1

Tingkatkan Literasi, Gerakan Banten Membaca Sasar Pelajar SMAN 3 Rangkasbitung

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten terus berupaya meningkatkan literasi pada generasi muda agar daya saing sumber daya manusia semakin naik.
Salah satu upayanya dengan Gerakan Banten Membaca yang menyasar para pelajar SMA/SMK.

Kali ini gerakan yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten tersebut digelar di SMAN 3 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (15/11/2023).

“Gerakan yang disupport oleh Komisi V DPRD Banten berkeliling ke sejumlah sekolah. Kita sadar literasi di Banten masih perlu ditingkatkan,” kata Ketua Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa.

**Baca Juga: Jalan Penghubung Desa di Proyek Tol Serang-Panimbang Ambles

Dikatakan Mendrofa, maju dan berkembangnya Banten ke depan ditentukan oleh generasi muda. Untuk itu, semangat membaca perlu terus diberikan kepada generasi muda.

“Kita berharap generasi muda Banten menjadi geneasi sehat, unggul dan cerdas,” harapnya.

Mendrofa mengapresiasi sambutan yang diberikan pihak sekolah dengan menyuguhkan tarian tradisional. Ia juga memuji, meski lingkungan sekolah tak begitu luas namun kondisinya tertata dengan rapih.

“Lingkungannya bersih dan asri. Tadi saya sampaikan ke para pelajar bahwa memelihara lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.

Kepala SMAN 3 Rangkasbitung Reri Yoseline menyambut baik dan mendukung Gerakan Banten Membaca. Ia berterima kasih atas pesan dan motivasi yang diberikan DPRD dan Pemprov Banten kepada siswa.

“Tentu ini sangat berguna dan bermanfaat sekali bagi siswa kami, karena dengan membaca semakin banyak pengetahuan dan wawasan yang mereka dapatkan. Terutama di era digital, kegamaran membaca di kalangan siswa berkurang padahal membaca adalah jendela infotmasi,” kata Reri.

Reri menuturkan, SMAN 3 Rangkasbitung terus berupaya menjaga lingkungan sekolah tetap baik dan nyaman dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

“Bersama siswa dan guru kita terus berusaha menjaga kebersihan dan kenyamanan sekolah,” ucapnya.(Nda)

 




Indeks Literasinya Rendah, Berapa IPM dan APM di Kabupaten Serang?

Kabar6-Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengakui indeks pembangunan literasi di daerah yang dipimpinnya yang masih.

Hal itu diakibatkan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Serang dari usia 35 tahun ke atas tingkat pendidikannya masih sangat rendah.

“Index pembangunan literasi masih rendah dengan jumlah desa dan kecamatan,” kata Tatu saat menerima kunjungan anggota Komisi X DPR RI pada Jumat kemarin.

Rendahnya tingkat pendidikan di usia tersebut, sehingga berpengaruh terhadap tingkat literasi di masing-masing keluarga.

“Kalau orang tua sendiri tidak terbiasa membaca pasti anak-anak terpengaruh,”ujarnya.

Dikutip dari data BPS yang dirilis oada bulan Desember 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang tahun 2022 mencapai 67,75. Status pembangunan manusia di Kabupaten Serang masih berada
pada level atau kategori sedang.

Pembangunan manusia di Kabupaten Serang secara konsisten terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pada tahun 2022, IPM Kabupaten Serang mencapai 67,75, atau meningkat 0,93 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 66,82.

**Baca Juga: Bupati Akui Indeks Literasi di Kabupaten Serang Rendah, Ini Langkah Besar ke Depan

Pada tahun 2022, status pembangunan manusia di Kabupaten Serang berada pada level atau kategori sedang.

Pembangunan manusia Kabupaten Serang pada tahun 2022 mengalami percepatan. Ditandai oleh pertumbuhan IPM sebesar 1,39 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2021 yang sebesar 0,18 persen.

Meningkatnya IPM Kabupaten Serang terjadi pada semua komponen pembentuk. Nilai untuk capaian UHH, HLS, RLS, dan Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan (PKP) masing-masing 65,18 tahun; 12,78 tahun; 7,78 tahun; dan 10.916 ribu rupiah.

Kabupaten Serang menempati urutan ketiga kabupaten/kota di Provinsi Banten dengan IPM terendah.

Sementara, data Kabupaten Serang dalam angka 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, disebutkan, Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Serang pada tahun 2022 pada jenjang sekolah dasar adalah sebesar 99,99 naik 1,72 poin dari tahun sebelumnya.

APM pada jenjang sekolah menengah sebaliknya mengalami penurunan sebanyak 0,62 poin dari tahun sebelumnya.

Sedangkan APM pada jenjang sekolah menengah atas naik sebanyak 3,15 poin dari 62,85 pada tahun 2021 menjadi 66,00 pada tahun 2022.(Aep)




Bupati Akui Indeks Literasi di Kabupaten Serang Rendah, Ini Langkah Besar ke Depan

Kabar6-Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengakui indeks literasi di daerah yang dipimpinnya masih rendah. Hal itu diakibatkan di Kabupaten Serang, dari rata-rata usia 35 tahun ke atas tingkat pendidikannya masih sangat rendah.

“Index pembangunan literasi masih rendah,” kata Tatu saat menerima kunjungan anggota Komisi X DPR RI, pada Jumat (22/9/2023) kemarin.

Rendahnya tingkat pendidikan di usia tersebut, sangat berpengaruh terhadap minat baca pada warga yang rata-rata di wilayah pedesaan.

“Kalau orang tua sendiri tidak terbiasa membaca pasti anak-anak terpengaruh,” ujarnya.

Sehingga menurut Tatu peningkatan indeks literasi di Kabupaten Serang harus dimulai dari sejak usia dini serta pemenuhan akses dan fasilitas lengkap kepada anak-anak sekolah.

“Kebiasaan ini yang harus kita mulai dari guru PAUD, untuk membiasakan anak-anak membaca. Sekolah-sekolah kita fasilitasi lagi berbagai kelengkapan, seperti pojok-pojok membaca,” ungkapnya.

Bahkan Tatu juga mendorong para Kepala Desa untuk memberikan dukungan anggaran dana desa terhadap meningkatkan literasi di desanya masing-masing.

“Terus karena ada anggaran dana desa disana, kita juga dorong untuk meningkatkan literasi di desanya,” tandasnya.

**Baca Juga: Kebakaran di Kawasan Kuliner Pasar Lama, 4 Armada Diterjunkan

Tak hanya itu, sejumlah program disiapkan Pemkab Serang dalam meningkatkan indeks literasi, termasuk rencana pembangunan perpustakaan rekreatif dan edukatif di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran seluas dua hektar.

Sementara, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengaku siap membantu Pemkab Serang dalam melengkapi program yang sudah dilakukan dan direncanakan.

Seperti untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka perlu dibantu berbagai pelatihan untuk pustakawan, penambahan koleksi buku, dan termasuk pembangunan perpustakaan rekratif dan edukatif.

“Kami optimis, Kabupaten Serang bisa menjadi contoh bagi daerah lain, dalam hal peningkatan indeks literasi,” ujarnya.

Menurutnya, minat baca masyarakat tidak sepenuhnya rendah, jika ada akses dan bacaan menarik, orang akan tertarik membaca.

“Yang harus kita lakukan meningkatkan akses. Perpustakaan tidak hanya di kota, tapi bagaimana kita dorong agar fasilitas perpustakaan dapat dijangkau 326 desa di Kabupaten Serang, kita perbanyak. Kemudian tentunya, ada inisiatif dari desa membuat pojok baca. Intinya mendekatkan akses literasi kepada masyarakat,” ujarnya.(Aep)




Pentingnya Literasi Digital bagi Generasi Muda

Kabar6-Generasi milineal (gen Y) dan generasi Z (i-gen) adalah generasi muda yang rentan terpapar hoaks, disinformasi (informasi palsu) dan misinformasi (informasi yang salah) yang beredar di dunia maya, terutama media sosial. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia (APJII) periode 2022-2023 ada 215,63 juta orang pengguna internet. Dan sekitar 191 juta lebih (data We Are Social 2022) pengguna medsos di Indonesia.

Dari jumlah pemakai medsos tersebut, kelompok gen Y dan Z inilah yang paling banyak menggunakan medsos. Sebabnya, mereka lahir dan tumbuh di era digital dan teknologi yang sudah sangat maju. Gagalnya literasi digital memiliki konsekuensi serius dan mempengaruhi kemampuan generasi muda untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.

Tindakan perlu diambil oleh pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga untuk meningkatkan literasi digital di kalangan generasi muda. Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang keamanan data, menjaga privasi, dan tidak mudah menyebarkan data hingga informasi yang tidak benar di media sosial, Pengurus Cabang HIKMAHBUDHI, BEM STAB N Sriwijaya, dan SiberKreasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan seminar Literasi Digital di Vihara Ekayana Gading Serpong, Sabtu, 16 September 2023 lalu.

Seminar yang mengambil tema ‘Membangun Karakter Generasi Muda Melalui Peningkatan Literasi Digital’ itu menghadirkan narasumber Savero Dwipayana, Wakil Koordinator Divisi Komunikasi SiberKreasi dan Dr. Novianty Elizabeth Ayuna, Dosen Komunikasi Universitas Jayabaya, Jakarta. Acara yang berlangsung selama 2 jam itu dipandu oleh Metta Listiana, Wakil Ketua BEM STAB N Sriwijaya.

Novianty Elizabeth mengatakan literasi digital sangat penting bagi generasi muda, khususnya generasi Z agar tidak mudah terpengaruh atau termakan berita-berita bohong. Gagalnya literasi digital akan berdampak pada kehidupan sosial, secara pribadi dan juga masyarakat umum.

“Menurut data Kominfo ada 800 ribu lebih situs penyebar hoaks di Indonesia. Kita bisa lihat ada peristiwa kerusuhan baik di dalam maupun luar negeri yang dipicu oleh hoaks. Informasi bohong dan informasi yang salah juga dapat menyebabkan perpecahan dan pertikaian. Jadi, generasi muda jangan mudah termakan oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya,” ujar Novianty, dalam keterangan tertulis kepada kabar6, Rabu (20/9/2023).

Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) DPR RI Dapil Tangerang Raya itu juga memaparkan hasil temuan Tim AIS Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo bahwa sejak Agustus 2018 hingga Juni 2023 ada total sebanyak 11.759 konten hoaks.

“Berita hoaks tersebut terbanyak dari konten kesehatan, terutama di masa pandemi covid-19, kemudian berita hoaks tentang pemerintahan dan politik. Untuk itu bagi generasi Z dan milenial pada umumnya, khususnya generasi muda komunitas Buddhis, saya berharap bisa bijak dan cermat menyikapi sebuah informasi di medsos. Hati-hati dengan judul yang provokatif, cermati alamat situsnya, periksa faktanya dan keaslian foto-foto yang ditampilkan. Atau bisa mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut ke media-media konvensional,” kata Novianty di sela-sela seminar.

**Baca Juga: Diduga akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga di Lebakpinang Dilahap Api

Ia menambahkan, hingga Januari 2023 dari persentasi pemakai internet di Indonesia berusia 16 tahun hingga 64 tahun, pengguna platform Whatsapp masih tertinggi, yakni 92,1%, diikuti Instagram 86,5%, Facebook 83,8% dan Tik Tok sebanyak 70,8%.

Sementara itu, di acara yang sama Savero Dwipayana mengatakan, literasi digital dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia juga menyinggung penggunaan medsos, berita hoaks dapat berdampak buruk bagi pengguna media dan bisa menyebar ke berbagai pihak.

Namun, klarifikasi yang disebar membutuhkan waktu 20 hari, sedangkan berita hoaks dapat di sebar hanya membutuhkan waktu 24 jam. “Informasi hoaks atau tidak benar ini bermula ketika sesorang mengatakan ‘katanya’” dan kemudian pendengar langsung saja percaya dengan berita tersebut. ketika kita mendengar berita hanya setengah-setengah dan belum bisa di katakan valid, tidak lain kita sudah terkena berita hoaks atau berita yang tidak valid,” ungkapnya.

Di sisi lain, Diki Vimala Bodhi, selaku ketua Panitia menyampaikan bahwa seminar literasi digital ini sangat penting, tentunnya bagi kalangan generasi Z dan millennial, karena sebagian besar menggunakan media sosial dan beraktivitas dengan dunia digital harus bisa menjaga privasi, data diri, dan lebih dari itu tidak mudah terkontaminasi hoax atau sebaliknya.

Salah satu alasan mengapa literasi digital penting adalah karena generasi muda sering kali menjadi sasaran utama penyebaran hoaks dan berita palsu. Dalam lingkungan online (daring) yang penuh dengan informasi yang tidak diverifikasi, generasi muda perlu memiliki keterampilan kritis untuk membedakan antara fakta dan opini, serta kemampuan untuk mencari sumber informasi yang dapat dipercaya.

“Adapun tujuan diselenggarakannya seminar literasi digital tersebut agar generasi muda komunitas Buddhis dapat lebih memahami aktivitas yang ada di dunia digital serta lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di dunia digital,” ujarnya.

Animo peserta dalam kegiatan seminar literasi digital, sambung Diki, cukup tinggi, yakni dihadiri oleh 213 dari berbagai kampus, organisasi dan komunitas pemuda atau mahasiswa Buddhis di Tangerang.

“Peserta begitu antusias menanggapi materi yang dibawakan oleh para narasumber. Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya,” pungkas Diki. (Oke)




Tingkatkan Literasi, Pemkot Tangsel Bangun 127 Taman Baca Masyarakat

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie meresmikan Taman Baca Masyarakat (TBM) Perbas yang berlokasi di Rawa Buntu. Sarana ini hadir untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca di tengah masyarakat.

Tak hanya itu, dengan adanya taman baca masyarakat ini, tentunya diharapkan budaya literasi semakin tumbuh di masyarakat.

“127 TBM yang tersebar di Tangerang Selatan diharapkan bisa meningkatkan angka melek huruf Tangerang Selatan,” kata Benyamin, dikutip Senin (7/11/2022).

Menurutnya, sinergi bersama kementerian agama serta dinas pendidikan dan kebudayaan juga diperlukan dalam upaya pemberantasan buta huruf Al-Quran.

“Jika diperlukan, itu nanti kita bisa hadirkan untuk mengajar di TBM Perbas ini,” tambah Benyamin.

Dia berharap, TBM Perbas juga menjadi tempat kreatif bagi warga sekitar. Tidak hanya ruang membaca, juga dihadirkan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan bahkan berdampak pada ekonomi warga sekitar.

“Ketika orang sudah berkumpul di titik ini, maka apa salahnya kita kembangkan dengan program-program pemerintah yang lain,” terang Benyamin.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Komunitas Masyarakat Gemar Membaca (Magma), Airin Rachmi Diany menyampaikan apresiasi dengan hadirnya TBM Perbas yang berlokasi di rel kereta api Rawa Buntu. Baginya, ini sesuatu yang menggembirakan dan membanggakan dalam usaha peningkatan minat baca di Tangsel.

“Semoga ini bisa menjadi inspirasi, kuncinya keunikan dan keberlanjutan, dan juga menjadi influence buat masyarakat lainnya,” katanya.

**Baca juga: Wali Kota Tangsel: Kalo Bukan Kita Siapa Lagi yang Banggakan Wilayahnya

Airin juga berharap bahwa di TBM Perbas juga harus mengikuti perkembangan zaman. Termasuk dengan menyediakan akses WiFi, sehingga banyak masyarakat yang kemudian datang.

“Kalau dulu, orang jauh ingin baca buku. Tapi kalau sekarang, tidak cukup hanya baca buku, sekarang sudah bertransformasi dengan era dan masa nya yang sekarang,” tambah Wali Kota Tangsel periode 2011-2021 ini.(yud)




Dukung Literasi, TBM di Tangsel Dapat Bantuan 100 Buku Bacaan

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, mendapatkan masing-masing 100 buku bacaan dari PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) Tangerang. Hal itu diungkapkan Sustainability Head PT IKPP Tangerang, Kholisul Fatikhin.

Dikatakannya, 100 buku bacaan yang diberikan itu diantaranya buku bacaan anak-anak, remaja dan buku kreatifitas.

“Buku ini kami berikan sebagai bentuk dukungan terhadap TBM. Kami berharap buku-buku ini memiliki manfaat bagi masyarakat luas,” ungkap Kholisul di laporan tertulisnya, Sabtu (22/2/2020).

Selain itu, Kholisul juga bilang bahwa pihaknya memberikan bantuan peralatan kesehatan terhadap 10 Posyandu dan tiga Posbindu di Kelurahan Pakulonan-Tangsel dan Kelurahan Pakulonan Barat-Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: Bapeten Serahkan Penyelidikan Cesium 137 di Batan Indah ke Bareskrim Polri.

“Kami juga berharap agar timbangan digital dewasa, timbangan digital bayi, pengukur tinggi badan, alat tensi tekanan darah digital, alat pemeriksa gula darah, kipas angin dan seragam dapat digunakan sebaik-baiknya dan memiliki manfaat untuk orang banyak,” pungkasnya.(fit)




Dorong Minat Literasi, Kota Tangerang Bangun 64 Pojok Baca

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang, tengah menggalakkan budaya literasi di kalangan pelajar Sekolah Dasar (SD).

Kepala Bidang Pembinaan SD pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang Totong Suwarto menuturkan pada tahun 2019 lalu sudah dibangun 64 pojok baca yang tersebar di 13 kecamatan.

“Jadi, dengan adanya pojok baca diharapkan dapat membangun budaya literasi khususnya para siswa dan guru,” ujar Totong dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2020).

Totong menambahkan, upaya menggalakkan budaya literasi oleh Dinas Pendidikan telah dilakukan sejak tahun 2018.

“Sejak 2018 lalu kami sudah memberikan 876 judul buku untuk setiap perpustakaan di SD. Jadi dengan adanya pojok baca semua buku yang ada akan dipindahkan,” tambahnya.

Pojok baca yang dibangun memiliki daya tampung buku hingga 1.000 judul buku. Sehingga kaya akan referensi literasi bagi siswa.

“Pojok baca yang dibangun didesain ramah anak dan nyaman untuk membaca buku,” katanya.

**Baca juga: Doddy Effendi Dilantik Jadi Dirum PDAM Tb Kota Tangerang.

Ia menerangkan, dalam waktu dekat ini pojok baca yang telah selesai dibangun akan diresmikan oleh Walikota Tangerang.

“Jika tidak ada kendala insya Allah tanggal 14 Februari nanti akan diresmikan pak Walikota,” tukasnya. (Oke)




YLBN Gelar Seminar Budaya Literasi di Kota Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Yayasan Literasi Budaya Nusantara (YLBN) menggelar Seminar dan Budaya Literasi Tangerang sekaligus acara Pengukuhan kepengurusannya di Hotel golden tulip essential Kota Tangerang pada Jumat (13/12).

Kegiatan yang bertajuk “Literasi Untuk Kesejahteraan” ini digelar selama dua hari dari 12 sampai dengan 13/12/2019 dan diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang serta dihadiri oleh perwakilan Perpusnas RI dan Opah Alex pegiat dibidang alat-alat kesehatan (Alkes) dari NTT serta puluhan peserta dari berbagai wilayah diantaranya, dari Aceh, Cilegon, Serang, Pandeglang, Tangerang, Jakarta, Malang.

Ketua Yayasan Literasi Budaya Nusantara (YLBN) Marlina Karmela mengatakan, bahwa visi YLBN adalah terwujudnya Literasi melalui budaya, usaha UMKM, inforamsi digital yang akhirnya menjadikan sebuah karya

“Berharap hasil dari pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi motivasi dalam memajukan bangsa khususnya dalam literasi Budaya serta untuk memajukan usaha UMKM yang sasarannya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Marlina Karmela.

Ditempat yang sama, Kapusnas RI Syarif Bando melalui perwakilannya Renus mengatakan, lewat seminar dan budaya Literasi ini kita bisa wujudkan dalam berbagai bentuk strategi khususnya untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat Indonesia.

Menurutnya bentuk nyata yang sekarang bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah memberikan pelayanan secara terbuka kepada seluruh masyarakat lewat akses secara digital.

**Baca juga: Nginap di Hotel Horison Ultima Ratu, Menangkan Grandprize Motor.

Sementara itu, Nani Munah Rohayani salah satu peserta dari Pustaka Pelangi Pasanggrahan mengaku bersyukur dengan adanya seminar ini, pasalnya dirinya bisa bertemu, bisa sharing dengan orang-orang hebat, sehingga dirinya tertarik untuk mengenal budaya yang lebih luas lagi.

“Menurut saya Literasi Budaya Nusantara adalah literasi tidak hanya untuk kesejahtraan tapi literasi juga bisa mengangkat Budaya setiap daerah yg ada di indonesia dan kita bisa mengenalkan Budaya memaluli Literasi,” pungkas Nani. (Ris)




Generasi Muda Bijak Finansial, BCA Gelar Literasi Keuangan di Serang

Kabar6.com

Kabar6-PT Bank Central Asia Tkb (BCA) gelar edukasi literasi keuangan di SMAN 3 Serang, Banten, yang merupakan salah satu sekolah binaan Bakti BCA.

Kepala BCA KCU Serang, Kusjanto Widjaja mengatakan, program edukasi literasi yang dijalankan ini sesuai dengan program pemerintah yang ingin memberikan dasar pengelolaan keuangan sehingga tercapai inklusi keuangan di Indonesia.

Kata Kusjanto, salah satu pendidikan yang perlu diajarkan pada generasi muda saat ini adalah literasi finansial.

“Literasi finansial yang dimaksud adalah konsep tentang pengenalan pengelolaan keuangan dengan bijak,” jelas Kusjanto di laporan tertulisnya, Selasa (11/19/2019).

Dimulai dari lingkungan keluarga dan di lingkungan pendidikan (Sekolah), dan dengan pemahaman keuangan yang merata di seluruh lapisan masyarakat, inklusi keuangan dapat dicapai.

Dengan adanya literasi keuangan yang diberikan kepada generasi muda dalam hal ini kepada siswa-siswi SMAN 3 Serang, diharapkan dapat memilih dan memanfaatkan produk serta layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, memahami manfaat dan risiko produk dari layanan jasa keuangan, terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas atau resmi.

“Tentu saja kegiatan ini sangat positif bagi mereka, mengingat generasi muda merupakan generasi penerus bangsa,” paparnya.**Baca juga: Fasilitasi Raperda Penyertaan Modal Kota Serang Belum Juga Rampung.

Pihaknya berharap agar kedepannya mereka dapat memilih produk dan layanan jasa keuangan khususnya bank yang sesuai dengan kebutuhan.

“Setelah tahu, mereka juga paham akan risiko-risikonya sehingga mereka dapat terhindar dari aktivitas investasi yang tidak resmi,” tambah Kusjanto.

Hadir dalam penyelenggaraan kegiatan ini yaitu Kepala KCU Serang Kusjanto Widjaja, Kepala Sekolah SMAN 3 Serang Nurdiana Salam.(fit)




Bangkitkan Literasi di Kabupaten Tangerang, KLP Bakal Gelar Workshop Dongeng Gaya Budi Euy

Kabar6.com

Kabar6-Komunitas Literasi Pasar Kemis (KLP) Kabupaten Tangerang akan akan menggelar Workshop Mendongeng Gaya Kang Budi Euy, di SMK Iqro, Desa Sukaasih, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Minggu, 10 November 2019.

“Kang Budi Euy adalah pendongeng keliling nusantara, pengagas program Sedekah Dongeng Keliling Nusantara dan pendiri Jelajah Dongeng Indonesia Kang Budi Euy. Dia juga sudah mendongeng ke beberapa provinsi di Indonesia,” ungkap Ketua KLP Rifal Ocong, kepada wartawan, Rabu (30/10/2019).

Ocong berharap, dengan pengalamannya mendongeng, Kang Budi diharapkan bisa berbagi pengalamannya yang berharga kepada para peserta workshop dari kalangan guru-guru PAUD dan SD serta masyararakat umum.

Dijelaskannya, dalam workshop yang akan digelar sekitar enam jam itu, yakni dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB, Kang Budi akan menyampaikan materi full praktek yang diawali pemaparan singkat seputar dongeng.

Selanjutnya kata Ocong, Kang Budi akan menyampaikan materi tentang faktor-faktor pendukung mendongeng, kiat-kiat menulis dongeng, membacakan dongeng, mendongeng secara naratif, baik individu atau personal maupun kelompok.

Selain itu, bakal ada materi memindahkan teks dongeng yang sudah ditulis peserta ke dalam bentuk naskah teater dongeng. Kang Budi juga akan tampil membawakan dongeng dalam bentuk pertunjukan dongeng.

**Baca juga: Pilkades, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Minta Masyarakat Pintar dalam Memilih.

“Wah worskhop ini bakal seru. Saya berharap setelah para peserta mengikuti worskhop, mereka memiliki pengetahuan khusus tentang mendongeng dan mau mempraktekannya sehingga kelak menjadi pendongeng,” katanya.

Yang tidak kalah pentingnya, khusus bagi guru-guru PAUD dan SD, setelah mengikuti workshop, mereka mau mengelaborasikan pengetahuan mendongengnya dalam proses belajar mengajar di sekolahnya.

Sementara itu, Kang Budi mengatakan workshop di Pasar Kemis ini sebagai langkah awal untuk melestarikan tradisi dongeng. Sebab mendongeng di era milenial ini sudah hilang dalam kehidupan keluarga dan sosial.

“Kita hidupkan lagi tradisi mendongeng di keluarga dan sosial. Salah satu caranya dengan menyelenggarakan worshop dongeng,” unkap Kang Budi yang juga dikenal sebagai seorang jurnalis dan penulis cerpen ini.

**Baca juga: Budi Euy Dongeng Keliling Tiga Provinsi.

Sekedar informasi, Kang Budi sudah melaksanakan sedeka dongeng keliling nusantara, seperti Sedekah Dongeng Keliling 3 Provinsi di Jawa Timur-Bali-NTB (2019), Sedekah Dongeng Keliling 7 Kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah (2018).

Selain itu, Sedekah Dongeng Keliling Lampung Selatan (2018), Sedekah Dongeng Keliling Jabodetabek (2017), Sedekah Dongeng Keliling NTT (2017), Sedekah Dongeng Keliling Banten (2016), dan Sedekah Dongeng Keliling Tangerang Raya tahun 2015 sampai saat ini.(Tim K6)