Kabar6 – Kurangnya sosialisasi mengenai sensus penduduk online yang digelar sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara serentak di seluruh Indonesia membuat sebagain warga Kabupaten Tangerang belum mengetahuinya.
Hani Handayani, salah seorang warga Kampung Cirende, Desa Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, mengaku belum mengetahui jika ada sensus penduduk online yang dilakukan secara mandiri tersebut.
“Belum tahu. Gak ada info apa-apa cuma info pemutihan surat tanah doang dari perangkat desa,” kata dia, Minggu (1/3/2020).
Menurutnya, tidak adanya sosialisasi apapun kepada warga setempat membuat ia dan warga yang lain sampai saat ini belum melakukan sensus menggunakan akses jaringan secara online.
“Kurang sosialisasi ke bawah seharusnya ada. Kalau pun gak ada sosialisasi minimal ada info via spanduk atau apa, tapi ini kaga ada info apa-apa,” tuturnya
Sementara itu, Hartono, warga Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, itu belum mengetahui mengenai sensus penduduk dengan cara yang lebih modern tersebut. Menurutnya, selain dia, banyaknya warga setempat yang belum melakukan sensus secara mandiri itu disebabkan kurangnya informasi kepada masyarakat.
“Intinya BPS kurang sosialisasi Mininal Tingkat RW atau RT harusnya sosialisasi juga dong. Mungkin sosialisasi ada tapi di kalangan tertentu,” katanya.
Menurut Hartono, dari minimnya informasi ini juga membuat masyarakat kurang antusias melakukan sensusnya secara mandiri karena tidak memahami cara pengisian datanya. Terlebih, tak semua warga yang paham menggunakan tekhnologi.
“Apa lagi online, saya rasa untuk sensus penduduk Online ini harus benar-benar di dampingi dan disosialisasikan hingga tingkat RT mumpung masih ada waktu 1 bulan ke depan. Intinya BPS harus terus bersosialisasi kepada masyarakat karena tirak semua masyarakat bisa menggunakan internet,” ujarnya.
**Baca juga: Menginap di Hotel Sambil Hunting Buku di BBW, Seru Banget!.
Syaeful Rahayu yang merupakan, Ketua Karang Taruna Kelurahan Tigaraksa ini juga menilai jika BPS Kabupaten Tangerang dirasa kurang mensosialisasikan soal program sensus online ini kepada masyarakat. Menurutnya, pihak BPS tidak mengetahui sampai di mana kemampuan masyarakat untuk melakukan sensus online mandiri.
“Kurang sosialisasi, ditambah gak observasi dulu ke masyarakat. Apalagi warga yang gak ngerti soal online, gimana itu?,” pungkasnya. (Vee)