1

Dosen Asal Korea Klaim Alien Sudah Ada di Bumi Demi Kelangsungan Hidup Manusia

Kabar6-Seorang dosen asal Korea bernama Dr Young-hae Chi yang mengajar di Oxford’s Oriental Institute, Inggris, mempresentasikan bahwa hibrida alien yang lahir dari keturunan campuran akan bertahan hidup di Bumi ketika perubahan iklim merusak planet ini. .

Dr. Chi yang sangat percaya pada teori kunjungan alien dan penculikan oleh makhluk luar angkasa, mengklaim alien yang paling aneh dalam buku ‘Korea Alien Visitations and End of Humanity.’

Menurut The Oxford Student, melansir Sooperboy, Dr. Chi percaya pada hubungan antara jumlah penculikan alien dan perubahan iklim. “Satu kemungkinan adalah mereka menemukan DNA kita berharga untuk pelestarian stok. Kedua, untuk menciptakan spesies yang dapat bertahan hidup dalam kondisi iklim di masa depan. Ketiga, beberapa korban penculikan melaporkan bahwa hibrida ini memiliki kecerdasan yang sangat tinggi, sehingga mereka memproduksi hibrida ini sebagai pemecah masalah, pemimpin masa depan,” urai Dr. Chi.

Ditambahkan, Dr. Chi percaya ada empat jenis utama spesies asing yang semuanya ditandai oleh penampilan fisik berbeda. Spesies ini adalah sejenis alien yang mirip serangga, alien dengan sisik dan mata ular, alien kecil dan alien tinggi dan besar.

Spesies seperti serangga dikatakan sebagai spesies yang berkuasa, yang memerintahkan sekitar makhluk luar angkasa yang lebih rendah. Dr. Chi berpendapat tindakan alien di sini sepenuhnya ‘self-driven dan tidak altruistik’.

“Jadi, mereka datang bukan untuk kita, tetapi demi mereka, untuk bertahan hidup mereka, tetapi kelangsungan hidup mereka sebenarnya adalah kelangsungan hidup kita juga, kelangsungan hidup seluruh biosfer. Di situlah saya mengalami kemajuan dalam mengembangkan teori saya dan saya masih mencari lebih banyak bukti untuk mendukung pandangan saya,” tambahnya.

Pada 2012 lalu, Dr. Chi berbicara dalam Konferensi Anomalous Mind Management Abductee Contactee Helpline Conference (Ammach) tentang alien yang hadir di Bumi. Dr Chi mengawali pernyataannya sebagai pembicara kunci dengan menyatakan ‘mungkin peradaban manusia akan segera berakhir’.

Kemudian, Dr. Chi menguraikan mengapa alien datang ke Bumi untuk menculik orang, berdasarkan apa yang disebut ‘Teori Kolonisasi’ yang dikemukakan oleh Dr David Jacobs. “Tujuan utama penculikan adalah untuk menghasilkan hibrida-hibrida manusia alien dan yang kedua adalah tujuan utama proyek hibrida untuk menjajah Bumi.”

Pada Maret 2019, kelompok nirlaba Messaging Extraterrestrial Intelligence (METI) merenungkan kemungkinan manusia terperangkap di dalam sebuah kebun binatang intergalaksi ekstraterrestrial.

Profesor Florence Raulin-Cerceau dari Museum Nasional Sejarah Alam di Paris membahas teori tersebut pada pertemuan kelompok di Paris. “Ketika kita mencoba untuk lebih memahami alam semesta, pertanyaan apakah kita sendirian tidak dapat dihindari,” ungkapnya.

Sementara astronom Jean-Pierre Rospars yang juga menghadiri pertemuan itu mengatakan bahwa tampaknya makhluk luar angkasa memaksakan karantina galaksi karena mereka menyadari akan mengganggu budaya kita untuk mengetahui tentang mereka. ** Baca juga: Panen Uang, 4 Petinju dengan Bayaran Fantastis Sekali Bertanding

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Terobsesi pada Serangga, Pria Ini Akui Pernah Kencan dengan Kecoak

Kabar6-Obsesi Yuta Shinohara terhadap segala jenis serangga tampaknya sudah di luar batas kewajaran. Bagaimana tidak, tanpa sepengetahuan keluarga, saat masih kecil Shinohara diam-diam mengonsumsi jangkrik di rumahnya.

Namun ia belum mengungkapkan obsesinya terhadap serangga hingga menginjak usia 19 tahun. Suatu hari, Shinohara membaca rilis dari badan pangan PBB FAO, bahwa mengonsumsi serangga sangat baik untuk sumber protein. Sejak saat itulah dia membuka diri akan kecintaannya terhadap serangga kepada orang-orang sekitar. Bahkan, pria itu membuka kedai ramen yang dilengkapi menu serangga.

Tidak berhenti di situ, obsesi Shinohara terhadap serangga makin menjadi-jadi. Melansir soranews24, Shinohara bercerita kalau dirinya sempat mencintai kecoak yang beri nama Lisa. “Aku bisa menggunakan imajinasiku (untuk berkomunikasi) karena setiap saat dia selalu bersamaku. Saat itulah aku merasa seperti kami sedang berkomunikasi satu sama lain,” katanya.

Shinohara sempat menjalani pacaran atau berkencan selama setahun lamanya. Hingga akhirnya hubungan mereka kandas. “Setelah itu semua, kami putus karena dia mati duluan. Waktu hidupnya memang sangat singkat. Di hari dia mati, itu adalah hari-hari yang terberat, tapi aku sudah tahu kalau hari itu akan tiba,” ujar Shinohara.

Setelah Lisa meninggal, Shinohara menghormati ‘pacar kecoa’ itu dengan memakan bangkainya. “Makanya sekarang Lisa hidup di hatiku dan tetap hidup sebagai bagian dari tubuhku,” jelasnya. Setelah menjalani pacaran dengan Lisa, Shinohara mengaku enggak tertarik dengan cewek. “Saya 100 persen serius (dengan Lisa). Enggak ada cewek lain yang semenarik Lisa,” katanya lagi. ** Baca juga: Heboh! Ada Kelelawar Raksasa yang Panjang Sayapnya 1,7 Meter

Kisah cinta yang aneh.(ilj/bbs)




Ternyata, Semut Jadi Serangga Paling Dominan di Bumi

Kabar6-Semut memiliki lebih dari 12 ribu spesies yang sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni.

Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut superorganisme karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.

Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.

Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia, Greenland, dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tersebut. Di saat jumlahnya bertambah, mereka dapat membentuk sekira 15-20 persen jumlah biomassa hewan-hewan besar.

Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia, seperti semut hitam, semut besar, semut merah, semut api, dan semut rangrang.

Dominasi semut juga tercermin dalam jumlah biomasa serangga. Dalam komposisi biomassa serangga di dunia, seperti dikutip dari beberapa sumber, setidaknya sepertiganya terdiri atas semut. Jumlah tersebut cukup besar mengingat jumlah total spesies semut kurang dari dua persen jumlah total spesies serangga. Jumlah spesies semut di dunia diperkirakan sekira 20 ribu dan 12 ribu, di antaranya telah diketahui oleh sains.

Sebagian besar semut berukuran kecil, yaitu dengan panjang kurang dari lima milimeter. Dengan tubuh kecil ini, sumber daya yang diperlukan untuk bertahan hidup relatif kecil pula. Dengan demikian, lebih banyak populasi semut dapat bertahan hidup dalam daerah sempit dibandingkan dengan hewan-hewan yang berukuran lebih besar.

Spesies semut yang hidup berdampingan tersebut memiliki relung ekologis yang berbeda-beda. Perbedaan relung ini mengurangi kompetisi antara koloni semut yang dapat menekan populasi.

Semut menjejakkan kaki-kaki kecilnya di Bumi sejak 90 juta tahun yang lalu, mendahului manusia yang baru muncul sekira 250 ribu tahun lalu. Meskipun demikian, hanya sejak 10 juta tahun lalu jumlah spesies dan populasi semut berkembang dan mencapai kelimpahan seperti saat ini. Dalam sejarah hidupnya yang panjang, spesies-spesies semut berevolusi mengembangkan adaptasi yang kompleks dan menarik dalam hal morfologi, fisiologi, serta perilaku sosial.

Kini semut mencapai dominasi dalam hal jumlah individu dan biomasa hewan daratan. Di habitat alaminya, semut memiliki peran-peran ekologis yang penting. Pada ekosistem daratan, semut adalah pemangsa utama terhadap invertebrata kecil. Semut dapat menggali sejumlah besar tanah sehingga menyebabkan terangkatnya nutrisi tanah.

Semut membentuk simbiosis dengan berbagai serangga, tumbuhan, dan fungi. Tanpa bersimbiosis dengan semut, organisme tersebut akan menurun populasinya hingga punah. Selain sebagai pemangsa, semut juga adalah mangsa yang penting bagi berbagai serangga, laba-laba, reptil, burung, kodok, bahkan bagi tumbuhan karnivora.

Peran yang dijalankan semut sedemikian penting sehingga dikatakan bahwa jika semut punah, ribuan spesies hewan dan tumbuhan akan ikut punah. Bahkan lebih dari itu, hampir semua ekosistem daratan akan melemah karena berkurangnya kompleksitas ekosistem. ** Baca juga: Bagaimana Awal Terbentuknya Simbol Pria & Wanita?

Keberadaan semut ini sering dibandingkan dengan keberadaan manusia serta perusakan alam yang dilakukannya, yaitu bahwa jika manusia punah dari bumi ini, lingkungan akan kembali kepada keseimbangan yang subur dan alami seperti sebelum ledakan populasi manusia terjadi.(ilj/bbs)




Benarkah Serangga Kandung Protein Tinggi?

Kabar6-Jika ikan, ayam, sapi, atau kambing sudah umum dijadikan bahan baku pembuatan salah satu menu makanan, beberapa tahun belakangan ini sejumlah negara memakai serangga yang diolah menjadi camilan lezat.

Serangga yang biasa dibuat sebagai makanan antara lain ulat, kalajengking, laba-laba, dan masih banyak lagi. Laporan PBB pada 2013, melansir WebMd, mengatakan bahwa serangga dapat memberi makan penduduk dunia yang terus bertambah, dengan efek yang lebih sedikit terhadap lingkungan dibanding makanan lain. Para peneliti juga menemukan bahwa serangga bergizi dan mudah dicerna, serta jarang menyebabkan terjadinya alergi.

Dalam studi lain, para peneliti dari University of Wisconsin di Madison menemukan bahwa protein pada jangkrik dapat meningkatkan bakteri alami usus (microbiome) dan meredakan peradangan. Mereka memberi makan 20 sukarelawan cricket protein (dimasukkan ke dalam muffin atau shake) untuk sarapan selama dua minggu. Lalu para peneliti mengambil sampel tinja dan darah pada awal dan pada akhir penelitian.

Hasilnya, bubuk kriket (jangkrik) ternyata meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik dan mengurangi indikator peradangan. “Selain daging, serangga juga memiliki nutrisi yang luar biasa berbeda,” kata Charlotte Payne, research associate dari University of Oxford, sekaligus penulis studi yang terbit di European Journal of Clinical Nutrition. Melansir Kompas, berikut penjelasannya:

1. Larva lebah vs daging sapi
Satu bola sarang lebah memiliki sekira 850 persen protein yang jumlahnya sama besar dengan satu garpu daging sapi.

2. Mealworm (larva kumbang) vs daging ayam
Satu ons larva kumbang memang tak memiliki banyak kalori, tapi setiap 3,5 ons mealworm ini memiliki sekira 247 kalori. Sementara 3,5 ons daging ayam hanya memiliki 152 kalori.

3. Ulat sutera vs daging sapi
Satu ulat sutera memiliki lemak jenuh yang sama dengan satu potong daging. ** Baca juga: Timbang Badan Tiap Hari Ternyata Bantu Turunkan Berat Badan

4. Jangkrik vs daging ayam
Serangga yang satu ini sangat renyah, memiliki kandungan sodium tinggi dan baik dibandingkan daging ayam.

Penasaran mencoba kuliner berbahan dasar serangga? (ilj/bbs)




Kaki Seperti Tersetrum, Dokter Temukan Larva Serangga dari Punggung Seorang Wanita

kabar6.com

Kabar6-Seorang wanita asal Prancis berusia 35 tahun, pergi ke rumah sakit dengan keluhan merasa lemah dan mengalami kejutan listrik di kakinya. Wanita yang tidak disebutkan namanya itu sudah berjuang selama tiga bulan, dan sering jatuh akibat gejala tadi.

Saat dilakukan pemindaian MRI, seperti dilansir Dailymail, ditemukan bahwa wanita itu telah terinfeksi parasit pada salah satu tulang belakangnya, disebut berasal dari cacing pita yang kemungkinan hidup pada anjing dan domba.

Mau tidak mau, wanita tersebut harus menjalani operasi untuk mengangkat larva serangga dari punggungnya, dan diberi obat untuk menghentikan infeksi tersebut terjadi kembali. Namun dokter tidak mengatakan bagaimana wanita ini bisa terinfeksi parasit. Kemungkinan ditularkan melalui makanan atau air minum, yang terkontaminasi oleh kotoran anjing, atau melalui kontak langsung dengan hewan lainnya.

Diketahui, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dapat terinfeksi selama bertahun-tahun sebelum mereka mulai menunjukkan gejala apa pun. Tetapi larva tidak tumbuh menjadi cacing pita penuh, di dalam manusia. Dikatakan dokter, wanita itu memiliki kucing peliharaan dan juga pernah menunggangi kuda dan tinggal di dekat sapi.

Penyakit hydatid diperkirakan mempengaruhi sekira satu juta orang di seluruh dunia. Sebagian besar kasus mempengaruhi hati atau paru-paru manusia. Kondisi kurang umum dapat menginfeksi saraf, tulang, ginjal, limpa, otot, dan mata. ** Baca juga: Selama Puluhan Tahun, Seorang Pria di Jepang Hidup di Pulau Tak Berpenghuni

Penyakit hydatid bisa mahal dan sulit diobati. Pencegahan infeksi bisa dilakukan dengan membersihkan secara rutin hewan peliharaan, termasuk pemberian vaksin.(ilj/bbs)




Ada ‘Serangga’ di Atas Cappuccino yang Dijual Kedai Ini

Kabar6-Chang Kuei Fang, seorang barista sekaligus pemilik kedai kopi My Cofi, mulai mmbuat rasa kopi menjadi karya seni 3D yang inovatif. Pelanggan bisa masuk ke kedai kopi Chang dengan sebuah gambar, dan memintanya untuk membuatkan secangkir kopi hasil personalisasi berdasarkan gambar tersebut. Disebutkan, serangga adalah permintaan yang populer.

Dikatakan Chang, dia telah meneliti berbagai serangga mulai dari kecoak, nyamuk hingga kalajengking. Setiap harinya, seperti dilansir MailOnline, Chang bisa mendapatkan permintaan hingga 40 cangkir kopi, disesuaikan dengan gambar yang diberikan pelanggannya, di mana masing-masing kopi bisa menghabiskan hingga 15 menit untuk membuatnya.

Harga yang dipatok tergantung pada kompleksitas gambar yang didapatkan oleh Chang, bisa mencapai antara Rp100 ribu hingga Rp1 juta hanya untuk diminum.

Beberapa waktu lalu, gambar cappuccino kecoak kreasi Chang bahkan menjadi ‘virus’ di Facebook, dengan ada lebih dari 10 ribu komentar dan 43 ribu kali dibagikan. Pos tersebut juga hadir dengan sebuah video, yang nampaknya menunjukkan barista kreatif membuat minuman tersebut.

Video tersebut telah membawa lebih banyak pelanggan ke tokonya, yang berharap bisa memesan secangkir kopi serangga. “Sekali, pernah ada 10 orang datang ke tokoku dan memesan 10 cangkir kopi kecoa. Itu karena bos mereka takut pada kecoak dan mereka ingin menertawakannya,” kata Chang. ** Baca juga: Marwan, Bocah yang Terbangkan Pesawat di Usia 7 Tahun

Keahlian yang tidak dimiliki semua orang.(ilj/bbs)




Ada-ada Saja, Roti Serangga di Finlandia Jadi yang Pertama di Dunia

Kabar6-Jika biasanya bahan dasar membuat roti adalah tepung putih, gandum, atau sejenisnya, sebuah perusahaan roti dan layanan makanan di Finlandia bernama Fazer, memiliki campuran unik untuk membuat roti.

Ya, Fazer menjual roti berbahan serangga yang diklaim pertama di dunia. Dilansir Telegraph, roti yang terbuat dari jangkrik kering, tepung gandum dan biji-bijian ini disebut mengandung lebih banyak protein ketimbang roti gandum biasa.

Dalam tiap roti berisi sekira 70 jangkrik, dengan harga jual Rp64 ribu. “Rasanya tidak berbeda … Rasanya seperti roti,” kata Sara Koivisto, seorang mahasiswa dari Helsinki setelah mencoba produk baru tersebut.

Disebutkan, kebutuhan untuk menemukan lebih banyak sumber makanan dan keinginan untuk memperlakukan hewan lebih manusiawi telah meningkatkan minat dalam memanfaatkan serangga sebagai sumber protein di beberapa negara Barat.

Pemakan serangga atau entomophagy, adalah hal lazim di sebagian besar tempat di dunia. Di negara-negara Barat, serangga yang dapat dimakan punya daya tarik di pasar khusus, terutama di antara mereka yang mencari makanan bebas gluten atau ingin melindungi lingkungan karena pengembangbiakan serangga menggunakan lebih sedikit lahan, air dan pakan dibanding peternakan. ** Baca juga: Hanya dalam Waktu 20 Detik Bedah Laser Ubah Warna Mata Jadi Biru

Berminat mencoba roti serangga? (ilj/bbs)