1

Ricuh, Masuk Sidang Paripurna HUT ke 23 Mahasiswa Teriak Banten Gagal

Kabar6-Sidang paripurna istimewa HUT Banten ke 23 yang berjalan khidmat tiba-tiba, berubah menjadi tegang. Ini terjadi, setelah dua mahasiswa yang masuk ke ruang paripurna di lantai dua menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Banten yang menurut keduanya, dinilai gagal mensejahterakan rakyatnya.

“Banten gagal, reformasi birokrasi gagal,” teriak mahasiswa tersebut.

Pejabat Gubernur Banten Al Muktabar yang tengah menyampaikan sambutan tiba-tiba berhenti sejenak.

Dua mahasiswa langsung diamankan oleh Pengaman Dalam (Pamdal) DPRD Banten, petugas Satpol PP, dan pihak kepolisian untuk dibawa ke luar ruang paripurna.

**Baca Juga: Buka Tutup Jalur Jalan Raya Serang-Petir, Hindari Ruas Jalan Ini

Kendati demikian, suara protes yang dikeluarkan oleh mahasiswa tersebut terus ia teriakan sambil diseret keluar.

Belakangan salah diketahui salah satu mahasiswa itu bernama Syarul Muhtarom dari Kumpulan Mahasiswa Lebak (Kumala).

“Banten gagal, Banten miskin, PJ gubernur tidak bisa memberikan pelayanan yang baik,” teriak Syarul di halaman DPRD Banten.

Saat berita ini diturunkan, rapat paripurna istimewa HUT Banten ke 23 masih berlangsung.(Aep)




PPKM Darurat Buat Caffe Teriak, Kibarkan Bendera Putih Dari Plastik Kresek

Kabar6.com

Kabar6 – Pengusaha caffe di Kota Cilegon, Banten mengibarkan plastik putih, yang dianggap sebagai bendera putih, tanda menyerah dari keadaan selama diberlakukannya PPKM Darurat yang berjalan satu bulan lamanya, sejak 03 Juli hingga 02 Agustus 2021.

Berbagai bahan baku untuk memasak, seperti sayur, buah, daging hingga susu tak lagi bisa digunakkan, lantaran busuk dan layu.

Seperti yang dialami oleh Caffe Gue, manajer nya, Rizki Irawan, mengaku ada 50 kilogram dagingnya busuk lantaran tidak terpakai selama PPKM Darurat. Kemudian ada 30 dus susu murni yang tak bisa dipakai, sehingga harus dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.

“Tutup, pemasukan enggak ada. Sosialisasinya juga enggak dari jauh-jauh hari, kita udah keburu belanja bahan baku daging, sayur, susu murni, terus buah-buahan, ya basi semua, dibuang. Ada sebagian susu saya kasihin ke orang yang ngebutuhin, pemulung, tukang becak saya kasih,” kata Rizki Irawan, manajer Caffe Gue, ditempatnya, Jumat (30/07/2021).

Tak hanya selama PPKM Darurat saja, semenjak pandemi covid-19 pengunjung nya sepi, pendapatan pun turun. Tapi tidak pernah ada bantuan dan solusi dari pemerintah.

**Baca juga: Pemkot Cilegon Kekurangan Vaksin Covid-19 untuk Capai Herd Immunity

Meski caffe nya tutup, dia tidak memecat pegawainya sebanyak 15 orang. Gaji tetap diberikan selama PPKM Darurat, namun tidak utuh. Alasannya sederhana, dia tak mau pegawainya kelaparan dam kesusahan..

“Kami menyerah, plastik itu karena memang, jangankan mau beli bendera, kita pemasukan aja enggak ada, modal defisit, belum lagi kita juga harus memperhatikan karyawan, token liatrik udah di isi, tutup satu bulan ini aja kerugian puluhan juta,” terangnya.(dhi)




Seorang Penjual Buah di Inggris Dilarang Tawarkan Dagangan Sambil Berteriak

Kabar6-Pria penjual buah di Inggris bernama Gary Phillips (35), dilarang menjajakan dagangannya sambil berteriak di pasar. Hal ini dilakukan setelah warga sekitar melayangkan protes.

Teriakan keras Phillips, melansir thesun, dianggap mengganggu pengunjung pasar. Phillips diketahui menjalankan usaha bersama dengan saudarinya. Dia satu-satunya pedagang buah yang berjualan setiap hari pada sebuah pasar kecil di Sutton, London Barat Daya, Inggris. Sementara penjual buah lainnya muncul seminggu sekali.

Setiap hari Phillips mengeluarkan suara yang lantang untuk mengundang pembeli. “Datanglah dan belilah buah dari pria tampan ini. Dapatkan sayuran dari saudara perempuanku, seorang ratu,” seru Phillips dengan nada suara yang terdengar hingga ke seberang jalan.

Suara itu ternyata membuat penghuni apartemen terdekat merasa terganggu. Vladimir Elkin (35) dan istrinya, Anna Elkina (36), mengeluh teriakan Phillips membangunkan mereka dan mengganggu saat kedua pasutri ini bekerja di rumah.

“Di musim panas ketika kami membuka jendela, kami mendengarnya sepanjang hari, benar-benar menyakitkan telinga,” kata Elkin yang bekerja sebagai konsultan IT itu. ** Baca juga: Pesawat Luar Angkasa Express Tangkap Bentuk yang Menyerupai Sosok ‘Malaikat’ di Mars

Pria itu akhirnya melaporkan Phillips ke Dewan Sutton atas perbuatan mengganggu ketertiban umum. Petugas dewan pun langsung menyelidiki dan menerbitkan perintah yang melarang Phillips membuat kebisingan sepanjang hari di lokasi tersebut.

“Ini jelas pelanggaran hak saya untuk kebebasan berbicara, padahal semua orang diizinkan untuk berteriak di pasar di seluruh dunia. Selama saya tidak mengumpat dan menyerang, mengapa harus dilarang,” keluh Phillipis.

Dikatakan Phillipis, jika tidak berteriak bagaimana orang-orang bisa tahu tempat mendapatkan buah dan sayuran di pasar itu. Jika tidak berteriak, pria itu mengaku tak akan mendapatkan penghasilan.

Sementara itu beberapa pelanggan membela Phillips dengan mengatakan larangan itu sangat konyol. Belum diketahui apakah dia akan mengajukan laporan balik atas larangan itu.

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Pelaku Teriak Dajjal, Ini Kronologis Suami Tusuk Istri di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-AAP dan Siska, pasangan suami istri yang bermukim di Viola Residence, Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, kesehariannya sering bertengkar. Buntutnya, Siska ditemukan terkapar bersimbah darah di kamar lantai dua kediamannya.

“Kalau berantem suka si suami yang teriak-teriak. Kita terganggu,” ungkap Christine, tetangga korban ditemui wartawan, Selasa (4/2/2020).

Dijelaska, sebelum insiden berdarah Christine bersama suaminya mencoba ingin melerai bersama suaminya. Ia sempat ingin mengetuk pintu rumah Siska tapi dibatalkan.

“Ingin memberitahu lah bukan pengen mencampuri urusan rumah tangga tapi ingin mengasih tahu,” terangnya.

Tetangga melihat AAP dan Siska yang bertengkar hebat sempat keluar rumah. Tak lama keduanya kembali masuk sambil menutup pintu hingga akhirnya terdengar suara jeritan.

APP tiba-tiba keluar rumah mengenakan baju putih da celana pendek. Tangan kanan pelaku memegang pisau yang sudahbersimbah darah.

“Si suami bilang ‘noh dajjal diatas masih hidup’ dengan gaya santai tapi berkeringat,” papar Christine.

Semua warga kabur ketakutan. Pesan berantai di grup Whatsapp warga tersiar jangan ada yang keluar.

“Abis itu dia keluar dan keliling kayak minta tolong gitu, karena tetangga pada takut kan, akhirnya dia nyerahin diri ke pos satpam,” bebernya.

Saat ditanya oleh satpam, Cristin mengatakan, si suami ngaku bahwa istrinya adalah dajal, keluar taring.

“Dengan alasan itulah yang buat dia nusuk istrinya. Bahkan pas melakukan aksinya direkam sama si pelaku, parah,” tuturnya.

Cristin memaparkan, saat kondisi sudah aman dan si suami sudah diserahkan ke Polsek Serpong, grup whatsapp ramai mengatakan sudah aman.

**Baca juga: Usai Tikam Istri, Azwar Juga Kejar Tetangga Pakai Pisau.

“Suami saya masuk pertama dan dilihat banyak darah di kamar, korban sedang mengerang kesakitan pada akhirnya dibawa ke Rumah Sakit menggunakan mobil Graha Raya. Polisi sudah ditelpon sebelum kejadian itu, lama juga mungkin karena saya panik jadi keliatan lama,” tutupnya.(eka)




Menahan Sakit dengan Berteriak ‘Aduh’ Bantu Rasa Nyeri Berkurang

Kabar6-Saat terantuk meja atau tersandung batu, kita otomatis akan berteriak ‘aduh’ atau teriakan lainnya yang menunjukkan rasa sakit tersebut. Ternyata, teriakan itu bukan sekadar ekspresi kesakitan, lho.

Teriakan kesakitan terbukti secara ilmiah dapat membantu Anda mengatasi rasa nyeri yang sedang dialami. Dalam penelitian yang dilakukan di the National University of Singapore, melansir Sheknows, para peneliti mengamati perilaku orang yang sedang kesakitan dan bagaimana reaksi mereka.

Pada penelitian ini, para peserta diminta untuk memasukkan tangan mereka ke dalam air yang sangat dingin sebanyak empat kali. Kemudian mereka diminta untuk berteriak ‘aw’ atau diminta untuk mendengarkan orang lain berkata ‘aw’ atau diminta untuk menekan sebuah tombol atau diminta untuk menahan rasa sakit tersebut dengan bersikap pasif dan tenang (diam).

Hasilnya, peserta penelitian yang mengekspresikan rasa sakitnya ternyata tidak merasakan rasa nyeri yang sama dengan orang yang tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat merasa nyeri. Mereka tidak merasa terlalu sakit dan dapat merasa lebih baik tidak lama kemudian.

Para peneliti menduga, pergerakkan otot yang diperlukan untuk berteriak atau untuk menekan tombol saat merasa nyeri dapat mengganggu penghantaran sinyal rasa nyeri dari lokasi nyeri ke otak. ** Baca juga: Adakah Dampak Hubungan Cinta Terhadap Kesehatan?

Jadi saat merasa nyeri atau sakit, jangan malu untuk berteriak.(ilj/bbs)




Kena Tilang Rp1,5 Juta Gara-gara Bernyanyi Terlalu Keras dalam Mobil

Kabar6-Anda yang hobi menyanyi saat menyetir mobil, tampaknya harus mengerem kebiasaan tersebut saat berada di Kanada, jika tidak ingin mengalami kejadian seperti Taofik Moalla (38). Bagaimana kisahnya?

Pria asal Montreal ini mendapat surat tilang lalu lintas sebesar Rp1,5 juta hanya karena bernyanyi dalam mobil miliknya. Dilansir Huffingtonpost, kisah berawal ketika Moalla dalam perjalanan pulang ke rumah. Saat menyetir mobil, ia menyanyikan lagu berjudul “Gonna Make You Sweat”. Di setiap akhir lagu, selalu ada kata-kata “Everybody dance now!”

Nah, saat tengah asyik menyanyi itulah, tiba-tiba sebuah mobil polisi menghentikannya. Seorang petugas bertanya, “Apakah Anda berteriak dengan suara keras?” Moalla pun menjawab bahwa ia hanya mendengarkan lagu favorit, dan kemudian mengulang intro, “Everybody dance Now!”

Setelah polisi memeriksa SIM dan STNK mobil Moalla, mereka kembali dengan memberikan surat tilang lalu lintas karena Moalla disebut menjerit dalam mobil. “Saya tidak tahu apakah suara saya sangat buruk dan menjadi sebab saya mendapat surat tilang,” ujarnya.

Moalla bersikeras dia tidak bernyanyi terlalu keras, dan berencana untuk memprotes masalah tersebut. Pria itu akan memberitahu hakim bagaimana dirinya mendapatkan surat tilang.

“Bayangkan jika Canadiens (Montreal]) memenangkan sebuah pertandingan, semua penggemar akan berteriak dari mobil mereka. Mereka akan bernyanyi. Apakah Anda akan memberi mereka semua surat tilang?” ** Baca juga: Ditemukan Kerangka Seekor Naga Sepanjang 13 Meter di Tiongkok

Sementara itu departemen kepolisian Montreal menolak memberikan komentar mengenai kasus tersebut.(ilj/bbs)