1

Warga Keluhkan PJU di Wilayah Curug Tak Berfungsi

Kabar6.com

Kabar6-Belakangan ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur terkhusus infrastruktur jalan. Sejumlah jalan yang dibangun sudah bisa dinikmati oleh pengguna jalan.

Namun, bagusnya infrastruktur jalan tersebut tidak diimbangi oleh lampu penerangan jalan umum (PJU) yang berfungsi maksimal. Melainkan yang ada PJU tersebut tidak berfungsi.

Terpantau oleh kabar6, Rabu (24/8/2022) sekitar pukul 23.10 seperti PJU yang berada di Jalan Raya Binong – Jalan Raya Curug Parigi dan jalan gang Vihara Margasari, Curug Kulon, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, tidak berfungsi. Hanya beberapa saja PJU yang terpantau menyala.

Lukman, salah seorang pengguna jalan mengaku sudah lama PJU tersebut tidak berfungsi. Menurutnya diperkirakan telah berbulan-bulan PJU tidak menyala.

“Sudah lama lampu ini tidak menyala. Setiap kali saya pulang kerja di malam hari tidak pernah berfungsi atau mati,” ujar Lukman.

**Baca juga:Pembina APDESI Kabupaten Tangerang Larang Kades Ikut Politik Praktis

Lukman mengaku tidak pernah melihat petugas yang melakukan perbaikan ataupun perawatan atas PJU tersebut. Dirinya hanya bisa berharap pemerintah Kabupaten Tangerang dapat memperhatikan hal tersebut.

Kendati demikian, tidak berfungsi PJU tersebut kerap merasa was-was. Lantaran sejumlah daerah terlihat menyeramkan dan bahkan merasa khawatir jika terjadi aksi begal kendaraan ataupun aksi geng star.

“Kalau kondisi gelap kadang takut ya. Misalnya takut ada begal ataupun yang lain dan juga bisa kecelakaan kita, akibat jarak pandang yang kurang terang. Itulah yang kita khawatirkan,” katanya.

“Mudah-mudahkan Pemkab Tangerang dapat segera merespon soal keluhan ini,” harapnya. (Oke)




PJU di Tangsel Ada yang Mati dan Menyala 24 Jam

Kabar6.com

Kabar6-Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah jalan dan pemukiman Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bermasalah. Pelayanan publik ini tengah menjadi sorotan akibat lampu mati dan terus menyala tak sesuai waktunya.

“Itu beberapa hari saya lihat lampu penerangan sepanjang jalan di Aria Putra dan Ciputat dibiarkan nyala terus,” kata pengamat kebijakan publik asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada kabar6.com, Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, kondisi ini menjadi sikap yang tidak bertanggungjawab. “Pasti pemborosan besar,” ujar Zaki.

Kemudian juga ada banyak titik ruang publik yang kondisi PJU mati. Meski malam hari dan masalah ini sudah lama terjadi.

Zaki jelaskan, semua pihak pasti menginginkan pemerintah daerah akuntabel. Pelayanan publik bisa lebih baik dibanding masa-masa sebelumnya.

Penerangan jalan, menurutnya, sangat vital bagi publik. Jika malam banyak lampu mati akan berdampak pada keselamatan pengguna jalan.

Sejak pandemi, memang banyak penerangan yang mati pada malam hari. Satu sisi penghematan biaya, tapi biaya sosialnya lebih tinggi.

**Baca juga: Seharian PJU di Tangsel Ada yang Mati dan Menyala

Zaki mempertanyakan apakah selama ini tidak ada petugas yang monitoring. “Apalagi kita tahu uang listrik dibayar melalui pajak rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih coba mengkonfirmasi Kepala Bidang PJU Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Ali Akbar. Namun ia belum merespon pesan singkat yang dikirim.(yud)




Seharian PJU di Tangsel Ada yang Mati dan Menyala

Kabar6.com

Kabar6-Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah jalan dan pemukiman Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bermasalah. Pelayanan publik ini tengah menjadi sorotan akibat lampu mati dan terus menyala tak sesuai waktunya.

“Itu beberapa hari saya lihat lampu penerangan sepanjang jalan di Aria Putra dan Ciputat dibiarkan nyala terus,” kata pengamat kebijakan publik asal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada kabar6.com, Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, kondisi ini menjadi sikap yang tidak bertanggungjawab. “Pasti pemborosan besar,” ujar Zaki.

Kemudian juga ada banyak titik ruang publik yang kondisi PJU mati. Meski malam hari dan masalah ini sudah lama terjadi.

Zaki jelaskan, semua pihak pasti menginginkan pemerintah daerah akuntabel. Pelayanan publik bisa lebih baik dibanding masa-masa sebelumnya.

Penerangan jalan, menurutnya, sangat vital bagi publik. Jika malam banyak lampu mati akan berdampak pada keselamatan pengguna jalan.

Sejak pandemi, memang banyak penerangan yang mati pada malam hari. Satu sisi penghematan biaya, tapi biaya sosialnya lebih tinggi.

**Baca juga: Pascalebaran 2022, Disdukcapil Tangsel: Tidak Ada Lonjakan Warga

Zaki mempertanyakan apakah selama ini tidak ada petugas yang monitoring. “Apalagi kita tahu uang listrik dibayar melalui pajak rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan kabar6.com masih coba mengkonfirmasi Kepala Bidang PJU Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Ali Akbar. Namun ia belum merespon pesan singkat yang dikirim.(yud)




Dishub Lebak Pasang PJU di 60 Titik, Tempat Wisata Jadi Prioritas

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) di lokasi-lokasi yang minim penerangan dan dikeluhkan masyarakat.

Kabid Dalops dan Lalu Lintas Dishub Lebak Abdurazak mengatakan, pihaknya pada tahun anggaran 2021 hanya menyiapkan 60 lampu PJU. Selain jalan di 28 kecamatan yang minim penerangan, PJU juga diprioritaskan dipasang di tempat wisata.

“Di titik-titik jalan yang gelap dan sangat rawan terjadi kecelakaan maupun kejahatan. Kemudian, kita banyak pasang juga di tempat wisata maupun akses jalan menuju lokasi,” kata Abdurazak kepada Kabar6.com, Kamis (6/1/2022).

Pemasangan lampu PJU di tempat dan akses jalan menuju objek wisata, kata Abdurazak, untuk menunjang visi pemerintah daerah Kabupaten Lebak dalam kaitan pariwisata.

“Salah satunya di kawasan Sawarna. Kita harap, semakin terang lokasi wisata serta akses jalan ke sananya bisa membuat wisatawan semakin aman dan nyaman ketika malam hari,” ujar dia.

Abdulrazak menjelaskan, usulan pemasangan PJU setiap tahunnya selalu banyak. Namun realisasinya disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.

“Seperti tahun 2021 itu usulannya sangat banyak, tetapi kita sesuaikan dengan anggaran serta yang memang sangat prioritas,” kata Abdurazak menjelaskan.

**Baca juga: Berjibaku Sukseskan Vaksinasi, Pemkab Lebak Siapkan Rp3 Miliar untuk Insentif Nakes

Sementara sambung dia, untuk penerangan di perkotaan dilakukan secara penataan pada tahun 2022.

“Untuk dalam kota kita lakukan penataan, misalnya pergantian lampu di ruas Jalan Multatuli dan Alun-alun Rangkasbitung,” katanya.(Nda)




Lampu PJU di Kota Tangerang Dinyalakan Bertahap

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang telah mengaktifkan kembali lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dilakukan secara bertahap di sejumlah ruas jalan. Setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat selesai beralih PPKM level 4.

Kepala Dishub Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar mengatakan, saat ini lampu penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah ruas jalan Kota Tangerang mulai kembali dinyalakan seiring dengan adanya kelonggaran di masa PPKM level empat.

“Lampu PJU mulai kembali dinyalakan di ruas jalan utama namun untuk ruas jalan yang potensi keramaian masih dimatikan,” kata Wahyudi kepada wartawan, Senin (2/8/2021).

Untuk lampu PJU yang sudah dinyalakan normal, Wahyudi tidak menyebutkan secara rinci jalan mana saja, namun dipastikan ruas jalan utama yang ada di Kota Tangerang. “Nanti bertahap kita nyalakan,” terangnya.

Selain itu, Dishub dapat mematikan dan menghidupkan lampu penerang jalan umum (PJU) lewat aplikasi. Ada 25 titik PJU yang sudah bisa dikendalikan melalui aplikasi tersebut.

Kata Wahyudi, Aplikasi dibuat oleh Dinas Komunikasi dan Informasi guna mempermudah pengaktifan maupun penonaktifkan PJU dalam mendukung upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di masa PPKM level empat, sehingga mengurangi potensi terjadinya kerumunan di masyarakat.

“Menghidupkan ataupun mematikannya (lampu PJU,red) bisa pakai handphone. Alatnya kita integrasikan dengan sistem yang ada di Pemkot,” katanya.

**Baca juga: 4.563 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi CPNS dan P3K Non Guru

Sejumlah ruas yang PJU nya bisa diaktifkan diantaranya jalan Dadang Suprapto, sebagian ruas jalan Imam Bonjol, sebagian MH.Thamrin dan jalan Veteran. (Oke)




Tiap Malam PJU Tiga Pengembang Kawasan di Tangsel Dipadamkan

Kabar6.com

Kabar6-Setiap malam Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipadamkam. Titik lokasi pemadaman di koridor-koridor jalan pada tiga kawasan pengembang.

Informasi tersebut diketahui dari surat edaran pemberitahuan pemadaman PJU yang diterbitkan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangsel.

“Dalam rangka mengurangi mobilitas masyarakat dan kerumunan,” tulis Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Ade Suprizal, Senin kemarin.

Adapun titik pemadaman PJU berada di kawasan pengembang Bintaro Jaya, Alam Sutera serta BSD. Pemadaman dilakukan setiap hari mulai pukuk 20.00 hingga 22.00 WIB selama PPKM Darurat.

“Agar pengembang perumahan ikut membantu dalam pemadaman,” sebut Ade.

Pemadaman PJU sementara mendapat reaksi beragam dari masyarakat. Edward, pedagang di Graha Raya Bintaro mengaku setuju atas kebijakan tersebut demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

**Baca juga: Penyekatan di Ciputat, Penumpang Mikrolet “Kucing-kucingan”

Sementara itu, Zbenk, warga Serpong menyatakan bahwa pemadaman PJU sementara berpotensi timbulkan persoalan baru. Salah satunya adalah kecelakaan lalu lintas dan atau tindak kriminalitas.

“Kajiannya gimana kali itu ya, rawan kejahatan lah,” ujarnya.(yud)




Pemkot Tangerang Matikan PJU, Warga Khawatir Terjadi Tindakan Kriminal

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang dalam memutus rantai penyebaran Covid-19, salah satunya pemadaman lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah titik jalan di Kota tangerang pada malam hari selama PPKM darurat.

Sekretaris Daerah Herman Suwarman mengatakan, upaya pemadaman lampu PJU ini dilakukan merujuk pada hasil Rakor bersama Kemenko Marves dan kesepakatan bersama unsur Forkopimda Kota tangerang dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Herman menerangkan, pemadaman lampu penerangan jalan umum ini bertujuan untuk membatasin mobilitas masyarakat di tempat – tempat keramaian di Kota Tangerang.

“Masih banyak masyarakat yang berkumpul untuk sekedar ngobrol di malam hari, ini yang kami hindari jadi kami padamkan di titik – titik yang berpotensi menimbulkan keramaian” ujar Herman dalam keterangan pers, Rabu (14/7/2021).

“Kesimpulannya jika mobilitas masyarakat menurun, kasus Covid-19 juga akan menurun sehingga kita bisa beraktifitas seperti sediakala,” tambah Herman.

Herman menjelaskan, pemadaman PJU akan dilakukan dibeberapa lokasi potensi keramaian diantaranya Jalan Daan Mogot, Jalan Soleh Ali, Maulana Hasanudin, Hasyim Ashari, wilayah Perumnas, Pasar Anyar dan Jalan Satria Sudirman.

“Penerangan jalan umum (PJU) di dalam Kota Tangerang dipadamkan selama masa PPKM Darurat, Pemadaman dimulai setiap pukul 20.00 hingga pagi,” jelasnya.

Herman berharap, masyarakat bisa mengurangi aktifitas di luar rumah untuk menghindari paparan virus Covid-19 terlebih Kota Tangerang sedang tidak baik – baik saja akibat pandemi Covid-19.

**Baca juga: 300 Paket Makanan Disebar ACT untuk Warga Isoman di Batu Ceper.

“Saya harap masyarakat paham akan bahayanya virus Covid-19, kalau tidak ada keperluan medesak tidak usah keluar rumah, kalaupun mendesak wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” harapnya.

Sementara itu, salah satu warga Ciledug Ryan mengakui khawatir matinya PJU tersebut. Hal itu lantaran jalan kerap dilewati sering terjadi tindakan kriminalitas. Tentunya akan berdampak pada keamanan masyarakat.

“Saya merasa khawatir matinya PJU ini. Karena jalan saya dilewati kerap terjadi tindakan kriminalitas seperti bentrokan antar warga dan begal,” tandasnya. (Oke)




Disperkimta Janji Segera Tangani PJU di Pintu Tol Tegal Rotan

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berjanji segera menangani persoalan minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di pintu Tol Tegal Rotan. Di lokasi itu rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Kita segera kirim tim,” kata Kepala Seksi PJU Disperkimta Kota Tangsel, Ahmad Subur saat dikonfirmasi kabar6.com, Jum’at (28/5/2021).

Ia menjelaskan, tim akan mengecek ke lokasi. Jika kondisi titik PJU mati lampu LED diganti dengan yang baru.

“Tapi kalo harus ditambah titik tiang perlu koordinasi dulu dengan bagian pembangunan,” jelas Subur.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, insiden kecelakaan dialami pengemudi sepeda motor ojek online yang sedang mengangkut penumpang.

**Baca juga: Perda Tangsel Soal IMB Bangunan Pemerintah Tak Serasi Dengan Perpres?

Motor ojol hilang kendali hingga terjun bebas ke jalan tol hingga menyebabkan keduanya menderita luka serius.

“Setinggi itu, makanya kalau kendaraan nyelonong masuk kalau engga luka-luka berat bisa meninggal dunia. Semalam yang saya dengar luka-luka dua orang korbannya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bintaro,” ujar Ari, 25 tahun, juru parkir.(yud)




Rawan Kecelakaan, Pintu Tol Tegal Rotan Minim Pagar Pembatas dan PJU

Kabar6.com

Kabar6-Insiden kecelakaan kendaraan bermotor terjun ke jalan Tol BSD – Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah sering terjadi. Terakhir dialami pengendara motor ojek online bersama penumpangnya terluka di pintu tol Tegal Rotan, tadi malam.

“Bukan cuma tadi malam. Udeh sering di sini mah,” kata Ari, juru parkir di sekitar lokasi perkara, Kamis (27/5/2021).

Pantauan kabar6.com, ruas jalan penghubung antara Kecamatan Ciputat dan Pondok Aren itu tidak ada pagar pembatas. Di bagian bawah merupakan lintas kereta api dan jalan tol yang sangat curam.

“Kalo malem juga remang-remang. Sering juga gelap,” ujar Ari. Menurutnya, fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) di sekitar kawasan itu minim.

Akibat kecelakaan pernah juga pengendara motor meninggal dunia akibat terjun ke jalan tol. Ari berharap kedepannya kecelakaan tidak terulang lagi.

**Baca juga: Tak Dapat BST Tertulis ‘Sudah Salur’, Dinsos Tangsel: Lapor ke Kelurahan

PT Bintaro Serpong Damai selaku pengelola jalan tol maupun Pemerintah Kota Tangsel segera memperbaiki fasilitas pagar pembatas serta PJU.

“Mudah-mudahan ada perhatian dari pihak Tol dan Pemkot Tangsel, kalau sudah menimbulkan korban harusnya ada perhatian lebih,” harap Ari.(yud)




Pengguna Jalan Keluhkan Jalan Simpang-Binuangeun Gelap Gulita

Kabar6.com

Kabar6-Warga pengguna jalan mengeluhkan kondisi ruas Jalan Simpang-Binuangeun, Malingping, Kabupaten Lebak lantaran kondisinya yang gelap gulita.

Gelapnya jalan tersebut disebabkan akibat lampu pada penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang ruas jalan padam.

“Mati semua lampu PJU nya, jalan jadi gelap gulita. Jarak Simpang-Binuangeun sekitar 18 kilometer,” ucap Delima salah seorang warga kepada Kabar6.com.

Informasi yang diperolehnya, padamnya lampu PJU tenaga surya di ruas jalan tersebut karena hilangnya aki PJU. Padamnya lampu dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Beberapa malam lalu ada dua mobil yang masih dililit garis polisi pasca tabrakan di area perkebunan, dan semalam masih ada satu di sana.

“Harus segera diperbaiki, ditambah kalau gelap gulita begitu jalan jadi seram kayak masuk hutan. Saya harap sih pengguna jalan lain lebih hati-hati kalau lewat jalan sini,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak, Rusito, mengatakan, PJU tenaga surya bukan menjadi kewenangan Pemkab Lebak. Namun begitu, pihaknya akan berkoodinasi agar mendapat perbaikan.

**Baca juga: 2 Pekan Operasi Zebra Kalimaya, Satlantas Polres Lebak Berharap Pengguna Jalan Patuh Lalin.

“Kalau PJU tenaga surya bukan wewenang kami, tapi ini akan jadi bahan bagi kami untuk koordinasi dan meminta untuk segera ditangani,” katanya.(Nda)