1

11 Penghuni Panti Asuhan di Tangsel ODP Covid-19 Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Sedikitnya 13 orang pasien orang dalam pengawasan (ODP) yang sempat menjalani perawatan di Rumah Lawan Covid, Ciater, Kecamatan akhirnya diperbolehkan pulang. Semuanya merupakan penghuni salah satu panti asuhan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Saya bersyukur semuanya sehat walafiat dan bisa kembali ke rumah setelah selama 10 hari berada di rumah lawan covid,” ungkap Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Minggu (3/5/2020).

Menurutnya, ke-10 anak asuh di panti asuhan dan seorang pengasuh yang menyandang status ODP sembuh. Benyamin berharap semua yang sembuh dari Covid-19 bisa memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar.

Patuhi protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan tetap beraktivitas di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

**Baca juga: 7 Rekomendasi Fraksi PDIP DPRD Tangsel untuk Penanganan Covid-19.

“Kasih tahu tetangganya sekitar lingkungan, prosedur covid -19 harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab supaya keluarga kita juga bisa tetap sehat,” pesan Benyamin.

“Juga yang dua ODP awal kali masuk RLC dari Pondok Aren juga sudah sembuh dengan hasil swab negatif. Bisa masuk sembuh,” tambah juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, Tulus Muladiyono.(yud)




Kabar Baik Covid-19 di Banten Pasien 75 Tahun Sembuh

Kabar6.com

Kabar-Pasien positif Covid-19 berusia 75 tahun dinyatakan sembuh oleh RSUD Banten. Pasien nomor 01 di Kabupaten Serang itu merupakan warga di Kecamatan Kibin. Kabar baik lainnya pun datang dari Kota Serang, dua pasien positif Corona dinyatakan sembuh.

“Alhamdulillah informasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Serang, satu pasien pertama yang positif covid-19 sudah sembuh. Kami ingin menyampaikan pesan semangat dan optimistis untuk terus memerangi virus corona,” kata Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dalam siaran pers resminya, Jumat (01/05/2020).

Pasien itu berinisial N yang mendapatkan perawatan di RSUD Banten pada 29 Maret 2020. Pasien nomor urut 01 di Kabupaten Serang itu dinyatakan positif covid-19 pada 07 April 2020 setelah melakukan test PCR.

Dia diduga terpapar Corona usai menghadiri sebuah acara keagamaan di Jakarta pada 29 Maret 2020. Meski sudah diperbolehkan pulang, pasien harus tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan kesehatannya tetap dipantau oleh tenaga medis.

**Baca juga: Masih Proses dan SP2D, Bansos Banten yang Tersalur Kemasyarakat Baru 1827 KK.

“Sudah pulang ke rumahnya usai dinyatakan sembuh pada 27 April kemarin. Pasien diminta isolasi mandiri dirumahnya. Meski sudah berusia lanjut, namun dengan optimisme semua pasien bisa sembuh,” terangnya.

Kini, pasien positif Corona di Kabupaten Serang, tersisa satu orang dan masih mendapatkan perawatan di RSUD Banten. Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tersisa 10 dan ODP nya ada 187 orang.(Dhi)




Tangsel Punya Alat Transfusi Antibodi Plasma Pasien Sembuh Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Suhara Manulang mengatakan, teorinya orang yang sudah sembuh ada antibodi di plasma. Metode ilmiah kesehatan ini akan dikembangkan dalam menanggulangi pengobatan pasien positif corona virus disiase 2019 (Covid-19).

“Katanya kalau ditransfusikan punya antibodi. Cuma kan ini perlu ada satu kesepakatan antara akademisnya. Kalau Tangsel ini sudah bisa mengadakan. Alatnya sudah ada,” katanya di Rumah Sakit Aria Sentra Medika, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kamis kemarin.

Sekarang ini, menurutnya, tinggal memberesi saja. Misalkan pasien positif Covid-19 golongan B, kemudian tim medis mesti cari pasien sembuh dari golongan darah yang sama.

Tinggal aperesis saja butuh beberapa cc dari alat yang khusus. “Kan kita juga belum bisa menerima kan kalau belum ada kesepakatan kan. Artinya legalitas dari organisasi profesi, para ahli bahwa itu pengobatan yang sudah bisa dilakukan,” jelas Suhara.

**Baca juga: Begini Cerita Teman Remaja Tawuran di Ciputat Tewas.

Kesepakatan tersebut sedang digalang oleh elite di tingkat pusat. Sementara daerah hanya sebatas sebagai penyedia. Kota Tangsel sudah siap. Aperesis biasanya dipergunakan untuk mengukur trombosit tubuh pasien.

“Ini khusus untuk plasmanya saja. Tinggal kita punya data yang sembuh-sembuh itu,” ujarnya.(yud)




Terbaru, 51 Pasien Terpapar Virus Corona di Banten Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi Banten melansir data terbaru ada sebanyak 154 Orang Salam Pemantauan (ODP) dan 103 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dua orang yang meninggal berdomisili Di Kota Tangerang Selatan.

“Sementara 51 pasien dinyatakan sudah sembuh,” ungkap Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Dinas Kominfo Provinsi Banten, Amal Herawan Budhi kepada kabar6.com, Kamis (19/3/2020).

Secara perinci, sebaran ODP yang satu orang berasal dari Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Tangerang 24 orang, Kota Tangerang 35, Kota Tangsel 40 orang, Kota Serang 1, Kota Cilegon 2 orang. Sehingga total keseluruhannya 103 orang.

**Baca juga: 20 Warga Provinsi Banten Positif Covid-19.

Sedangkan ODP yang saat ini kondisinya telah dinyatakan sembuh berjumlah 51 orang, dengan rincian, Kabupaten Pandeglang 1 orang, Kabupaten Serang 1 orang, Kabupaten Tangerang 19 orang, Kota Tangerang 9 orang, Kota Tangsel 12 orang, Kota Cilegon 9 orang.(Den)




BNPB: 104 Pasien Corona Dinyatakan Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Badan Nasional Penanggulangan Bencana melansir sebanyak 104 pasien positif corona dinyatakan sembuh. Jumlah tersebut dari total pasien sebelumnya yang sempat dirawat mencapai 117 orang.

Demikian informasi seperti diterima Kabar6.com, Senin (16/3/2020) dini hari. Dimana, didalam SMS yang dikirimkan tersebut berisi.

**Baca juga: Corona Mengancam, Acara Tasyakuran Desmod-Ustad Solmed Ditunda.

“Jam 16:00WIB Terkonfirmasi: 117 Perawatan:104 Sembuh:8 Meninggal:5. 31 RS BUMN slrh Indonesia terima konsultasi.Jaga kesehatan!Bersama Indonesia bs atasi Corona,”.(Den)




Tak Kunjung Sembuh, Luka di Kaki Endang Kerap Digerogoti Tikus

kabar6.com

Kabar6-Entah apa penyakit yang diderita Endang, warga Kampung Priyang RT 006/002 Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Endang mengalami gatal-gatal pada bagian kaki dua tahun lalu. Tak tahan akan gatal, dia-pun kerap menggaruk di area gatal sehingga menimbulkan luka berair.

Pria renta yang berprofesi sebagai juru parkir lepas di minimarket itu tak berpikir bahwa luka di area gatal itu terus mengeluarkan air dan bau tak sedap. Endang hanya mengetahui, selama dirinya masih bisa beraktivitas, Ia akan terus mencari nafkah melalui jasa parkir yang dilakukannya.

Hari ke hari, luka berair tadi terus menyebar ke dua kakinya. Akhirnya, pria berumur 51 tahun ini tak lagi kuasa untuk melakukan ikhtiar hariannya sebagai juru parkir lepas. Dan, dia pun hanya bisa istirahat dan pasrah dengan keadaan.

“Awalnya Cuma gatal-gatal di kaki. Karena enggak kuat rasa gatalnya, saya garuk-garuk dan menimbulkan luka berair,” kata Endang kepada kabar6.com, Sabtu sore (15/9/2018).

Karena aroma bau tak sedap yang keluar dari kedua kakinya, Endang merasa kesulitan meminta bantuan handai taulan untuk membawanya berobat ke puskesmas.

“Beberapa waktu lalu, ada kawan yang mau mengantarkan saya ke puskesmas,” terang Endang. **Baca juga: Bertebaran di Bibir Pantai, Greenpeace Bakal Audit Merk Sampah.

Dikatakan Endang, saat diperiksa, dokter Puskesmas mengatakan Endang terkena infeksi tetanus. Pihak Puskesmas hanya memberikan antibiotik.

“Kalau belum sembuh, setelah obatnya habis bapak ke sini lagi aja,” ujar Endang menirukan ucapan dokter yang memeriksanya.

Infeksi dari luka berair dengan bau tak sedap yang sudah mengental seantero ruangan yang didiaminya, membuat tikus-tikus saban malam menghampiri dan kerap menggerogoti luka-lukanya.

“TIkus-tikus itu setiap malam datang dan menggerogoti luka di kaki saya. Saya usir dengan menggoyang-goyangkan kaki. Tapi tak berapa lama, tikus-tikus itu datang lagi,” papar Endang dengan suara lirih.

Harapan Endang hampir pupus. Dia tak memiliki kartu layanan kesehatan, apalagi uang untuk bisa berobat ke rumah sakit dengan pelayanan yang lengkap. Endang hanya bisa meratap dan berdoa dengan nasib yang dialaminya.

Walaupun di hati kecilnya, Endang masih mengharapkan uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah. Agar sudi membantu menyembuhkan penyakit yang dideritanya.

“Ya mau gimana lagi dek, saya hanya bisa pasrah dengan nasib saya yang seperti ini. Mudah-mudahan tuhan memberikan mukjizat agar ada pihak yang mau membantu dan menyembuhkan kaki saya,” celetuk Endang dengan pandangannya yang hampa. (jicris)