1

Makanan Pilihan untuk Jaga Kondisi Tubuh di Musim Panas

Kabar6-Selama perubahan cuaca dari musim hujan ke musim panas, banyak orang yang mengalami ‘tidak enak badan’. Ya, saat itu udara memang terasa tidak nyaman karena kelembapan yang masih tinggi.

Akibatnya apabila Anda tidak menjaga kesehatan, maka tubuh akan mudah terserang penyakit. Karena itulah agar tidak mudah sakit, Anda dianjurkan mengonsumsi makanan yang tepat.

Saat musim panas, pastikan Anda tidak kekurangan air. Tubuh juga butuh vitamin C, protein, antioksidan, dan lain-lain yang bisa didapat pada beberapa jenis makanan. Melansir beberapa sumber, ini dia beberapa makanan pilihan untuk menjaga kondisi tubuh di musim panas:

1. Mangga
Vitamin C pada mangga dapat memperkuat sistem imun agar kita tidak mudah sakit.

2. Semangka
Semangka mampu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan menghidrasi setiap bagian, sama seperti air, namun ada rasa manis alami yang menyegarkan.

3. Yoghurt
Kandungan protein dalam yoghurt akan mengisi perut dan menghindarkannya dari keinginan ngemil. ** Baca juga: Yuk, Setop Makan ‘Berat’ Setelah Pukul 8 Malam

4. Sayuran hijau
Kandungan karoten dan vitamin A dalam sayuran hijau dibutuhkan kulit untuk melindunginya dari bahaya sinar UV matahari yang intens selama musim panas.

Jangan lalai untuk menjaga kondisi tubuh.(ilj/bbs)




Cegah Flu dengan Konsumsi 5 Makanan Sehat

Kabar6-Sakit flu menjadi ‘langganan’ selama musim penghujan. Penyakit tersebut merupakan infeksi umum pada saluran pernapasan bagian atas yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang dewasa yang lebih tua, wanita hamil, bayi dan orang-orang dengan masalah kesehatan kronis tertentu seperti, asma.

Bagaimana solusinya? Dikutip dari beberapa sumber, berikut lima makanan sehat yang bantu mencegah flu:

1. Teh hitam
Teh hitam yang disiapkan dengan jahe, serai dan rempah-rempah lainnya membantu melindungi tubuh dari pilek dan flu. Sebuah penelitian di Harvard University juga menunjukkan bahwa orang-orang yang minum lima cangkir teh hitam sehari selama dua pekan telah meningkatkan sel-sel T sistem kekebalan tubuh.

2. Yoghurt
Peneliti telah menemukan bahwa yogurt mengandung bakteri yang disebut Lactobacillus reuteri yang mengurangi kerentanan terkena flu. Bakteri ini ditemukan menghasilkan zat kekebalan yang membantu melindungi tubuh dari flu dan dingin.

3. Sayuran
Sayuran seperti bayam, brokoli, kale, kubis adalah sumber yang kaya vitamin seperti A, C dan E. Sayuran segar musiman ini meningkatkan kekebalan dan melindungi tubuh Anda dari flu dan influenza.

4. Bawang
Makan 3-4 siung bawang putih mentah setiap pagi meningkatkan kekebalan dan membantu menjaga infeksi virus di teluk. Bawang putih juga merupakan agen anti-bakteri, anti-jamur dan anti-virus yang sangat efisien yang mencegah infeksi mikroba dalam tubuh.

5. Jeruk & lemon
Buah-buahan musiman seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, tomat adalah sumber yang kaya vitamin C dan antioksidan. Mereka membantu dalam membangun kekebalan meningkatkan dalam tubuh membuat Anda tetap aman dari flu musiman dan infeksi virus. ** Baca juga: Gorden di Rumah Sakit Bisa Tularkan Penyakit?

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Musim Penghujan, Ada 5 Penyakit yang Sering Mengintai

Kabar6-Setiap musim penghujan, selain sebagian daerah dilanda banjir atau tanah longsor, hal yang sepertinya sudah menjadi ‘langganan’ adalah munculnya beberapa penyakit.

Tidak hanya ebatas demam atau pilek, melansir Femalesia, terdapat beberapa penyakit yang sering menyerang di musim hujan. Apa sajakah itu?

1. Malaria
Penyebabnya karena genangan air yang terbentuk di berbagai daerah usai hujan. Genangan ini dapat berubah menjadi tempat berkembang biak yang efektif untuk nyamuk. Malaria disebarkan oleh nyamuk Anopheles melalui gigitan.

Gejala penyakit ini meliputi demam, menggigil yang tidak terkontrol, rasa sakit yang ekstrem di dalam tubuh, dan kelemahan otot. Bila tidak diatasi, gejala-gejala itu dapat bertambah buruk.

2. Kolera
Penyakit ini dapat berakibat fatal bila dibiarkan. Penyebab kolera adalah jenis bakteri tertentu yang biasanya tumbuh subur di air kotor atau terkontaminasi. Makanan yang disiapkan menggunakan air tersebut juga berpotensi menyebarkan penyakit. Sama halnya dengan lingkungan yang tidak higienis. Gejala dari penyakit kolera antara lain diare, tinja berair, dehidrasi sangat tinggi, kram otot, dan muntah.

3. Tifoid
Penyebabnya sama dengan kolera yaitu air yang terkontaminasi, makanan yang tidak higienis, dan lingkungan tidak bersih. Bakteri Styptik adalah penyebab utama tifoid dan mudah berkembang biak di lingkungan kotor. Gejala dari penyakit ini meliputi demam, nyeri perut, dan sakit kepala yang parah.

4. Demam
Sebagian besar penyebabnya terjadi karena infeksi virus. Strain yang menyebabkan penyakit ini bisa menjadi salah satu di antara banyak dan biasanya terdapat di udara. Virus ini sering menyerang di saat cuaca mengalami fluktuasi. Gejala demam adalah bersin berulang, demam intens, kelemahan, dan sakit tenggorokan .

5. Gastroenteritis
Perut menanggung beban terburuk dari berbagai penyakit di musim hujan. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan perut menjadi bermasalah atau dikenal dengan istilah gastroenteritis.

Penyebab lainnya adalah virus dan bakteri yang ditemukan di air, makanan, atau bahkan permukaan yang terkontaminasi. Gejalanya seperti muntah berat disertai dengan diare konstan. Bisa pula terjadi iritasi, peradangan, dan kram usus yang menyebabkan rasa sakit. ** Baca juga: Bantu Otak Bekerja Lebih Baik dengan Lakukan 5 Cara Mudah Sebelum Tidur

Yuk, lebih menjaga kebersihan selama musim penghujan agar terhindar dari penyakit tadi.(ilj/bbs)




Apa Saja Makanan yang Disarankan & Dihindari Saat Musim Penghujan?

Kabar6-Memasuki musim penghujan, biasanya daya tahan tubuh menurun sehingga menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Terlebih jika Anda bukanlah penganut pola hidup sehat.

Karena itulah disarankan agar Anda tidak asal memilih makanan saat musim hujan. Dikutip Sindonews, ada beberapa makanan yang perlu dihindar karena dapat membahayakan kesehatan, di antaranya adalah daging merah dan susu.

Seorang ahli gizi bernama Bhavishya Wadhwa menyebutkan, sangat penting mengurangi asupan susu dan daging merah selama musim dingin. Susu dapat menyebabkan dahak dan penebalan dahak dalam tenggorokan. Hal ini dapat meningkatkan iritasi pada tenggorokan dan membuat Anda tidak nyaman.

Sementara daging merah meskipun mengandung protein kuat, pada saat bersamaan bisa menyebabkan terbentuknya lendir di tenggorokan. Daging olahan dan daging yang mengandung lemak tinggi juga harus dihindari.

Protein tanpa lemak yang ditemukan pada ikan dan daging disebut lebih aman. Untuk itu Anda disarankan mengonsumsi jahe, kunyit, kacang-kacangan, dan madu saat musim hujan. ** Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Kuku

Keempat jenis makanan tadi dinilai dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta membuat tubuh menjadi hangat pada cuaca dingin. Selain itu, juga mencegah beberapa penyakit berbahaya yang dapat menyerang tubuh.(ilj/bbs)




Beberapa Penyakit Kulit yang Patut Diwaspadai Selama Musim Hujan

Kabar6-Saat musim hujan, seringkali tubuh dan pakaian yang Anda kenakan menjadi basah dan lembap akibat terkena bias air. Terlebih jika saat bepergian Anda lupa membawa payung atau jas hujan.

Selain menyebabkan daya tahan tubuh menurun, ada beberapa penyakit yang sebaiknya diwaspadai selama musim hujan. Salah satunya adalah kulit Anda akan mudah terinfeksi oleh jamur. Dikutip dari Go Dok, berikut adalah tiga penyakit kulit yang sering muncul saat musim hujan:

1. Panu
Merupakan jenis penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infeksi jamur Tinea versicolor. Penyakit ini dapat terjadi di bagian manapun pada permukaan kulit. Ciri khusus yang tampak, dapat diamati saat infeksi jamur berumur 1-2 minggu adalah terdapatnya bercak putih melingkar pada kulit serta rasa gatal dan mengelupas pada bagian yang terinfeksi.

Ketika Anda menggaruk bagian yang gatal, akan terjadi kontak antara tangan dengan kulit yang sehat sehingga mengakibatkan bercak putih panu menyebar ke bagian kulit lainnya. Kontak langsung dan menggunakan barang–barang pribadi penderita merupakan faktor utama penyebab penularan penyakit ini.

2. Kadas/kurap
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur bernama dermatofita, dapat tumbuh pada permukaan kulit yang lembap seperti daerah kepala, lipatan paha, kuku, lipatan lengan atau kaki.

Pada saat sedang berkeringat, bagian yang terkena kadas atau kurap akan terasa sangat gatal dan panas. Jika ini terjadi, Anda tidak disarankan untuk menggaruknya, karena menggaruk bagian yang gatal justru menyebabkan kulit memerah, mengalami peradangan dan infeksi jamur menjadi semakin meluas.

3. Kutu air
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur epidermophyton floccosum. Biasanya, menyerang bagian kulit di sela–sela jari tangan atau kaki, yaitu mengelupas dan disertai rasa gatal, terdapat gelembung–gelembung yang mengeluarkan cairan berbau. Kulit juga akan tampak bersisik dan pecah-pecah.

Jika dibiarkan, penyakit ini akan menjadi infeksi kulit sekunder. Bahkan pada penderita diabetes dapat menimbulkan komplikasi serius. Faktor penyebab kutu air di antaranya adalah terlalu sering melakukan kontak dengan air, menggunakan sepatu atau kaos kaki yang bau dan lembap, alergi terhadap bahan kimia, dan kurang terjaganya kebersihan kaki dan tangan. ** Baca juga: Mengapa Bangun Tidur Mulut Bau?

Cara paling sederhana untuk menghindari penyakit kulit selama musim hujan adalah dengan meningkatkan kebersihan badan dan sebisa mungkin menjaga pakaian yang digunakan tetap kering dan bersih.(ilj/bbs)




Flu Tidak Kunjung Sembuh, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kabar6-Flu menjadi salah satu penyakit ‘langganan’ yang menyerang saat musim hujan. Namun ketika flu yang diderita tak kunjung sembuh, mungkin selain infeksi bakteri atau virus, tujuh hal berikut seperti dikutip dari Wartakesehatan, bisa menjadi penyebabnya:

1. Stres
Ketika hormon stres atau hormon kortisol dalam tubuh meningkat, maka sistem kekebalan tubuh menurun yang akhirnya membuat proses penyembuhan pilek menjadi lebih lama.

2. Merokok
Jika Anda perokok berat, sebaiknya hentikan kebiasaan buruk ini. Racun dari rokok akan memperburuk tumpukan lendir dalam saluran hidung, sehingga Anda tak kunjung sembuh dari pilek.

3. Semprotan dekongestan
Tahukah Anda bahwa penggunaan semprotan dekongestan untuk membuat hidung tak lagi tersumbat justru bisa memperburuk peradangan pada saluran hidung Anda? Itulah sebabnya waktu penyembuhan pun berlangsung lama.

4. Olahraga berlebihan
Olahraga memang menyehatkan. Namun ketika dilakukan berlebihan, sistem kekebalan tubuh akan melemah sehingga tak bisa melawan virus flu dengan maksimal.

5. Alergi
Alergi yang Anda derita, baik terhadap debu, bulu binatang, atau serbuk sari juga membuat proses penyembuhan pilek jadi lebih lama.

6. Sinusitis
Sinusitis juga bisa membuat rongga hidung terinfeksi dan meradang. Pilek pun tak kunjung reda.

7. Pneumonia
Penyakit pneumonia akan membuat saluran hidung rentan terhadap infeksi dan pilek sembuh lebih lama. ** Baca juga: Kurangi Stres dengan Konsumsi Makanan Sehat

Selain mengonsumsi makanan sehat, ada baiknya Anda pun minum vitamin C yang membuat sistem kekebalan tubuh meningkat.(ilj/bbs)