1

Sekelompok Tikus Berukuran Sebesar Kucing Berkeliaran di Desa Selandia Baru

Kabar6-Sekelompok tikus berukuran sebesar kucing membuat warga desa West Auckland, Selandia Baru, menjadi heboh. Tikus-tikus tersebut muncul pada siang hari, di sekitar pusat desa.

Salah seorang warga desa mengatakan, ia melihat tikus-tikus ini menyeberang jalan di siang hari. Melansir News.com.au, tikus tersebut memiliki panjang hingga 30cm, sementara warga lainnya menyebut tikus-tikus ini memiliki ukuran sebesar kucing. “Ini mengkhawatirkan bagi saya. Kami satu komunitas. Kami harus bekerja bersama untuk mencari solusi,” ungkap Thomas Yadegary, seorang pemiliki toko kebab Titirangi Village Kebab.

Ditambahkan, tikus-tikus ini mulai muncul di berbagai lokasi dalam tiga hingga empat bulan terakhir. “Populasinya meningkat dan bertambah banyak saja.” Warga menduga, ini terkait dengan masa pembenihan pohon di area itu, yang menebarkan banyak biji-bijian di area yang luas. Biji-bijian ini menjadi makanan berlimpah bagi hewan asli di sana termasuk tikus. ** Baca juga: Seekor Anjing Bajak Mobil Polisi di Texas

Seorang penduduk bernama Victoria Jack mengatakan tikus-tikus ini berkeliaran dalam grup dua hingga 10 ekor. Sememtara masyarakat dituding memberi makan ayam terlalu banyak sehingga menyisakan makanan yang kemudian disantap oleh tikus-tikus tersebut.(ilj/bbs)




Trevor, ‘Bebek Paling Kesepian di Dunia’ Mati Diserang Kawanan Anjing

Kabar6-Trevor mendapat julukan sebagai ‘bebek paling kesepian di dunia’. Hewan ini menjadi semacam selebriti lokal di Niue, sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik Selatan, karena menjadi satu-satunya unggas dari jenisnya yang tinggal di pulau itu.

Trevor tiba di pulau itu pada 2018, tetapi tidak jelas bagaimana dia sampai di pulau tersebut. Selama di pulau itu, melansir Latestly, Trevor tinggal di genangan air pinggir jalan. Warga setempat secara teratur merawat dan memberinya makan. “Dia muncul di Niue pada Januari tahun lalu setelah terjadi badai besar, dan kami pikir dia menderita di sini dan terbang lagi,” kata Rae Findlay, pimpinan Kamar Dagang Niue dan penanggung jawab laman Facebook Trevor.

Disebutkan, “Kami berasumsi dia berasal dari Selandia Baru, tapi mungkin juga dia berasal dari Tonga atau pulau Pasifik lainnya. Karena dia bebek jenis mallard, maka kami memanggilnya Trevor Mallard, sesuai nama politikus Selandia Baru.”

Kubangan air tempat Trevor tinggal secara teratur diperiksa oleh penduduk setempat yang peduli dan bahkan pemadam kebakaran di pulau itu, akan mengisinya dengan air jika airnya kering. “Dia secara teratur terbang berkeliling untuk mengunjungi warga setempat di halaman rumah mereka dan menikmati makanan lezat yang disuguhkan,” kata Findlay.

“Dia akan diberi makan kacang polong, jagung, dan biji gandum,” tambahnya. Ada upaya oleh sejumlah penduduk setempat untuk membawa bebek lain sebagai pasangannya, tetapi tempat tinggal Trevor hanya cukup untuk seekor bebek.

Namun, Trevor berteman dengan ayam jago, ayam betina dan weka (burung asli Niue), yang semuanya tinggal di dekat genangan air. “Hari ini, ayam jago, ayam betina, dan weka terlihat agak sedih. Mereka berkeliaran di sekitar kubangan air yang hampir kering,” kata Findlay. ** Baca juga: Mendatang, Beli Obat Kumur di Australia Utara Harus Pakai Kartu Identitas?

Sayang, nasib kurang beruntung dialami Trevor. Hewan itu mati akibat diserang kawanan anjing. “Setelah setahun berkeliling dengan sekantong gandum di mobil, saya rindu untuk berhenti sejenak dari dan ke tempat kerja untuk memberi makan Trevor. Banyak yang jatuh hati dengannya sehingga kami pasti kehilangannya,” ujar Findlay.(ilj/bbs)




Dokter Hewan Selandia Baru Lakukan Prosedur Operasi Otak Pertama di Dunia Terhadap Burung Beo Kakapo

Kabar6-Operasi otak terhadap seekor burung beo kakapo dilakukan oleh dokter hewan di Selandia Baru. Ini merupakan prosedur operasi pertama di dunia untuk menyelamatkan spesies tersebut.

Para ahli bedah, melansir BBC Indonesia, mengadaptasi teknik yang digunakan terhadap manusia dan mamalia lainnya saat mengoperasi anak burung berusia 56 hari yang memiliki lubang di tengkoraknya itu. Spesies asli Selandia Baru tersebut nyaris musnah akibat praktik perburuan, hilangnya habitat serta predator. Dan kini hanya tersisa 144 ekor burung beo kakapo di dunia.

Anak burung yang dinamai Espy 1B itu menetas di Pulau Codfish, elatan Seslandia Baru, dan berada dalam pengawasan Tim Pemulihan Kakapo Departemen Konservasi, ketika para jagawana menyadari keberadaan gumpalan aneh di tengkoraknya. Beo itu lantas diterbangkan gratis oleh maskapai nasional Selandia Baru ke Rumah Sakit Wildbase di Universitas Massey, di mana prosedur perdana itu dilakukan.

Direktur Rumah Sakit Wildbase, Profesor Brett Gartrell, mengatakan bahwa hanya terdapat selapis jaringan tipis antara otak burung itu dengan dunia luar. Lubang tersebut menyebabkan sebagian dari otak dan dura (lapisan pembatas keras yang meliputi otak) menonjol keluar.

Dijelaskan juga, operasi otak yang berisiko itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa burung beo tadi, dan belum pernah dilakukan operasi serupa dalam dunia kedokteran hewan khususnya burung. ** Baca juga: Hiiā€¦Petani Asal India Ini Temukan Buaya Hamil Sepanjang 2,4 Meter di Kolong Tempat Tidurnya

Burung beo kakapo kini diklasifikasikan sebagai mahluk ‘terancam punah’ oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang membuat ‘daftar merah’ spesies-spesies yang berada dalam ancaman kepunahan.

Spesies burung beo kakapo sendiri baru-baru ini mencatatkan musim pembiakan yang paling sukses sejauh ini.(ilj/bbs)




Ilmuwan Temukan Sebuah Flashdisk dalam Kotoran Singa Laut yang Telah Dibekukan Setahun

Kabar6-Hal tak terduga dialami ilmuwan di Selandia Baru, Mereka dikejutkan oleh temuan flashdisk USB pada kotoran singa laut yang sedang diteliti. Diketahui, ilmuwan telah menyimpan dan membekukan kotoran tersebut selama setahun untuk selanjutnya dianalisis.

Namun ketika dilunakkan kembali, melansir wsls, peneliti justru menemukan flashdisk USB. “Tersembunyi di dalam kotoran itu ada flashdisk USB,” demikian tulis Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer (NIWA) di situs webnya. Alat penyimpanan data memori tersebut masih dalam kondisi baik, berisi sejumlah foto dan video liburan. Momen liburan yang tersimpan antara lain foto singa laut di Porpoise Bay di Pulau Selatan, dan video induk singa laut dan bayinya bermain di perairan dangkal.

Kini, peneliti sedang mencari siapa pemilik dari flashdisk USB tersebut. “Satu-satunya petunjuk siapa yang mengambil gambar dan video itu adalah hidung kayak biru,” tulis NIWA. ** Baca juga: Disangka Apel, Seorang Turis Tak Sengaja Lempar iPhone ke Kandang Beruang

Dalam salah satu video yang berasal dari flashdisk itu menunjukkan seseorang merekam dari kayak berwarna biru. Disebutkan, sampel kotoran yang diambil peneliti dikumpulkan pada November 2017 di Pantai Orci Invercargill.

“Sangat mengkhawatirkan, hewan-hewan Antartika memiliki plastik seperti ini di dalam tubuh mereka,” kata relawan Jodie Warren. “Semakin kita bisa mengetahui tentang makhluk-makhluk ini, semakin kida dapat memastikan mereka terlindungi,” tambahnya.(ilj/bbs)




Takut Perutnya Tidak Muat dalam Mobil, Ibu Hamil Ini Pilih Naik Sepeda

Kabar6-Julie Genter (38), memilih cara tak biasa untuk datang ke rumah sakit saat akan melahirkan. Bukan memakai helikopter atau sejenisnya, Julia yang saat itu sudah mulai merasakan tanda-tanda akan melahirkan anak pertamanya, naik sepeda menuju rumah sakit.

Bukan tanpa alasan, melansir Independent, Julia menganggap perutnya sudah terlalu besar sehingga takut tidak akan muat masuk ke mobil. Beruntung, ia bisa sampai tepat waktu di rumah sakit. Julia sendiri mengunggah foto di akun Instagram pribadinya saat bersepeda ke rumah sakit. Menurut wanita yang menjabat sebagai Menteri Asosiasi Transportasi Negara Selandia Baru ini, perjalanan dengan memakai sepeda ini dianggap sebagai ‘Minggu pagi yang indah’, karena akan melahirkan buah hatinya yang pertama.

“Saya dan pasangan memilih untuk bersepeda karena sudah tidak ada ruang yang cukup di mobil. Pilihan ini justru membuat suasana hatiku semakin baik dan siap untuk melahirkan,” jelasnya.

Perjalanan yang dilakukan Julia tidak berat karena jalurnya kebanyakan menurun. Selanjutnya, wanita itu mendapatkan bantuan medis agar bisa melahirkan dengan aman dan selamat. Julia berencana mengambil cuti melahirkan selama tiga bulan. ** Baca juga: Gulnora, Wanita yang Tidak Bisa Duduk Selama 32 Tahun

Wanita yang mandiri.(ilj/bbs)




Ada-ada Saja, di Selandia Baru Diadakan Kontes Mayat Hewan

Kabar6-Ada banyak kontes unik bahkan nyeleneh yang diadakan pada beberapa tempat di dunia ini. Namun kontes yang dilakukan siswa sekolah dasar di Selandia Baru ni sungguh aneh.

Kontes yang dimaksud adalah ‘Kontes Mayat Hewan’. Melansir Telegraph, kontes yang diadakan untuk penggalangan uang amal ini mendapat kritik keras dari para komunitas penyayang binatang. Menurut mereka, festival hewan mati ini mengajarkan kepada anak-anak akan kekejaman terhadap hewan. Padahal di usia mereka yang masih sangat muda, para orang dewasa atau orangtua mereka sendiri harusnya memberikan pemahaman cinta kasih untuk hewan sebagai sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan.

Namun konyolnya, seolah-olah pihak sekolah membiarkan imajinasi anak-anak tumbuh liar, ikut-ikutan menghiasi mayat hewan yang sudah terbujur kaku dengan baju tidur, bikini, gaun pengantin serta aksesoris lainnya.

Disebutkan para penyayang binatang tadi, tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti anak-anak ini akan memperlakukan kekejaman terhadap binatang yang masih hidup, itu sudah menjadi dampak piskologis yang sering dialami oleh anak kecil ketika ia tumbuh menjadi pria atau wanita dewasa nanti. ** Baca juga: Lindungi Ternak Kambing Miliknya, Wanita Ini Duel dengan Harimau

Kontes hewan mati ini sendiri menjadi kontes tahunan yang dilakukan oleh murid-murid SD tersebut.(ilj/bbs)




Jumbo, Sekelompok Penyelam Temukan Cumi-cumi Raksasa di Selandia Baru

Kabar6-Seekor cumi-cumi raksasa yang dalam kondisi mati, secara tidak sengaja ditemukan oleh sekelompok penyelam tengah terdampar di pantai di Wellington, Selandia Baru.

Hal yang mencengangkan, seperti dilansir iflscience, cumi-cumi itu diketahui memiliki panjang kurang lebih 4,2 meter. Penyelam yang bernama Jack Aplin, Daniel dan Matthew, saat itu pergi ke Pantai Redstone, Wellington selatan untuk menyelam. Namun di sana ketiganya malah menemukan cumi-cumi raksasa tersebut. Mereka pun silih berganti berfoto bersama cumi-cumi raksasa tadi.

“Saudaraku berkata ‘Apa itu di sana’? sambil menunjukan ke sudut pantai, kemudian kami berjalan ke arah sana dan melihat cumi-cumi besar terdampar di sana,” kata Daniel.

Ditambahkan Dabiel, mereka sering datang ke pantai tersebut untuk menyelam, Meskipun kadang bertemu hiu, ketiganya belum pernah melihat cumi-cumi sebesar itu. Foto cumi-cumi itu pun diunggah ke halaman Facebook Ocean Hunter Spearfishing & Freediving Specialists, yang membuat banyak netizen tercengang. ** Baca juga: Demi Bobol Rumah Orang-orang Kaya, Khusus Diterbangkan Kawanan Maling dari Chile ke Inggris

Sementara itu Institut Penelitian Air dan Atmosfer Nasional mengatakan, cumi-cumi tersebut merupakan Giant Squid atau cumi-cumi raksasa. Kini mereka sedang menyelidiki alasan kenapa cumi-cumi itu bisa terdampar.(ilj/bbs)




Daftar 8 Kota Besar di Dunia yang Dinilai Miliki Kualitas Udara Bersih

kabar6.com

Kabar6-Salah satu risiko yang dialami penduduk metropolitan di dunia adalah tingkat polusi tinggi, bahkan di pagi hari saat udara seharusnya masih terasa segar. sehingga menyebabkan di dunia.

Namun beberapa kota besar di dunia ternyata masih menjaga kemurnian udara di tempat tinggal mereka, sehingga seperti dilansir CNN Indonesia, dinilai memiliki kualitas udara bersih yang tinggi. Kota mana saja yang dimaksud?

1. Madrid, Spanyol
Penduduk di kota ini, khususnya yang menetap di distrik Malasana, lebih memilih berjalan kaki atau menggunakan sepeda ketimbang kendaraan bermotor sebagai moda transportasinya.

2. Monaco
Negara ini menjadi salah satu yang memiliki udara terbersih di benua Eropa. Menurut WHO, kota ini memiliki tingkat polutan PM 2,5 yang sangat rendah.

3. Helsinki, Finlandia
Transportasi umum di tempat ini sangatlah diperhatikan. Bahkan saat ini sudah ada lebih dari 3.800 kilometer jalur khusus sepeda.

4. Montevideo, Uruguay
Meskipun berada di daerah tropis, Montevideo mampu mewujudkannya bahkan dengan takdir sebagai kawasan pesisir, pemerintah kotanya berkomitmen untuk tidak mencemari udara di Montevideo.

5. Edinburgh, Skotlandia
Kota ini dulunya juga tak jauh berbeda dengan kota-kota dengan udara tercemar lain di seluruh dunia. Namun kota ini bertransformasi menjadi kota yang udaranya bersih, bahkan lebih bersih dari beberapa kota besar lain di Eropa.

6. Ottawa, Kanada
Pada 1950-an, masterplan kota Kanada memasukkan sekira 202 kilometer persegi sebagai kawasan hijau yang tidak boleh diutak-atik. Secara tidak langsung, mereka membiarkan alam bekerja untuk menciptakan keseimbangn. Hasilnya, Ottawa menjadi salah satu kota terbersih di dunia.

7. Wellington, Selandia Baru
Kota pesisir di Selandia Baru ini adalah salah satu tujuan para wisatawan yang ingin bersantai, sembari menikmati udara segar. Meski sudah menyandang predikat kota dengan udara bersih di dunia, pemerintah kota Wellington memiliki ambisi terkait efisiensi energi dan program pengolahan sampah. ** Baca juga: Berulangkali Cipratkan Genangan Air ke Arah Pejalan Kaki, Pengemudi Minibus di Kanada Dipecat

8. Stockholm, Swedia
Kota ini adalah pemenang kota terhijau, selain terbersih, di benua Eropa pada 2010. Meskipun sudah mendapatkan predikat tersebut, namaun pemerintah kota Stockholm masih ingin menguragi tingkat emisi karbon sebanyak 25 persen. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Peran serta warga menjadi kontribusi yang sangat berarti untuk mewujudkan kota dengan udara bersih dan sehat.(ilj/bbs)




Dilarang Konsumsi Alkohol, Warga Kota Tairua Bikin Pulau Sendiri

Kabar6-Ada pulau buatan berukuran kecil yang terletak di kota Tairua, Semenanjung Coromandel, Selandia Baru, dilengkapi dengan meja piknik. Pulau tersebut dibuat dari tumpukan pasir di tengah laut, tak jauh dari bibir pantai. Apa sih tujuan dibuatnya pulau kecil itu?

Usut punya usut, ternyata pulau itu dibuat karena pemerintah kota setempat melarang konsumsi alkohol saat hari libur. Melansir Stuff, dengan adanya pulau tersebut, mereka dapat mengonsumsi minuman beralkohol dengan tenang tanpa melanggar aturan.

“Aku pikir jika punya pulau sendiri, kita tidak akan melanggar peraturan larangan minum alkohol,” kata Leon Hayward, salah satu penggagas ide membuat pulau. Ditambahkan, Hayward bersama teman-temannya membutuhkan waktu enam jam untuk membangun pulau kecil tersebut.

Walikota Thames-Coromandel, Sandra Goudie, sendiri tidak marah dengan perilaku sebagian warganya ini. Ia justru terhibur dengan kreativitas dan ide menarik yang dilakukan warganya untuk mengakali larangan minum alkohol.

“Banyak orang yang terhibur dengan cara unik mereka membangun pulau tersendiri. Lagipula tindakan mereka tidak mengganggu atau melukai siapa pun. Kalau mereka mau mengklaim perairan tersebut sebagai wilayah mereka juga tidak apa-apa,” kata Goudie. ** Baca juga: Mendatang, Baterai Smartphone Gunakan Gula?

Hmm…bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)




Agathis Australis Jadi Pohon Terbesar Sekaligus Tertua di Dunia

Kabar6-Ada pohon yang terletak di Selandia Baru, dan disebut sebagai pohon terbesar dan tertua di dunia. Pohon bernama Agathis Australis ini masih satu famili dengan pohon damar yang banyak ditemukan di Indonesia, dan merupakan pohon raksasa dari zaman purba yang usianya bisa mencapai ribuan tahun. Dalam bahasa Maori, suku asli Selandia Baru, Agathis Australis dinamakan Kauri.

Dulu Agathis Australis tersebar luas selama periode Jurasik, namun saat ini hanya dapat ditemukan di Pulau Utara, Selandia Baru. Dilansir viva.co.id, meskipun usianya usianya mencapai 800 tahun, Kauri yang dinamakan The McKinney Kauri ini bukanlah pohon Kauri tertua.

Pohon Kauri paling tua di Selandia Baru sekaligus di dunia, dinamakan Tane Mahuta dan berada di Hutan Waipoua di Pulau Utara, salah satu hutan Kauri yang masih tersisa di Selandia Baru. Usia pasti Tane Mahuta tidak diketahui, namun diperkirakan berusia antara 1.250 hingga 2.500 tahun.

Dibutuhkan lebih dari delapan orang untuk mengelilingi pohon tersebut dengan merentangkan kedua tangan mereka. Dalam bahasa suku Maori, ‘Tane Mahuta’ berarti ‘Lord of the Forest’ atau ‘Raja Hutan’. Ini juga merupakan pohon paling terkenal di Selandia Baru. ** Baca juga: Ternyata Daging Manusia di Negara Ini Bisa Diperjualbelikan Secara Legal

Karena Tane Mahuta menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, pada 2013 lalu sebanyak 10 ribu liter air dari sungai terdekat dialirkan ke pohon ini. Hingga kini pohon Kauri adalah tanaman yang paling dilindungi di Selandia Baru.(ilj/bbs)