1

Meriahkan HUT ke-77 RI, Ibu-ibu di Pakualam Lakukan Senam ‘Merah-Putih’

Kabar6.com

Kabar6-Para ibu-ibu Kelurahan Pakualam yang tergabung dalam Manis Manja Grup (MMG) melakukan kegiatan senam bertema ‘Merah-Putih’ dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia.

Kegiatan itu dilakukan di samping Puskesmas Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, pada Kamis 18 Agustus 2022.

Ketua MMG, Mujiati mengatakan, dalam senam kali ini adalah untuk memeriahkan 17 Agustus HUT Kemerdekaan RI ke-77, dengan tema ‘Merah-Putih’.

“Ada piala untuk peserta lomba yang memenuhi persyaratan,” ujarnya kepada Kabar6.com, ditulis Jumat (19/8/2022).

Selain itu, Mujiati menjelaskan, pada senam kali ini akan diikuti oleh Dinas.

“Hari ini kita ada tamu kunjungan dari Dinas, lebih meriah, lebih semangat, seragam juga merah-putih,” ungkapnya.

**Baca juga: Pondok Aren Berkibar, Bendera Sepanjang 3.522 Meter Akan Dibentangkan

Disebelahnya, Instruktur Senam MMG, Handoko menerangkan, kali ini akan dilakukan senam bugar lansia Indonesia seri yang ketiga, serta senam baku, dan senam poco-poco Geunius World Record (GWR).

“Senam bugar lansia Indonesia seri yang ketiga, ada senam baku, dan senam poco-poco GWR 9 grup,” tutupnya.(eka)




Peta Sebaran Covid-19 di Lebak Berwarna Putih, Warganet Ramai Berkomentar

Kabar6.com

Kabar6-Warna pada peta sebaran Covid-19 Kabupaten Lebak mendadak berubah warna. Tidak lagi merah pekat, kini warna peta sebaran di kabupaten yang masih berstatus zona merah menjadi putih.

Perubahan warna pada peta sebaran Covid-19 yang diunggah oleh akun Instagram Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo Kabupaten Lebak langsung mengundang komentar dari warganet. Beberapa di antaranya mempertanyakan makna warna putih tersebut.

“Maaf, maksud warna putih itu apa ya?” tanya akun @bayu_ramadany dilihat Sabtu (31/7/2021).

“Koe bisa putih? Emang ada aturannya darin satgas covid pusat” tanya akun @fadzarilham.

Menurut akun @sherryhediyono, perubahan warna putih justru tidak bisa mengetahui mana wilayah yang berstatus zona merah atau zona lainnya.

Akun Diskominfo Lebak memberikan keterangan mengapa terjadi perubahan warna dari merah ke putih. Dijelaskan, warna putih bukan menggambarkan zonasi.

**Baca juga: Dinas PUPR Lebak Minta Bantuan Pusjatan Tangani Jalan Jambu Bol-Rangkasbitung

“Hanya sebagai pembeda karena akan ada perubahan tampilan zonasi per kecamatan. Jadi putih tidak menggambarkan zonasi,” tulis Diskominfo Lebak.

Berdasarkan update per 30 Juli 2021, kasus aktif Covid-19 di Lebak sebanyak 1.262 orang. Sebanyak 6.427 orang sudah dinyatakan sembuh dan 179 orang meninggal dunia.(Nda)




Penjelasan Ilmiah Mengapa Kebanyakan Tisu Toilet Berwarna Putih

Kabar6-Tisu menjadi benda yang wajib ada di toilet. Ada beragam jenis dan kualias tisu. Nah pernahkah Anda perhatikan atau penasaran, mengapa kebanyakan tisu berwarna putih? Apakah ada alasan tertentu, atau hanya sebuah kebetulan saja?

Bukan tanpa alasan, melansir Dreamers, ternyata ada sejumlah alasan tisu toilet berwarna putih. Apa sajakah itu?

1. Melalui proses pemutihan
Setiap produk tisu toilet pasti akan melalui proses pemutihan atau bleaching. Selain membuat warna cokelat asli dari kayu menjadi putih, proses ini dilakukan untuk menghilangkan zat lignin yang membuat kayu pohon menjadi kaku. Dengan larutnya zat lignin, tisu toilet akan lebih terasa halus dan lembut.

2. Ramah lingkungan
Dengan terurainya zat lignin, tisu toilet yang sudah menjadi halus dan lembut dapat lebih cepat terurai. Selain itu, produsen tisu juga tidak ingin menambah risiko pengeluaran juga pencemaran lingkungan dengan membuat warna pada tisu.

Pewarnaan tisu akan meningkatkan pembuangan limbah sisa zat pewarna. ** Baca juga: Selain Minum Kopi, Ada 4 Cara Bangkitkan Energi Tubuh

3.  Risiko kesehatan
Jika tisu toilet diberi zat pewarna, maka akan ada zat Rhodamin B di dalam produk tisu. Penggunaan Rhodamin B dengan jumlah yang banyak diketahui akan meningkatkan risiko gejala iritasi jika produk bersentuhan langsung dengan tubuh manusia.

Sudahkah Anda menyediakan tisu dalam toilet?(ilj/bbs)




Apa Sebab Kulit Putih Jadi Standar Kecantikan Wanita Asia?

Kabar6-Tidak sedikit wanita di Asia yang berusaha keras untuk memiliki kulit putih. Ya, standar kecantikan sosial yang umum di Asia adalah ‘putih itu cantik’. Tidak heran, beberapa wanita melakukan perawatan kulit dengan krim hingga obat pemutih yang obsesif, atau injeksi mengurangi melanin sehingga lebih putih.

Spekulasi yang berkembang mengatakan, alasan wanita Asia ingin memiliki kulit putih karena melihat wanita di negara barat. Namun bukan itu sebenarnya, karena ada alasan lain yang ternyata lebih spesifik.

Lantas, apa alasannya? Melansir Woop, di Tiongkok, Jepang, dan Korea, kulit yang gelap dikaitkan dengan pekerjaan mereka di kelas bawah, sementara kulit putih menandakan tingkat sosial lebih tinggi. Karena itulah, para wanita bahkan rela menggunakan merkuri pada wajah mereka atau lintah demi mendapatkan warna kulit yang diinginkan.

Menurut Global Industry Analysts, penjualan produk pemutih di Asia sangat ramai. Tertinggi di Tiongkok sekira 40 persen dari seluruh Asia. Sedangkan di Jepang 21 persen dan Korea Selatan 18 persen. Masing-masing dari ketiga negara ini memiliki sejarahnya sendiri terkait dengan standar kecantikan putih itu cantik.

Standar kecantikan wanita Tiongkok bahwa kulit putih itu lebih baik telah berlaku sejak era Dinasti Han. Itu karena mereka percaya kalau warna kulit seseorang mencerminkan status sosial mereka. Memiliki kulit putih berarti Anda mempunyai ‘kemewahan’ untuk bisa bersantai di dalam ruangan daripada bekerja di bawah terik matahari.

Standar kecantikan tersebut rupanya juga mempengaruhi tren makanan di Tiongkok. Selama Dinasti Ming, pengobatan Tiongkok merekomendasikan makanan tertentu agar kulit lebih cerah. Bahkan, ada pengobatan yang meminta pasien menelan mutiara ditumbuk menjadi bubuk.

Kulit putih pun masih menjadi standar kecantikan di Tiongkok hingga saat ini. Berdasarkan studi yang dilakukan World Health Organization (WHO), sekira 40 persen wanita Tiongkok secara teratur menggunakan produk pemutih kulit.

Hal yang mengkhawatirkan, beberapa pencerah kulit dari Tiongkok masih mengandung merkuri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, sehingga sudah dilarang di Amerika Serikat.

Sementara di Jepang, kulit putih dianggap bisa menyembunyikan ‘tujuh cacat’ dalam diri. Orang Jepang percaya, kulit putih itu indah dibandingkan kulit gelap yang terlihat kurang menarik.

Selama era Nara (710-794) sampai Heian (794-1185), produk kosmetik pemutih kulit selalu dikaitkan dengan kaum bangsawan. Pada era Edo (1603-1868), standar kecantikan sedikit berubah dan wanita mulai menciptakan kulit putih dengan cara lebih alami.

Pada masa lalu, wanita Jepang diminta menggunakan make-up dan diharapkan untuk menjaga riasan putih mereka dari pagi hingga larut malam, bahkan ketika mereka mandi.

Aktris dan aktor Korea Selatan (Korsel) populer karena warna kulit mereka dalam foto. Preferensi kulit putih itu bagus sudah ada sejak zaman Gojoseon, dinasti pertama dalam sejarah Korea.

Dengan alasan serupa seperti Tiongkok dan Jepang, kulit putih membuat wanita terlihat lebih terhormat. Kulit yang halus dan putih baik pria maupun wanita bangsawan digambarkan menyerupai batu giok pucat.

Wanita Koresel sering menggunakan ampas madu, lotion, hingga mencuci wajah menggunakan air bunga persik demi mendapatkan kulit putih. Bahkan saat ini, industri operasi plastik di Korea telah mengembangkan segala teknologi untuk prosedur pencerah kulit.

Banyak ahli bedah plastik percaya bahwa hampir semua selebriti Korsel telah menjalani prosedur tersebut. Wanita sering terlihat memakai foundation dengan warna lebih terang dari kulit asli mereka, dan menerapkan filter foto demi kulit kelihatan putih.

Kulit cerah masih sering dikaitkan dengan kekayaan, status sosial di negara-negara Asia dan industri produk pemutih kulit terus tumbuh di tahun-tahun selanjutnya.

Beberapa orang percaya, penyebaran kapitalisme dan budaya barat semakin membikin rumit standar kecantikan ‘putih itu cantik’ di Asia. Ini karena ada kaitannya dengan orang Kaukasia, kekayaan global, serta kekuatan Amerika dengan kulit putih.

Sebuah studi menemukan, pada industri kecantikan Asia, sebanyak 44 persen iklan Korea dan 54 persen iklan Jepang menampilkan model Kaukasia. Asia telah menciptakan standar kecantikannya sendiri. ** Baca juga: Tidur Lelap Tanpa Bantuan Obat

Jadi, standar kecantikan kulit putih ini kurang tepat kalau disebut upaya meniru fitur Kaukasia. Karena, lebih berkaitan dengan keinginan untuk dianggap sebagai orang kaya dan kelas lebih tinggi dalam masyarakat Asia.(ilj/bbs)




Fakta Seputar Cuaca dengan Warna Hitam dan Putih

Kabar6-Hitam dan putih menjadi warna favorit dan paling banyak dipilih orang, entah itu untuk baju, variasi cat rumah, bahkan dalam pemilihan perabot. Ya, selain terkesan elegan, kedua warna itu memang mudah dipasangkan dengan warna lain.

Khusus untuk pakaian, banyak orang menganggap bahwa hitam bukanlah salah satu warna yang tidak menyerap panas. Menggunakan pakaian hitam saat cuaca panas tidak akan mendinginkan tubuh Anda, malah membuatnya semakin panas.

Hal ini karena objek berwarna hitam biasanya menyerap semua cahaya dan tidak memantulkannya kembali. Jadi ketika berada di bawah terik matahari dan menggunakan pakaian berwarna hitam, Anda akan merasa lebih panas.

Namun, melansir Hellosehat, sebuah penelitian mempelajari bahwa jubah hitam tebal yang dikenakan oleh beberapa suku di padang pasir justru tidak mempengaruhi suhu tubuh mereka.

Ternyata, kuncinya ada pada ketebalan pakaian tersebut. Lapisan luar pada pakaian hitam yang tebal menyerap lebih banyak panas, sehingga jumlah panas akan semakin berkurang ketika mencapai kulit.

Selain pakaian hitam, ada beberapa orang menyarankan pakaian berwarna putih atau terang karena dapat mendinginkan tubuh lebih cepat saat cuaca panas.

Hal ini karena putih merupakan warna yang tidak menyerap panas. Akibatnya ketika dipakai di bawah terik matahari, panas dari cahaya matahari tidak sampai ke tubuh Anda.

Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini untuk membuktikan apakah pakaian berwarna putih benar-benar dapat mendinginkan tubuh manusia saat cuaca panas. ** Baca juga: Jangan Remehkan, Perubahan Iklim Bisa Sebabkan Depresi Musiman

Pilihan warna pakaian sebenarnya bisa mendinginkan suhu tubuh manusia, tetapi tidak memiliki pengaruh yang begitu besar.(ilj/bbs)




Sayuran Berwarna Putih Bisa Bantu Hindari Penyakit Kronis

Kabar6-Tidak hanya sayuran hijau, ternyata beberapa sayuran berwarna putih juga dapat membantu menjaga kesehatan. Menurut peneliti, orang-orang yang rajin mengonsumsi sayuran berwarna putih bisa mengurangi kemungkinan terkena stroke. Sayuran berwarna putih juga memiliki beragam khasiat lain, yaitu membantu menghindari Anda dari penyakit-penyakit kronis. Dilansir Boldsky, ini dia empat sayuran berwarna putih yang dimaksud:

1. Kembang kol
Kembang kol ternyata juga menjadi salah satu sayuran yang membantu menjaga kesehatan. Selain itu, kembang kol juga baik untuk pembuluh darah dan bisa menghindarkan kita dari kanker.

2. Jamur
Jamur yang berwarna putih rupanya juga sangat baik untuk kesehatan. Jamur yang warnanya putih itu tidak mengandung lemak dan kolesterol serta sangat kaya akan vitamin D, potasium, dan riboflavin, yang sangat baik untuk kesehatan kita.

3. Bawang putih
Bawang putih memang dikenal dengan beragam khasiat baiknya untuk tubuh. Banyaknya kandungan antioksidan dalam bawang putih yang bisa membuat kita jauh dari radikal bebas. Selain itu, bawang putih juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kita agar tak mudah sakit.

4. Lobak
Sayuran berwarna putih yang satu ini juga memiliki segudang manfaat baik bagi tubuh. Lobak memiliki kandungan kalsium, fosfor, potasium, sodium, hingga mangan. Tak hanya itu, lobak juga kaya serat, yang juga bisa membantu diet kita. ** Baca juga: Konsumsi Jenis Keju Tertentu Pengaruhi Mimpi Anda?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Konsumsi Kuning Telur Secara Berlebihan

Kabar6-Meskipun merupakan jenis makanan sehat yang menjadi sumber protein, konsumsi telur pun sebaiknya tidak terlalu berlebihan karena kandungan lemak dan kalori yang cukup tinggi, terutama pada bagian kuning telurnya.

Ya, jika dikonsumsi secara berlebihan, dikutip dari Wartakesehatan, dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh yang menjadi penyebab kenaikan berat badan. Diketahui, dalam kuning telur dengan ukuran 100 gram terdapat 322 kkal, dengan kandungan lemak sekira 26,54 gram, dan jumlah kolestrolnya sekira 1.234 gram. Sementara dalam putih telur terdapat 52 kkal dengan jumlah kandungan lemaknya sekira 0, 17 gram, dan tidak terdapat kandungan kolestrol.

Jadi, orang dengan riwayat kolestrol tinggi atau Anda ingin melakukan penurunan berat badan, sebaiknya batasi konsumsi kuning telur, maksimal kosumsi kuning telur hanya tiga butir dalam seminggu. Sedangkan putih telurnya masih dapat dikonsumsi. ** Baca juga: Bolehkah Konsumsi Kopi & Teh Saat Haid?

Disarankan untuk menghindari mengonsumsi telur yang dimasak setengah matang, karena dikhawatirkan ada kandungan bakteri salmonella yang belum mati, sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh.(ilj/bbs)




Fakta yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang Telur

Kabar6-Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari ayam, bebek, dan angsa. Namun telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar).

Warna kulit telur yang berbeda berasal dari pigmen yang diproduksi ayam. Jadi, seperti dilansir Boldsky, baik kulit telur yang berwarna putih maupun cokelat, memiliki nilai gizi yang sama dan sehat.

Saumya Satakshi, konsultan gizi dan kebugaran senior kesehatan, mengatakan bahwa telur rendah lemak jenuh serta tidak memiliki lemak trans, dan hanya sejumlah kecil kolesterol. “Sebagian besar lemak yang ada di dalam telur adalah lemak tak jenuh ‘baik’ yang kita perlu sehat. Ini hanya salah satu fakta tentang telur,” katanya.

Ada mitos yang mengatakan, telur meningkatkan kadar kolesterol darah dan harus dihindari. Faktanya, telur tidak meningkatkan kadar kolesterol darah. “Infact seharusnya tidak dihindari karena merupakan sumber protein yang sangat baik. Sementara mengukur dampak makanan pada tingkat kolesterol darah kita, tingkat lemak jenuh dan lemak trans-lemak (yang ‘buruk’) harus diperhitungkan,” ujarnya.

Selain itu mitos lain menyebutkan, mencuci telur sebelum digunakan bisa menghilangkan bakteri salmonella yang ada pada makanan tersebut. “Faktanya, banyak dari kita memiliki kebiasaan mencuci telur sebelum menyimpannya di kulkas. Nah, bakteri salmonella sebenarnya ada di dalam telur dan bukan pada permukaan telur atau kulit telur. Karena itulah, mencuci telur tidak akan benar-benar membantu menghilangkan bakteri.” ** Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Pasutri Tidak Aktif Bercinta dalam Jangka Lama?

Anggapan mengonsumsi banyak telur dalam sehari adalah buruk bagi kesehatan, dikatakan Saumya, sebenarnya tidak hanya telur, mengonsumsi semua jenis makanan secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)