1

Viral di TikTok, Wanita Ini Mengaku Diculik Sejak 1980

Kabar6-Seorang wanita berusia 42 tahun, sekaligus pemilik akun @thebeardedmom, membuat pengakuan yang sungguh mengejutkan. Melalui video yang viral usai diunggah di TikTok, ia mengaku sebagai korban penculikan dan sudah hilang sejak 1980.

Dikatakan pemilik akun @thebeardedmom, melansir Yahoo, dia hilang sejak kecil, dan pada usia 26 tahun juga pernah menjadi korban penculikan. “Saya adalah orang hilang, sudah sejak 1980,” katanya dalam video yang sudah mendapat lebih dari satu juta views dalam lima hari.

“Ada penyelidikan polisi yang tidak dapat saya akses karena catatannya telah diarsipkan, tetapi saya telah diculik,” lanjutnya. ** Baca juga: Kaget! Bukannya Keliling Tempat Wisata, Sejumlah Turis Lansia di Tiongkok Malah Diajak Rekreasi ke Kuburan

Menurut wanita ini, keajaiban datang setelah dia mendekati kepolisian setempat untuk menanyakan perihal ibu kandungnya. Itu dilakukan usai mengetahui dirinya bukan anak kandung dari ibu yang saat itu hidup dengannya.

“Polisi itu diduga ‘menjadi sangat tertarik pada siapa saya dan informasi pribadi saya’, dan setelah beberapa menit bercakap-cakap tentang siapa saya, dia meminta saya untuk duduk dan mengatakan sesuatu kepada saya,” terang wanita yang tak disebutkan nama aslinya itu.

“Saya duduk, dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak dapat menemukan informasi apa pun tentang ibu saya, tetapi saya adalah orang yang hilang.”

Dalam serangkaian tindak lanjut, netizen diberitahu bahwa wanita tersebut dilaporkan hilang oleh nenek kandungnya setelah sang ibu kandung menjualnya kepada pasangan yang membesarkannya, dan menyebut insiden tersebut sebagai ‘penculikan’.

“Saya pada dasarnya memiliki dua keluarga, keluarga biologis saya dan keluarga yang menculik saya”, katanya dalam video ketiga, yang berjudul ‘Penculikan Saya’.

Wanita itu juga mengatakan bahwa pemerintah federal dan negara bagian gagal menyelidiki mengapa dia hilang selama lebih dari dua dekade, meskipun dalam perawatan negara bagian.(ilj/bbs)




Pura-pura Diculik Hanya Demi Hindari Pekerjaan dari Bos

Kabar6-Ogah dibebani pekerjaan oleh sang bos, seorang pria di Amerika Serikat (AS) bernama Brandon Soules (19), mengklaim dirinya diculik sekaligus diikat oleh dua pria bertopeng tak dikenal.

Namun tak lama kemudian, melansir Newsbreak, polisi menangkap Soules dengan tuduhan melakukan pelaporan palsu kepada pihak berwajib. Menurut keterangan polisi, Soules yang berasal dari Arizona ini merasa sangat putus asa dengan beban pekerjaan dari bosnya dan bermaksud ingin keluar.

Pemuda itu ditemukan di dekat menara air di Coolidge, Casa Grande, dengan tangan diikat di belakang punggung menggunakan ikat pinggang, dan mulutnya disumpal pisang. ** Baca juga: Tega Jual Anak Lewat Facebook Gara-gara Kesulitan Keuangan

Kepada polisi, Soules mengaku bahwa dua pria bertopeng telah menculiknya, memukul kepala hingga membuatnya pingsan. Dua pria bertopeng tersebut, lanjut klaim Soules, kemudian mengantarnya berkeliling sebelum membuangnya ke tempat dia ditemukan oleh polisi.

Apes, setelah melakukan penyelidikan, detektif polisi tidak menemukan bukti penculikan itu terjadi. Soules kemudian mengaku kepada pihak berwenang bahwa dia mengarang cerita agar bisa keluar dari pekerjaan.

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Kangen Orangtua, Seorang Bocah 13 Tahun di Tiongkok Pura-pura Jadi Korban Penculikan

Kabar6-Banyak anak-anak di sejumlah belahan dunia ini yang kurang mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya. Karena itulah, seringkali mereka menjadi bandel atau nakal, semata-mata hanya untuk menarik perhatian kedua orangtuanya.

Hal itu juga yang dilakukan oleh seorang bocah usia 13 tahun asal Tiongkok. Bocah yang tidak disebutkan namanya ini, melansir SCMP, menyusun skenario dengan memalsukan penculikan atas dirinya sendiri. Ia ditemukan dengan tangan terikat dan mulut tersumbat di sebuah truk di perumahan di Luzhou, Provinsi Sichuan.

Bocah tersebut, menurut keterangan dari kepolisian, sempat mengaku jika ada seseorang yang menyemprotkan cairan ke muka hingga dirinya pingsan. Namun kecurigaan polisi semakin menguat setelah dilakukan identifikasi, karena tidak ada luka dan lebam di tubuh korban. Saat ditelusuri lebih lanjut, polisi juga tidak menemukan seseorang yang melakukan penculikan tersebut.

Petugas kepolisian pun sempat menanyakan mengenai identitas anak tersebut beserta keluarganya. Setelah diinterogasi terkuaklah kisah yang sebenarnya, anak tersebut mengaku bahwa dirinya nekat pura-pura diculik orang semata-mata demi mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

Dikatakan, menelepon orangtuanya saja tidak akan cukup untuk membuat mereka pulang. Anak tersebut kemudian juga sempat mengutarakan rasa rindu kepada ayah dan ibunya. “Aku merindukan ayah dan ibu,” isaknya. ** Baca juga: Sudah Tradisi, Raja di Kamerun Punya 100 Istri dan 500 Anak

Selama ini, ia tinggal bersama kakek dan nenek. Namun keduanya sibuk bekerja di ladang untuk mencari nafkah. Hal yang mengenaskan, meski kisah ini menjadi viral di media sosial, kedua orangtuanya tak kunjung pulang untuk menemui bocah malang tersebut.

Bocah ini disebutkan belum bertemu dengan kedua orangtuanya semenjak Tahun Baru Imlek 2019 lalu.(ilj/bbs)




Gara-gara Diculik Alien, Mantan Pemain Sepak Bola Argentina Ini Terlambat Latihan

Kabar6-Kisah mengejutkan datang dari mantan pemain sepak bola Argentina, Guillermo Marino. Bukan cerita seputar dunia sepak bola, tetapi tentang mengapa ia terlambat latihan bersama Universidad de Chile dari Divisi Primera Chili.

Hal itu, melansir Foxnews, diceritakan seorang mantan rekan satu tim bernama Gustavo Lorenzetti, yang bermain untuk klub yang sama dengan Marino dari 2011 hingga 2013. “Dia mengatakan dia datang terlambat ke latihan karena dia diculik oleh alien. Dia memberi kami seluruh penjelasan tentang apa yang dia rasakan,” ungkap Lorenzetti.

Dikatakan Lorenzetti, “Ada kasus di mana pemain mengatakan: ‘Saya pergi dan saya kembali dua hari kemudian karena saya diculik oleh alien.’ Tapi Guille bukan tipe pemain seperti itu. Guille adalah pria yang sangat jujur. Semua orang kenal Guille Marino.”

“Dia mulai menjelaskan bahwa dia tiba-tiba tersesat dan diculik oleh alien. Dia menjelaskan bahwa mereka mengambil jiwamu, menganalisisnya, dan selama perjalanan mereka menjagamu. Dia mengatakan sesuatu seperti itu. Jujur, saya percaya pada alien. Dia memberikan penjelasan yang meyakinkan dan kita harus percaya padanya…bagaimanapun juga: dia diculik oleh alien,” tambah Lorenzetti.

Diterangkan Lorenzetti, Marino mempelajari alien selama waktu luangnya dan cara dia menjelaskan hal itu membuatnya terasa benar. Dia lupa apakah Marino mengatakan hal yang sama kepada manajer Universidad de Chile Jorge Sampaoli. ** Baca juga: Sering Diejek Suami ‘Berkulit Gelap’, Seorang Wanita Bunuh Diri

Hmmm…benarkah demikian?(ilj/bbs)




Ogah Nikahi Tunangannya, Seorang Pria di Kolombia Pura-pura Jadi Korban Penculikan

Kabar6-Ada banyak hal yang menjadi penyebab seseorang gagal menikah. Jika biasanya kegagalan itu akibat tidak mendapat restu orangtua, perbedaan status sosial, bahkan soal perjodohan dari orangtua, apa yang dialami pria ini sungguh berbeda.

Seorang pria berusia 55 tahun di Pitalito, Kolombia, dijadwalkan untuk menikahi tunangannya di hadapan kerabat mereka. Namun semakin mendekati hari pernikahan, pria ini rupanya dilanda rasa stres yang amat sangat.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu, melansir timesofdaily, lantas menceritakan kegelisahan yang dirasakan kepada para sahabatnya, dan mengatakan bahwa ingin membatalkan pernikahan tersebut, namun tidak tahu bagaimana caranya. Lantas, mereka pun menawarkan bantuan dengan menginstruksikan sang calon pengantin untuk bersembunyi selama beberapa hari.

Nah, teman-temannya itu membuat sebuah laporan palsu perihal peristiwa penculikan yang dilakukan oleh segerombol pria menggunakan sepeda motor.

Aparat hukum Kolombia pun langsung bertindak. Mereka bahkan mengerahkan satuan tentara untuk menuntaskan kasus ‘penculikan’ tersebut.

Saat menyadari bahwa ada banyak pihak yang direpotkan dengan kebohongan ini, akhirnya teman-teman dari calon pengantin itu pun tergerak untuk berkata jujur kepada polisi.

Dari situlah terungkap latar belakang ‘penipuan penculikan’ yang mereka lakukan, semata-mata hanya untuk menolong pria yang belum siap menikahi tunangannya itu.

Pihak kepolisian lantas memutuskan untuk menyembunyikan identitas para pelaku yang terlibat, termasuk sang calon pengantin sendiri, untuk menghindari konflik yang disebabkan oleh pecahnya amarah warga yang merasa tertipu.

Sementara itu, calon pengantin pria menjalani sejumlah pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Dia dan teman-temannya bisa mendekam di penjara hingga enam tahun lamanya karena laporan palsu yang mereka buat. ** Baca juga: Seth, Pemuda Usia 18 Tahun Jadi Pilot Pesawat Komersial Termuda

Ide yang berujung di hotel prodeo.(ilj/bbs)




Pesan Berantai Penculikan Anak Viral di Medsos

kabar6.com

Kabar6-Hari ini, Kamis 19 Desember 2019, viral di aplikasi chatting WhatsApp (WA), mengenai dugaan penculikan anak, yang terjadi di Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten.

Pesan tersebut yakni, “kaduciung 19 12 2019. Di duga ada penculikan anak, pelaku membawa Mio Soul warna putih biru plat nomor kendaraan tidak di ketahui, melintas di lingkungan Kaduciung RT 01/01. Menurut saksi mata, Uus. Ada pengendara motor yang membawa karung berisi anak kecil yang jatuh terseret sekitar 20 meter, anak tersebut sambil menangis keskitan. Pelaku langsung mengangkat karung tersebut dan langsung pergi”, isi pesan tersebut.

Pihak kepolisian mengaku telah mendapatkan aduan dari masyarakat, mengenai pesan berantai tersebut.**Baca juga: Polda Banten Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Sitaan 2019.

Shilton telah menerjunkan personilnya untuk menyelidiki disekitar wilayah Desa Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten. Lantaran pesan berantai itu telahembuat resah masyarakat.

“Baru aduan masyrakat, tapi masih diselidiki kebenarannya. Sedang dikroscek, sampai saat ini belum ditemukan tanda-tanda atau ciri-ciri karung yang dimaksud,” kata Kapolsek Curug, Iptu Shilton, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Kamis (19/12/2019).(Dhi)




Ini Trend Baru Kasus Penculikan Anak di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Kota Tangerang Irna Rudiana mengatakan ada perubahan trend dalam kasus penculikan anak kecil di Kota Tangerang.

Menurut dia, kasus penculikan anak kecil berdasarkan laporan setahun ini dilakukan oleh orang terdekat. Pada sebelum-sebelumnya dilakukan oleh orang asing.

“Pergeseran tren itu kalau dulu banyak kasus misalkan penculikan, dan sekarang juga ada. Tapi lebih banyak dilakukan oleh orang terdekat. Jadi harus hati-hati, orang terdekat harus diwaspadai,” jelas Irna saat Perayaan Hari Anak Nasional, di Atrium Metropolis, Tangerang, Minggu (5/8/2018).

Dari data yang terhimpun, sejak bulan Januari 2018, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang mencatat terdapat 53 kasus kekerasan pada anak.**Baca Juga: Bullying Masih Hantui Anak-anak di Kota Tangerang.

“Kekerasan anak masih ada di sekitaran wilayah Kota Tangerang. Kemarin itu sampai 53 kasus terhitung dari bulan Januari,” jelas Iis Rodiyah selaku Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang. (RAS)




3 Kali Gagahi Korban, 2 Penculik Siswi MTs Ciputat Ditangkap

Kabar6-Petugas Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus dua pemuda penculik ASS (13), seorang siswi MTs di bilangan Ciputat.

Kedua pelaku, masing-masing berinisial FS (15), warga Jakarta Barat dan HW (19), warga Duri kosambi, Kecmatan Cengkareng, Jakarta Barat.

“Kini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tangsel,” ujar Kasat Reksrim Polres Tangsel, AKP Ahmad Alexander Yurikho, Sabtu (23/12/2017).

Merujuk hasil pemeriksaan sementara, kata Alexander, selama tiga hari menculik korban, kedua pelaku membawa korban di rumah kontrakan WH dan memperkosa korban hingga tiga kali.**Baca Juga: Nobar El Clasico, Ada Mendieta di Summarecon Mall Serpong.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam dijerat Pasal 83 jo Pasal 76 F dan atau Pasal 82 jo 76 E Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014, tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan atau 332 KUHP.(BL)




Polisi Selidiki Dugaan Penculikan Siswi MTs Tangsel

Kabar6-Pihak Kepolisian Resor Tangerang Selatan (Tangsel) kini tengah menyelidiki ihwal laporan dugaan penculikan seorang siswi dibilangan Kecamatan Ciputat.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ahmad Alexander Yurikho mengatakan, siswi yang diduga diculik dimaksud merupukan pelajar MTs Muhammadiyah 1 Ciputat.

“Iya ada laporan dugaan penculikan. Korban dilaporkan hilang sejak 17 Desember 2017 lalu. Laporan atas kasus itu masih kami selidiki,” ujar Alexander lagi.**Baca juga: Polsek Panongan Tangkap Pengeroyok Karyawan PT CEM.

Ditanya terkait unsur pidana dalam kasus itu, Alexander masih belum bisa memastikan. “Masih diselidiki, apakah kasusnya benar penculikan atau lainnya,” ujarnya.(BL/bbs)




Bantu Bongkar Kasus kejahatan, Tiongkok Ciptakan Sistem Deteksi Suara Secara Spesifik

Kabar6-Ada satu lagi penemuan yang akan mempermudah pihak berwenang menjalankan tugasnya. Pemerintah Tiongkok mengumpulkan ribuan contoh pola suara dari warganya, yang akan dijadikan simulasi dalam pembuatan database suara biometrik nasional, untuk menciptakan sebuah sistem yang secara otomatis dapat mendeteksi suara dari banyak individu secara spesifik.

Oktober lalu, Human Rights Watch (HRW) mengatakan bahwa untuk membuat database suara terbesar ini, pihak berwenang Tiongkok telah berkolaborasi dengan iFlytek, perusahaan teknologi pengenalan suara yang bertanggung jawab untuk memproduksi 80 persen dari semua teknologi tersebut.

HRW, dilansir dilansir rt.com, mengatakan bahwa pemerintah telah meningkatkan penggunaan teknologi biometrik dalam beberapa tahun terakhir, untuk ‘meningkatkan pengawasan massa dan upaya pengendalian sosial yang ada’.

“Pemerintah China telah mengumpulkan pola suara puluhan ribu orang dengan sedikit transparansi mengenai program atau undang-undang yang mengatur siapa yang dapat ditargetkan atau bagaimana informasi itu akan digunakan,” urai Sophie Richardson, direktur HRW Tiongkok.

Pihak berwenang, lanjutnya, dapat dengan mudah menyalahgunakan data tersebut di negara yang memiliki sejarah panjang tentang pengawasan dan pembalasan yang tidak terkendali terhadap kritikus.

Diketahui, Tiongkok telah memiliki database biometrik yang menyeluruh dan dapat diakses oleh pihak berwenang, yang mencakup profil DNA sekira 40 juta orang dan koleksi wajah lebih dari satu miliar orang. ** Baca juga: Tidak Perlu Repot, Pengusaha Muda Ini Buat Robot untuk Mudahkan Parkir Mobil

Pihak berwenang dapat menuduh siapapun yang dicurigai melanggar hukum atau melakukan kejahatan, termasuk pelanggaran ringan untuk menyuarakan pengumpulan data.

Diklaim, teknologi tersebut sejauh ini digunakan dalam kasus-kasus yang melibatkan penipuan telekomunikasi, perdagangan narkoba, penculikan, dan pemerasan.(ilj/bbs)