1

Jaga Posisi Duduk Saat WFH Agar Tetap Sehat

Kabar6-Tidak hanya di kantor, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dalam waktu lama ternyata mulai memberikan tanda-tanda lelah pada tubuh. Salah satunya pegal di bagian pinggang, sakit leher, dan punggung tegang.

Hal ini bisa jadi karena kita kurang memperhatikan posisi duduk saat bekerja di depan layar komputer atau laptop sepanjang hari. Melansir Femina, hal pertama yang sebaiknya diperhatikan adalah sandaran kursi. Saat bekerja sambil duduk, Anda memerlukan sandaran yang tepat. Kursi yang terlalu jauh jaraknya dari meja juga tidak baik karena akan membuat Anda membungkuk.

Pastikan punggung mendapatkan bantalan sandaran yang nyaman untuk duduk dalam waktu yang lama. Gunakan bantal atau kursi dengan sandaran dari bantalan kain.

Kemudian, atur tinggi kursi dan tangan Anda. Tinggi kursi cukup berpengaruh pada kenyamanan tubuh saat bekerja sambil duduk. Kursi yang terlalu pendek mengakibatkan kaki tertekuk dalam jangka waktu lama sehingga peredaran darah terganggu. Idealnya, posisi lutut sedikit di bawah pinggul saat kita duduk.

Selain itu, pastikan tinggi kursi Anda pas sehingga posisi tangan saat mengetik di atas meja teras nyaman. Sebaiknya, posisi lengan membentuk huruf L pada bagian siku, sejajar dengan lantai.

Atur juga tinggi pandangan mata. Saat bekerja dengan laptop atau desktop, pastikan posisi layar berada sejajar mata dalam jarak pandang yang tidak terlalu dekat. Anda tak perlu membungkuk dan mendekati layar. Posisi ideal jarak tubuh ke layar adalah sepanjang lengan Anda bila diluruskan.

Atur tinggi monitor, jangan sampai Anda mendongak atau menunduk saat mengetik. Hal ini dapat menyebabkan leher pegal. Bila meja yang Anda gunakan kurang tinggi, coba ganjal laptop atau layar monitor dengan tumpukan buku yang cukup kokoh.

Pastikan posisi keyboard dan mouse berada di depan Anda. Agar saat bekerja dan mengendalikan mouse, posisi tubuh Anda tetap lurus tidak ‘membelok’. Begitu pun jarak keyboard sebaiknya sekira 15-20 cm dari ujung meja agar tersisa cukup ruang untuk rileks menaruh pergelangan tangan saat mengetik.

Hindari juga menjepit telepon genggam. Dengan pekerjaan yang nyaris seluruhnya dilakukan dari jarak jauh, komunikasi banyak berpindah ke ponsel baik untuk panggilan suara maupun video. Tanpa Anda sadari, seringkali Anda menjepit telepon di antara telinga dan bahu sambil mengetik.

Kebiasaan ini memicu nyeri dan pegal pada otot pundak yang juga bisa mengakibatkan tertariknya otot punggung dan leher. Gunakan earbud, headphone, ataupun headset saat menelpon sambil bekerja. Mau gunakan fitur loudspeaker boleh saja, tapi perhatikan lingkungan sekitar.

terakhir, beristirahatlah setiap beberapa jam sekali di antara aktivitas di depan layar yang intens selama bekerja dari rumah. Bangkit dari tempat duduk, berjalan-jalan sejenak. Jangan lupa lakukan peregangan agar otot tidak kaku.

Bila Anda beruntung mendapatkan waktu untuk rebahan di sela bekerja, gunakan bantal di belakang pinggang untuk meredakan pegal dan tekanan pada bagian tersebut. ** Baca juga: Apa Sebenarnya Arti Kode pada Plastik yang Anda Gunakan?

Tetap sehat meski bekerka sepanjang hari.(ilj/bbs)




Berjalan Tanpa Alas Kaki Miliki Sejumlah Manfaat Bagi Kesehatan

Kabar6-Sudah banyak diketahui manfaat yang bisa diperoleh dari olahraga jalan kaki. Namun bagaimana jika jalan kaki dilakukan tanpa memakai alas kaki? Adalah manfaatnya, atau justru menimbulkan sejumlah masalah kesehatan?

Berjalan tanpa alas kaki ternyata membawa lebih banyak manfaat kesehatan dibanding berjalan menggunakan alas kaki. TabloidBintang, berikut sejumlah keuntungan berjalan tanpa alas kaki:

1. Terhindar dari radang sendi
Berjalan tanpa alas kaki akan memperkuat otot kaki dan menghindarkan Anda dari radang sendi (arthritis) dan meringankan bunion (kelainan bentuk jempol) serta hammertoes (jari-jari kaki yang menekuk).

‘Bertelanjang kaki’ juga merangsang otot yang lemah dan sebelumnya tidak aktif, sehingga meningkatkan sirkulasi darah pada bagian kaki dan telapak. Alhasil, berbagai rasa sakit pada sendi dan keadaan varises vena bisa teratasi.

2. Tingkatkan fungsi sistem saraf
Bertelanjang kaki bisa memicu keseimbangan pada otak sehingga mendorong kinerja yang lebih baik pada sistem saraf.

3. Bantu jaga tekanan darah stabil
Rangsangan pada saraf kaki ketika Anda berjalan tanpa alas kaki, membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Tidak hanya itu, peradangan yang terjadi di dalam tubuh yang kemungkinan bisa memicu penyakit kanker, diabetes, asma, dan jantung, bisa teratasi dengan kebiasaan ini.

4. Perbaiki postur
Kebiasaan menggunakan sepatu hak tinggi, bisa menyebabkan perubahan postur tubuh. Dengan bertelanjang kaki, tubuh akan terhubung langsung dengan tanah dan tidak menumpu pada ujung sepatu yang kecil.

Hal ini akan mengurangi tekanan pada kaki dan mengencangkan otot perut sehingga bisa membantu memperbaiki postur tubuh. ** Baca juga: Ditemukan Jejak COVID-19 pada Daging Babi Beku Asal Brasil di Tiongkok

5. Tingkatkan kualitas tidur
Berenang membantu tubuh melepaskan ion negatif, sehingga kualitas tidur Anda akan meningkat. Cara lain untuk melepaskan ion negatif dari tubuh adalah dengan berjalan tanpa alas kaki.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Terlalu Lama Duduk Saat Bekerja Bikin Postur Tubuh Berubah

Kabar6-Hingga saat ini masih banyak perusahaan yang memberlakukan work from home, meskipun sudah memasuki new normal. Kondisi inilah yang akhirnya membuat para karyawan, mungkin juga termasuk Anda, harus mencari sudut di salah satu ruangan dalam rumah, yang menjadi tempat paling nyaman untuk bekerja.

Di sisi lain, work from home membuat jam kerja menjadi lebih tidak beraturan. Anda seringkali lebih banyak menghabiskan waktu di meja kerja, dan mengharuskan duduk dalam waktu lama. Padahal terlalu lama duduk di meja kerja berdampak pada kondisi tubuh. Menurut Dr. Sebastian Kverneland yang merupakan chiropractor, melansir Purewow, duduk di meja memberi banyak tekanan pada leher.

“Secara umum, berada dalam posisi apapun sepanjang hari berdampak buruk pada posturmu. Namun duduk sangat berdampak. Bekerja sambil duduk di ruang yang tidak ekonomis membuat kita cenderung menundukkan kepal, terutama saat menggunakan telepon. Semakin maju kepalamu, semakin banyak tekanan yang diletakkan di leher,” urai Dr. Kverneland.

Jika kamu berhenti duduk, secara dratis akan meningkatkan penyelarasan bentuk tubuh. Bahkan, istirahat kecil dapat membantu mengurangi efek jangka panjang dari postur tubuh yang buruk.

Pada dasarnya, memiliki posisi duduk yang salah akan merujuk pada leher yang semakin kaku dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan terjadinya penumpukkan jaringan berlebih.

Namun jika Anda tidak sama sekali tidak bisa menghindari duduk lama, Dr. Kverneland merekomendaskan untuk melakukan upaya sadar agar menyesuaikan postur tubuh.

Disarankan agar Anda mengambil istirahat setelah duduk dalam durasi yang panjang. Penting untuk menjadwalkan diri untuk istirahat dengan berdiri dan berjalan. Regangkan leher dan punggung secara berkala. ** Baca juga: Matikan Lampu Saat Tidur Miliki Sejumlah Manfaat

Pastikan Anda duduk dengan posisi yang benar selama bekerja. Di mana pandangan bisa melihat lurus ke depan layar komputer atau telepon. Ini termasuk postur tegak dan sandaran yang mendukung. Kepala dapat bersandar dengan nyaman tanpa melelahkan leher.(ilj/bbs)




Terlihat Sepele, Duduk di Lantai Ternyata Miliki Manfaat

Kabar6-Saat sedang santai atau merasa gerah, biasanya sebagian orang memilih duduk di lantai. Bahkan, tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan makan sambil duduk di lantai.

Meskipun terlihat sepele, tahukah Anda bahwa duduk di lantai pun memiliki sejumlah manfaat? Dalam yoga, duduk bersila di lantai dikenal dengan istilah sukhasana atau lotus, yang diklaim dapat meregangkan otot, memperbaiki postur tubuh dan membuat pikiran tenang. Beberapa orang meyakini, duduk di lantai membantu memperlancar pencernaan.

Sementara posisi bersila, berjongkok dan berlutut dapat meregangkan pinggul, kaki, panggul, dan tulang belakang untuk meningkatkan fleksibilitas dan gerakan alami.

Meskipun ada penelitian terbatas, melansir himedik, pakar kesehatan mengatakan bahwa duduk di lantai membantu menjaga kelengkungan alami tulang belakang, meningkatkan kekuatan dan kelenturan, sehingga Anda terhindar dari sakit punggung bagian bawah. Kemungkinan klaim tersebut benar, sebab stuktur tulang belakang melengkung ke dalam di punggung bagian bawah yang disebut lumbar. Saat duduk di lantai, lumbal relatif rendah, yang lebih dekat dengan posisi dan postur alami manusia.

Duduk bersila juga bisa memberikan kelengkungan alami, baik di punggung atas serta bawah, menstabilkan punggung bawah dan daerah panggul secara efektif. Namun, posisi duduk tertentu bisa membuat panggul memutar ke belakang dan lumbal lebih rata daripada saat duduk di kursi, yang dapat menyebabkan masalah.

Sementara bukti ilmiah manfaat duduk di lantai masih kurang, cara ini menjadi tren yang berkembang, terutama di antara orang yang memilih untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih minimalis atau bebas furnitur. ** Baca juga: Pemanis Buatan dalam Minuman Bikin Lidah Terasa Pahit

Kunci duduk yang baik adalah bergerak secara teratur dan sering mengubah posisi, terlepas dari duduk di lantai atau di kursi. Perubahan ini bisa sesederhana memindahkan sisi ke sisi di kursi atau berdiri dan meregangkan tubuh setiap beberapa waktu.

Hal yang sebaiknya diperhatikan, ‘dengarkan tubuh Anda’, karena hal ini akan membuat Anda tahu kapan harus bergerak agar postur tubuh tetap terjaga.(ilj/bbs)




Ketahui Penyebab Umum Orang Miliki Dagu Berlipat

Kabar6-Sebagian orang memiliki dagu berlipat atau double chin, rangkap dua atau bahkan rangkap tiga. Ketika lapisan di bagian leher menjadi cukup besar, maka akan membentuk kerutan seperti dagu tambahan.

Meskipun secara medis dagu berlipat tidak menandakan masalah kesehatan, banyak orang menganggapnya tidak sedap dipandang mata.

Dagu berlipat juga sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Padahal, ada beberapa faktor yang menyebabkannya, dan bisa sangat kompleks. Melansir beberapa sumber, ini lima penyebab paling umum mengapa orang cenderung memiliki dagu berlipat.

1. Kelebihan berat badan
Penyebab paling umum dari dagu berlipat adalah kelebihan lemak. Ketika berat badan bertambah, lemak akan disimpan di seluruh tubuh, termasuk pada wajah dan bawah dagu.

Ini tergantung pada jenis tubuh, jika Anda memiliki postur tubuh besar, mungkin kenaikan berat badan ini akan tertimbun pada bagian perut atau paha. Namun bagi sebagian yang lain, lemak ini bisa ikut muncul di dagu sehingga menyebabkan dagu tampak berlipat.

2. Genetis
Jika Anda melihat beberapa anggota keluarga Anda memiliki dagu berlipat, maka kemungkinan besar Anda dapat memilikinya juga.

3. Struktur wajah
Secara khusus, orang dengan garis rahang yang tidak tegas lebih rentan memiliki dagu berlipat. Ini membuat area kulit jadi tampak berlebihan, yang menjadi alasan utama mengapa beberapa orang memiliki tubuh kurus juga bisa memiliki dagu berlipat.

4. Kulit yang menua
Kulit mulai kehilangan elastisitasnya seiring dengan bertambahnya usia, sehingga menyebabkan kulit menjadi kendur dan menimbulkan dagu berlipat.

Pada pertengahan usia 20-an, jumlah kolagen yang diproduksi kulit mulai menurun. Ketika ini terjadi, kulit mulai kehilangan elastisitasnya.

Semakin tua, semakin sedikit kolagen yang diproduksi. Ketika kulit di bawah rahang mulai mengendur, ini menciptakan efek dagu ganda. Menjalankan perawatan kulit sejak dini dan menjalani gaya hidup sehat dapat membantu mencegah efek penuaan ini.

5. Postur tubuh yang buruk
Ketika memakai ponsel, kita cenderung mengerutkan leher ke bawah. Selain berpotensi menyebabkan sakit leher, postur ini juga berakibat buruk bagi otot platysma, yang menghubungkan leher ke dagu.

Saat otot ini melemah, mengakibatkan berkurangnya elastisitas di sekitar rahang dan efek kendur. ** Baca juga: Ahli Jelaskan Kondisi Otak Saat Bertemu Mantan Kekasih

Apakah Anda termasuk orang yang memiliki dagu berlipat?(ilj/bbs)




Kembalikan Pola Tidur Agar Jadi Normal

Kabar6-Sebagian masyarakat perkotaan mengalami susah tidur atau insomnia. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh stres, akibat beban pekerjaan baik di kantor maupun rumah.

Lantas, bagaimana mengembalikan pola tidur agar jadi normal? Gangguan tidur, melansir beberapa sumber, dapat diatasi dengan sejumlah cara sederhana, sehingga Anda mendapatkan pola tidur kembali normal. Apa sajakah itu?

1. Kebiasaan tidur
Kebanyakan orang tidak merasa mengantuk, karena mereka memiliki pola tidur yang tidak teratur. Karena itulah, Anda butuh jam untuk tidur. Jadi, atur pola tidur sebaik mungkin dan usahakan untuk tidak mengubah jam aktivitas tidur Anda.

2. Pilih tempat tidur dan kasur yang nyaman
Untuk tidur malam yang baik, sangat penting istirahat di atas kasur dan tempat tidur yang nyaman. Tempat tidur adalah sesuatu yang berhubungan langsung dengan kenyamanan dan postur tidur.

Apabila Anda istirahat di tempat tidur tunggal, pastikan cukup luas untuk postur tubuh.

3. Makan sehat dan ringan
Makan malam yang berat sebaiknya dihindari jika Anda menderita masalah tidur. Sementara oatmeal dan segelas susu hangat bisa menjadi kombinasi makanan dan minuman malam hari yang ideal. ** Baca juga: Bagaimana Atasi Kecanduan Karbo?

4. Latihan fisik
Latihan fisik membantu Anda meminimalisir stres dan membiarkan otot tetap letih dan rileks. Ini membantu Anda mengantuk, sehingga dapat cepat tidur. Lakukan beberapa aktivitas fisik dan olahraga secara teratur untuk mendapatkan cukup tidur.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




5 Kesalahan Olahraga yang Justru Bikin Anda Terlihat Tua

Kabar6-Rutin berolahraga menjadi salah satu bagian dari gaya hidup sehat. Ada banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan, tergantung kebutuhan. Dan apabila dilakukan dengan tepat, maka hasilnya akan maksimal.

Tidak sekadar menyehatkan, olahraga juga terbukti menunda penuaan dini pada sel-sel tubuh. Semua ini tergantung pada teknik olahraga yang Anda lakukan. Beberapa kesalahan dalam olahraga, melansir Hellosehat, justru bisa membuat Anda terlihat cepat tua. Ini lima kesalahan berolahraga yang dimaksud:

1. Berolahraga dengan postur yang salah
Menerapkan postur tubuh yang tepat saat berdiri, duduk, hingga berolahraga sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena postur akan mempengaruhi bentuk tulang belakang. Postur tubuh yang salah saat olahraga bisa membuat punggung Anda membungkuk.

Ini adalah kesalahan dalam olahraga yang akhirnya membuat seseorang terlihat lebih tua. Jadi, cobalah untuk selalu menerapkan postur tubuh yang baik setiap berolahraga. Bila perlu, Anda bisa meminta bantuan instruktur untuk membetulkan postur tubuh Anda dalam setiap gerakannya.

2. Tidak beristirahat
Tanpa istirahat yang cukup, olahraga berlebihan malah dapat meningkatkan produksi kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang diproduksi ketika tubuh berada dalam kondisi stres. Bertambahnya kortisol akan turut meningkatkan kadar gula darah.

Gula darah lalu mengalami serangkaian proses yang menghasilkan buangan berupa Advanced Glycation End products (AGEs). AGEs dapat berikatan dengan serat kolagen dan mengurangi kelenturannya. Hasilnya, timbul bercak-bercak dan keriput dini yang membuat Anda tampak lebih tua.

Jadi, jangan memaksakan diri untuk terus berolahraga saat tubuh mulai merasa lelah. Jangan sampai kesalahan dalam olahraga ini justru membuat Anda terlihat lebih tua dari biasanya.

3. Langsung melakukan olahraga berat
Melakukan olahraga berat tanpa persiapan bisa mengacaukan fungsi organ dan reaksi kimia dalam tubuh Anda. Semuanya terjadi karena tubuh tidak siap menghadapi perubahan pola aktivitas yang mendadak.

Saat dihadapkan pada aktivitas berat, tubuh memproduksi senyawa yang disebut sitokin. Dalam jumlah besar, sitokin dapat menimbulkan dampak negatif.

Berbagai dampak yang ditimbulkan di antaranya merusak jaringan tubuh, mengganggu fungsi kekebalan, dan memperlambat proses pemulihan.

4. Hanya fokus pada olahraga kardio
Latihan kardio sangat efektif untuk membakar kalori. Saat kalori dari karbohidrat dan lemak sudah habis, tubuh akan beralih membakar kalori dari protein yang terdapat pada otot.

Kondisi ini lambat laun menurunkan massa otot dan membuatnya tampak kendur. Dalam olahraga, kesalahan yang satu ini jarang disadari. Padahal dampaknya bisa membuat Anda terlihat cepat tua. Jadi, lengkapi latihan kardio Anda dengan latihan ketahanan otot. Misalnya dengan angkat beban atau menggunakan dumbbell.

5. Tidak melatih kekuatan tubuh
Kekuatan (power) adalah kemampuan tubuh untuk mengeluarkan energi besar dalam waktu cepat. Mulai dari kegiatan sederhana seperti menyeberang jalan hingga menggunakan alat berat saat berolahraga semuanya membutuhkan kekuatan.

Kekuatan bisa berkurang seiring pertambahan usia. Jika Anda tidak melatihnya, otot tubuh tidak akan mampu mengeluarkan kekuatan yang sama beberapa tahun dari sekarang. Cobalah latih kekuatan Anda dengan push up, lunge, squat, dan gerakan sejenisnya. ** Baca juga: Ada 4 Bakteri yang ‘Bersembunyi’ dalam Kamar Mandi Anda

Jadi, faktor yang membuat Anda terlihat lebih tua bukan hanya kurang berolahraga, tapi juga olahraga dengan cara yang salah. Sudahkah Anda berolahraga dengan cara yang tepat? (ilj/bbs)




Lakukan Olahraga yang Tidak Tepat Sebabkan Penuaan Dini?

Kabar6-Olahraga sangat dianjurkan karena baik untuk kesehatan fisik dan mental. Meskipun demikian, melakukan olahraga yang tidak tepat atau kesalahan saat berolahraga ternyata bisa mengakibatkan penuaan dini.

Bagaimana agar hal itu tidak terjadi? Anda disarankan untuk tidak melakukan beberapa kebiasaan yang kurang tepat dalam berolahraga. Melansir womantalk, berikut sejumlah kebiasaan yang dimaksud:

1. Postur tubuh yang buruk
Saat berolahraga, penting menjaga postur tubuh yang baik dalam setiap gerakan. Postur yang buruk bisa berdampak pada tulang terlebih pada tulang belakang, bahkan bisa membuat punggung bungkuk terus menerus.

2. Mengandalkan olahraga kardio
Ada banyak orang yang menyukai olahraga kardio. Namun perlu diingat, melatih kekuatan juga penting bagi mereka yang berusia dewasa. Olahraga kekuatan berguna mengencangkan otot dan membakar kalori meski kita sedang tidak berolahraga.

3. Olahraga secara berlebih
Olahraga yang terlalu intens dan terus menerus tetapi kurang tidur, akan melepaskan dan meningkatkan kadar kortisol dalam darah. Kondisi ini mendatangkan efek berlawanan dengan insulin dan justru meningkatkan gula darah. Agar terhindar dari kondisi ini, Anda perlu beristirahat dari olahraga sehari dalam seminggu.

4. Abaikan latihan interval intensitas tinggi.
Olahraga interval intensitas tinggi ternyata membantu memerangi tanda-tanda penuaan. Penelitian yang ditulis dalam jurnal Cell Metabolism menyebutkan, orang berusia lanjut yang mengikuti latihan interval intensitas tinggi mengalami peningkatan kapasitas mitokondria sebanyak 69 persen. Selain itu juga terjadi peningkatan sensitivitas insulin yang membantu menurunkan risiko diabetes.

5. Abaikan latihan dasar panggul
Seringkali saat berolahraga orang lupa melatih area dasar panggul. Mengabaikan latihan otot-otot di dasar panggul bisa membuat perut membuncit. Hal ini sering dialami wanita di usia pertengahan.

Selain itu juga bisa mengakibatkan inkontinensia urine. Jadi, sering-seringlah melatih dasar panggul dengan olahraga kegel setiap hari minimal 10 kali dalam tiga set. ** Baca juga: Wanita yang Rajin Bangun Pagi Jauh dari Depresi

6. Kurang memaksimalkan kekuatan
Bertambah usia membuat reaksi tubuh seseorang jadi semakin lamban. Untuk mempertahankannya, Anda perlu menambahkan kekuatan gerakan dalam setiap latihan. Cobalah lakukan olahraga angkat beban berat dengan banyak pengulangan serta berlari untuk membangun serat otot yang bergerak cepat dan menjaga kecepatan reaksi.

Lakukan olahraga dengan benar agar hasilnya menjadi maksimal.(ilj/bbs)




Sering Diabaikan, 5 Hal Ini Ternyata Bisa Picu Sakit Kepala

Kabar6-Sakit kepala bisa disebabkan oleh hal-hal kecil yang Anda lakukan sehari-hari. Dr. Vernon Williams, ahli saraf dan Direktur Center for Sports Neurology and Pain Medicine, Cedars-Sinai Kerlan-Jobe Institute, menungkapkan bahwa secara umum, sakit kepala terjadi ketika pembuluh darah, otot, dan saraf dirangsang secara berlebihan.

“Ketika bagian yang sensitif terhadap rasa sakit ini menjadi terlalu aktif, atau saat aktivitas kimia di otak berubah, Anda akan merasakan sensasi sakit kepala yang tidak nyaman,” jelasnya.

Diketahui, pemicu pada tiap orang bisa berbeda-beda. Namun, melansir huffingtonpost, ada beberapa faktor gaya hidup yang mempengaruhi sakit kepala. Apa sajakah itu?

1. Konsumsi daging merah secara berlebihan
Dr. Amit Sachdev, asisten profesor sekaligus Direktur Division of Neuromuscular Medicine di Michigan State University, mengatakan bahwa daging merah berkaitan dengan sakit kepala karena kandungan nitratnya. Bahan pengawet tersebut sering ditambahkan ke daging merah untuk mencegah perkembangan bakteri.

Beberapa orang, seperti diungkap dalam penelitian terbaru, memiliki bakteri di mulut yang kemudian berinteraksi dengan nitrat. Itu menyebabkan tingginya kadar gas oksida nitrat sehingga memicu sakit kepala.

2. Perubahan waktu atau kurang tidur
Jika Anda mengalami sakit kepala sesaat setelah kurang tidur, maka itu pemicunya. “Pola tidur yang tidak normal atau kekurangan waktu tidur bisa menyebabkan sakit kepala,” kata dr. Daniel Franc, ahli saraf di Providence Saint John’s Health Center.

Faktanya, penelitian telah menemukan korelasi langsung antaranya kurangnya istirahat dengan kepala berdenyut. Semakin buruk kualitas tidur seseorang, maka semakin mungkin ia menderita sakit kepala.

Alasan mengapa itu bisa terjadi belum terlalu jelas, tetapi kurangnya tidur bisa menurunkan ambang batas rasa sakit dan menstimulasi saraf di batang otak yang menyebabkan sakit kepala hebat.

3. Kerap melewatkan makan siang
Melewatkan makan tidak hanya membuat lapar, tapi juga dehidrasi, yang keduanya bisa memicu sakit kepala. Dikatakan Franc, lapisan otak memiliki mekanisme perlindungan yang mengingatkan Anda untuk merawat diri sendiri dengan lebih baik.

“Saat melakukan kebiasaan buruk seperti melewatkan makan, mekanisme tersebut akan memberikan tanda melalui rasa sakit,” katanya.

4. Postur tubuh yang buruk
Anda harus berdiri dan duduk dengan tegak. Apabila membungkuk, itu akan membebani otot-otot di belakang leher Anda yang berinteraksi dengan saraf tulang belakang.
Otot leher yang menegang akan membuat marah saraf di belakang kepala sehingga sakit kepala menyerang.

“Faktanya, secara umum, rasa sakit berasal dari jaringan saraf dan ikat. Jika Anda mengganggu otot dan jaringan tersebut, maka ia bisa menimbulkan rasa sakit,” kata Franc.

5. Stres
Merupakan pemicu umum sakit kepala. Menurut Mayo Clinic, stres bisa menyebabkan sakit kepala, mulai dari ringan hingga parah. Meskipun alasan utama belum jelas, teori besarnya menguraikan bahwa orang-orang yang merasakan tegang di kepalanya, memiliki kepekaan terhadap nyeri yang lebih tinggi. Dan saat stres, mereka merasakannya lebih banyak. ** Baca juga: Apa Sih Sebenarnya Fungsi Air Liur?

Bagaimana dengan Anda? (ilj/bbs)




Bagaimana Hubungan Ponsel dengan Postur Tubuh?

Kabar6-Tanpa disadari, pemakaian ponsel pada postur tubuh menimbulkan bahaya. Postur yang diadopsi ketika Anda melihat layar ponsel, meningkatkan ketegangan pada leher dan dapat menyebabkan kelelahan berlebih serta kelainan pada sendi.

Menurut penelitian terbaru yang diadakan oleh seorang dokter di Amerika, melansir Go Dok, ‘text neck’ menjadi epidemik yang dapat berujung pada kerusakan permanen. Postur yang diadopsi ketika Anda melihat layar ponsel meningkatkan ketegangan pada leher dan dapat menyebabkan kelelahan berlebih serta kelainan pada sendi, yang lama-lama mungkin memerlukan sebuah operasi untuk membetulkannya.

Apa sih bahaya pemakaian ponsel pada postur tubuh?

1. Kepala biasanya memiliki berat rata-rata 5-6 kilogram ketika berada seimbang di pundak. Namun, dengan setiap kemiringan ekstra ke depan, berat pada tulang belakang Anda dapat bertambah hingga 30 kilogram, dan bahkan lebih dari itu. Berat berlebih pada tulang belakang dapat berujung pada kerapuhan di kemudian hari.

2. Terlalu sering menggunakan tablet dan ponsel pintar dapat menyebabkan peradangan pada jari telunjuk, sendi jempol, dan tendon. Mengetik dengan satu jempol tanpa jeda dapat juga memberikan tekanan yang berlebihan pada jemari.

3. Membungkuk, pundak yang merosot, dan leher yang dibungkukan ke depan adalah cara yang kebanyakan orang lakukan ketika menggunakan ponsel. Ini dapat memicu ketidakselarasan tulang punggung yang dapat memperburuk kesehatan Anda. Tulang punggung Anda melindungi sistem saraf serta mengkoordinir dan mengatur beragam fungsi tubuh. Gangguan apa pun kemungkinan mengakibatkan konsekuensi yang drastis.

4. Postur yang buruk berdampak pada ligamen dan otot dengan cara yang buruk. Memberikan berbagai komplikasi seperti masalah pencernaan, nyeri punggung atau leher atau kebengkokan parah pada tulang punggung, serta meningkatkan risiko terjadinya masalah arterial dan paru-paru. ** Baca juga: Ternyata Menulis Tangan Bantu Ketajaman Daya Ingat

Perhatikan lagi postur Anda saat menggunakan gadget, agar terhindar dari masalah kesehatan.(ilj/bbs)