tusukan tajam,” kata Suzy.

Ternyata, rasa menusuk yang dialami Suzy berasal dari sengatan lebah. Betapa kagetnya Suzy ketika mengetahui ada kawanan lebah yang keluar dari sarangnya. Ya, sarang lebah itu ternyata berada dalam kamar tempat mereka menginap.

“Aku berteriak ketika menarik seprai. Aku kemudian menyalakan lampu dan melihat ada lebah di mana-mana. Ada yang datang dari sarang di pojok kamar kami. Anak-anak panik, berteriak dan seluruh tubuhnya gemetar,” jelasnya.

Tak membuang waktu, Suzy memutuskan untuk mengungsi ke ruangan lain. Sementara itu, suami Suzy bertahan di kamar utama agar kawanan lebah itu tak berpindah ke tempat lain. Dan keesokan harinya mereka langsung berpindah ke penginapan lainnya. ** Baca juga: Arendal Disebut Mirip ‘Kota Frozen’ Seperti dalam Film Disney

Sementara itu juru bicara situs online tempat Suzy memesan penginapan merasa menyesal atas kejadian yang tak diduga tersebut. Kabarnya, mereka telah melakukan pengembalian dana atau refund secara utuh untuk Suzy dan keluarganya.(ilj/bbs)




Usai Teror Bom Medan, Polda Banten Perketat Penjagaan

Kabar6.com

Kabar6-Usai terangan terorisme bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utata (Sumut) pagi tadi, sekitar pukul 09.45 wib, jajaran Polda Banten memperketat penjagaannya.

“Polda Banten telah meningkatkan kewaspadaan keamanan di seluruh markas komando, dengan melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang masuk dalam membutuhkan pelayanan masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, melalui pesan singkatnya, Rabu (13/11/2019).

Kendaraan dan warga yang akan memasuki kantor kepolisian di jajaran hukum Polda Banten, diperiksa dengan teliti identitas hingga barang bawaannya. Lantaran pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, mengenakan jaket ojek online (Ojol).

Meski begitu, Edy memastikan pelayanan terhadap masyarakat dalam pembuatan SKCK hingga SIM, tetap berjalan dengan baik.

“Pemeriksaan di lakukan terhadap, identitas orang, barang, dan lainnya. Kami menjamin, peningkatan pengamanan ini tidak akan menganggu pelayanan polisi terhadap masyarakat,” jelasnya.

**Baca juga: Harga Tanah Di Tangerang Raya Selangit, Proyek Pelebaran Jalan Provinsi Banten Terganggu.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat, agar tidak menyebarluaskan foto, video mauapun informasi lainnya mengenai aksi terorisme di Medan, Sumatera Utara.

Lantaran, tujuan utama aksi terorisme menurut Edy, menyebarkan rasa takut kepada masyarakat luas. Sehingga aktifitas warga terganggu dengan rasa takut tersebut.

“Mohon untuk tidak menshare foto maupun video kejadian di Medan. Kalaupun sudah memiliki, stop dikita, jangan dishare ke yang lain lagi, dan bila perlu hapus,” jelasnya.(Dhi)




Dikira Bocah 6 Tahun, Ternyata Anak yang Diadopsi Ini Telah Berumur 22 Tahun

Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) bernama Michael dan Kristine Barnett, didakwa menelantarkan Natalia Grace (8), anak angkat mereka.

Hal yang mengherankan, pasutri asal Indiana, Amerika Serikat, ini bersikukuh mengatakan bahwa Natalia sebenarnya adalah gadis berusia 22 tahun yang mencoba membunuh mereka.

Bagaimanan kisahnya? Michael dan Kristine Barnett, melansir Dailymail, mengadopsi Natalia pada 2011 lalu, saat bocah itu diklaim berusia enam tahun. Meskipun Natalia yang berasal dari Ukraina ini tidak memiliki sertifikat kelahiran, Michael dan Kristine tidak begitu mempermasalahkannya.

Kemudian pada 2013, pasangan ini memilih untuk menelantarkan Natalia. Mereka pun kemudian ditangkap oleh aparat kepolisian. Saat dimintai keterangan terkait alasan meninggalkan anak angkatnya, mereka menyebut Natalia sebenarnya adalah gadis berusia 22 tahun yang sering meneror dan mengancam akan membunuh Michael dan Kristine.

Natalia disebut-sebut mengidap kondisi dwarfism atau spondyloepiphyseal dysplasia congenita (SEDc). Penyakit ini membuat seseorang tak lagi bisa tumbuh sehingga tubuhnya akan terlihat seperti anak kecil.

Biasanya, orang yang mengalami hal ini memiliki bentuk tubuh, anggota tubuh, serta leher yang cenderung sangat pendek. Rata-rata tinggi orang yang mengalami masalah dwarfism adalah 91 hingga 122 cm. Fitur wajah mereka cenderung berbeda, khususnya di bagian tulang pipi serta hidung.

Kristine mengklaim Natalia sebagai gadis berusia dewasa meski perawakannya seperti anak kecil. Ia menyebut, Natalia beberapa kali menutupi fakta sudah mengalami menstruasi dan telah memiliki rambut kemaluan. Natalia juga disebut-sebut sudah memiliki gigi dewasa.

Tak hanya merasa ditipu, Kristine juga mengaku pernah memergoki Natalia akan menikamnya saat tidur. Ia juga sempat melihat gadis itu menuangkan deterjen pemutih ke kopi yang akan diminum.

Kristine dan Michael sempat membawa Natalia ke psikolog. Hasilnya, Natalia didiagnosis mengalami masalah psikologis parah yang hanya diidap oleh orang dewasa. Lantaran ketakutan, mereka pun memilih untuk meninggalkan gadis tersebut. ** Baca juga: Adam, Jembatan Purba Tertua di Dunia

Setelah membayar uang jaminan, Kristine dan Michael pun dibebaskan. Selanjutnya, aparat akan melakukan penyelidikan lebih jauh terkait dengan hal ini.(ilj/bbs)




Apa Sebab Seseorang Fobia Terhadap Badut?

Kabar6-Untuk memeriahkan suasana, entah itu dalam acara ulang tahun atau di keramaian pasar malam, badut menjadi salah satu sosok yang dibutuhkan untuk menghibur orang-orang yang datang.

Meskipun sosoknya lucu, tidak sedikit orang yang ternyata sangat takut atau mengalami fobia pada badut. Mengapa ada orang yang mengalami kondisi seperti ini? Melansir vemine, ini dia alasannya:

1. Tak bisa dipercaya
Menurut Rami Nader, PhD, psikolog dan direktur North Shore Stress and Anxiety Clinic di North Vancouver, British Columbia, kita takut dengan badut karena tak bisa percaya dengan mereka.

Mengapa demikian? Badut memiliki wajah yang besar, dengan ekspresi yang dibuat dengan cat warna-warni. Kita tak mungkin bisa tahu seperti apa ekspresi wajah badut yang sebenarnya di balik topeng.

2. Ekspresi yang tak alami
Ekspresi wajah badut selalu terlihat tersenyum, sehingga kita yakin itu palsu. Menurut Frank McAndrew, PhD, profesor psikologi di Knox College, orang bisa takut badut karena sosok itu sangat terselubung dan tak terduga.

3. Terasa seperti diteror
Badut yang kadang mengajak bercanda atau berinteraksi, justru membuat kita merasa tak nyaman saat ia mendekat. Seakan-akan badut itu seperti mengejar dan membuat kita merasa diteror. Hal ini yang bisa membuat seseorang merasa takut, bahkan fobia dengan badut. ** Baca juga: Ini Makanan Sumber Protein Rendah Kalori

Apakah Anda termasuk orang yang juga fobia pada badut? (ilj/bbs)




Agar Liburan dengan Selingkuhannya Batal, Krishna Lakukan Teror Palsu di Bandara

Kabar6-Entah apa yang menyebabkan Motaparthi Vamshi Krishna (32) berubah pikiran. Pria asal Hyderabad, India, itu mendadak ingin membatalkan liburan bersama kekasih gelapnya itu, dengan melakukan teror palsu pada pihak bandara.

Saat itu Krishna dan kekasihnya yang berada di Chennai, bagian Tenggara Tamil Nadu, akan melakukan liburan bersama ke Negara Bagian Goa. Tak lama, ia dihinggapi rasa enggan pergi karena wanita tersebut adalah kekasih gelapnya. Terlebih, seperti dilansir metro.co.uk, tiket yang ia berikan pada sang kekasih adalah tiket palsu, lantaran Krishna tidak mampu untuk membeli yang asli.

karena itulah, pria yang telah memiliki istri dan anak tadi menjalankan aksi nekatnya dengan membuat sebuah alamat email palsu menggunakan nama wanita. Krishna menggunakannya untuk memberitahu pihak bandara bahwa ia telah mendengar sekelompok pria yang sedang mendiskusikan rencana pembajakan di pesawat. Dalam email dituliskan, ia mendengar enam orang sedang berbicara di sebuah restoran, berencana untuk membajak penerbangan ke Chennai, Mumbai, dan Hyderabad.

Keruan saja kepala bandara menanggapi dengan serius dan memerintahkan petugas keamanan untuk siaga darurat. Pihak bandara juga meminta petugas mengawasi dengan seksama sampai semuanya beres.

Polisi lantas melacak asal usul email tersebut dan menemukan titik asal email di sebuah kafe internet (dengan alamat IP Krishna). Mereka lantas memanfaatkan rekaman CCTV dan menangkap Krishna di rumahnya.

Atas perbuatannya itu, Krishna dituntut pasal 182 dari hukum pidana India dan empat tuduhan berbeda. Kemungkinan ia akan dijatuhi hukuman lima tahun penjara jika terbukti bersalah. ** Baca juga: Ini Lho Nama Lain Kuntilanak di Berbagai Negara

Walah…(ilj/bbs)