1

Tolong, Korban Banjir Butuh Perahu Karet untuk Evakuasi dari Banjir 2 Meter

Kabar6.com

Kabar6-Warga Perumahan Bumi Negara Lestari (BNL) di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Banten rumahnya terendam hingga dua meter. Warga melakukan evakuasi peralatan rumah tangga, termasuk motor dengan gotong royong menggunakan rakit seadanya, seperti dari pelepah pisang.

Warga berharap perahu karet dari pemerintah untuk mengevakuasi masyarakat, terutama anak kecil ke tempat pengungsian di Masjid Jami Baitul Muttaqin.

“Evakuasi anak kecil dengan digendong ini agak membahayakan. Walau udah langganan tiap tahun, banjir tahun 2020 ini paling parah sama seperti tahun 2012. Air kiriman ini, dari luapan Sungai Ciujung yang ketinggiannya hampir dua meter di blok D dan E,” kata Darko, warga setempat ditemui di lokasi pengungsian, Selasa (08/12/2020).

**Baca juga: Banjir Tahunan Capai Tiga Meter, Desa Nagara Serang Terendam

Berdasarkan pantauan dilokasi, warga bergotong royong membawa barang berharganya kelokasi yang lebih aman. Masjid diperumahan mereka yang tidak terendam banjir, dijadikan lokasi pengungsian. Bahkan pos kamling dijadikan korban banjir beristirahat. (dhi)




Cek Lokasi Banjir di Tangerang, Kapolda Metro Jaya Naik Perahu Karet

Kabar6.com

Kabar6-Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana meninjau langsung lokasi banjir terparah di Kelurahan Gebang Jaya Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Selasa (25/2/2020).

Banjir setinggi 120 sentimeter menggenangi wilayah langganan banjir itu setelah diguyur hujan semalaman. Padahal, banjir di Periuk baru saja akan surut.

Kapolda bersama Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Sugeng Hariyanto berkeliling lokasi banjir menggunakan perahu karet.

“Kami cek memang paling dalam itu ada 120 sentimeter. Dan saat ini alhamdulillah hujan reda kita harapkan air segera surut,” ujar Nana kepada wartawan dilokasi.

Nana mengatakan, kalau banjir yang menggenangi Kelurahan Gebang Jaya, Kota Tangerang tersebut sudah dua hari satu malam karena curah hujan yang sangat tinggi.

Sehingga, sebanyak 782 kepala keluarga terdampak banjir hingga merendam rumah mereka.

“Jumlah ada 1882 orang (terdampak) dan tadi sudah kita lakukan evakuasi sekira 170 orang. Saat ini ada di posko pengungsian,” jelas Nana.

Sekretaris BPBD Kota Tangerang, Edi Sofyan mengatakan terdapat 13 titik banjir di Kota Tangerang saat ini.

“Kemarin beberapa lokasi di Kecamatan Periuk sudah mulai surut, namun hujan deras yang melanda wilayah Tangerang dan sekitarnya pada Senin malam sampai pagi hari tadi, membuat ketinggian air kembali naik,” kata Edi.

Bahkan, lanjut Edi, hujan lebat tersebut juga membuat air menggenangi beberapa wilayah lain di Kota Tangerang.

**Baca juga: Hari Ini di Kota Tangerang Ada 13 Titik Banjir.

“Kali Angke juga kena imbas seperti Ciledug Indah, Pinang Griya termasuk juga di Komplek DDN, Ganda Asri 2 kemudian Perumahan Puri Kartika dan Wisma Tajur. Kali Cisadane masih terkendali,” katanya.

Edi juga menerangkan, untuk ketinggian air bervariasi dengan yang paling parah ada di wilayah Periuk.

“Kalau yang di Karang Tengah dan Ciledug itu antara 30 – 60 sentimeter yang paling parah di Periuk mencapai 1,5 meter,” tandasnya. (Oke)




Banjir 70 Sentimeter di Curug, Warga Gunakan Jasa Perahu Karet

Kabar6.com

Kabar6-Akibat genangan banjir di Jalan Raya Serang, tepatnya di Kampung Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, akses untuk kendaraan roda dua terputus

Pengendar sepeda motor yang ingin melintas dari arah Bitung menuju Cikupa dan sebaliknya di memilih menggunakan jasa perahu karet yang operasika oleh warga sekitar.

Sugirto, aalah seorang pengendara sepeda motor mengatakan, memilih menggunakan jasa perahu karet lantaran khawatir jika motor dan barang bawaannya rusak terkena banjir.

“Ini lagi antri mu naik perahu aja. Dari pada motor saya rusaknkemaskan air. Lagian saya bawa barang kain, takut rusak kalau kena air kotor,” kata Sigiarto kepada Kabar6.com, Selasa (25/2/2020).

Namun, lanjut Sugiarto, ia belum mengetahui tarif dari jasa perahu karet tersebut. “Belum tahu berapa. Tadi dengar-dengan Rp 20 ribu,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Curug, Kompol Endang Sukmawijaya menyatakan, banjir yang dimulai sejak pukul 06.00 WIB tadi belum surut hingga saat ini.

“Belum surut. Masih sekitar 70 sentimeter. Yang bisa melintas hanya pengendara roda empat,” katanya.**Baca juga: Banjir 30 Sentimeter, Jalan Raya Serang Macet Panjang.

Endang menambahkan, saat ini pihak BPBD Kabupaten Tangerang telah memberikan satu unit perahu kepada pihak Desa Kadu, Kecamatan Curug untuk membatu warga saat banjir datang.

“Ini satu perahu dari BPBD. Tidak tipatok tarif, hanya ngasih sukarela saja untuk warga yang nyebrangin,” pungkasnya.

Pantauan Kabar6.com dilapangan, hingga kini kemacetan panjang terjadi akibat banjir di Jalan Raya Serang KM 12, tepatnya di pertigaan Kadu. (Vee)




Siaga Banjir, Polres Kota Tangerang Siapkan Perahu Karet

Kabar6.com

Kabar6 – Hujan masih diperkirakan akan terus mengguyur wilayah Tangerang pada bulan Februari ini dan berpotensi menimbulkan banjir pada sejumlah titik di wilayah Kabupaten Tangerang. Mengantisipasi hal tersebut, Polres Kota Tangerang beserta jajaran melakukan apel siaga banjir guna mempersiapan anggota dan peralatan jika terjadi banjir.

Kapolresta Tangerang Ade Ary Syam Indradi mengatakan, apel ini dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan rekan-rekan kopolisian dan perlengkapan yang dimiliki untuk mengantispasi banjir susulan.

“Kita sudah sipakan perahu karet yang diamankan di Polsek Tigaraksa. Kemudian, ada rompi, dayung, dan kano berbahan fiber sebanyak lima unit,” katanya usai memimpin apel siaga banjir di Mapolresta Tangerang, Jumat (7/2/2020).

Untuk mengangisipasi banjir susulan, kata Ade, ada beberapa personil yang dilibatkan, meliputi anggota Dalmas sebanyak dua peleton, Bhabinkantibmas 64 orang yang tersebar di 10 polsek dan ditambah dengan anggota intel.

“Anggota Dalmas, Intel, Bhabinkantibmas pun sudah diminta untuk siaga. Mereka agar untuk meng-update situasi genangan air atau banjir,” tuturnya.

Sebelum menurunkan personil, kata dia, di jajaran Polresta Tangerang sudah berkoordinasi juga dengan unsur pemerintah Kabupaten Tangerang. Jadi jika terjadi sesuatu dapat dengan cepat berkoordinasi.

“Berdasarkan infomasi banjir yang ada, tentu kita akan merespons secara cepat,” ungkapnya.**Baca juga: Bupati Zaki Bongkar Pasang 223 Pejabat Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan laporan dari Polsek, kata Ade, daerah yang masih terdampak banjir yaitu beberapa rumah di Kecamatan Kronjo dan Kecamatan Tigaraksa dengan tinggi masing-masing 30 sentimeter.

“Hanya tinggal beberapa rumah saja dengan ketinggian 30 sentimeter, namun sekarang sudah surut,” ungkapnya.

Pihaknya mengimbau kepada warga agar tetap mengantisipasi dan meng-update informasi yang cepat baik dari ketua RT, RW dan masyarakat jika terjadi banjir di wilayahnya, agar dapat ditanggulangi bersama. (Vee)




Atasi Banjir, Pemkab Tangerang Akan Sediakan Perahu Karet Per-Kecamatan

Kabar6.com

Kabar6-Mengatasi banjir dimusim hujan tahun berikut nya Pemerintah Kabupaten Tangerang berencanaq akan menyediakan perahu karet, peralatan dapur umum di 29 kecamatan dan desa/kelurahan untuk mengatasi tanggap bencana banjir di wilayah Kabupaten Tangerang.

Hal terdebut disampaikan Bupati Tangerang A Zaki Iskandar saat memimpin rapat koordinasi terkait penanganan dan antisipasi banjir di Kabupaten Tangerang dengan seluruh Kepala OPD, Camat, dan Ormas, bertempat ruan rapat Wareng Gedung Setda Kabupaten Tangerang Banten, Kamis, (9/1/2020).

“Mudah-mudahan nanti di 29 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang tahun depan atau 2 sampai 3 tahun yang akan datang semua kecamatan desa dan kelurahan punya perahu, punya peralatan dapur umum yang bisa bisa di gunakan buat tanggap darurat bencana banjir di wilayah masing-masing,” kata Zaki di hadapan peserta Rakor.

Zaki melanjutkan, alasan perlunya perahu karet dan peralatan dapur umum di setiap kecamata, desa dan kelurahan, karena pengalaman penanganan bencana banjir pada awal tahun 2020 ini, mengalami kesulitan kekurangan perahu karet dan perakatan dapur umum, perahu karet yang di BPBD Kabupaten Tangerang tidak cukup mengatasi banjir yang terjadi di 14 kecamatan kemarin.

Ia juga meminta seluruh jajaran Pemkab Tangerang, Ormas, OKP, agar bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan baik agar proses penanganan musibah banjir bisa segera diatasi, dan lagi musim penghujan saat ini masih awal, masih ada beberapa bulan lagi musim penghujan dan itu yang harus diantisipasi oleh semua.

“Saya minta semua saat ini berjaga dan antisipasi banjir yang bisa kapan saja terjadi karena menurut BMKG musim hujan masih sampai awal Maret, dan BPBD, Dinsos, Kecamatan agar berantisipasi segala kemungkinan yang terjadi,” katanya.

Menurut Zaki, dalam kurun waktu jangka pendek ini, pihaknya sedang mempersiapakan karena musim penghujan yang cukup panjang, serta elemen masyarakat wajib dengan pak camat duduk bersama untuk memetakan dan juga membagi tugas setiap elemen yang ada di kecamatan masing-masing, dan dibuat SOP (standar operasional prosedur) penanganan banjir secara menyeluruh di setiap kecamatan.

**Baca juga: Banyak Pegawai Pensiun, ini Pesan Wakil Bupati Tangerang.

“Kebutuhan peralatan kemudian personil juga dan logistik ini yang sedang kita kalkulasikan, masalahnya musim penghujan ini baru dimulai ini masih ada 3 bulan kedepan yang harus kita siaga, berikutnya juga dengan para Camat agar yang terjadi kebanjiran kemarin ini semua sudah punya SOP masing-masing, dan alat pendukung seperti perahu karet, dapur umum itu harus ada disetiap kecamatan,” tutur Zaki. (Vee/Ris)




Jembatan Putus Diterjang Banjir, Siswa di Lebak Naik Perahu Karet Seberangi Sungai ke Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan siswa di Kampung Somang, Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak harus menyeberangi derasnya arus Sungai Ciberang dengan menaiki perahu karet.

Pasalnya, jembatan sebagai satu-satunya sarana menyeberang mereka untuk menuju sekolah putus diterjang banjir bandang pada Rabu (1/1/2020) lalu.

“Enggak ada jalan lagi cuma jembatan satu-satunya kalau mau ke sekolah,” kata Rini salah seorang siswi, Senin (6/1/2020).

Banjir yang merendam rumah, menyebabkan peralatan dan seragam sekolah hanyut terbawa air.

“Hilang semua, enggak punya apa-apa lagi. Buku, tas dan baju kebawa air,” ucap dia.

Beberapa kali Rini mengusap air mata karena sedih mengingat apa yang dialaminya dan keluarga.

**Baca juga: Banjir Bandang di Lebak, Distribusi Bantuan Logistik Gunakan Perahu Karet.

“Semoga aja kebutuhan sekolah yang hanyut bisa ada lagi. Terus, rumah juga bisa cepat ditempati,” harap Rini.

Untuk menyeberangkan warga dan bantuan logistik ke Kampung Somang terdapat 3 perahu karet yang disiagakan dengan personel Brimob Polda Banten.(Nda)