1

Penempel QRIS Palsu di Masjid Sepekan Raup Uang Rp 13 Juta

Kabar6-Mohammad Iman Mahlil Lubis pelaku penempelan QRIS palsu telah ditangkap polisi. Tersangka ini telah menempeli QR code di 38 titik lokasi masjid-masjid, termasuk di Tangerang.

“Ternyata pada yang bersangkutan masih banyak stiker-stiker QRIS lain yang belum ditempel,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis, Selasa (11/4/2023).

Mahlil diketahui merupakan mantan pegawai bank pelat merah. Ia dalam sepekan bisa meraup uang Rp 13 juta dari hasil donasi jamaah yang masuk ke nomor rekening pribadi miliknya.

Auliansyah menyebutkan, ke-38 titik lokasi penempelan QRIS palsu di antaranya, Masjid Terminal 2 dan 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, serta Masjid Raya Bintaro di Tangerang.

**Baca Juga: Penempel QRIS Palsu di Masjid Bandara Soetta dan Bintaro Ditangkap 

“Termasuk di Masjid Istiqlal,” ungkapnya. Polisi juga telah menyita ponsel milik tersangka sebagai barang bukti.

Atas perbuatannya, Mahlil dikenakan pelanggaran Pasal 28 Ayat 1 juncto Pasal 45a Ayat 1 dan atau Pasal 35 juncto Pasal 51 Ayat 1 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 80 atau Pasal 83 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan atau Pasal 378 KUHP tentang Penipuan.

“Dari semua pasal tersebut ada ancaman hukuman di atas lima tahun kemudian juga ada sanksi denda,” tegas Auliansyah.(yud)




Sepekan, 7 Pelaku Curanmor di Lebak Dibekuk Polisi

Kabar6.com

Kabar6-Tujuh pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dibekuk Satreskrim Polres Lebak. Satu di antara pelaku terpaksa dihadiahi timah panas polisi.

Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan mengatakan, 7 pelaku yang berhasil ditangkap merupakan hasil pengungkapan tim dalam kurun waktu satu minggu.

Para pelaku berinisial SA (27) warga Malingping Lebak, RH (19) warga Cimanggu Pandeglang, MD (39) warga Warunggunung Lebak, RD (32) warga Bojong Pandeglang, AW (25) warga Cikeusik Pandeglang, AM (23) dan MA (26) warga Warunggunung.

“Modus para pelaku melakukan aksi kejahatan dengan mencuri kendaraan yang terparkir di halaman rumah dengan cara merusak stop kontak kendaraan menggunakan kunci leter T,” kata Wiwin, di Mapolres Lebak, Kamis (3/11/2022).

Wiwin menuturkan, dari keterangan para pelaku, aksi curanmor dilakukan pada saat pemilik kendaraan terlelap tidur yakni pukul 02.00-03.00 WIB.

“Setelah motor dikuasai, pelaku lalu menggesek rangka mesin kendaraan yang tujuannya untuk mengelabui petugas dan memudahkan saat akan dijual dengan harga Rp2,5 sampai Rp3 juta per unit,” ungkap Wiwin.

Tidak hanya sampai di sini, Wiwin mengaku kasus ini terus dikembangkan terutama terhadap para penadah untuk memutus rantai kejahatan tersebut.

“Tersangka bisa menjual karena ada permintaan, ini yang akan kami upayakan untuk memutus rantai itu,” tegas Wiwin.

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady menambahkan, ketujuh pelaku diringkus di beberapa lokasi, yakni di wilayah Lebak, Serang dan Tangerang.

“Setelah kami dalami, selain di Lebak pelaku juga melakukan aksi kejahatannya di wilayah lain seperti Serang. Ketujuh pelaku bukan satu kelompok ya tapi berbeda-beda, hanya modusnya sama,” ucapnya.

Dari pengungkapan dan penangkapan, polisi berhasil mengamankan sebanyak 13 unit sepeda motor hasil curian pelaku berikut barang-barang lain yang dipergunakan pelaku melancarkan aksi kejahatannya.

**Baca juga: Cegah Kenakalan Remaja, Kapolres Lebak Perintahkan Kapolsek Jadi Pembina Upacara dan Gencar Patroli

Lima pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun. Sementara 2 pelaku dikenakan Pasal 480 dengan ancaman 4 tahun penjara.

Pihak kepolisian Polres Lebak menginfomasikan kepada masyarakat yang ingin melaporkan adanya aksi kejahatan bisa melalui hotline di nomor 0878 8922 2232.(Nda)




Kursi Kepala Daerah Definitif di Tangsel Bakal Kosong Sepekan

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany masa jabatannya berakhir 20 April 2021 besok. Ia digantikan oleh Benyamin Davnie yang telah mendampingi selama satu dasawarsa dan kini menjadi pasangan kepala daerah terpilih di Pilkada 2020 lalu.

“Pelantikan tanggal 26,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy ditanya kabar6.com usai hadiri peresmian Mall Pelayanan Publik di Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kamis (15/4/2021) kemarin.

Meski demikian, menurutnya, pelantikan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan masih menunggu surat keputusan dari Kementerian Dalam Negeri.

Otomatis pimpinan daerah bakal terjadi kekosongan sementara waktu. Andika mengaku hingga kini penentuan Plh wali kota masih dibahas oleh Pemerintah Provinsi Banten.

**Baca juga: Mulai Beroperasi, Mall Pelayanan Publik di Tangsel Ramah Bagi Disabilitas

“Untuk Plh (pelaksana harian-red) kan sekda. Nanti Pandeglang juga sama,” terangnya. Sekda di Kota Tangsel belum definitif, masih diduduki penjabat?.

“Ya nanti kita diskusikan apakah nanti dari provinsi atau sekot, kemarin aturannya sekot juga bisa,” tambah Andika.(yud)




Pandemi Corona, Sepekan Terakhir Swalayan di Ciputat Diserbu

Kabar6.com

Kabar6-Sejak beberapa hari terakhir sebuah swalayan yang terletak di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan selalu dipadati konsumen. Warga membeli dalam jumlah banyak karena panik (panic buying) diduga akibat mewabahnya virus corona.

“Tempat ini diserbu sejak tanggal 14 lalu semakin malam semakin ramai dan antri,” ungkap Candra, pegawai swalayan, Jum’at (20/3/2020) malam.

Menurutnya, rata-rata setiap warga yang datang untuk belanja memakai troli. Panjang antrean satu kasir bisa tiga hingga meter.

“Yah sekitar 20-30 orang lah satu kasir antrenya,” terang Candra.**Baca juga: Tangani Suspect Corona, Ini Daya Tampung Puskemas Pamulang.

Menurutnya, bukan hanya kebutuhan bahan pangan pokok saja yang diserbu konsumen. Tapi juga kebutuhan rumah tangga seperti alat-alat kebersihan semua hampir ludes diborong.

“Semua kebutuhan pokok sama antiseptik. Dan semua alat-alat pembersih bayclin ludes juga.. detol dan lain-lain abis bang,” ujar Candra.(yud)




Alhamdulillah, Sepekan Lebih Banjir di Periuk Sudah Surut

Kabar6.com

Kabar6-Banjir yang melanda Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, selama sepekan terakhir telah berangsur surut. Para warga sudah melakukan bersih-bersih pasca banjir tersebut.

Pantauan Kabar6.com dilapangan, di Perumahan Periuk Damai, Kecamatan Periuk, sudah tidak ada lagi genangan air. Bahkan para warga sudah melakukan bersih-bersih rumah akibat banjir itu.

“Sejak Minggu sudah surut. Kita hari ini sudah mulai bersih-bersih,” ujar Sani, warga Perumahan Periuk Damai saat dijumpai, Senin (10/2/2020).

Meskipun banjir telah surut, dirinya masih bertahan di tenda pengungsian terdekat. Sebab saat ini pasokan listrik masih belum menyala dan rumah tersebut dan masih dalam kondisi lembab.

“Sekarang kita masih di pengungsian, hari ini hanya bersih-bersih saja. Karena lampu belum masuk tapi meteran sudah diganti. Alhamdulillah mobil sampah sudah angkut sampah bekas banjir dan distribusi air bersih sudah jalan,” katanya.

Kendati demikian, dirinya juga berharap Pemerintah Kota Tangerang agar dapat fokus pada pembangunan penanangan banjir, dari sisi turap dan Danau Situ Bulakan agar tidak ada banjir lagi.

“Periuk Damai banjir susah surut, ini paling cepat surut biasanya dua minggu baru surut,” katanya.

Sementara itu, salah seorang petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pasokan listrik diwilayah yang terdampak banjir tersebut sebagai besar belum menyala.

“Listrik belum nyala karena ini harus digilir. Sebagian besar wilayah terdampak banjir belum nyala,” katanya.

**Baca juga: Polisi Segera Periksa Kejiwaan Tersangka Penusuk Istri di Periuk.

Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin mengatakan, banjir yang melanda Kota Tangerang sejak awal Januari 2020 sebanyak 294 titik banjir. Namun untuk wilayah Perumahan Total Persada tidak terdampak.

“Karena banjir yang kemarin luapan begitu tinggi, oleh karena langkah kedepannya kita koordinasi baik pemerintah pusat, daerah karena masalah banjir ini tidak bisa secara parsial,” tandasnya.(Oke)




Sepekan Banjir, Ini Cerita Warga Total Persada Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Selama sepekan kawasan perumahan Total Persada, Periuk, Kota Tangerang, terendam banjir.

Ada banyak cerita dan perasaan campur aduk yang dialami ribuan warga sekitar akibat terdampak banjir 2,5 meter.

Aceng, 60 tahun, warga RT 05 RW 07 mengungkapkan, merasa bahagia atas bencana yang menimpanya. Alasannya karena bencana banjir membuat masyarakat dapat berkumpul serta bisa saling menolong satu sama lain.

“Masalah banjir kita enggak sedih malah kita gembira. Terus terang aja ini salah satu anugrah karena dengan banjir seperti ini kalau ada yang selek-selek dikit atau ada salah bisa menjadi baikan,” ungkapnya, Jum’at (7/2/2020).

Aceng mengakui akibat banjir dirinya menderita kerugian material serta tenaga yang tak sedikit. Namun baginya bencana banjir ini adalah musibah mesti tetap bersyukur karena selalu ada hikmah dibalik kejadian.

“Banyak kerugian, ada kasur, sopa dan lainnya, kita mah bahagia aja udah nggak mau banyak mikirin apa-apa, kalau kita pikirin pusing ya kan,” katanya saat berada diatas perahu bersama jurnalis kabar6.com.

Menurut Aceng, tidak ada harapan baginya kepada pemerintah meskipun sudah menjadi langganan banjir di wilayah tersebut. “Bagi saya mah gak ada harapan, tidak mau terbuai harapan, takut dibohongi aja,” imbuhnya

Nona, warga lainnya menceritakan pengalaman tinggal di Perumahan Total Persada. Menurutnya sudah biasa mengahadapi banjir tersebut. Terlebih dirinya pun telah melakukan persiapan alat rumah tangga yang yang menggunakan bahan plastik.

**Baca juga: Hari Ketujuh Air Banjir di Periuk Berangsur Surut.

Apabila banjir yang melanda kerugian materi tidak begitu besar dan mudah untuk dievakuasi.

“Saya mah sudah antisipasi kalau beli barang yang tahan air sifatnya plastik. Jadi apabila banjir kerugian tidak begitu besar paling hanya rugi waktu aja. Karena saya kerja cukup jauh di Pesing Jakarta,” tandasnya. (Oke)




Porak Poranda, Perbaikan Stasiun Serpong Ditarget Sepekan

Kabar6.com

Kabar6-Konstruksi atap bangunan Stasiun Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rusak parah diterpa angin kencang kemarin sore. Akibatnya peron bagian Barat terpaksa ditutup karena sedang dilakukan perbaikan.

“Ditargetkan perbaikan selama seminggu,” ungkap Wakil Kepala Stasiun Serpong, Muhammad Badrus, (Senin, 23/12/2019).

Ia menjelaskan, bagian peron Barat terdiri dari jalur 1 hingga 4. PXa lantai dua yang rusak adalah atap panel sisi penghalang yang terbuat dari plat besi dan gypsum.

“Karena angin kencang. Mungkin karena sudah tua juga, apalagi gypsum kalau kena air kan dia rapuh,” jelasnya.**Baca juga: Porak Poranda, Peron Barat Stasiun Serpong Ditutup.

Badrus memastikan, sejak kemarin hingga hari ini aktifitas pelayanan dan perjalanan KRL tetap berjalan normal.

“Untuk kerugian belum bisa diestimasi. Fokus kita untuk perbaikan dulu. Hari ini sudah akan diperbaiki,” terang Badrus.(yud)




Sepekan Kedepan Suhu Panas Matahari Diprediksi Menurun

Kabar6.com

Kabar6-Beberapa hari cuaca panas matahari terasa sangat menyengat, bahkan sampai 35 derajat lebih. Kondisi sekarang ini karena posisi matahari sekasedang bergerak atau semu menjauhi khatulistiwa.

“Insya Allah sepekan depan suhunya menurun,” ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kota Tangerang Selatan, Sukasno kepada kabar6.com, (Selasa, 19/11/2019).

Artinya, ia terangkan, dari data yang ada suhu tinggi atau ekztrim hanya terjadi saat musim kemarau. Suhu ektrimnya kemarin saat kulminasi matahari persis di atas wilayah kita.

Apalagi sekarang di wilayah Kota Tangsel sudah mulai banyak terbentuk awan hujan untuk sepekan ke depan. “Trend suhunya akan menurun,” terang Sukasno.

Ia paparkan, kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

**Baca juga: Silicon Valley Indonesia kini Hadir di BSD.

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. “Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan,” tambahnya.(yud)