1

Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Stop Konsumsi Gula Selama 2 Minggu

Kabar6-Konsumsi gula secara berlebihan diketahui akan menimbulkan masalah kesehatan seperti diabetes dan obesitas, termasuk kondisi kulit yang tidak sehat misalnya jerawat.

Sebuah percobaan, melansir beberapa sumber, dilakukan oleh seorang penulis di sebuah beauty website bernama Christina Seimenis, yang ingin mengetahui seberapa besar pengaruh konsumsi gula pada tubuh. Christina mencoba hidup selama dua minggu tanpa gula. Sebelum memulai percobaan, ada jerawat kecil yang muncul di garis rambut Christina. Selain itu, ia pun memiliki masalah dengan mempertahankan tingkat energi agar stabil sepanjang hari. Pertanyaan yang muncul, apakah diet tanpa gula akan mengubah kondisi Christina?

Beberapa hari memulai percobaan, wanita itu merasa tubuhnya baik-baik saja. Hal terburuk dari menghindari gula adalah menyadari bahwa ternyata gula ada dalam semua makanan dan minuman, terutama yang rendah lemak.

Christina pun memutuskan satu-satunya cara untuk total menghindari gula adalah dengan hanya mengonsumsi makanan di rumah. Namun, dia tidak menghilangkan gula alami seperti fruktosa, yang ditemukan dalam buah dan hanya fokus mengurangi gula tidak alami seperti sukrosa.

Setelah dua minggu hidup tanpa gula, Christina merasa tidak membuat banyak perbedaan. Manfaat utama yang dirasakannya adalah lebih sehat dan tidak merasa buruk tentang diri sendiri karena mengonsumsi makanan manis. Perutnya juga tidak kembung karena tidak menambahkan makanan manis sepanjang hari. Kulitnya sedikit membaik, tetapi tidak benar-benar terlihat. ** Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Alami Bad Mood

Meski demikan, Christina tetap menyarankan orang mencoba melakukan apa yang dilakukannya, untuk menunjukkan pada diri sendiri bahwa Anda juga bisa hidup tanpa gula, sehingga bisa terhindar dari kelebihan konsumsi gula yang berbahaya untuk kesehatan di masa mendatang.(ilj/bbs)




Alasan Sebelum Haid Sering ‘Ngidam’ Makanan Manis & Berlemak

Kabar6-Masa premenstruasi merupakan saat di mana kadar hormon stres, yaitu hormon kortisol meningkat dan kadar hormon serotonin, hormon yang membuat Anda merasa bahagia menurun.

Perubahan kadar hormonal ini membuat tubuh Anda menginginkan berbagai jenis makanan yang mengandung banyak gula dan lemak karena keduanya dapat meningkatkan kadar hormon serotonin dan menurunkan produksi hormon kortisol, yang tentu saja dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan rileks.

Meskipun banyak wanita mengira tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mencegah keinginan mengonsumsi makanan manis dan berlemak tersebut, melansir womenshealthmag, cara yang sebaiknya dilakukan adalah pastikan Anda menghindari berbagai jenis makanan olahan, kafein, dan karbohidrat olahan dua minggu sebelum menstruasi dimulai dan tingkatkan konsumsi serat dan protein. Hal ini dapat membantu menjaga keseimbangan kadar hormonal dalam tubuh Anda dan menjaga kadar gula darah tetap stabil di sepanjang hari.

Ketiga jenis makanan tadi sebaiknya dihindari karena kafein dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan kadar gula darah Anda dalam waktu singkat.

Jika Anda sedang menstruasi saat ini dan tidak dapat berhenti mengonsumsi makanan berlemak, maka mulailah hari Anda dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak protein, misalnya roti isi telur atau selai kacang, untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil di sepanjang hari.

Pada siang hari, pastikan Anda mengonsumsi berbagai jenis makanan yang diolah dari sayuran segar, mengandung banyak air dan serat, yang dapat mengurangi rasa perut kembung dan rasa lapar, serta keinginan untuk mengonsumsi suatu makanan tertentu. ** Baca juga: Waspada, Pembungkus Makanan Dapat Ganggu Kesehatan

Namun sesekali mengonsumsi makanan manis atau berlemak tinggi di saat Anda sangat menginginkannya merupakan hal yang normal dan boleh dilakukan, hanya saja dalam suatu batasan tertentu.(ilj/bbs)




Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Secara Bersamaan

Kabar6-Rutin mengonsumsi buah-buahan sangat disarankan karena selain menyehatkan, nutrisi dan vitamin yang terkandung di dalamnya baik untuk daya tahan tubuh.

Meskipun demikian, ternyata ada beberapa aturan makan buah jika ingin manfaatnya dapat diserap oleh tubuh secara optimal, lho. Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa buah yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan. Apa sajakah itu?

1. Hindari konsumsi pepaya & lemon secara bersamaan
Kedua buah ini juga dilarang dikonsumsi dalam jarak waktu yang dekat. Ini akan berpengaruh pada hemoglobin yang bisa menyebabkan anemia.

2. Dilarang mencampur nanas dengan produk susu
Olahan apa pun yang mengandung susu sebaiknya tidak dikonsumsi dengan nanas. Kedua bahan ini bisa menyebabkan racun pada tubuh.

3. Hindari konsumsi jeruk & wortel bersamaan
Buah yang sama-sama mengandung vitamin C ini akan lebih baik jika tidak dikonsumsi secara bersamaan. Alasannya, akan mengalami mulas bahkan bisa menimbulkan masalah pada hati dan tingginya produksi empedu yang bisa berefek pada kesehatan ginjal.

4. Makan buah manis dengan sesama buah manis
Hal ini juga berlaku dengan buah asam. Alasannya hal ini bisa memperlambat pembentukkan glukosa yang bisa membentuk toksin dalam tubuh. Anda juga dilarang mencampur buah manis dengan kacang, ikan, daging, kelapa, telur, keju serta yoghurt.

5. Hindari mencampur buah asam tinggi & asam rendah dengan makanan karbohidrat
Buah asam seperti belimbing, jeruk, lemon, jangan dicampur dengan makanan kaya karbohidrat seperti jagung, nasi, roti atau sereal karena ini akan membuat kedua bahan makanan tersebut susah dicerna. Kerja sistem pencernaan akan lebih berat. ** Baca juga: Minum Kopi Usai Olahraga Diperbolehkan?

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Yuk Icip Perpaduan Rasa Manis dan Gurih Nasi Goreng Buntut di Santika Premiere ICE

kabar6.com

Kabar6-Nasi goreng telah menjadi salah satu masakan tradisional Indonesia yang cukup digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.

Olahan kuliner dengan bahan dasar nasi putih ini tersedia hampir disetiap rumah makan maupun restoran, mulai dari restoran kalangan bawah, menengah hingga atas.

Tidak jarang menu nasi goreng ditawarkan dengan berbagai macam bahan makanan tambahan lainnya, seperti nasi goreng bakso, nasi goreng sosis, nasi goreng ayam, nasi goreng kambing.

Pada Oktober 2018 ini, Hotel Santika Premiere ICE – BSD City Tangerang memilih Nasi goreng buntut sebagai menu promo terbaik.

Daging buntut sapi dimasak hingga menghasilkan kelembutan dengan tingkat kematangan sempurna, yang nantinya akan dipadukan dengan kelezatan khas nasi goreng.

“Dagingnya sangat empuk, ada rasa manis dan gurih ketika dimakan bersamaan dengan nasi gorengnya” lugas Ajeng Larasati, Public Relations Santika Premiere ICEdi restaurant Mandalika, sembari menjelaskan kalau menu ini juga disajikan bersama emping renyah beserta acar sebagai tambahan, Selasa (16/10/2018).

**Baca juga: Bingung Pilih Konsumsi Saat Hajatan, Bumi Sampireun BSD Aja.

Mau menikmati kuliner nasi goreng dengan sensasi berbeda? Langsung datang ke Hotel Santika Premiere ICE, ajak keluarga, kerabat, dan orang terkasih. (zak)




Begini Cara untuk Mengurangi Kecanduan Terhadap Makanan Manis

Kabar6-Setiap orang memiliki makanan kesukaan masing-masing. Sebagian menyukai makanan manis, sisanya memilih rasa asin atau gurih. Di satu sisi, mengonsumsi makanan manis secara berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan.

Memang bukan merupakan hal yang mudah untuk menghentikan kecanduan akan makanan manis. Meskipun demikian, melansir dokter.id, ada beberapa cara sehat yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan terhadap makanan manis. Apa sajakah itu?

1. Hindari mengonsumsi minuman manis
Sering mengonsumsi berbagai jenis minuman manis dapat meningkatkan kadar insulin dan keinginan untuk terus mengonsumsi minuman manis tersebut. Untuk berhenti dari kecanduan Anda terhadap gula, cobalah untuk mulai mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan tersebut.

2. Berhenti mengonsumsi makanan manis
Hentikanlah kebiasaan Anda untuk mengonsumsi kue tart, biskuit, permen, dan berbagai jenis makanan manis lainnya sebagai camilan. Jika memungkinkan, konsumsilah buah segar ketimbang buah kering atau makanan siap saji lainnya, karena hampir 80 persen makanan siap saji mengandung banyak gula.

3. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana
Jika sudah mencapai tahap ini, maka Anda mungkin mulai dapat mengatasi kecanduan makanan manis dan mengalami penurunan berat badan. Sekarang adalah saatnya untuk mengurangi konsumsi berbagai jenis karbohidrat sederhana seperti biskuit, roti putih, dan berbagai jenis makanan lainnya yang terbuat dari tepung. Sama seperti halnya makanan manis, mulailah dengan mengurangi konsumsi berbagai jenis karbohidrat sederhana ini satu per satu setiap 1-2 minggu.

4. Baca label makanan
Sebelum membeli atau mengonsumsi suatu makanan, pastikan Anda telah membaca label yang tertera pada makanan tersebut dan mencari tahu berapa banyak gula yang terdapat di dalamnya.

Selain itu, waspadalah terhadap tulisan bebas gula atau sugar free karena seringkali berbagai makanan ini justru mengandung banyak karbohidrat sederhana sebagai pengganti gula. ** Baca juga: Bagaimana Efek Sering Terbangun Tengah Malam?

Sesekali tergoda mengonsumsi makanan atau minuman manis merupakan hal yang wajar. Hal yang terpenting adalah Anda tetap dapat mengendalikan diri.(ilj/bbs)




Perut Kembung Bisa Gara-gara Konsumsi Makanan Asin?

Kabar6-Selama ini ada dua jenis rasa makanan yang menjadi favorit banyak orang, yaitu manis dan asin. Jika makanan manis sering disebut sebagai salah satu penyebab keruskan gigi, mengonsumsi makanan asin ternyata juga bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya dapat membuat perut kembung, atau bahkan meningkatkan risiko terkena kenaikan tekanan darah.

Sebenarnya, bagaimana bisa makanan asin mampu memicu masalah perut kembung? Melansir menshealth, sebuah penelitian di Australia berhasil mengungkap fakta, orang-orang yang hobi mengonsumsi pasta bersama dengan saus asin cenderung mengonsumsi kalori lebih banyak 11 persen dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi garam dengan kadar yang lebih sedikit.

Russell Keast, PhD, salah seorang peneliti, menyebutkan bahwa jumlah kalori yang lebih tinggi ini disebabkan oleh tingginya kandungan garam yang dikonsumsi. Hal yang menjadi masalah, garam memanipulasi otak dan membuat kita merasa belum kenyang, padahal perut sudah berada dalam kondisi penuh. Dengan perut yang kekenyangan, maka kita pun akan lebih mudah mengalami masalah perut kembung atau sensasi begah.

Garam yang tinggi natrium juga bisa memberikan efek lain bagi kesehatan tubuh, yakni meningkatkan tekanan darah dengan signifikan. Padahal, sudah menjadi rahasia umum jika tekanan darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit pada organ kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, hingga gagal jantung. ** Baca juga: 4 Makanan Sehat yang Bantu Tingkatkan Mood

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menurunkan asupan garam sekira 4,6 gram demi menurunkan tekanan darah. Selain itu, akan jauh lebih baik jika kita mulai menurunkan kebiasaan mengonsumsi makanan dan camilan yang asin demi menjaga kesehatan tubuh.(ilj/bbs)




Es Teh Tawar Lebih Baik Ketimbang Es Teh Manis, Ini Alasannya

Kabar6-Selain air putih, tidak sedikit orang yang memilih minum es teh tawar atau tanpa gula untuk membantu menggantikan cairan tubuh saat haus. Ya, mengonsumsi es teh tawar dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh Anda akan berbagai nutrisi dan komponen penting serta menghindari berbagai dampak negatif pada kesehatan yang dapat terjadi akibat konsumsi es teh manis.

Mengapa es teh tawar lebih baik ketimbang es teh manis? Dilansir healthyeating.sfgate, berikut uraiannya:

1. Rendah gula & rendah kalori
Sekira 240 ml es teh manis mengandung 89 kalori dan 22 gram gula, sementara itu es teh tawar (teh hitam) hanya mengandung sekira dua2 kalori dan sama sekali tidak mengandung gula.

2. Sumber mangan
Sekira 240 ml es teh (teh hitam) tawar mengandung 520 mcg mangan. Mangan dapat membantu mempercepat penyembuhan luka, menjaga kekuatan tulang, dan membantu proses metabolisme dalam tubuh. Selain itu, mangan di dalam es teh tawar juga dapat mengaktivasi suatu enzim yang dapat mencegah terjadinya kerusakan pada jaringan.

3. Sumber fluoride & flavonoid
Mengonsumsi es teh tawar juga dapat membantu meningkatkan konsumsi fluoride dan flavonoid Anda. Sekira 240 ml es teh (teh hitam) tawar mengandung 0.5 mg fluoride, yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi Anda serta untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi. ** Baca juga: Ini Lho 7 Superfood yang Sebaiknya Anda Konsumsi

Flavonoid dalam teh dapat membantu mencegah terjadinya berbagai penyakit kronik, termasuk penyakit jantung. Selain teh hitam, teh hijau dan teh putih juga mengandung flavonoid.(ilj/bbs)




Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Saat Minum Kopi

Kabar6-Biasanya Anda akan menikmati secangkir kopi dengan ‘ditemani’ camilan, entah itu pisang goreng, singkong rebus, kue kering, dan lain sebagainya. Namun tahukah Anda, ternyata tidak semua camilan cocok sebagai teman minum kopi, lho.

Salah satu makanan yang tidak direkomendasikan, melansir she.id, adalah camilan bercita rasa pedas. Mengapa demikian? Makanan pedas disebut bisa mengganggu kepekaan lidah untuk mencicipi kelezatan kopi secara maksimal. Setelah menyantap makanan pedas, lidah biasanya hanya bisa merasakan rasa standar kopi.

Lantas, jenis makanan apa yang sebaiknya dijadikan pendamping minum kopi? Makanan rasa asin dan gurih adalah teman terbaik dalam menikmati kopi. Cobalah mengonsumsi sandwich keju atau omelet saat sarapan dengan kopi untuk memulai hari. ** Baca juga: Gejala Penyakit Bisa Dicium dari 5 Jenis Bau yang Dihasilkan Tubuh

Selain itu, camilan manis juga bisa jadi pilihan untuk teman minum kopi, seperti kue karamel atau muffin cokelat. Pilih makanan yang tepat agar Anda dapat merasakan kelezatan kopi secara maksimal.(ilj/bbs)




Ladies, Mulai Sekarang Kurangi Minuman Bersoda

Kabar6-Siapa sih yang tidak suka minuman bersoda? Nyaris sebagian besar orang gemar mengonsumsi minuman bersoda yang rasanya memang menyegarkan. Namun di sisi lain, selain tidak mengandung nutrisi, terdapat bahaya lain yang terkandung dalam minuman penuh gula tersebut, lho.

Para ahli dari Harvard School of Public Health, dilansir Medicaldaily, menemukan bahwa sering mengonsumsi minuman bersoda dapat mengubah hormon di dalam tubuh anak-anak perempuan secara permanen.

Selain dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, mengonsumsi minuman yang mengandung banyak gula seperti minuman bersoda, tampaknya juga berhubungan dengan semakin dininya menstruasi pertama (menarke) yang terjadi pada para anak perempuan. Hal ini berarti semakin sering Anda mengonsumsi minuman manis yang mengandung banyak gula, maka masa pubertas pun akan terjadi lebih dini.

Dalam penelitian yang berlangsung dari 1996 hingga 2001, para peneliti yang mengamati anak-anak perempuan berusia antara 9-14 tahun menemukan bahwa mereka yang lebih sering mengonsumsi minuman manis akan mendapat menstruasi pertamanya lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak perempuan lainnya. Meskipun demikian, para peneliti tidak menemukan kasus menarke dini pada anak-anak perempuan yang mengonsumsi soda diet dan jus buah.

Mengonsumsi lebih dari 1,5 gelas minuman manis setiap harinya selama lima tahun, maka menarke akan terjadi 2,7 bulan lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak perempuan lain yang mengonsumsi dua gelas atau kurang minuman manis setiap minggunya. ** Baca juga: Ini yang Dikatakan Mata Tentang Kondisi Otak Anda

Yuk, mulai kurangi minuman penuh gula dan bersoda yang dapat mengganggu kesuburan dan kesehatan.(ilj/bbs)




Fakta Mengejutkan! Seiring Kenaikan Berat Badan, Kemampuan Mengecap Beberapa Rasa Ikut Berkurang

Kabar6-Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, hilangnya kemampuan merasa/mengecap, membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak junk food atau makanan cepat saji.

Dalam risetnya, seperti dilansir Kompas, peneliti merekrut 93 mahasiswa dan menguji persepsi mereka terhadap rasa selama tiga kali selama satu tahun ajaran. Berat badan peserta juga dicatat setiap waktu.

Hasilnya, berat badan pria naik rata-rata sekira dua kilogram selama delapan bulan, atau sekira 2,6 persen. Anehnya, semakin banyak kenaikan berat badan, makin berkurang juga kemampuan merasakan rasa asin dan manis. Artinya, mereka menilai makanan asin kurang asin dibandingkan sebelumnya, begitu juga dengan makanan manis yang dianggap kurang manis.

Faktanya, setiap kenaikan satu persen berat badan, persepsi seseorang terhadap rasa manis berkurang hingga 11 persen, dan rasa asin berkurang hingga delapan persen. Namun kenaikan berat badan ini tidak mengubah persepsi terhadap rasa lain seperti umami, asam dan pahit.

Alhasil, lingkar pinggang menjadi berisiko. Pasalnya, Anda cenderung akan makan berlebih dan mencoba mendapatkan rasa seperti sebelumnya, baik itu manis atau asin. Semakin besar kemampuan mengecap berkurang, maka makin banyak makanan asin dan manis yang harus dikonsumsi untuk mendapatkan rasa yang diharapkan. Kemudian, berat badan akan naik, sehingga membuat selera makan lebih besar.

Nah, bagaimana berat badan mengacaukan kemampuan mengecap Anda? Dalam hal ini, para ahli tidak mengetahui secara jelas, tapi mereka percaya hal tersebut disebabkan peradangan. Lemak tambahan dapat memicu pelepasan senyawa peradangan di tubuh dan itu bisa mengacaukan kemampuan regenerasi indera perasa. Hasilnya, kemampuan mengecap akan berkurang.

Berdasarkan temuan ini, hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk memecahkan hal tersebut adalah dengan mengurangi respons peradangan tubuh Anda. Buah dan sayuran adalah pilihan yang sangat baik. Menurut penelitian, blueberry khususnya telah terbukti mengurangi peradangan. Mengikuti diet Mediterania dengan mengonsumsi makanan yang kaya lemak omega-3 juga bisa melawan peradangan. ** Baca juga: Begini Cara Jaga Lidah Agar Tetap Sehat

Sementara itu menurut sebuah penelitian di Brain, Behavior, dan Immunity, olahraga ringan hanya 20 menit telah terbukti mengurangi produksi senyawa peradangan di tubuh Anda.(ilj/bbs)