1

2 Pria di Mumbai Nekat Curi Puluhan Kilogram Mentega dan Keju Karena Kelaparan

Kabar6-Kepolisian India menangkap dua orang pria karena nekat mencuri 80 kg mentega dan 20 kg keju dari kedai makan pav bhaji di Chhatrapati Shivaji Terminus, Mumbai.

Pav bhaji merupakan makanan kaki lima populer di India yang memadukan roti dengan kari. Kisah pencurian ini, melansir Hindustantimes, berawal dari pemilik restoran pav bhaji khas bernama PN Dandekar yang mendapatkan laporan dari beberapa warga di sekitar kedai bahwa tempat makannya dibobol pencuri.

Dandekar langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian Azad Maidan. Saat itu, kondisi restorannya sedang tutup karena masih dalam masa lockdown. Namun betapa terkejutnya Dandekar ketika menemukan tokonya sudah berantakan.

Dikatakan Dandekar, ada lebih dari 100 kg bahan makanan yang dicuri. Mereka mencuri 80 kg mentega serta 20 kg keju. Tidak hanya itu, pencuri juga mengambil gula hingga peralatan makanan lainnya. Kerugian yang ditanggung Dandekar mencapai Rp 19,5 juta.

Polisi pun bergerak cepat mencari kedua pencuri ini. Beruntung kedua pencuri bernama Santosh Thapa (20) dan Karan Jadhav (25) berhasil diringkus.

Usut punya usut, keduanya mencuri karena sudah tidak memiliki makanan hingga kelaparan sejak lockdown diberlakukan. ** Baca juga: Remaja 19 Tahun Temukan Rambut Tumbuh di Gusinya

“Kedua pencuri ini tinggal di trotoar dekat restoran dan menjual barang bekas. Mereka telah mengakui kejahatan mereka. Mereka mencuri barang-barang, memakan apa yang bisa dimakan, serta menjual beberapa peralatan,” jelas perwakilan dari Kepolisian Azad Maidan.

Mereka pun dikenakan tuduhan berlapis seperti pembobolan properti, pencurian hingga pembobolan pada malam hari. (ilj/bbs)




Kurangi Konsumsi 3 Makanan Ini Agar Kulit Selalu Sehat dan Tampak Muda

Kabar6-Para ahli mengatakan, penuaan kulit sejak dini bisa dipengaruhi juga oleh apa yang Anda konsumsi. Artinya, paparan sinar matahari bukanlah satu-satunya yang mempercepat proses penuaan kulit.

Karena itulah, jika ingin kulit tampak lebih muda dan sehat, melansir Republika, Anda harus menghindari tiga jenis makanan yang kurang bersahabat dengan kulit. Apa sajakah itu?

1. Kentang goreng
Para ahli mengatakan, makanan yang digoreng dengan minyak pada suhu tinggi melepaskan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel pada kulit. Paparan radikal bebas mempercepat proses penuaan dengan ikatan silang, yang memengaruhi DNA dan melemahkan elastisitas kulit.

Kentang goreng memiliki banyak garam yang dapat membuat kulit Anda dehidrasi dan membuatnya lebih rentan terhadap kerutan. ** Baca juga: Fokus pada Kelompok Rentan, WHO Sebut Anak Muda Sehat Divaksin COVID-19 pada 2022

2. Gula
Dijelaskan para ahli, saat kadar gula meningkat maka proses penuaan dipercepat. Solusinya, makan cokelat hitam atau buah sebagai gantinya jika Anda menginginkan sesuatu yang manis.

3. Mentega dan margarin
Studi menunjukkan, mereka yang tidak mengonsumsi terlalu banyak mentega memiliki lebih sedikit kerusakan dan kerutan pada kulit.

Hal ini dikatakan para ahli lantaran mentega dan margarin mengandung minyak terhidrogenasi tinggi yang merusak kulit. Coba gunakan lebih sedikit mentega dan margarin.

Jaga kesehatan kulit sejak dini.(ilj/bbs)




Jangan Sembarangan Memasak 4 Bahan Ini dengan Madu

Kabar6-Selain sebagai tambahan pemanis dalam minuman atau makanan, madu juga sering dicampur sebagai salah satu bahan masakan. Namun tahukah Anda, adakalanya madu juga berbahaya jika diolah dengan beberapa jenis bahan makanan atau minuman?

Ada sejumlah bahan makanan atau minuman, melansir idntimes, yang sebaiknya tidak dimasak bersama madu. Apa sajakah itu?

1. Daging sapi merah
Pengolahan yang salah malah akan menimbulkan beragam penyakit yang tidak diinginkan, misalnya masalah pencernaan. Hal yang perlu diingat, ketika memasak olahan ini adalah jangan mengolesi madu di awal pemasakan daging, karena sifat gula alami pada madu yang tercampur dengan daging akan cepat gosong. Jika dilakukan terus menerus, akan menyebabkan masalah kesehatan.

2. Air mendidih
Madu tidak sama dengan kopi yang aman-aman saja disirami air mendidih. Campuran madu dengan air mendidih akan meningkatkan hydroxymethyl furfuraldehyde, sehingga kualitas madu rusak dan tidak baik lagi untuk dikonsumsi. Pastikan jika ingin mencampurkan madu pada secangkir teh, kondisi air tidak dalam kondisi panas sekali.

3. Lobak
Lobak memang bagus nutrisinya, tapi jangan sekali kali terpikir mengolahnya dengan madu. Hal ini karena penggabungan antara keduanya akan meningkatkan racun dalam tubuh.

4. Mentega dari lemak hewani
Mentega atau yang juga dikenal dengan nama butter ini terbuat dari lemak hewani seperti susu sapi, kambing atau domba dan unta. Mentega berbeda dengan margarin yang terbuat dari lemak nabati.

Penggabungan mentega dari lemak hewani dengan madu ini juga akan meningkatkan racun dalam tubuh. ** Baca juga: Wanita Lebih Mampu Hadapi Stres Ketimbang Pria?

Nah, ada beberapa tips yang bisa diterapkan jika ingin mengolah madu agar tetap aman dikonsumsi:

a. Jika ingin mengolah madu dengan daging, jangan mengoleskan madu diawal proses memasak agar tidak gosong. Tapi oleskan madu diakhir proses memasak ketika daging hampir matang.

b. Jika ingin memarinasi makanan dengan madu, diamkan sebentar hingga kering sebagian sebelum memasak agar makanan tidak cepat gosong.

c. Jangan menempatkan atau menggunakan sendok berbahan stainless stell karena sifat madu yang asam bisa menguraikan logam dari sendok.

Cara mengolah makanan yang tepat akan menghindari Anda dari sejumlah masalah kesehatan.(ilj/bbs)




Siapa Bilang Lemak Biang Keladi Kegemukan?

Kabar6-Anggapan bahwa konsumsi makanan mengandung lemak membuat tubuh gemuk tidak selalu benar. Seorang ahli gizi teregistrasi dari Cleveland Clinic Wellness bernama Kristin Kirkpatrick, mengungkapkan bahwa hal yang meningkatkan risiko kegemukan adalah terlalu banyak mengonsumsi makronutrien (lemak, protein atau karbohidrat).

Terlepas dari adanya kesalahpahaman terminologi ‘lemak’ yang identik sebagai segala sesuatu yang menggemukkan. “Lemak sendiri tidak membuat kita gemuk,” ujarnya.

Namun, melansir Kompas, kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat bisa dipahami karena kalori lemak memang lebih tinggi dibanding makronutrien lainnya. Satu gram lemak sama dengan sembilan kalori. Angka ini lebih besar daripada satu gram protein dan satu gram karbohidrat yang sama dengan empat kalori.

Pola pikir lainnya yang membuat lemak terkesan menjadi kambing hitam kegemukan adalah karena lemak kerap diasosiasikan dengan makanan-makanan yang dianggap menggemukkan seperti mentega dan steak.

Padahal, proses pembuatan makanan juga berperan besar dalam menentukan apakah satu makanan berisiko menggemukkan atau tidak. Misalnya saja jenis makanan olahan yang dikonsumsi secara berlebihan.

Sebaliknya, seseorang bahkan bisa menurunkan berat badan dengan menerapkan diet tinggi lemak, sebab pola makan tersebut akan membuat seseorang menggantikan karbohidrat sederhana dan gula dengan sumber lemak sehat.

Lemak, menurut Kristin, juga lebih sulit untuk dicerna dibanding nutrisi lain seperti karbohidrat. Ya, lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk diproses di sistem pencernaan sehingga membantu Anda kenyang lebih lama.

Lemak mampu meningkatkan metabolisme tubuh karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencernanya. Energi tersebut dihasilkan lewat pembakaran lebih banyak kalori.

Lantas, berapa banyak lemak yang harus dikonsumsi setiap harinya? Usahakan mengonsumsi sumber lemak sehat 30 persen dari total asupan harian. Beberapa makanan sumber lemak sehat antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, alpukat, ikan, dan lainnya.

Namun hal ini juga bergantung pada sejumlah faktor lain seperti tingkat aktivitas fisik dan kondisi kesehatan. Lebih baik Anda berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi. ** Baca juga: Survei Ungkap, Wanita Mudah Terpesona Sorotan Mata Pria

Hal terpenting adalah menjaga asupan lemak sehat dan menyeimbangkannya dengan asupan karbohidrat dan banyak protein, serta pola makan sehat secara umum. Artinya, jangan menghindari atau bahkan tidak mengonsumsi lemak sama sekali, ya.(ilj/bbs)




Ilmuwan Makanan Ciptakan Mentega yang 80 Persen Terbuat dari Air

Kabar6-Ilmuwan makanan di Cornell University telah menciptakan versi mentega lebih sehat yang hanya memiliki 2,8 gram lemak dan 25,2 kalori dalam satu sendok makan. Sementara mentega konvensional yang sama, memiliki 11 gram lemak dan sekira 100 kalori.

Mentega ini dibuat setelah para ilmuwan menemukan cara untuk mengemulsi, yaitu mencampur dua atau lebih cairan yang biasanya tidak bisa menjadi homogen, air dengan sedikit tetesan lemak susu dan minyak sayur.

Hasilnya, melansir Gizmodo, adalah mentega yang sebagian besar isinya terbuat dari air, bukan kandungan lemak 84 persen mentega dan 16 persen air. Dengan proses ini, mentega ini hanya akan mengandung sekira seperempat kalori yang dihasilkan mentega tanpa perlu zat penstabil buatan.

“Bayangkan 80 persen air dalam minyak 20 persen dan kami menciptakan sesuatu dengan konsistensi mentega, dengan rasa mentega biasa dan kelembuatan mentega,” kata Alireza Abbaspourrad, penulis senior studi dan profesor ilmu makanan.

Sayangnya, produk ini belum jelas kapan bisa tersedia di pasaran. Selain itu, belum banyak informasi yang beredar tentang sejauh mana para ilmuwan telah menyempurnakan produk. ** Baca juga: Objek Segitiga Diduga UFO Tertangkap Kamera Saat Disambar Petir Raksasa di AS

“Kami dapat menambahkan protein susu atau protein nabati, dan karena air bertindak seperti pembawa, kami dapat menyesuaikan nutrisi dan menambahkannya dengan vitamin atau menambahkan rasa,” jelas Alireza. “Pada dasarnya, kita dapat membuat sesuatu yang membuatnya terasa seperti mentega biasa tapi dengan lebih sedikit lemak.”

Jika mentega ini sudah dilempar ke pasaran, Anda tidak perlu lagi khawatir dengan kenaikan berat badan.(ilj/bbs)




Antara Margarin & Mentega, Mana yang Lebih Sehat?

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang mengira bahwa margarin dan mentega adalah produk yang sama? Ternyata, keduanya merupakan produk yang berbeda dari bahan dasar maupun kegunaannya.

Sebagian besar produk margarin terbuat dari bahan nabati, meskipun beberapa di antaranya mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Di sisi lain, produk susu berlemak tinggi seperti mentega mengurangi risiko obesitas dan masalah jantung tetapi kandungan lemak jenuhnya menyebabkan tekanan darah tinggi.

Lantas, manakah di antara keduanya yang lebih sehat? Melansir tempo.co, margarin telah menjadi pengganti mentega karena sebagian besar produk berbasis nabati. Margarin terbuat dari campuran air dan minyak nabati seperti kanola, kelapa sawit, jagung, kedelai dan minyak zaitun. Namun ada juga produk yang menggunakan susu dan komponen lain yang bersumber dari hewan seperti whey, kasein dan laktosa. Beberapa produk margarin juga mengandung pewarna dan perasa buatan termasuk garam, yang berdampak buruk bagi tubuh.

Margarin yang sehat terbuat dari ekstrak makanan murni. Namun, beberapa produk dibuat melalui hidrogenasi yang menghasilkan lemak trans yang berbahaya. Lemak trans meningkatkan risiko penyakit jantung, kondisi neurogeneratif dan bahkan kematian dini.

Pihak berwenang di Amerika Serikat telah melarang penjualan produk-produk yang menggunakan lemak trans buatan. Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat masih mengizinkan beberapa produk yang mengandung 0,5 gram lemak.

Kathrine Zeratsky, R.D., L.D. dari Mayo Clinic mengatakan, mentega terbuat dari lemak hewani, sehingga kaya lemak jenuh. Satu sendok makan mentega mengandung 102 kalori, 11,5 gram total lemak, 11 persen vitamin A, 2 persen vitamin E, 1 persen vitamin B12 dan 1 persen vitamin K. Jadi meskipun tinggi kalori, mentega mengandung nutrisi penting bagi tubuh.

Mentega juga sumber asam linoleat terkonjugasi yang baik, merupakan lemak hewani dalam daging dan produk susu. Asam ini bisa mengurangi pertumbuhan dan perkembangan kanker usus besar, payudara, kolorektal, lambung, prostat dan hati. Selain itu, asam linoleat juga bisa meningkatkan fungsi kekebalan dan mengurangi lemak tubuh saat dikonsumsi sesuai anjuran ahli kesehatan.

Jadi, mentega dan margarin mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, keduanya menyehatkan jika Anda konsumsi dalam jumlah sedang. Beberapa ahli menyarankan Anda hanya mengonsumsi margarin lembut dan cair yang tidak mengandung lemak trans buatan. ** Baca juga: Ketahui Penyebab Sakit Kepala Saat Haid

Margarin direkomendasikan untuk mereka yang menganut diet vegan, meskipun mentega juga menyehatkan jika dikonsumsi dalam jumlah lebih sedikit.(ilj/bbs)




Bikin Makanan Jadi Lezat, Ini Manfaat Mentega

Kabar6-Mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit, sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang bahan untuk menggoreng. Pengganti mentega ialah margarin, yang biasanya lebih murah, dan memiliki sedikit lemak dan kolesterol.

Mentega adalah emulsi air dalam minyak, kebalikan dari krim. Mentega tetap padat saat didinginkan, tetapi meleleh secara konsisten pada suhu kamar atau suhu ruangan.
Mentega hampir sama dengan roombutter, tetapi roombutter adalah mentega yang wanginya tajam dan berwarna putih.

Mentega merupakan sumber utama lemak susu dan mengandung sekira 80 persen lemak susu. Mentega merupakan sumber energi, dan setiap 100 gramnya mengandung 700 kalori. Mentega mengandung banyak lemak jenuh dan lemak tidak jenuh tunggal, serta berbagai jenis mineral seperti mangan, kromium, seng, dan tembaga. Nah, apa saja sih manfaat mentega? Melansir foodtofitness, ini enam manfaat yang dimaksud:

1. Cegah kanker
Mentega dapat membantu menghambat metabolisme sel-sel karsinogenik. Mentega adalah sumber asam linoleat terkonjugasi, yang merupakan agen anti kanker. Zat ini telah dikenal dapat benar-benar memicu terbentuknya zat yang dapat menghambat pertumbuhan tumor yang disebut dengan PTPRG. Zat ini diduga berperan dalam mencegah terjadinya kanker payudara.

Berbagai asam lemak di dalam mentega juga memiliki agen anti kanker. Selain itu, mentega juga mengandung berbagai jenis antioksidan yang dapat menghambat pembentukan sel-sel kanker. Mentega juga mengandung kolesterol baik yang dapat membantu mencegah terjadinya kanker usus besar.

2. Cegah penyakit jantung & pembuluh darah
Lesitin di dalam mentega dapat membantu proses pemecahan dan metabolisme kolesterol. Vitamin A di dalamnya juga dapat membantu kerja kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid yang memiliki peran penting bagi kerja sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Mentega juga mengandung banyak selenium dan vitamin E yang merupakan antioksidan kuat dan dapat melindungi pembuluh darah serta mengurangi risiko terjadinya stroke. Mentega mengandung kolesterol baik dan asam lemak rantai pendek dan sedang yang mudah dicerna dan tidak meningkatkan kadar lemak di dalam tubuh anda.

3. Sumber asam lemak sehat
Mentega mengandung asam lemak rantai pendek dan sedang yang dapat membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh anda. Asam lemak ini dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai kuman, juga merupakan salah satu sumber omega 3 dan omega 6 yang sangat baik bagi kesehatan mata, kulit, dan otak.

4. Bantu pertumbuhan & tingkatkan berat badan
Mentega mengandung banyak lemak dan merupakan salah satu sumber energi. Lemak di dalam mentega dapat menyediakan energi dalam waktu singkat dan membuat Anda merasa kenyang saat mengonsumsinya.

Lemak pada mentega tidak akan ditumpuk pada jaringan lemak tubuh anda dan sangat mudah dicerna. Kolesterol yang terdapat di dalam mentega juga dapat membantu otak bekerja dengan lebih efisien dan membantu perkembangan sistem saraf. Mentega sangat baik bagi anak-anak.

5. Sumber vitamin
Mentega merupakan salah satu sumber vitamin A, yang berfungsi untuk menjaga kesehatan dan melindungi mata. Vitamin A juga membantu menguatkan tulang dan gigi dengan membantu kerja lapisan dentin pada gigi, yang berfungsi untuk membentuk enamel. Vitamin A juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menguatkan lapisan mukosa serta saluran kemih.

Mentega mengandung vitamin B, D, dan K2. Vitamin D membantu penyerapan kalsium sehingga dapat meningkatkan kekuatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah. ** Baca juga: Penelitian: Diet Bukan Solusi Tepat Turunkan Berat Badan

Berbagai manfaat lain dari mentega bagi kesehatan adalah membantu mengatasi berbagai gangguan pencernaan (glikospingolipid, sejenis asam lemak), mencegah penyakit gondok (iodium), dan mencegah terjadinya radang sendi, nyeri otot, dan membantu mengatur serta penyerapan kalsium (faktor wulzen).(ilj/bbs)