1

Tentang Mobile BSL-2, Puspiptek: Sepenuhnya Diserahkan ke Dinkes Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Sri Setiawati mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Dinkes Tangsel untuk pendataan siapa saja nakes yang ingin dilatih penggunaan Laboratorium Mobile Biosafety Level 2 (BSL).

“Sampai saat ini ibu belum menerima nama SDM yang mau dilatih. Akan dikoordinasikan segera” tuturnya.

Sri menerangkan, untuk operasional Mobile BSL nantinya akan diserahkan sepenuhnya ke pihak Dinkes Tangsel, dan akan didampingi oleh tim dari BPPT.

**Baca juga: Dinkes Tangsel Kirim 10 Nakes Untuk Ikuti Pelatihan Mobile BSL di Puspiptek

“Untuk yang mengoperasionalkan sepenuhnya diserahkan ke Dinas Tangsel dan dibantu atau didampingi oleh tim BPPT,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT, Agung dan Direktur PTIP BPPT Tedy A Lubis belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai pendampingan kepada Dinkes Tangsel.(eka)




Dinkes Tangsel Kirim 10 Nakes Untuk Ikuti Pelatihan Mobile BSL di Puspiptek

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan akan mengirim 10 tenaga kesehatan (nakes) untuk mengikuti pelatihan penggunaan Laboratorium Mobile Biosafety Level (BSL).

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel, dr Allin Hendralin kepada Kabar6.com di Kantor DPRD Kota Tangsel, Setu, Senin 1 Februari 2021.

“Nakes disiapkan dari kami, sudah ada. Yang dilatih 10 orang, nanti bergantian untuk melakukan tugas di sana,” ungkapnya.

Allin menerangkan, tata cara penggunaan Mobile BSL ini nantinya pihaknya akan mengirim sample swab dan akan dikirim ke Mobile BSL dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

“Jadi pengiriman sample saja, jadi tidak ambil swab disana,” terangnya

Saat ini, Allin menjelaskan, Mobile BSL belum beroperasional dikarenakan pihaknya masih menunggu pelatihan terlebih dahulu dari pihak Puspiptek.

Untuk rencana dimulainya, Allin menuturkan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Puspiptek dikarenakan tergantung kapan pelatihannya.

“Nanti setelah pelatihan tiga hari, baru boleh. Itupun pendampingan dulu,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkerjasama dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) untuk penanganan Covid-19.

Bentuk kerjasama antara Pemkot Tangsel dan Puspiptek adalah pemakaian Mobile BSL atau Laboraturium Mobile Biosafety Level.

**Baca juga: Sudah 86 Persen Nakes Divaksin, Dinkes Tangsel Mengaku Ada Kendala Data

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menjelaskan, dengan kerjasama ini akan memberikan banyak manfaat bagi Kota Tangsel terutama untuk memastikan kasus Covid-19 dengan lebih akurat. Nantinya kerjasama ini akan diberikan kepada orang dengan prioritas khusus.

”Yaitu, orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan pasien positif. Karena mereka adalah orang yang rentan tertular dan menjadi carier bagi masyarakat lainnya,” tutupnya.(eka)




Curah Hujan Sangat Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi ‘Genangan’ di Tangsel

kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ingatkan masyarakat di Kota Tangerang Selatan agar mewaspadai potensi banjir di bulan Februari 2021.

“Masyarakat perlu mewaspadai terjadinya genangan pada bulan Februari akibat adanya peningkatan hujan,” ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Yanuar Henry Pribadi kepada Kabar6.com, Sabtu (30/1/2021).

Yanuar menjelaskan, hal itu karena adanya peningkatan hujan di wilayah Banten dan DKI Jakarta, selain itu juga ada peningkatan hujan di wilayah hulu sungai disekitar Bogor.

“Peningkatan ini juga terjadi di wilayah Banten dan DKI Jakarta serta wilayah hulu sungai di sekitar Bogor yang bisa menyumbang genangan ke sekitar wilayah Jakarta dan Tangerang,” terangnya.

Yanuar menerangkan, Kota Tangerang Selatan pada bulan Februari ini diprakirakan akan memasuki puncak musim hujan dan diprakirakan di bulan Februari hujan akan berpotensi mengalami peningkatan.

“Khusus wilayah Tangerang Selatan hujan di prakirakan di Bulan Februari kategori sangat tinggi antara 401-500 mm per bulan atau jumlah total sebulan yang nilai tersebut meningkat 30 persen di bandingkan biasanya atau normalnya,” ungkapnya.

**Baca juga: BMKG Sebut Suhu di Tangsel Turun Hingga Pertengahan Februari

Puncak musim hujan ini, Yanuar menjelaskan, juga berlaku untuk seluruh wilayah Provinsi Banten terkhusus Kota Tangsel.

“Untuk potensi petir akan mulai berkurang pak. Tetapi perlu waspada ke hujannya yang meningkat menjadi sangat tinggi tadi,” tutupnya.(eka)




BMKG Sebut Suhu di Tangsel Turun Hingga Pertengahan Februari

Kabar6.com

Kabar6-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan ada penurunan suhu di Kota Tangerang Selatan dalam 10 hari terakhir.

Dijelaskan oleh Yanuar Henry Pribadi selaku Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan bahwa berdasarkan catatan di Stasiun Klimatologi suhu berkisar antara 23 hingga 30 derajat celcius.

“Suhu tersebut memang tidak lepas dari kondisi yang 10 hari ini banyak di selimuti awan atau didominasi kondisi berawan hingga hujan 10 hari terakhir di wilayah tangerang selatan ini,” ujarnya kepada Kabar6.com, Sabtu (30/1/2021).

Yanuar menjelaskan, kondisi suhu diangka 23 hingga 30 derajat ini diprakirakan masih akan bertahan hingga 10 hari pertama di bulan Februari 2021.

**Baca juga: Tindak Lanjut Kebijakan Kapolri, Polres Tangsel Revitalisasi Sarana Prasarana Disabilitas

“Kemudian akan perlahan meningkat antara 24 hingga 31 derajat celcius berikutnya hingga akhir Februari,” terangnya.

Menurut Yanuar, suhu menurun karena cuaca di Kota Tangerang Selatan masih didominasi oleh hujan. “Karena hujan juga mendominasi setiap harinya dalam kategori ringan-sedang antara 1-32 mm per hari,” tutupnya.(eka)




Tindak Lanjut Kebijakan Kapolri, Polres Tangsel Revitalisasi Sarana Prasarana Disabilitas

Kabar6.com

Kabar6-Tindak lanjuti kebijakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terkait perbaikan sarana dan prasana bagi masyarakat kelompok rentan dan kebutuhan khusus, Polres Tangerang Selatan melakukan revitalisasi terhadap sarana dan prasarana tersebut.

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin menerangkan, hal itu juga dalam rangka memberikan pelayanan kepolisian bagi masyarakat berkebutuhan khusus dan penyandang disabilitas.

“Revitalisasi ini dilakukan diseluruh satuan kerja dan Polsek Jajaran di wilayah Polres Tangerang Selatan,” ujarnya kepada wartawan di Mapolres Tangsel, Jalan Promoter 1, Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangsel, Jumat (29/1/2021).

Iman menjelaskan, beberapa sarana dan prasarana dipersiapkan untuk disabilitas seperti tempat parkir khusus, akses masuk khusus, toilet khusus, ruang pemeriksaan khusus, dan beberapa fasilitas lainnya yang memang dirancang khusus.

Selain lakukan revitalisasi sarana dan prasarana, Iman mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Sosial Tangerang Selatan, komunitas penyandang disabilitas dan pemerhati penyandang disabilitas, untuk merekrut anggota penyandang disabilitas untuk dipekerjakan sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di Polres Tangerang Selatan dan seluruh Polsek Jajaran.

“Hal itu kami lakukan sebagai upaya pengejawantahan UU No 8 Tahun 2016,” ungkapnya.

**Baca juga: Terbitkan Buku, Sanusi Dorong Anak Muda Gaungkan Semangat Literasi

Menurutnya, berbagai inovasi yang pihaknya lakukan dengan dukungan dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan masyarakat diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan kepolisian yang dilakukan, terkhusus bagi penyandang disabilitas.

“Kedepan, kami akan berinovasi sehingga tidak ada sekat atau batasan bagi masyarakat dalam mengakses pelayanan kepolisian,” tutupnya.(eka)




Gunakan Mobile BLS Puspiptek, Test PCR di Tangsel Kini Hanya 4 Jam

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkerjasama dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) untuk penanganan Covid-19.

Bentuk kerjasama antara Pemkot Tangsel dan Puspiptek adalah pemakaian Mobile BSL atau Laboraturium Mobile Biosafety Level.

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menjelaskan, dengan kerjasama ini akan memberikan banyak manfaat bagi Kota Tangsel terutama untuk memastikan kasus Covid-19 dengan lebih akurat. Nantinya kerjasama ini akan diberikan kepada orang dengan prioritas khusus.

”Yaitu, orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan pasien positif. Karena mereka adalah orang yang rentan tertular dan menjadi carier bagi masyarakat lainnya,” ujarnya, Kamis (28/1/2021).

Sementara itu, Kepala BPPT Hammam Riza menerangkan, kerjasama ini dilakukan karena Tangsel merupakan rumah bagi Puspiptek.

Sehingga pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan terhadap Tangsel dalam menenyediakan fasilitas ini.

Hammam menuturkan, sejak munculnya kasus Covid-19, terus berusaha menyampaikan hasil dari inovasi yang BPPT lakukan.

”Kami sudah berupaya mengumpulkan seluruh stake holder. Untuk menghasilkan dukungan 3 T (tracking, Testing, Treatment),” terangnya.

Hammam menambahkan, salah satunya upaya yang dilakukan adalah meningkatkan semua fasilitas pengujian spesimen secar PCR ke daerah yang dbutuhkan. Karena itu pihaknya menghadirkan Mobile BSL untuk Tangsel.

Peningkatan kapasitas testing bisa diperkuat dengan adanya Mobile BSL ini. diketahui bahwa Mobile BSL yang bisa digunakan oleh Tansgel yang merupakan varian ke tiga. Dalam varian ini muatan yang bisa dilakukan adalah 10 batch dalam 24 jam.

”Dalam satu batch ada 94 spesimen. Jika ada 10, bisa 940 spesimen. Tangsel sangat akan bisa mencapai harapan dari airin. Sehari bisa 700-800 spesimen sehari,” paparnya.

**Baca juga: Selenggarakan Rakornas, Ini Inovasi Kemenristek/BRIN Selama 2020

Dengan menggunakan fasilitas ini, Pemerintah juga akan mendapatkan fasilitas berupa Tes PCR yang hanya memakan waktu 4 jam.

“Sehingga bagi masyarakat tidak perlu menunggu dua atau empat hari. Fasilitas ini juga bisa dilakukan dengan sistem jemput bola. Sehingga sangat memudahkan masyarakat,” tutupnya.(eka)




Adanya Penyerangan Monyet Liar, Ini Harapan Warga Perumahan Puspiptek Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Warga Perumahan Dinas Puspiptek, Setu, Kota Tangerang Selatan berharap agar monyet-monyet liar agar dipindahkan ke habitatnya.

Hal itu menyusul adanya beberapa korban anak-anak yang diserang oleh kawanan monyet saat sedang berada diteras dalam seminggu terakhir.

“Satu minggu ini ada juga sebelum tetangga saya juga ada anak kecil, ada 3 anak, di halaman rumah diserang,” ujar Ketua RT 27, RW 06, Perumahan Dinas Puspiptek, Setu, Kota Tangsel, Nahdi, Kamis (28/1/2021).

Menurutnya, kawanan monyet liar itu sebelumnya memang berada di taman jajan didepan komplek, namun dalam beberapa minggu terakhir kawanan monyet itu pergi mencari makan hingga kerumah warga.

“Ada kali ratusan monyet mah disini,” ungkapnya.

Biasanya, Nahdi menjelaskan, kawanan monyet liar akan terlihat di pagi hari hingga mengacak-acak dapur rumah warga. “Pernah ngacak-ngacak dapur sama jemuran. Warga khawatir apalagi yang punya anak,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang ayah korban penyerangan monyet RZK (5), Bambang Wisnu berharap kepada para petugas untuk merelokasi dan memindahkan monyet liar itu ke habitatnya agar tidak meresahkan masyarakat.

“Harapannya ini kan tempat pemukiman, tempat pemukiman tidaj seharusnya ada monyet liar seperti itu, dengan kejadian ini agar lebih ketat lagi, supaya monyet-monyet disini itu bisa direlokasi dan ditempatkan habitat yang sesuai agar tidak mengganggu pemukiman,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Bambang Wisnu saat dikonfirmasi oleh wartawan di RT 27, RW 06, Setu, Kota Tangsel mengatakan, anaknya diserang oleh kawanan monyet liar sekira pukul 11.30 WIB.

“Kemarin jam setengah 11 pagi anak saya sedang bermain di teras rumah, dari arah luar itu ada monyet yang nyerang anak saya, digigit tangan kiri abis itu ditarik sama anak saya, abis itu digigit juga tangan kanannya,” ujarnya.

Bambang mengatakan, anaknya ketika itu sedang bermain di teras rumah dan sudah sempat ada informasi di RT bahwa di blok dekat rumahnya ada monyet liar berkeliaran.

Menurutnya, saat kejadian ada 4 monyet liar, yang 1 menyerang anaknya, sementara 3 lainnya sedang menunggu kawannya untuk memberitahu bahwa ada makanan. “Gak keliatan, kemungkinan ekor panjang,” ungkapnya.

**Baca juga: Kawanan Monyet Liar Menyerang Anak-anak di Perumahan Puspiptek Tangsel

Bambang menerangkan, akibat kejadian itu dirinya berteriak minta tolong ke tetangga dan diantarkan ke Balai Kesehatan warga karena khawatir pendarahan yang terjadi pada anaknya.

“Khawatirnya takut kehilangan darah, alhamdulillah bisa ditangani,” terangnya.(eka)




Kawanan Monyet Liar Menyerang Anak-anak di Perumahan Puspiptek Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Kawanan monyet liar menyerang beberapa anak kecil di Perumahan Dinas Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Setu, Kota Tangerang Selatan dalam seminggu terakhir.

Hal itu dibenarkan Ketua RT 27, RW 06, Setu, Nahdi (54) menjelaskan, dalam seminggu termasuk kejadian kemarin telah ada 4 korban anak kecil yang diserang oleh kawanan monyet liar.

“Satu minggu ini ada juga sebelum tetangga saya juga ada anak kecil, ada 3 anak, di halaman rumah diserang,” ujarnya dilokasi, Kamis (28/1/2021).

Sementara itu, salah seorang ayah korban RZK (5), Bambang Wisnu saat dikonfirmasi oleh wartawan di RT 27, RW 06, Perumahan Dinas Puspiptek, Setu, Kota Tangsel mengatakan, anaknya diserang oleh kawanan monyet liar sekira pukul 11.30 WIB.

“Kemarin jam setengah 11 pagi anak saya sedang bermain di teras rumah, dari arah luar itu ada monyet yang nyerang anak saya, digigit tangan kiri abis itu ditarik sama anak saya, abis itu digigit juga tangan kanannya,” ujarnya.

Bambang mengatakan, anaknya ketika itu sedang bermain di teras rumah dan sudah sempat ada informasi di RT bahwa di blok dekat rumahnya ada monyet liar berkeliaran.

Menurutnya, saat kejadian ada 4 monyet liar, yang 1 menyerang anaknya, sementara 3 lainnya sedang menunggu kawannya untuk memberitahu bahwa ada makanan. “Gak keliatan, kemungkinan ekor panjang,” ungkapnya.

Bambang menerangkan, akibat kejadian itu dirinya berteriak minta tolong ke tetangga dan diantarkan ke Balai Kesehatan warga karena khawatir pendarahan yang terjadi pada anaknya.

“Khawatirnya takut kehilangan darah, alhamdulillah bisa ditangani,” terangnya.

Menurut Bambang, kondisi anaknya saat itu mengalami luka yang cukup parah pada lengan kirinya yaitu luka diatas dan dibawah yang kena pembuluh darah.

“Pembuluh darahnya diiket dan dijait luarnya. Yang bawah 7 jaitan yang atas 9 jaitan, yang tangan kanan ada 7 jaitan juga,” terangnya.

**Baca juga: Selidiki Hibah, Jaksa Tanyakan Ini ke Pengurus Cabor KONI Tangsel

Untuk kondisi terkini anaknya, Bambang menerangkan, masih mengalami panas tinggi hingga 39 derajat mungkin karena shock dan sering merengek kesakitan dari nyerinya itu.

“Pagi tadi udah turun, siang tadi naik lagi 38,2 derajat. Nanti 3 hari dikontrol untuk diganti perban nanti dicek ada masalah atau tidak,” tutupnya.(eka)




Selidiki Hibah, Jaksa Tanyakan Ini ke Pengurus Cabor KONI Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Kejaksaan Negeri Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan penyelidikan atas kasus dugaan korupsi dana hibah Tahun Anggaran 2019 yang dipakai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Pemeriksaan pengurus cabang olahraga atau cabor dilakukan secara maraton.

Per hari, jaksa Seksi Tindak Pidana Korupsi memanggil empat hingga lima pengurus cabor. Berdasarkan surat pemanggilan yang diterima kabar6.com kepada sejumlah cabor, ada dua surat perintah penyelidikan.

Di antaranya, surat perintah penyelidikan Kepala Kejari Tangsel Nomor: PRINT-04.a/M.6.16/Fd.i/01/2021 tanggal 04 Januari 2021. “Kurang tau berapa pertanyaannya. Dari jam 09:00-12:30,” kata seorang pengurus cabor yang wanti-wanti kepada kabar6.com tidak sebutkan identitas lengkap, Kamis (28/1/2021).

Ia jelaskan, secara garis besar pengumpulan data itu meliputi pembukaan, pokok persoalan, dan penutup. Pembukaan ditanya tentang data diri, nama sampai dengan pendidikan.

Pokok persoalan dicecar seputar pertanggungjawaban keuangan yang pernah diterima cabor. Disertakan bukti2 yang dimiliki oleh cabor. Jaksa akan crosschek, data kwitansi, dan lain-lain yang sudah disiapkan setiap saksi.

**Baca juga: Klaster Perangkat Daerah Positif Covid-19 di Tangsel

“Penutup. Tandatangan BAP dan selesai,” singkatnya.

Hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih coba mengkonfirmasi Ketua Umum KONI Tangsel Rita Juwita dan Ketua Harian 1 Abdul Kodir. Namun nomor telepon keduanya tidak ada yang aktif.(yud)




Klaster Perangkat Daerah Positif Covid-19 di Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Sebanyak 131 pegawai di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terkonfirmasi positif Covid-19. Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan serta organisasi perangkat daerah lainnya kini kegiatan perkantoran ditutup untuk sementara.

“Iya ditutup tiga hari dari kemaren 25 Januari sampai 28,” kata Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tangsel, Apendi kepada kabar6.com di Masjid Al-I’thisom, Rabu (27/1/2021).

Adapun jumlah pegawai OPD terbanyak positif Covid-19 antara lain, Disperkimta 18 orang, Kecamatan Pondok Aren 13 orang, BKPP 11 orang, Sekretariat Daerah 11 orang, Inspektorat 9 orang.

Laporan Satgas Covid-19 Aparatur Sipil Negara yang sudah terdampak per Senin, 25 Januari 2021 kemarin pegawai dalam perawatan 7 orang, isolasi mandiri 60 orang, sudah sembuh 60 orang, dan meninggal dunia empat orang.

**Baca juga: Pengurus Cabor di Tangsel Diperiksa Kejari Secara Maraton

Apendi mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara hingga pegawai honorer di Pemkot Tangsel agar selalu disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Yang penting gini saya mengimbau kepada temen temen pegawai ASN apabila di WFH kan ya di rumah gitu lho. Di rumah saja jangan kemana-mana, jangan sampai kerja di rumah berkeliaran,” pesannya.(yud)