Studi: Rutin Olahraga Bantu Perlambat Penuaan Otak

Kabar6-Sebuah penelitian menggunakan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI), dilakukan untuk mengukur otak orang-orang dengan berbagai tingkat aktivitas, termasuk mereka yang tidak aktif dan sangat aktif.

Hasilnya, melansir Sindonews, orang yang kurang aktif memiliki volume otak lebih kecil. “Hasil ini menggairahkan, karena menunjukkan bahwa orang berpotensi mencegah penyusutan otak dan efek penuaan pada otak hanya dengan menjadi lebih aktif,” jelas Yian Gu, penulis studi dari Universitas Columbia di Amerika.

Penelitian terbaru menunjukkan, seiring bertambahnya usia, aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penurunan kognitif dan demensia. “Studi kami menggunakan pemindaian otak untuk mengukur volume otak dari beragam kelompok orang,” kata Yian Gu.

Ditambahkan, “Dan diketemukan bahwa mereka yang terlibat dalam tingkat tertinggi ketiga aktivitas fisik memiliki volume otak yang setara dengan empat tahun lebih muda dalam penuaan otak dibandingkan orang yang berada di tingkat aktivitas ketiga terbawah.”

Penelitian ini melibatkan 1.557 orang dengan usia rata-rata 75 tahun. Tidak ada yang menderita demensia, tetapi 296 orang memiliki gangguan kognitif ringan dan 28 persen memiliki gen APOE yang terkait dengan risiko penyakit alzheimer yang lebih besar.

Peserta diberikan ujian fisik, tes berpikir dan ingatan, dan ditanya tentang tugas sehari-hari dan kegiatan fisik lainnya. Para peneliti kemudian menghitung berapa banyak waktu dan energi yang dihabiskan setiap orang untuk tugas dan kegiatan tersebut.

Para peneliti membagi orang menjadi tiga kelompok, mereka yang tidak aktif, mereka yang agak aktif yakni yang setiap minggu mereka memiliki sekira dua setengah jam aktivitas fisik intensitas rendah, satu setengah jam aktivitas fisik sedang atau satu jam aktivitas fisik intensitas tinggi.

Selanjutnya, mereka yang paling aktif, artinya setiap minggu mereka memiliki tujuh jam aktivitas fisik intensitas rendah, empat jam aktivitas fisik sedang atau dua jam aktivitas fisik intensitas tinggi. ** Baca juga: Renggut Banyak Korban, Ini 5 Kelemahan COVID-19

Kemudian, ara peneliti meninjau pemindaian otak MRI dari semua peserta, dan menemukan bahwa bila dibandingkan dengan orang-orang dalam kelompok tidak aktif, mereka yang paling aktif memiliki total volume otak yang lebih besar.

“Hasil kami menambah bukti bahwa lebih banyak aktivitas fisik terkait dengan volume otak yang lebih besar pada orang tua. Itu juga didasarkan pada bukti bahwa menggerakkan tubuh Anda lebih sering sepanjang hidup seseorang dapat melindungi dari kehilangan volume otak,” ungkap Yian Gu.

Yuk, rutin berolahraga agar terhindar dari penuaan otak.(ilj/bbs)




Kasus Tak Biasa, Payudara Pria Ini Keluarkan ASI

Kabar6-Seorang pria asal Tiongkok bernama Wang (25) mengalami kondis tak biasa sehingga membuat dirinya malu. Wang diketahui mengalami payudara yang tumbuh, bahkan bisa menghasilkan ASI sebagaimana wanita yang baru saja melahirkan.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Melansir Dailymail, sejak kecil payudara Wang memang terlihat mulai tumbuh hingga kini seukuran cangkir kopi. Dan karena kurang gerak, bobot badannya naik drastis hingga mencapai 25 kg hanya dalam kurun waktu dua tahun. Tidak hanya payudara yang tumbuh, Wang juga mengalami hal berbeda, tidak mempunyai kumis atau janggut. Kulitnya juga cenderung halus seperti wanita.

Lantaran prihatin dengan kondisi tak wajar itu, kekasih Wang yang tidak disebutkan namanya lantas menyarankan pria tersebut untuk melakukan operasi pengecilan payudara. Wang menuruti saran ini dan memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.

Setelah menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI), barulah diketahui apa penyebab payudaranya membesar sebagaimana yang dimiliki wanita.

Rupanya, kondisi ini dipicu oleh prolaktinoma, sejenis tumor yang tidak bersifat kanker yang muncul di kelenjar pituitary, kelenjar di dalam otak yang mengendalikan hormon di dalam tubuh. Hal ini bahkan sampai membuat payudara Wang juga bisa mengeluarkan ASI.

Para dokter yang berasal di Nanjing, Tiongkok, menyebut kadar prolaktin dalam tubuh Wang bisa membuat jumlah hormon yang memerintahkan produksi ASI meningkat hingga 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang baru saja melahirkan.

“Saat saya tes, puting payudara Wang bahkan bisa menembakkan ASI hingga setengah meter,” kata dr. Jin Jianhong, salah satu dokter yangt memeriksa Wang. ** Baca juga: Gharial Disebut Sebagai Reptil Paling Langka dan Aneh di Dunia

Kini Wang telah menjalani pengobatan yang ditujukan untuk menurunkan ukuran tumor, yang ternyata juga berpengaruh pada mengecilnya ukuran payudara pria tersebut. Bahkan, Wang terlihat sudah mulai bisa menumbuhkan janggutnya.(ilj/bbs)




Selama 24 Tahun Wanita Ini Ternyata Hidup Tanpa Otak Kecil

Kabar6-Ada banyak hal mustahil yang bisa terjadi di dunia ini. Salah satunya dialami oleh seorang wanita berusia 24 tahun asal Tiongkok yang tidak disebutkan namanya.

Ternyata, selama ini wanita tadi bisa hidup normal walaupun tidak memiliki otak kecil. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Melansir sciencealert, berawal ketika wanita tersebut pergi ke dokter dengan keluhan mual dan muntah selama satu bulan. Ia juga mengatakan selalu merasa pusing seumur hidupnya, dan hingga berusia empat tahun tidak pernah dapat berjalan dengan normal dan stabil.

Ketika tim dokter melakukan pemeriksaan CT scan dan MRI pada otak wanita tersebut, mereka menemukan bahwa wanita ini tidak memiliki cerebellum (otak kecil), yaitu suatu bagian otak yang sangat penting untuk mengatur cara berjalan dan pergerakan seseorang.

Pada pemeriksaan radiologi tersebut, tampak daerah yang seharusnya terisi dengan serebelum justru diisi dengan cairan otak (cairan serebrospinal), dan sama sekali tidak ditemukan tanda-tanda adanya suatu jaringan otak, yang menunjukkan bahwa wanita tersebut memang sama sekali tidak memiliki serebelum.

Cerebellum merupakan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur koordinasi dan gerak tubuh seseorang, misalnya seperti gerakan mulut dan lidah yang diperlukan saat seseorang berbicara.

Orang yang mengalami gangguan pada bagian otak ini biasanya mengalami gangguan gerak tubuh. Namun, wanita ini hanya mengalami gangguan motorik ringan hingga sedang dan hanya sedikit cadel.

Para ahli menduga, hal ini karena otak yang masih muda cenderung lebih fleksibel dan lebih mudah beradaptasi terhadap berbagai kelainan yang terjadi di dalamnya.

Saat seseorang dilahirkan dengan suatu kelainan otak atau mengalami kelainan otak saat masih berusia sangat muda, maka sisa bagian otak yang lainnya pun akan berusaha untuk membentuk suatu hubungan untuk mengkompensasi kehilangan atau kelainan tersebut.

Kemampuan menakjubkan dari otak ini diduga akan semakin berkurang seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang, sehingga kemampuan otaknya untuk menghadapi kerusakan pun akan semakin terbatas. ** Baca juga: Wow! Celana Dalam Milik Adolf Hitler Terjual Seharga Rp898 Juta

Meskipun bukan kasus pertama di mana seseorang dilahirkan tanpa suatu bagian otak, ini merupakan kasus pertama di mana penderitanya tidak mengalami gangguan mental berat atau gangguan motorik berat atau bahkan dapat bertahan hidup begitu lama.

Benar-benar mukjizat.(ilj/bbs)




Peneliti: Orang yang Terbiasa Berjalan Lambat Miliki Risiko Lebih Besar Alami Penuaan Dini

Kabar6-Meskipun terlihat sepele, kebiasaan berjalan kaki ternyata bisa menentukan apakah seseorang akan mengalami penuaan dini atau tidak. Dengan kata lain, kecepatan jalan kaki bisa menentukan seberapa cepat Anda mengalami penuaan dini.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Network Open, melansir Fimela, menemukan bahwa orang yang lambat saat berjalan kaki ternyata memiliki risiko lebih besar mengalami penuaan dini. Peneliti juga menemukan bahwa orang yang jalannya pelan tampak lebih tua. Penelitian menganalisis 904 partisipan untuk mengetahui kebiasaan hidup mereka hingga usia 45 tahun.

Setelah melakukan MRI, hasilnya adalah orang yang berjalan kaki dengan pelan memiliki ukuran otak lebih kecil, memiliki ketebalan otak lebih rendah, dan punya lebih banyak bagian putih di mana darah tidak mengalir di bagian tersebut.

Aliran darah yang lancar dibutuhkan untuk kinerja otak yang optimal. Ketika orang berjalan dengan kecepatan pelan, banyak aliran darah lebih lambat mencapai otak. Tentu saja, gaya berjalan cepat ini juga perlu dibiasakan. ** Baca juga: Mendadak Pusing, Kenali Penyebabnya

Jadi disebutkan, jika ingin memiliki otak dan tubuh yang awet muda atau ingin memperlambat penuaan dini, berjalanlah lebih cepat.(ilj/bbs)




Ada Ruang Kosong pada Otak Sebabkan Lansia Ini Sering Jatuh

Kabar6-Tanpa sebab yang jelas, seorang lansia berusia 84 tahun yang tidak disebutkan namanya mengeluhkan sering terjatuh. Saat memeriksakan kondisi kesehatannya dengan memindai bagian otak, dokter sangat terkejut karena terdapat ruang kosong, seakan-akan ada bagian otak yang telah hilang.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apa yang terjadi? Melansir belfasttelegraph, dr. Finlay Brown yang menangani kasus ini mengatakan bahwa terlihat jelas di bagian depan kepala terdapat lubang kosong yang sangat besar. Dr. Brown bahkan curiga jika lansia asal Irlandia utara ini pernah dioperasi otaknya saat muda. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, bagian kosong di otak itu ternyata adalah pneumatocele, semacam kantong berisi udara yang terjebak di dalam tulang tengkorak dan menekan jaringan otak. Kantong ini bisa ditemukan pada pasien yang mengalami trauma wajah, infeksi, atau pernah menjalani operasi otak sebelumnya.

Penemuan Dr. Brown yang kemudian diunggah dalam jurnal berjudul BMJ Case Reports ini mengungkap fakta, lansia itu mengeluhkan kerap terjatuh serta lemah pada bagian kaki dan lengan kiri. Hal yang menjadi masalah, tak hanya ditemukan kantong udara dengan ukuran 9 cm, hasil pemindaian otak sang lansia dengan MRI (magnetic resonance imaging) juga mengungkapkan adanya osteoma atau kanker tulang pada bagian tengkoraknya. Namun karena usianya yang sudah sangat lanjut, dokter memutuskan untuk hanya memberikannya obat-obatan dan tidak dioperasi. ** Baca juga: Akibat Terinfeksi Cacing Tambang, Remaja Ini Rasakan Gerakan di Kakinya

Sekira 12 minggu kemudian, lansia tersebut mengaku kondisinya semakin membaik dan tidak lagi mudah terjatuh.(ilj/bbs)




Derita Penyakit Langka, Wanita Ini ‘Mematung’ Saat Dengar Suara Keras

Kabar6-Kondisi yang dialami Anne Sweet (52) tergolong sangat langka. Wanita asal Kings Norton, Birmingham, ini awalnya mengalami nyeri seperti ditusuk-tusuk pada lengan kanannya, yang kemudian menjalan ke kaki kanannya.

Sweet lantas mandi dengan harapan rasa sakitnya akan hilang. Namun, seperti dilansir MailOnline, sakitnya menjadi semakin parah. Sweet pun pergi ke Birmingham’s Queen Elizabeth Hospital dengan diantar oleh kakak laki-lakinya, Stephen Baylis. Kondisinya saat itu sudah tidak bisa berdiri dan tidak dapat merasakan anggota badannya. “Aku ketakutan. Aku pikir aku mengalami stroke atau multiple sclerosis,” katanya.

Keesokan harinya, Sweet melakukan scan MRI. Semula dokter percaya bahwa dia mengalami peradangan pada sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai mielitis transversal.

“Aku berjuang untuk enam bulan ke depan. Aku meminjam kursi roda dan melakukan penelitian yang mengatakan mielitis transversal dapat berlangsung hingga dua tahun. Tetapi hidupku berubah secara dramatis. Aku tidak bisa membawa anak-anak ke sekolah, aku perlu bantuan bangun pagi dan umumnya membutuhkan bantuan untuk semuanya,” ungkap Sweet.

Enam bulan setelah masuk rumah sakit, Sweet mendengar dari seorang konsultan bahwa ia mengalami Stiff Person Syndrome (SPS) setelah melakukan serangkaian tes dan elektromiografi. “Dokter menjelaskan itu adalah gangguan neurologis yang langka, ditandai dengan kekakuan otot dan kejang otot yang menyakitkan,” ujarnya.

Tahun berganti, Sweet duduk di kursi roda, dan otot-ototnya menjadi seperti ‘batu’. Dikatakan, kondisinya bisa dipicu oleh suara yang keras atau yang terus menerus semisal alarm atau gonggongan anjing. “Saat itu terjadi, aku merasa terkecam dan langsung kaku.” ** Baca juga: Waduh, di Spanyol Coba Baju di Toko Bakal Kena Denda

Sweet mengatakan, ia mengisahkan sudah menyiapkan pemakaman dan dana saat ajalnya menjemput. (ilj/bbs)