1

Diare, Ini 4 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari

kabar6.com

Kabar6-Saat Anda mengalami diare, segala aktivitas harian tentu menjadi terhambat. Bagaimana tidak, Anda harus ‘menghabiskan waktu’ dengan bolak-balik ke toilet.

Salah satu hal yang harus diperhatikan saat Anda mengalami diare adalah makanan yang dikonsumsi. Seperti dilansir Teen, ada empat 4 jenis makanan yang sebaiknya dihindari dulu saat mengalami diare: Apa sajakah itu?

1. Olahan susu
Makanan dan minuman yang terbuat dari olahan diketahui mengandung laktosa tinggi. Hal itu bisa membuat usus kesulitan mencerna, sehingga bisa mengakibatkan diare menjadi lebih buruk.

2. Makanan pedas
Kandungan capcaisin pada cabai bisa membuat iritasi saluran pencernaan, sehingga diare pun bisa bertambah parah.

3. Makanan yang memiliki serat tinggi
Makanan berserat memang dibutuhkan oleh tubuh. Namun saat sedang diare, makanan yang berserat justru menjadi pantangan. Makanan berserat tinggi seperti gandum utuh atau sayuran seperti brokoli, kubis hingga kembang kol bisa memperburuk kondisi diare karena sulit dicerna oleh usus.

4. Makanan yang berminyak
Makanan berminyak seperti gorengan bisa membuat otot perut tegang dan menjadikan diare semakin parah. Selain itu, makanan berminyak juga bisa membuat perut jadi semakin kembung, sehingga rasa sakitnya bisa lebih menyiksa. ** Baca juga: Bermimpi Buruk Ternyata Bisa Bahayakan Kesehatan

Yuk, hindari dulu makanan-makanan yang membuat diare bertambah parah.(ilj/bbs)




Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Saat Anda Alami Bau Mulut

Kabar6-Saat mengalami bau mulut, tidak sedikit orang yang buru-buru menggosok gigi agar napas dan mulut kembali segar. Namun bagaimana jika bau mulut terjadi saat Anda sedang berada di luar rumah, sehingga tidak memungkinkan untuk menggosok gigi?

Ternyata selain menggosok gigi, terdapat beberapa makanan yang bisa menggantikan gosok gigi. Namun tentu saja bukan makanan dengan kadar karbohidrat atau gula tinggi, karena justru akan memperburuk asam di mulut penyebab bau mulut. Dilansir Foxnews, berikut adalah beberapa jenis makanan yang bisa membantu menghilangkan bau mulut:

1. Apel
Mengunyah apel yang renyah akan membuat sekresi air liur atau saliva dirangsang. Nah, ‘genangan’ air liur ini bisa membantu membilas kotoran dan bakteri penyebab bau mulut.

2. Permen karet
Mengunyah permen karet membantu mencabut partikel makanan yang terjebak dalam mulut. Disarankan untuk memilih permen karet bebas gula ketimbang yang manis.

3. Roti gandum utuh
Mengonsumsi roti gandum utuh akan mencegah pembentukan keton. Diketahui, keton yang disekresikan dalam urine, keringat, dan mulut akan memberikan bau busuk yang khas untuk napas. Mengonsumsi roti gandum membantu menjaga napas tetap segar.

4. Teh hijau
Teh hijau kaya akan flavonoid yang dapat mengurangi dan mencegah adhesi bau yang menyebabkan kuman pada gigi. Teh kayu manis, khususnya, membantu menjaga mulut dan napas segar.

5. Serat
Salah satu alasan utama bau mulut adalah masalah pencernaan. Serat meningkatkan kerja saluran pencernaan, sehingga menghindari pencernaan di perut memicu bau yang naik ke mulut. Konsumsi serat yang disarankan adalah 25-38 gram serat setiap hari. ** Baca juga: Beda Gaya Renang, Beda Pula Jumlah Kalori yang Terbuang

Jaga kesehatan mulut agar terhindar dari bau tak sedap yang dapat mengganggu pergaulan.(ilj/bbs)




Menu Sarapan yang Sebaiknya Dihindari Jika Anda Ingin Turunkan Berat Badan

Kabar6-Sekilas, ada beberapa menu sarapan yang tampak sehat dan tepat untuk dikonsumsi pada pagi hari, namun nyatanya justru membuat bobot tubuh makin melambung. Diketahui, menu sarapan sehat yang membantu menurunkan berat badan harus berisi protein, serat, dan lemak sehat.

Menurut seorang ahli gizi bernama Leslie Langevin, seperti dilansir Kompas, terdapat lima jenis menu sarapan yang sebaiknya dihindari, terlebih jika Anda berniat menurunkan berat badan:

1. Jus
Jus memang mengandung nutrisi dan vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, cairan dari buah ini juga mengandung banyak kalori, tanpa serat, protein dan lemak sehat yang dibutuhkan. Terlebih bila jus ditambahkan gula. Jadi hindari jus yang hanya air, dan beralih ke smoothie sebagai pengganti sarapan yang cepat dan cocok untuk menurunkan berat badan.

2. Smoothies yang hanya berisi buah
Buah memang sehat dan kaya akan serat. Namun bila tanpa campuran protein dan lemak sehat di menu smoothies, Anda akan tetap merasa lapar setelah menyantapnya. Tambahkan bubuk protein, yoghurt, susu kedelai, sedikit alpukat, kacang-kacangan, dan selai kacang untuk memenuhi asupan lemak. Tak masalah bila ingin menambah serat dan sayur seperti bayam, brokoli, dan wortel.

3. Alpukat susu
Meskipun lezat, alpukat dicampur susu kental manis tidak disarankan jika Anda sedang menurunkan berat badan. Alpukat sendiri mengandung lemak yang baik. Namun, susu mengandung terlalu banyak gula. Selain itu, untuk menjaga agar tetap kenyang, kita perlu protein. Jadi lebih baik memilih alpukat dengan telur untuk sarapan.

4. Seporsi oatmeal dengan tambahan perasa
Seporsi kecil oatmeal yang diberi rasa manis memang terlihat sehat. Sayangnya, menu sarapan itu mengandung banyak gula. “Beberapa dari produk oatmeal bahkan menggunakan gula buatan seperti sukralosa dan pewarna buatan,” kata Leslie. Sebagai gantinya, cukup beli oatmeal tanpa perasa dan tambahkan sendiri rasa dengan buah, sedikit sirup maple atau madu agar lebih sehat.

5. Kue muffin di kafe
Muffin dibuat dengan tepung putih, gula berlebih, dan mentega. Jika memang ingin menyantap muffin, Leslie menyarankan agar dibuat di rumah, karena Anda bisa menggunakan bahan yang sehat seperti tepung gandum atau oat, minyak kelapa atau alpukat sebagai pengganti butter, dan kurang dari sepertiga gula yang diresepkan, atau bisa memakai madu. Anda juga bisa menambahkan bubuk protein dan sedikit selai almond untuk protein dan serat lebih banyak. ** Baca juga: Ternyata, Ada Kaitan Antara Kepribadian dengan Jam Bangun Tidur Anda

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Pilih Sumber Karbohidrat yang Tepat Saat Diet

Kabar6-Cara yang paling sering dilakukan banyak orang untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi asupan kalori dan rutin berolahraga. Diet tanpa karbohidrat pun menjadi pilihan sebagian besar orang karena diyakini lebih cepat menurunkan berat badan.

Namun benarkah demikian? Benarkah? Diet rendah karbohidrat memang dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, Anda pun perlu mengetahui adanya sumber karbohidrat yang dapat membantu program diet sukses.

Diketahui, karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Jadi, tubuh Anda sebenarnya masih membutuhkan karbohidrat. Selain nasi, ada banyak jenis dan sumber karbohidrat yang tersedia. Jadi saat sedang diet, Anda harus memilih karbohidrat kompleks, yaitu adalah karbohidrat yang memiliki molekul gula dengan rantai lebih panjang dan lebih banyak serat. Dengan demikian, tubuh butuh waktu lebih lama untuk mencernanya. Ini bisa, dan membuat Anda kenyang lebih lama.

Selain itu, penyerapan karbohidrat kompleks juga dapat mencegah kenaikan gula darah, yang dapat menurunkan risiko diabetes mellitus tipe 2. Dilansir datadokter, beikut adalah beberapa sumber karbohidrat selain nasi yang tepat untuk diet:

1. Kacang-kacangan & biji-bijian
Kacang dan biji juga bisa dijadikan sumber karbohidrat. Kacang-kacangan tertentu juga mengandung asam lemak sehat yang bisa meningkatkan kesehatan Anda. Konsumsi makanan yang terbuat dari kacang kedelai yang kaya serat & protein sehingga dicerna perlahan oleh tubuh dan membuatnya kenyang lebih lama.

2. Beras merah
Beras merah mengandung serat yang lebih tinggi dan indeks glikemik lebih rendah ketimbang nasi putih. Tidak hanya akan membuat kenyang lebih lama, beras merah tidak akan membuat gula darah Anda melonjak cepat setelah makan.

3. Umbi
Kentang dan ubi jalar juga bisa dijadikan sumber karbohidrat dalam makanan. Kentang dan ubi jalar yang dimakan dengan kulitnya memiliki kandungan serat lebih tinggi dibanding dimakan tanpa kulit.

4. Buah
Buah mengandung gula alami sehingga bisa menjadi sumber energi bagi tubuh. Selain itu, buahnya juga mengandung serat, sehingga megonsumsi buah dalam makanan Anda bisa membantu menurunkan berat badan.

5. Sayuran
Sayuran juga mengandung karbohidrat, meski dalam jumlah sangat kecil. ** Baca juga: Bermalas-malasan di Akhir Pekan Ada Manfaatnya Juga, Lho

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Bagaimana Takaran Makan Siang yang Tepat?

Kabar6-Setelah sejak pagi beraktivitas, Anda pun memerlukan tambahan energi melalui makan siang. Terkadang sebagian orang makan siang dengan porsi berlebihan, dengan dalih telah banyak mengeluarkan energi sepanjang pagi.

Ahli gizi Stephanie Clarke dan Willow Jarosh dari Nutrisi C&J menjelaskan persamaan sempurna tentang bagaimana membuat makan siang yang lezat dan memuaskan, sekaligus berguna untuk menurunkan berat badan. Dilansir Wartakesehatan, berikut adalah takaran makan siang yang tepat untuk membantu menurunkan berat badan:

1. Kalori
Jika Anda mencoba menurunkan berat badan, jaga asupan kalori pada kisaran 400 hingga 450. Jika Anda mencoba mempertahankan berat badan, terutama jika berolahraga, arahkan lebih dekat pada 500 kalori.

2. Karbohidrat
Bagaimana pun tubuh Anda perlu asupan karbohidrat. Sebaiknya takar asupan karbohidrat Anda 50 sampai 65 gram, yaitu 45 sampai 55 persen kalori makan siang Anda. Selain itu hindari karbohidrat olahan seperti makanan yang dibuat dengan tepung putih dan gula putih.

3. Protein
Dapatkan 20 hingga 30 gram protein atau sekira 17 sampai 25 persen kalori dari makan siang Anda. Dosis protein yang sehat pada tengah hari membuat Anda terasa kenyang hingga sore hari sehingga tidak cenderung mudah lapar.

4. Lemak
Saat makan siang sebaiknya mengkonsumi makanan yang mengandung lemak sehat sebanyak 13 sampai 18 gram atau sekira 30 sampai 50 persen dari total makan siang Anda. Lemak sehat yang dimaksud seperti kacang-kacangan, biji-bijian, minyak alpukat, dan sebagainya.

5. Serat
Setidaknya mengonsumsi delapan gram serat atau 30 persen dari total kebutuhan sehari-hari 25 gram per hari. Termasuk juga karbohidrat kaya serat (sayuran bertepung dan buah) serta serat yang mengandung lemak (kacang dan biji) akan membantu Anda memenuhi kebutuhan serat.

6. Gula
Makan siang yang sehat seharusnya mengandung empat gram gula pasir atau kurang. Namun jika Anda senang mengonsumsi makanan yang mengandung gula alami seperti anggur, madu, dan sebagainya, sebaiknya tidak makan lebih dari 20 gram gula. Hati-hati dengan gula tersembunyi pada produk tertentu seperti sandwich.

7. Pemilihan waktu
Mulailah makan siang sekira satu sampai tiga jam setelah camilan pagi. Jika Anda makan pagi sekira pukul 07.30 dan kudapan pagi sekira pukul 10.00, maka untuk makan siang dianjurkan sekira pukul 12.00.

Jika Anda kerap lupa makan siang karena terlampau sibuk, atur alarm di ponsel untuk mengingatkan jam makan. ** Baca juga: Yuk, Minum Air Putih Usai Bangun Tidur Pagi Agar Sehat

Dengan takaran yang tepat, berat badan pun akan tetap stabil.(ilj/bbs)




3 Nutrisi yang Tidak Boleh Dilewatkan Saat Jalankan Diet

Kabar6-Selain rutin berolahraga, penting juga diperhatikan apa yang kita makan saat menjalankan program diet. Karena itulah penting diperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi agar hasilnya menjadi maksimal. Dikutip dari Alodokter, berikut adalah tiga nutrisi penting yang tidak boleh dilewatkan saat Anda tengah menjalankan diet:

1. Kalsium
Mineral yang satu ini membantu dalam membangun tulang dan gigi yang kuat, memastikan pembekuan darah berjalan dengan normal, dan mengatur kontraksi otot, termasuk detak jantung.

Saat sedang diet, tubuh berisiko tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup. Padahal, salah satu penelitian menunjukkan produk kaya kalsium, namun rendah lemak dapat membantu mengurangi lemak tubuh, meskipun masih belum dinilai efektif mengurangi berat badan. Studi lain yang menunjukkan bahwa kalsium dapat mencegah kelebihan berat badan dan obesitas.

Makanan yang mengandung kalsium selain susu dan keju, adalah yoghurt, sayuran berdaun hijau seperti brokoli, tahu, kacang kedelai, dan ikan sarden.

2. Serat
Mengonsumsi lebih banyak serat diklaim mampu menurunkan berat badan secara sehat. Mereka yang mengonsumsi lebih banyak serat dipercaya cenderung memiliki berat badan yang sehat. Bahkan mengonsumsis lebih banyak serat tanpa mengubah komponen makanan lainnya, diyakini mampu menurunkan berat badan hampir sebanyak yang dihasilkan oleh diet rendah lemak ramah jantung. Diet inilah yang direkomendasikan oleh American Heart Association.

Makanan tinggi serat cenderung lebih mengenyangkan serta rendah kalori ketimbang makanan rendah serat. Jenis makanan berserat tinggi antara lain jagung, kacang merah, alpukat, kacang edamame, nasi merah, gandum utuh, buah pir, oatmeal, apel, dan brokoli.

3. Protein
Makanan tinggi protein ternyata dapat membantu mengendalikan berat badan. Menurut studi di Harvard, makan satu porsi penganan kaya protein seperti kacang polong, buncis, atau lentil bisa membuat kita kenyang, sehingga berat badan bisa lebih mudah dikendalikan.

Meskipun demikian, Anda harus cermat memilih makanan yang mengandung protein. Hindari mengonsumsi makan daging merah atau daging olahan secara berlebihan, karena meskipun mengandung protein, berat badan kita justru bisa bertambah. Lebih dianjurkan mengonsumsi protein dari kacang-kacangan, biji-bijian, telur, susu rendah lemak, kedelai, polong-polongan, makanan laut, dan daging tanpa lemak. ** Baca juga: Pilih Makanan & Minuman yang Tepat Dikonsumsi Saat Sarapan

Jadi jangan abaikan kebutuhan tubuh akan nutrisi yang sehat dan seimbang, ya.(ilj/bbs)




Pulihkan Energi dengan 7 Makanan Alami

Kabar6-Setelah beraktivitas sepanjang hari, dari pagi hingga sore, tentu saja tubuh akan merasa lelah. Padahal di sisi lain, masih ada beberapa pekerjaan yang masih menunggu untuk segera diselesaikan.

Nah, bagaimana agar energi Anda pulih kembali? Dikutip dari nova.id, ada tujuh makanan alami yang dapat membantu mengembalikan secara cepat energi yang hilang dan membuat Anda kembali segar. Ini dia makanan yang dimaksud itu:

1. Pisang
Memiliki kandungan sempurna seperti karbohidrat kompleks, gula alami, asam amino, vitamin, dan antioksidan. Satu buah pisang segar bisa memberikan 80 hingga 120 kalori.

2. Kacang
Kacang, biji-bijian, dan buah kering bisa menjadi camilan karena memiliki sumber protein, lemak sehat, serat, dan mineral yang baik seperti magnesium dan asam folat.

3. Telur
Telur mengandung sembilan asam amino esensial yang diperlukan untuk kebutuhan tubuh kita. Dengan kandungan vitamin b kompleks dan vitamin D, telur bisa memberikan pasokan energi sepanjang hari.

4. Alpukat
Buah ini mengandung vitamin B, C, K, mineral, dan asam lemak monosaturated yang memiliki waktu lama untuk dicerna. Kandungan serat yang tinggi membuat Anda kenyang lebih lama.

5. Dark cokelat
Makanan ini memiliki kafein dan stimulan lainnya seperti theobromine dan triptofan yang bisa menenangkan pikiran.

6. Sayuran hijau
Dapat menjadi pendorong energi terbaik karena memiliki kalori, serat, dan mineral yang rendah. Sayuran seperti bayam, kubis, dan wortel memiliki waktu lebih lama untuk dicerna.

Sayuran hijau juga bisa menjaga tubuh tetap berenergi sampai waktu makan berikutnya. Ambillah salad atau nikmati sayuran hijau dalam bentuk smoothie untuk kembali mendapatkan energi.

7. Air
Terhidrasi merupakan cara mudah dan murah untuk meningkatkan energi. Konsumsi air putih dengan cukup bisa membuat tubuh tetap berenergi sepanjang hari. ** Baca juga: Apa Sebab Wajah Jadi Bengkak Saat Bangun Tidur Pagi Hari?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Bagaimana Cara Konsumsi Buah yang Sehat, Dikupas atau Dimakan Utuh Bersama Kulitnya?

Kabar6-Kebanyakan orang menganggap bahwa daging buah adalah bagian yang paling bergizi. Benarkah anggapan tersebut? Ternyata kandungan vitamin, mineral, dan senyawa lainnya yang bermanfaat justru paling banyak tersimpan pada kulit buah. Dengan mengupas kulitnya, Anda akan kehilangan sekira sepertiga dari nutrisi tersebut.

Satu buah apel utuh dengan kulitnya bisa mengandung vitamin K lebih dari 332 persen, vitamin C lebih dari 142 persen, kalsium 20 persen lebih banyak, dan hingga kalium 19 persen lebih banyak ketimbang apel yang sudah dikupas.

Mengapa nilai gizi keduanya bisa berbeda? Dilansir Okezone, hal ini disebabkan oleh kandungan air dalam daging buah yang bisa menguap setelah dikupas. Hilangnya kandungan air dapat mengganggu keseimbangan pH beberapa buah, sehingga bisa menghilangkan kandungan nutrisinya. Beberapa vitamin dan mineral yang tidak tahan panas juga bisa menguap setelah buah dikupas dan dipotong, seperti vitamin C. Selain memiliki kandungan gizi yang lebih komplit, masih ada banyak lagi manfaat yang bisa Anda dapat dari makan buah-buahan masih dengan kulitnya.

Kulit buah mengandung lebih banyak serat ketimbang dalam dagingnya, terutama jenis serat yang tidak larut air. Satu buah apel utuh, misalnya, mengandung hingga 2,4 gram serat. Setengah dari jumlah tersebut terkandung di dalam kulitnya.

Asupan serat tidak larut dapat membantu mencegah dan mengobati sembelit. Terlebih, kandungan serat yang tinggi pada kulit buah mampu membuat Anda merasa kenyang lebih lama daripada makan buah yang sudah dikupas. Rasa kenyang ini akhirnya mengurangi asupan kalori yang Anda konsumsi sehingga berdampak pada penurunan berat badan.

Kulit buah juga mengandung porsi serat larut air yang cukup tinggi. Pectin, salah satu jenis serat larut air dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah. Pectin dapat Anda temukan di kulit apel, buah-buahan beri (stroberi, blackberry, raspberry), persik (peach), ceri, anggur, dan jeruk.

Penelitian membuktikan bahwa kandungan antioksidan dalam buah lebih terkonsentrasi pada bagian kulitnya. Sebuah studi menemukan bahwa tingkat antioksidan pada kulit buah bisa 328 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam daging buah itu sendiri.

Antioksidan itu sendiri berperan untuk melawan radikal bebas dalam tubuh, yang merupakan biang keladi radang sendi, penyakit jantung, aterosklerosis, stroke, hipertensi, tukak lambung, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, hingga kanker. Penelitian menemukan bahwa memakan apel dengan kulitnya lebih efektif membunuh sel kanker dibandingkan dengan yang sudah dikupas.

Kulit buah memang mengandung banyak manfaat, tetapi perlu diperhatikan bahwa pestisida juga terkandung pada kulit buah. Namun ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Hal yang perlu diingat, kadar pestisida di permukaan kulit buah dan sayuran tidaklah tinggi dan membahayakan. Oleh karena itu, bagi Anda yang tetap ingin mengonsumsi buah dengan kulitnya tidak perlu khawatir karena hal ini tidak akan memberikan efek negatif pada tubuh.

Cara termudah untuk menghilangkan pestisida pada kulit buah dengan mencucinya. Penelitian menyatakan bahwa sekira 41 persen pestisida yang menempel pada buah akan hilang jika buah dicuci bersih dengan air mengalir. Jangan lupa untuk menggosok permukaan buah dengan tangan atau sikat yang lembut.

Pastikan juga untuk membersihkan bagian pangkal buah seperti tangkai dan ujung-ujung tersembunyi tempat kuman biasanya berkumpul. Anda juga perlu memerhatikan bagian buah yang terlihat bonyok atau rusak. Bersihkan dan potong bagian tersebut karena bakteri bisa berkembang di dalamnya. Satu hal yang tidak wajib dilakukan sebelum mencuci buah adalah mencuci tangan Anda terlebih dulu. ** Baca juga: Wajah Berjerawat Disebabkan 4 Kebiasaan Buruk di Kantor

Kecuali salak, rambutan, semangka, nanas, atau durian, pada dasarnya hampir kebanyakan buah bisa Anda makan langsung dengan kulitnya.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Gula Darah Tetap Stabil?

Kabar6-Salah satu tolak ukur kesehatan seseorang adalah pola makan dan gaya hidup yang dijalani dalam keseharian. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa beberapa makanan yang tersaji sebenarnya tidak baik bagi kesehatan.

Padahal, kurang tepat dalam mengonsumsi makanan bisa seseorang menderita beberapa penyakit merugikan, antara lain meningkatnya kadar gula dalam darah. Dilansir Health, berikut adalah beberapa hal yag sebaiknya dilakukan agar gula darah tetap stabil:

1. Konsumsi protein & serat
Stabilkan gula darah dengan mengonsumsi protein dan serat yang mudah larut. Menurut Brierley Horton, MS, RD, konsultan nutrisi, jika hal ini diabaikan maka gula darah akan terhambat sehingga Anda merasa lapar serta ingin makan lagi. Pilihan camilan yang disarankan antara lain telur rebus atau sayuran.

2. Siapkan makanan sehat di waktu makan berikutnya
Mengonsumsi makanan manis membuat Anda ingin lebih banyak makanan tak sehat. Letakkan makanan sehat di atas meja makan sehingga tidak akan tergoda untuk memesan makanan dari luar.

3. Konsumsi probiotik
Sebuah studi dari Oregon State University menunjukkan bahwa bakteri ‘buruk’ di usus memakan gula yang dikonsumsi dan ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang. Jadi bila Anda sudah terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, cobalah konsumsi probiotik. ** Baca juga: Hindari 5 Kebiasaan yang Bikin Warna Gigi Jadi Kuning

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Jangan Malu, Sering Kentut Justru Tunjukkan Kesehatan Anda Baik

Kabar6-Jika sebagian orang merasa malu saat buang gas atau kentut, ahli kesehatan justru megatakan bahwa rutin buang angin merupakan tanda kesehatan yang baik. Alasannya, angin bisa keluar sehingga mencegah kembung.

“Kita lihat mereka yang sering makan bijian utuh akan lebih sering kembung hingga sering mengeluarkan angin,” ujar Stine Vuholm dari University of Copenhagen, Denmark. Sebaliknya, mereka yang jarang makan biji-bijian justru sering mengalami bengah di perut dan kelelahan sepanjang hari.

Makanan bijian utuh, dilansir Times of India, berarti seluruh bagian esensial dan nutri alaminya terlahap tubuh. Pada makanan yang bukan bijian utuh biasanya beberapa bagian yang justru mengandung serat dan vitamin dihilangkan.

Studi terbaru dilakukan melibatkan 75 orang untuk menganalisa dampak biji-bijian utuh bagi perut. Komparasi dilakukan dengan membagi kelompok studi ke pemakan biji-bijian utuh dan tidak.

Mereka yang makan biji-bijian utuh (whole grains) memperhatikan kalau makanan mereka butuh waktu untuk berkelana di pencernaan, dibanding mereka yang hanya makan gandum. Vulholm mengatakan, sebenarnya rajin ke toilet untuk buang angin terkesan tidak menyenangkan. Tapi sesungguhnya itu adalah tanda kesehatan yang baik.

“Secara sosial tidak nyaman. Tapi sangat baik untuk bisa mengeluarkan udara. Jika gas dari pencernaan bisa keluar Anda terbebas dari sakit perut yang menyebabkan perut begah.” Studi lain menyebut, mengonsumsi biji-bijian utuh bisa menurunkan risiko sakit jantung, stroke, diabetes tipe dua, dan bisa membantu mengatur berat badan. ** Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Tulang Sehat

Jadi jangan malu kalau sering kentut, ya.(ilj/bbs)