1

Terkuak, Wajah Satu-satunya Korban Penyaliban Romawi

Kabar6-Setelah menggunakan teknologi inovatif untuk menciptakan rekonstruksi 3D yang akurat, tim arkeolog dari University of Manchester, Inggris, berhasil mengungkap wajah satu-satunya korban penyaliban Romawi yang ditemukan di Inggris.

Korban yang disebut sebagai seorang pria berusia 25-35 tahun, melansir Smithsonianmag, dimakamkan di Colchester, Essex, sekira 2.000 tahun yang lalu. Pria itu memiliki luka tusuk di dada, yang menunjukkan bahwa dia telah disalibkan. Tim arkeolog menggunakan teknologi X-ray CT untuk membuat rekonstruksi 3D dari tengkorak korban. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk melihat fitur-fitur wajah korban dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya.

Rekonstruksi menunjukkan, korban memiliki mata cokelat, hidung mancung, dan rambut pirang. Dia juga memiliki bekas luka di wajahnya, yang mungkin disebabkan oleh pertempuran atau kecelakaan.

“Ini adalah rekonstruksi 3D paling detail yang pernah dibuat dari korban penyaliban Romawi di Inggris,” kata Dr. Matt Morris, pemimpin tim arkeolog. “Ini memberi kita gambaran yang luar biasa tentang bagaimana orang-orang ini terlihat dan bagaimana mereka hidup.”

Penemuan tersebut memberikan wawasan baru tentang kehidupan di Inggris selama masa penjajahan Romawi. Ini juga menunjukkan bahwa penyaliban adalah hukuman yang umum digunakan oleh Romawi di Inggris.(ilj/bbs)




Sejak Abad ke-4 Bangsa Romawi Sudah Punya Makanan Mirip Hamburger

Kabar6-Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan makanan cepat saji bernama hamburger. Sebenarnya, dari manakah makanan ini berasal? Hal yang tak terduga, bangsa Romawi disebut-sebut sebagai penemu hamburger. Benarkah begitu?

Rupanya hal ini, melansir iflscience, karena bangsa Romawi memiliki menu yang disebut isicia omentata dan penampakannya serupa dengan makanan cepat saji hamburger saat ini. Dari kemiripan menu makanan tersebut, munculah dugaan kalau bangsa Romawi adalah penemu hamburger.

Resep itu muncul dalam buku berjudul ‘Apicius’, yang berisi 10 volume terpisah dan berkaitan dengan berbagai kategori makanan, seperti daging, makanan laut, burung, dan sayuran.

Menurut perkiraan, Apicius yang berisi resep yang berasal dari abad ke-1 ini ditulis pada abad ke-4 atau ke-5, Sebagian besar menggunakan bahan-bahan yang tersedia untuk masyarakat kelas atas yang tinggal di dalam dan sekitar Roma.

Sama seperti hamburger, isicia omentata pada dasarnya adalah daging patty cincang yang dibumbui dengan kacang pinus, merica, dan saus berbasis ikan yang disebut garum. Isicia omentata juga disertai dengan roti gulung yang telah direndam sebelumnya dalam anggur putih.

Menu ini bukan hanya tersedia bagi masyarakat kelas bawah, meskipun buruh Romawi terbiasa makan di tempat makan cepat saji yang disebut thermopolia, merupakan kios penyedia hidangan siap-makan untuk para pekerja di saat istirahat makan siang.

Asal-usul Apicius sendiri masih menjadi perdebatan. Beberapa sejarawan menyebut buku itu ditulis oleh Apicius Caelius karena huruf API dan CAE muncul di sampul depan beberapa edisi.

Sementara yang lain menyebut, Apicius adalah buku yang ditulis oleh Marcus Gavius Apicius, seseorang yang terkenal di dunia kuliner. ** Baca juga: Arkeolog Temukan Makam Romawi Kuno di Inggris dengan Kepala Berada di Bagian Kaki

“Kita semua tahu bahwa orang-orang Romawi meninggalkan jejak besar di Inggris, secara fundamental mengubah pola makan Inggris selamanya. Makanan jalanan menjadi tersedia secara massal dan banyak makanan favorit yang diperkenalkan, termasuk isicia omentata, sebagai nenek moyang burger hari ini,” urai Dr Annie Gray, seorang ahli sejarah makanan.

Meski begitu, ‘hamburger’ Romawi menurut Dr Gray jauh lebih mewah ketimbang yang saat ini tersedia di pasaran, karena memiliki resep lebih kaya dan lebih kompleks daripada versi daging sapi biasa.(ilj/bbs)




Sepanjang Sejarah, Ini 5 Kalender Paling Aneh yang Pernah Ada

Kabar6-Saat ini banyak orang yang memakai kalender Masehi dan Hijriyah. Nah, selain kalender-kalender tersebut, sejarah mencatat ada banyak kalender yang pernah digunakan orang-orang zaman dulu.

Dan, kalender-kalender tersebut terbilang aneh sekaligus unik. Sistem penanggalan dan tahunnya juga agak berbeda dibanding kalender pada umumnya. Melansir Wowmenariknya, berikut lima kalender paling aneh yang pernah ada sepanjang sejarah:

1. Kalender Maya
Kalender Maya sebenarnya terdiri dari tiga kalender yang berbeda, yaitu Long Count, Tzolkin dan Haab. Kalender Haab memiliki 365 hari, dibagi menjadi 19 bulan, 18-20 hari dalam satu bulan, dan satu bulan hanya dalam lima hari.

Kalender Tzolkin memiliki 13 periode, di mana setiap periode memiliki 13 hari. Kalender ini digunakan untuk menentukan hari upacara Suku Maya dan kegiatan keagamaan lainnya. Sementara itu, Long Count digunakan untuk menentukan frekuensi waktu yang lebih lama atau lebih dikenal dengan Siklus Universal, yang memiliki 2,88 juta hari (sekira 7.885 tahun).

Maya Kuno percaya bahwa alam semesta hancur dan kemudian dibangun kembali setiap 2,88 juta hari. Dari kalender Long Count itulah yang menyebabkan Suku Maya meramalkan bahwa dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012 lalu.

Meskipun tak terbukti kebenarannya, Suku Maya tak pernah mengatakan bahwa dunia akan lenyap pada hari itu, melainkan kehidupan yang lama akan berakhir dan akan mulai kehidupan yang baru.

2. Kalender Revolusi Soviet
Kaleder ini pertama kali diperkenalkan di Uni Soviet pada 1929. Ada yang unik dari kalender ini, di mana kalender tersebut tidak mengubah tahun seperti kalender pada umumnya. Sebaliknya, kalender ini memanipulasi minggu dalam setahun, mengurangi jumlah hari dalam seminggu dari tujuh menjadi lima hari.

Jumlah minggu dalam satu bulan jadi meningkat dari empat minggu menjadi enam minggu. Anehnya lagi, pada setiap akhir tahun, ada lima sampai enam hari yang tidak termasuk ke bulan mana pun. Selain itu, terdapat 30 hari pada Februari menurut kalender ini.

Setiap hari pada kalender ini diwakili dengan warna dan huruf Romawi. Pekerja pemerintah atau non-pemerintah mengamati hari libur mereka pada hari yang jatuh pada warna atau nomor. Namun, sistem kalender ini malah mendatangkan kekacauan.

Seorang ibu rumah tangga biasanya memiliki hari libur pada tanggal berwarna biru, sementara suami pada warna merah, dan anak-anak pada warna hijau. Sementara itu, pekerja yang umumnya demoralisasi dan mesin tidak dapat secara rutin libur sesuai ketentuan yang berlaku karena mereka dituntut untuk bekerja setiap hari.

Kalender ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas pekerja, meskipun ada unsur ingin membasmi agama. Pada 26 Juni 1940, kalender ini tidak digunakan lagi.

3. Kalender Revolusi Prancis
Kalender yang juga disebut kalender Republik Prancis ini digunakan di Prancis pada 24 Oktober 1793 hingga 1 Januari 1806. Kalender ini sempat direvisi, namun tetap dihapus kembali pada 1871.

Kalender ini pertama kali diperkenalkan lebih dari satu tahun setelah revolusi Prancis. Karena itulah, di dalam kalender ini tidak terdapat tahun ke-1. Sebaliknya, kalender ini dimulai pada tahun ke-2. Dalam kalender ini terdapat 12 bulan, di mana setiap bulan terdiri dari tiga dekade (10 hari).

Setiap hari sepanjang tahun memiliki nama sendiri, seperti bibit, pohon, bunga, buah-buahan, peralatan dan binatang. Dari 10 hari dalam seminggu, hari terakhir dianggap sebagai hari libur, sementara sembilan hari lainnya merupakan hari yang padat untuk bekerja.

Karena kalender ini tidak sinkron dengan kalender lainnya, maka beberapa penyesuaian diperlukan untuk memperbaiki kalender. Namun lantaran penyesuaian tidak kunjung selesai, kalender ini dihapuskan dari mata sejarah.

4. Kalender Romawi
Kalender Romawi diciptakan oleh Raja Romulus ketika Roma didirikan. Kalender ini memiliki 10 bulan dengan total 304 hari, dan tambahan 61 hari yang tidak termasuk dalam bulan atau pun minggu.

Karena bulan dalam kalender ini tidak sinkron dengan musim, Raja Numa menambahkan dua bulan tambahan, yaitu Lanuarius (Januari) dan Februarius (Februari) agar total bulan jadi 12.

Julius Caesar kemudian memperkenalkan kalender Julian setelah ia menjadi Pontifex Maximus. Namun, kalender baru tidak bisa segera diadopsi karena ketidakakuratan dengan kalender Romawi. Pada akhir 45 SM, kalender Julian mulai digunakan.

5. Kalender Aztec
Kalender Aztec terdiri dari dua kalender berbeda, yaitu Xiuhpohualli dan Tonalpohualli. Kalender Xiuhpohualli memiliki 365 hari dibagi menjadi 18 bulan, di mana setiap bulan ada 20 hari. Pada akhir tahun terdapat lima hari tambahan sebagai keburuntungan, dan 12 hari ditambahkan setiap 52 tahun sekali.

Sementara itu, kalender Tonalpohualli memiliki 20 bulan yang memiliki 13 hari setiap bulannya. Jika ditotalkan, terdapat 260 hari dalam setahun. Angka 260 dikaitkan dengan nomor atau tanda yang didedikasikan untuk dewa.

Suku Aztec percaya bahwa setiap 52 tahun, dunia akan hancur. Untuk mencegah kehancuran, mereka melakukan ritual selama 12 hari yang disebut Festival Api untuk mengikat tahun-tahun. Dalam ritual ini, api yang dibakar akan padam pada hari pertama ritual di seluruh kota, dan selama 12 hari kota akan dibiarkan seperti itu.

Pada akhir ritual di hari ke-12, sebuah pengorbanan manusia akan ditawarkan untuk menyalakan api baru. Suku Aztec percaya bahwa dengan pengorbanan tersebut, dewa akan memberi kesempatan untuk 52 tahun ke depan. ** Baca juga: Seorang Pria Dijatuhi Hukuman Penjara 1.503 Tahun Karena Perkosa Anak kandungnya

Tiap kalender sepertinya dibuat berdasarkan kondisi saat itu.(ilj/bbs)




Arkeolog Temukan Sisa Reruntuhan Pabrik Saus Ikan Peninggalan Bangsa Romawi Berusia 2.000 Tahun

Kabar6-Sisa-sisa reruntuhan pabrik pembuatan saus ikan peninggalan bangsa Romawi ditemukan oleh para arkeolog Israel. Reruntuhan itu diperkirakan berusia 2.000 tahun.

Otoritas Purbakala Israel, melansir BBC Indonesia, menggali situs reruntuhan fondasi bangunan pabrik saus ikan, atau cetaria, yang terletak sekira dua kilometer dari kota Ashkelon. Selain bukti kolam ikan, tim arkeolog juga menemukan bongkahan besar berbentuk bulat, yang digunakan menyimpan cairan untuk keperluan pembuatan saus ikan.

Penggalian ini didanai oleh pemerintah setempat, dan melibatkan sejumlah anak muda dan siswa SMA dari kota Ashkelon. Situs ini merupakan salah satu dari sedikit reruntuhan bangunan pabrik saus ikan yang ditemukan di kawasan timur Mediterania.

Selama ini, bangsa Romawi kuno dikenal memiliki keahlian dalam pembuatan saus ikan, yang sebagian besar reruntuhan pabriknya banyak ditemukan di wilayah Italia selatan dan semenanjung Iberia.

“Kami memiliki sesuatu yang sangat tidak biasa di sini,” kata Dr Tali Erickson-Gini, arkeolog Otoritas Purbakala Israel, merujuk kepada kebiasaan orang-orang Romawi kuno dalam menambahkan saus ikan ke hampir semua hidangannya.

Di masa Kekaisaran Romawi, penggunaan saus ikan hasil fermentasi dianggap sebagai citra rasa kuliner yang lezat. Menurut Erickson-Gini, garum atau saus ikan merupakan penyedap rasa untuk menambahkan rasa asin dan gurih pada makanan dan digunakan dalam sebagian besar resep yang dikenal dari zaman itu.

“Dikatakan bahwa membuat garum menghasilkan bau busuk sehingga pabriknya dibangun agak jauh dari pusat, dan situs ini terletak sekitar dua kilometer dari kota Ashkelon kuno,” jelas Tali Erickson-Gini.

Meskipun keberadaan pabrik saus ikan secara bertahap ditinggalkan setelah orang-orang Romawi meninggalkan kawasan itu, penguasa berikutnya menemukan situs itu cocok untuk menanam anggur. ** Baca juga: Ditemukan Gambar Kuno ‘Iblis Epilepsi’ Berusia 2.700 Tahun dari Asiria

Kemudian abad kelima Masehi, sebuah biara Bizantium setempat berusaha memenuhi kebutuhannya dengan memproduksi kebun anggur di wilayah itu. Pada situs itu juga ditemukan sisa-sisa tiga kilang anggur.(ilj/bbs)




Sejarah Mencatat 3 Raja yang Terkenal Kejam

Kabar6-Ada banyak raja yang muncul dalam sejarah peradaban umat manusia, baik yang bijaksana maupun bertangan besi, selama memimpin dan membangun peradaban bangsanya.

Beberapa raja tercatat sangat lalim atau kejam, bahkan kepada rakyatnya sendiri. Melansir Viva, berikut tiga raja yang terkenal paling kejam:

1. Nero
Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus (15 Desember 37-9 Juni 68), lahir dengan nama Lucius Domitius Ahenobarbus, juga disebut Nero Claudius Caesar Germanicus. Merupakan kaisar Romawi kelima dan terakhir dari dinasti Julio-Claudian.

Nero diadopsi oleh pamannya, Claudius untuk menjadi penerus tahtanya. Ia naik tahta pada 13 Oktober 54 karena kematian Claudius. Nero berkuasa dari tahun 54 hingga 68, yang fokus lebih besar dengan diplomasi, perdagangan, dan meningkatkan budaya ibu kota kekaisaran.

Kekuasaan Nero sering berhubungan dengan tirani dan kekejaman. Ia telah melakukan beberapa eksekusi, termasuk pada ibunya dan saudara kandung adopsinya.

Akhir hidupnya cukup tragis. Nero telah berencana melarikan diri dari Roma. Tetapi, orang-orang Pretorian menolak membantunya dan para pelayannya berkhianat serta memilih hengkang.

Kekuasaan Nero berakhir setelah dia memerintah selama 13 tahun. Kekejaman yang dia lakukan telah menyebabkan pemberontakan yang memaksa sang kaisar untuk bunuh diri.

2. Hong Xiuquan
Salah satu kaisar paling kejam dari peradaban Lembah Sungai Kuning adalah Hong Xiuquan, seorang revolusioner Tiongkok yang berasal dari suku Hakka. Lahir pada 1 Januari 1814, di Huadu District, Guangzhou, dan meninggal dunia pada 1 Juni 1864 di Nanjing.

Hong Xiuquan yang mengaku sebagai adik lelaki Yesus dan mendirikan gerakan masyarakat penyembah Tuhan, memimpin pemberontak Taiping di China bagian selatan untuk mereformasi negara keakisaran Tiongkok.

Dia mendirikan kerajaan surgawi Taiping di wilayah yang dikuasainya, tapi kerajaan Taiping tidak bisa berlangsung lama dan runtuh setelah kematian Xiuquan di tahun 1864.

Dikisahkan, ia bertanggung jawab atas pemberontakan Taiping yang mengakibatkan kematian 20–30 juta rakyat Tiongkok. Beberapa sumber menyebutkan, Hong bunuh diri dengan racun pada 1 Juni 1864 setelah dia kehilangan harapan berdirinya kerajaan Taiping.

Sementara sumber lain menunjukkan, ia meninggal karena sakit. Pada 30 Juli 1864, Dinasti Qing menemukan jenazah Hong. Pemberontakan Taiping akhirnya dipadamkan oleh Qing pada akhir 1864.

3. Pachacuti
Pachacuti Inca Yupanqui atau biasa disebut Pachacuti, merupakan penguasa pertama dari kekaisaran Inca. Pachacuti adalah Sapa Inka kesembilan di desa Cusco .

Dia juga berhasil mengubah sebuah kerajaan kecil menjadi kekaisaran terbesar di Amerika Selatan. Hingga kini, peradaban Inca tercatat sebagai salah satu peradaban tua dan besar di dunia.

Masa kekuasaannya diperkirakan pada 1438-1471/1472. Nama yang disandang raja Inca tersebut Dalam bahasa Quechua, Pachakuti berarti ‘Ia yang mengguncang Bumi”. ** Baca juga: Gaokao Disebut Sebagai Ujian Standarisasi Tersulit di Dunia

Meskipun tidak sekejam kaisar Nero, bisa dibilang dia juga salah satu raja paling kejam yang tercatat dalam sejarah umat manusia. Kebiasaan minum dari tengkorak musuhnya, dan menjadikan lengan mereka sebagai seruling adalah salah satu kelakuan yang tidak diterima oleh akal sehat manusia.

Mengerikan!(ilj/bbs)




Kalimat Terakhir yang Diucapkan 5 Tokoh Dunia Sebelum Wafat

Kabar6-Semua orang akan mengalami kematian, dengan cara yang berbeda-beda, entah karena sakit atau mengalami musibah. Biasanya di saat orang sedang sekarat, ada kalimat terakhir yang diucapkan sesaat sebelum menghembuskan napas terakhir.

Sama halnya, beberapa tokoh dunia ini mengucapkan kalimat terakhir mereka sebelum menemui ajal. Melansir beberapa sumber, ini lima tokoh dunia dan kalimat terakhir mereka:

1. Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx lahir 5 Mei 1818, dan meninggal dunia pada 14 Maret 1883 saat berumur 64 tahun. Merupakan seorang filsuf, ekonom, sejarawan, pembuat teori politik, sosiolog, jurnalis dan sosialis revolusioner asal Jerman.

Sebelum meninggal, kalimat terakhir yang diucapkan Karl Marx adalah “Kata-kata terakhir hanya untuk orang bodoh yang belum berkata cukup (semasa hidupnya)”.

2. Walt Disney (1901-1966)
Pria asal Amerika Serikat ini berhasil mewujudkan impian anak-anak dengan membangun taman hiburan terkenal yang dihiasi kastil cantik. Walt Disney lahir di Chicago, Illinois, pada 5 Desember 1901 dengan nama lengkap Walter Elias Disney.

Walt Disney menciptakan berbagai karakter tokoh kartun lucu yang mendunia. Mickey Mouse menjadi masterpiece yang kemudian melambungkan namanya di kalangan masyarakat. Dia begitu berpengaruh besar terhadap dunia hiburan pada abad ke-20.

Disney meninggal dunia pada 15 Desember 1966 di usia 65 tahun karena tumor paru ganas. Ada empat nama yang disebutkan dalam pesan terakhir Walt Disney, yaitu Ron Miller, 2 Way Down Cellar, Kurt (sic) Russell, dan CIA-Mobley.

3. Archimedes
Archimedes dari Syracusa (sekira 287 SM-212 SM) adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi. Sebelum meninggal, Archimedes sempat berteriak “Menjauhlah, teman, dari diagramku!”

4. Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci merupakan salah satu seniman terbesar yang dikenal dunia. Karya Da Vinci yang paling terkenal adalah The Last Supper (Perjamuan Terakhir) dan Mona Lisa.

Selain sebagai seniman, Da Vinci juga memiliki ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan seperti matematika, teknik, geologi, astronomi, botani atau ilmu tumbuhan, maupun kartografi (pemetaan).

Sebelum meninggal, Da Vinci sempat menyampaikan kata-kata terakhirnya yaitu, “Aku telah menghina Tuhan dan umat manusia karena karyaku tidak bisa mencapai kualitas seperti yang seharusnya.”

5. Nostradamus (1503-1566)
Nostradamus (14 atau 21 Desember 1503-2 Juli 1566) adalah nama Latin dari Michel de Nostredame, merupakan pengarang ramalan ternama dari Prancis. Nostradamus terkenal dengan hasil karyanya berjudul Les Propheties yang terbit untuk pertama kalinya pada 1555. Tetapi buku tersebut menjadi langka sejak kematiannya.

Ia juga dikenal karena dapat meramalkan suatu kejadian besar yang terjadi di dunia. Kalimat (ramalan) terakhir Nostradamus sebelum meninggal dunia adalah “Kamu tidak akan menemukanku hidup ketika matahari terbit”. ** Baca juga: Turnamen Rutin di Jepang, Balap Kursi Demi Perebutkan Hadiah Beras

Adakah arti khusus di balik kalimat yang diucapkan kelima tokoh dunia tersebut? (ilj/bbs)




Ditemukan Artefak Sisa Perang Romawi 2.200 Tahun Silam

Kabar6-Para arkeolog menemukan artefak saat melakukan penjelajahan lokasi pertempuran laut antara Romawi dan Kartago 2.200 tahun lalu. Hal ini dapat memberi petunjuk tentang bagaimana pertempuran yang terjadi pada 10 Maret 241 Sebelum Masehi itu terjadi.

Para arkeolog, melansir livescience, mengatakan bahwa mereka mendapat bukti bahwa pasukan Kartago menggunakan kembali kapal perang Romawi yang ditangkap selama pertempuran. Pasukan Kartago dimungkinkan telah membuang muatan ke laut karena putus asa dan agar segera dapat melarikan diri dari pasukan Romawi. Pertempuran laut tersebut, dalam catatan sejarah, terjadi tidak jauh dari Sisilia di Laut Mediterania. Dalam pertempuran, armada Kartago yang berusaha membawa pasokan ke salah satu pasukan Kartago di Sisilia dicegat oleh Angkatan Laut Romawi yang terus menghancurkan sebagian besar armada.

Kejadian itu berujung pada kemenangan Romawi, sehingga membuat pasukan Kartago dipaksa mengakui kekalahannya dan menyetujui persyaratan yang menguntungkan Romawi. Selama dekade terakhir, para arkeolog bawah air telah melakukan survei di lokasi pertempuran dan menemukan sisa-sisa patung domba jantan berbahan perunggu, helm logam, dan wadah tembikar. Pada 2018, ditemukan enam patung domba jantan serta beberapa helm dan kapal tembikar.

seorang profesor sejarah Yunani asal University of South Florida bernama William Murray, menilai bahwa pasukan Kartago melakukan peperangan dengan sebagian armada saja karena separuh armadanya telah tertangkap dan berada di kapal milik Romawi.

Dari hasil penemuan tim arkeolog bawah laut, William menduga, jenis desain (Montefortino) pada banyak helm yang ditemukan di situs tersebut merupakan milik kalangan Romawi. Hal itu membuktikan dugaan bahwa kemenangan pertempuran tersebut bukanlah milik pasukan Romawi. “Anda akan berharap bahwa pasukan Kartago yang kalah dalam pertempuran itu,” kata Murray.

Menurutnya, pasukan Kartago kemungkinan menggunakan kapal yang mereka tangkap dari Romawi dalam pertempuran laut sebelumnya. Banyaknya penemuan helm bercorak Montefortino menjadi sebuah misteri yang menarik untuk diungkap. Ditambahkan, berdasarkan catatan sejarah diketahui, dalam satu pertempuran yang terjadi beberapa tahun sebelum pertempuran Kepulauan Aegates, pasukan Kartago berhasil menangkap 93 kapal milik Romawi.

“Salah satu penjelasan adalah bahwa para pasukan Kartago menyewa tentara bayaran dari Gaul dan Iberia. Kemudian menggunakan pasukan bayaran tersebut sebagai awak kapal mereka dalam armada,” jelas Murray.

Selain helm Montefortino, tim arkeolog juga menemukan Amphorae atau sejenis pot yang sering digunakan untuk menyimpan cairan yang tersebar di sekitar sisa-sisa kapal Romawi. Menurut Murray, hal itu aneh karena setiap pot yang turun saat disimpan di dalam kapal seharusnya dikelompokkan bersama. “Jadi ini seolah-olah mereka dibuang ke laut dan mereka berpisah satu sama lain lalu tenggelam ke dasar lautan,” katanya. ** Baca juga: Seorang Miliarder Asal Tiongkok Beri Tumpangan Gratis Naik Helikopter untuk Lansia di Kampungnya

Satu penjelasan yang mungkin, kata Murray, pada suatu titik dalam pertempuran yang terjadi, para pasukan Kartago menyadari bahwa misi mereka tidak akan berhasil sehingga mereka terpaksa membuang kargo mereka ke laut. Hal itu merupakan upaya untuk membuat kapal mereka lebih ringan dan lebih cepat sehingga membuat mereka lebih mudah untuk melarikan diri dari armada Romawi.(ilj/bbs)




Unik, Warga Desa Zhelaizhai di Tiongkok Bermata Hijau & Berambut Pirang

Kabar6-Umumnya, orang-orang yang berasal dari Tiongkok digambarkan berkulit putih dengan rambut hitan dan mata berwarna hitam. Namun warga sebuah desa di Tiongkok ini benar-benar berbeda.

Warga desa Zhelaizhai (Liqian) yang terletak di Gurun Gobi Provinsi Gansu, Tiongkok, memiliki mata hijau dengan rambut pirang. Melansir Dailymail, penampilan fisik mereka memang jauh berbeda dari kebanyakan orang Tiongkok dengan wajah khas oriental mereka. Tidak hanya itu, kulit mereka pun kemerahan dengan hidung mancung besar persis seperti wajah ras Kaukasia layaknya orang-orang Eropa.

Karena ini juga para ahli sejarawan percaya bahwa warga asli Zhelaizhai masih keturunan langsung orang Romawi. Hal ini karena desa Zhelaizhai sendiri berdiri di atas kota kuno Liqian, di mana pada masa ribuan tahun lalu pernah terjadi invasi perang besar-besaran antarbenua. Pada masa 36 Sebelum Masehi, prajurit Romawi berperang dengan Bangsa Hun. Diduga, penduduk desa Zhelaizhai adalah hasil keturunan prajurit romawi.

Misteri penduduk Zhelaizhai di Tiongkok ini masih menjadi teka-teki yang membingungkan hingga sekarang. Sempat dilakukan penelitian uji sampel DNA. Hasilnya sungguh mengejutkan, karena mereka masih memiliki genetik Kaukasia seperti orang eropa. Namun tidak berarti ini sebagai pembuktian kalau mereka masih keturunan Julius Caesar.

Alasannya, pengujian DNA hanya menunjukkan genetik Kaukasia dalam darah penduduk Zhelaizhai sekira 55 persen saja. Hal ini sama dengan nenek moyang bangsa Asia Tengah di masa kuno, berabad-abad sebelum bangsa Romawi ada.

Contohnya orang Siberia Selatan, Tokharia dan Iran yang memiliki ciri-ciri genetik sama seperti keturunan Kaukasia. Ada kemungkinan lain kalau orang-orang Tiongkok bermata hijau dari desa Zhelaizhai ini masih keturunan suku Han, suku mayoritas di Tiongkok. ** Baca juga: Ini Lho Fidget Spinner yang Paling Lama Berputar di Dunia

Bagaimana menurut Anda? (ilj/bbs)