1

Mudah Lelah Bisa Jadi Disebabkan Karena Gaya Hidup

Kabar6-Lelah adalah kondisi tubuh akibat perubahan fisik atau psikologis, berkurangnya kekuatan badan dan atau mental, menurunnya kemampuan kerja dengan segala akibatnya.

Kondisi lelah ditandai dengan tidak adanya energi atau motivasi untuk beraktivitas. Jika Anda termasuk yang mudah lelah, penyebabnya bisa dari faktor gaya hidup, kondisi medis atau adanya penyakit, hingga masalah kesehatan mental.

Tanpa disadari, melansir tempo.co, banyak hal yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, namun justru menjadi penyebab kita mudah lelah. Faktor-faktor yang termasuk dalam gaya hidup ini antara lain terlalu banyak atau kurang olahraga, kurang tidur, pola makan tidak sehat, kegemukan, serta konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan.

Untuk mengatasi mudah lelah serta meningkatkan energi karena gaya hidup, Anda dapat melakukan langkah-langkah mudah seperti berolahraga secara rutin, istirahat cukup, tidur cukup untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun dianjurkan untuk tidur selama 7-9 jam per harinya.

Selain itu, mengatur pola makan dengan nutrisi seimbang, minum cukup cairan supaya tidak mengalami dehidrasi, batasi konsumsi kafein serta alkohol, jangan merokok, dan luangkan waktu untuk rekreasi atau melakukan kegiatan rileksasi. ** Baca juga: 5 Makanan yang Bantu Lindungi Kulit dari Efek Buruk Sinar Matahari

Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat.(ilj/bbs)




Sering Nangis Tiba-tiba Ternyata Ada Penyebabnya

Kabar6-Setiap orang mungkin pernah berada dalam satu kondisi ingin menangis, tetapi tidak tahu apa penyebabnya. Padahal suasana hati sedang baik-baik. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Apa penyebabnya?

Menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, melansir Womantalk, bisa menjadi tanda adanya gangguan pada kesehatan Anda. APa sajakah itu?

1. Stres
Seringkali kita merasa stres, entah karena pekerjaan atau masalah percintaan, sehingga merasa ingin menangis. Hal ini terjadi karena kita sedang meminta dukungan dari orang lain. Cara yang bisa Anda lakukan adalah coba tarik napas dalam-dalam, dan keluarkan secara perlahan supaya bisa lebih rileks.

2. Depresi
Rasa stres yang tidak hilang bisa berubah menjadi depresi. Kondisi ini tidak hanya membuat Anda ingin menangis, tetapi bisa kehilangan nafsu makan, suasana hati memburuk, kesulitan tidur, dan mudah lelah.

Bila Anda memang ingin menangis, lebih baik jangan ditahan perasaan tersebut agar merasa lebih rileks. Menangis kadang bisa membantu kita untuk lebih tenang. Namun, bila perasaan tersebut tidak hilang, lebih baik konsultasikan pada dokter atau para ahli untuk mendapatkan pengobatan.

3. Gangguan kecemasan
Setiap orang bisa merasa gugup dan cemas. Namun, orang yang mengalami gangguan kecemasan biasanya lebih sering khawatir setiap hari, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, dan juga mengalami ketegangan otot.

Rasa cemas ini yang bisa membuat tubuh merespon dengan tangisan. Coba tarik napas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan supaya Anda merasa lebih rileks. ** Baca juga: Hidrasi Tubuh Usai Olahraga Lari dengan 5 Minuman Sehat

4. Gejala PMS
Gejala PMS (Premenstrual Syndrome) sering dialami kaum hawa, yang akhirnya membuat mereka mudah tersinggung dan berubah suasana hatinya. Gejala PMS membuat kadar estrogen dan progesteron jadi tidak seimbang sehingga mempengaruhi suasana hati. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi besi supaya gejala PMS ini bisa berkurang.

Kenali dulu apa yang membuat Anda mendadak ingin menangis agar dapat segera dicari solusinya.(ilj/bbs)




Agar Maksimal, Ada 6 Waktu yang Dianjurkan untuk Minum Air Putih

Kabar6-Rutin mengonsumsi air memang sangat dianjurkan. Sekira 60 persen tubuh manusia terbuat dari air, sehingga menjadi hal penting bagi manusia untuk rajin mengonsumsi air putih.

Air bermanfaat melumasi sendi, mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, mengatur suhu tubuh, membantu pencernaan, membuang racun keluar dari tubuh dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Hal yang sebaiknya diperhatikan, penting untuk minum air pada waktu yang tepat dalam sehari agar mendapatkan manfaat maksimal. Melansir Viva, ini enam waktu yang dianjurkan untuk minum air putih:

1. Saat bangun di pagi hari
Mulailah hari dengan segelas air putih di pagi hari. Ini akan membantu menghilangkan racun dari tubuh dan memberi energi untuk sisa hari yang Anda jalani. Dianjurkan untuk minum air hangat dan air minum dengan suhu normal. Hindari minum air dingin di pagi hari.

2. Sebelum makan
Minum air sebelum makan akan membuat Anda merasa lebih kenyang dan mencegah makan berlebihan. Minum segelas air 30 menit sebelum waktu makan akan membangkitkan selera makan dan melembapkan lapisan perut. Itu juga membersihkan rasa dari sisa makanan atau minuman sebelumnya.

3. Saat lapar
Terkadang kita merasa lapar ketika benar-benar haus. Jadi, jika Anda lapar di antara waktu makan, minumlah segelas air untuk melihat apakah benar-benar mengalami dehidrasi.

4. Sebelum dan sesudah latihan
Untuk melindungi diri dari dehidrasi, penting untuk minum 2-3 gelas air sebelum dan sesudah sesi latihan Anda. Ini juga akan membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Tetapi jangan minum terlalu banyak air dalam waktu singkat, karena ini akan menyebabkan kram perut.

5. Saat sakit
Tingkatkan asupan air saat sakit. Ini bukan cuma bermanfaat menghidrasi tubuh, tetapi juga akan menghilangkan racun dari tubuh dan membantu Anda pulih lebih cepat.

6. Saat lelah
Jika Anda benar-benar merasa lelah dan tidak punya waktu untuk beristirahat, maka tuangkan segelas air putih untuk diminum. Anda mungkin tidak menyadari hal ini, tetapi kelelahan adalah tanda dehidrasi.

Minum air putih akan memberi sedikit dorongan bagi otak, bahkan jika Anda tidak menutup mata untuk sementara waktu. ** Baca juga: Ada Penjelasan Ilmiah Kenapa Orang Punya Muka ‘Jutek’

Jangan malas minum air putih, ya.(ilj/bbs)




Tahapan Stres yang Sebaiknya Anda Ketahui

Kabar6-Stres bisa disebabkan oleh banyak hal, antara lain karena kondisi keuangan, hubungan cinta, pekerjaan, rumah tangga, dan lain sebagainya. Penyebab stres tersebut memang tidak mudah untuk dihilangkan. Namun untuk meminimalisir stres, Anda harus tetap tenang, sabar dan mengelola stres sebaik mungkin.

Nah agar makin mudah mengelola dan mengendalikan stres, melansir Healthline, Anda sebaiknya mengetahui tiga tahapan stres, yang disebutkan oleh dr. Hans Selye, peneliti medis terkait kesehatan psikologi. Apa saja tahapan stres yang dimaksud?

1. Alarm
Ini mengacu pada gejala awal stres yang ditandai dengan detak jantung meningkat cepat, kelenjar adrenalin melepas hormon kortisol (stres) dan keinginan kuat untuk lari dari masalah penyebab stres.

2. Resistensi
Pada tahap ini, tubuh mulai menerima keadaan yang ada, detak jantung kembali normal dan pelepasan hormon kortisol mengalami penurunan. Ketika tahap ini berhasil dilewati dengan baik, fisik dan psikis akan kembalin normal. Namun jika tahap ini tidak teratasi dengan baik, stres akan berlanjut bahkan lebih buruk.

3. Kelelahan
Ini adalah tahapan ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan. Stres yang berkepanjangan akan menguras energi, emosi, perasaan tidak tenang, cemas berlebih bahkan ketakutan berlebih yang menyebabkan seseorang merasa tidak punya harapan lagi.

Stres yang sudah berada di tahap kelelahan umumnya seseorang akan terlihat depresi, kurang percaya diri, sistem kekebalan tubuh menurun dan makin mudah emosi. ** Baca juga: Wanita Lebih Pilih Menikah dengan Pria yang Punya Jabat Tangan Kuat

Bagaimana agar stres tidak berkepanjangan? Pastikan untuk selalu berpikir positif, tenang dan sabar. Hindari emosi berlebih saat tertimpa masalah.(ilj/bbs)




Stres Bisa Juga Sebabkan Nyeri di Tubuh, Lho

Kabar6-Pernahkan Anda merasakan nyeri pada anggota tubuh tertentu, padahal tidak melakukan kegiatan yang melelahkan? Jika hal ini terjadi saat Anda sedang memiliki banyak beban pekerjaan atau pikiran, bisa jadi nyeri pada tubuh disebabkan oleh stres.

Menurut para ahli, melansir Womantalk, stres lebih dari sekadar masalah mental. Dengan gaya hidup yang dapat berubah dengan cepat saat ini, stres dapat lebih mudah terjadi dan bukan tidak mungkin tersimpan dalam tubuh, yang bisa menyebabkan masalah fisik yang serius. Sementara seorang chiropractor bernama Dr. Lily Freidman, menjelaskan bahwa hal itu bisa terjadi karena saat stres, tubuh mengeluarkan hormon yang disebut kortisol dalam jumlah besar, yang bisa tersimpan di berbagai area, seperti leher, kepala, dan bahu.

Itulah mengapa saat merasa stres, Anda juga merasakan nyeri di bagian-bagian tubuh tersebut. “Pria sering nyeri di punggung bawah saat stres, sedangkan wanita merasakannya di punggung atas, otot trapezius, dan leher. Pada anak-anak, mereka rentan menyimpan stres dalam tubuh di leher dan punggung,” urai Dr. Lily.

Ditambahkan David Clarke, Presiden Asosiasi Gangguan Psikofisiologis, orang juga bisa mengalami sakit kepala dan masalah pencernaan bersamaan dengan rasa nyeri yang dirasakan di beberapa bagian tubuh, saat stres.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut? Obat penghilang rasa sakit ringan mungkin bisa membantu. Namun, hanya berbicara dengan orang lain, ternyata juga membuat rasa stres berkurang dan gejala stres fisik menghilang.

“Banyak pasien yang datang ke kantor saya dengan nyeri punggung atau leher, menghabiskan 45-60 menit berbicara kepada saya, dan setelahnya merasa seolah-olah beban besar mereka telah terangkat. Ini bukti bahwa bicara juga bisa atasi stres,” kata Dr. Lily. ** Baca juga: Bagaimana Sebenarnya Cara Sehat Cuci Sayur & Buah Sebelum Dikonsumsi?

Jadi, jika Anda merasakan nyeri pada tubuh dan sedang stres, selain minum obat penghilang rasa sakit, tidak ada salahnya bicara pada teman, sahabat, atau melakukan hal yang bisa membuat stres Anda hilang.(ilj/bbs)




Kurang Tidur Bisa Sebabkan Konsentrasi Menurun

Kabar6-Meskipun terdengar sepele, kurang tidur ternyata memberikan dampak yang besar pada kinerja tubuh. Salah satu penyebab mengapa kurang tidur membuat Anda sulit fokus adalah karena kelelahan.

Ya, kelelahan akibat begadang memang dapat menurunkan kinerja hingga suasana hati bisa memburuk. Pada malam hari saat bersiap untuk tidur sesuai, tubuh akan menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon yang dilepaskan oleh manusia saat sedang stres dan mempengaruhi kerja otak Anda.

Jadi saat jam tidur terganggu, penurunan kadar kortisol dalam tubuh pun ikut terganggu, yang mengakibatkan kinerja otak turut terganggu. Itulah sebabnya, mereka yang kurang tidur biasanya lebih rentan terhadap stres dan perubahan mood. Sebaliknya, orang yang memiliki kebiasaan tidur baik dapat berdampak positif pula pada otak, terutama konsentrasinya.

Penelitian terdahulu, melansir Hellosehat, menyebutkan bahwa masalah memori berhubungan dengan menurunnya kadar oksigen. Namun penelitian yang dilakukan pada 55 penderita sleep apnea justru membuktikan, kadar kortisol yang berperan besar terhadap kemampuan berpikir. Penderita sleep apnea biasanya kesulitan tidur karena kerap terbangun mendadak dan sesak napas. Mereka juga memiliki masalah dengan kadar oksigen dalam tubuhnya akibat sesak napas.

Mereka yang kualitas tidurnya buruk diketahui memiliki hormon stres, seperti kortisol, yang tinggi. Begitu pula orang-orang yang kurang tidur karena gaya hidup. Diketahui, kortisol yang tinggi itu lalu membuat penurunan fungsi kognitif otak dan hippocampus, bagian otak yang berfungsi untuk mendapatkan informasi dan menyimpannya ke ingatan dalam jangka waktu yang lama. Itu sebabnya Anda akan menjadi sulit fokus saat kurang tidur.

Studi pada 2007 yang dimuat dalam jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment, melaporkan bahwa sulit konsentrasi akibat kurang tidur juga dipengaruhi oleh usia. Selain tidur yang kurang, para lansia juga menunjukkan penurunan kognitif dibandingkan mereka yang masih muda.

Dalam penelitian tadi disebutkan bahwa wanita juga memiliki kemampuan berkonsentrasi lebih lama dibandingkan pria. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda untuk membuktikan apakah jenis kelamin dan usia juga memengaruhi kondisi ini.

Selain jadi sulit konsentrasi, kurang tidur juga menyebabkan Anda lambat bereaksi terhadap sesuatu. Hal ini tentu saja berbahaya, terlebih jika Anda menyetir atau bekerja di tempat yang membutuhkan respons cepat. ** Baca juga: Lapar Tengah Malam Jangan Salah Pilih Camilan Sehat untuk ‘Ganjal’ Perut

Jadi, kualitas tidur yang terjaga akan membuat mood Anda lebih baik dan aktivitas harian dapat berjalan lancar.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Tubuh Tidak Pegal Saat Mudik?

Kabar6-Duduk dalam kendaraan selama perjalanan mudik tentu saja membuat tubuh kaku dan pegal. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa pegal, selain mengonsumsi makanan yang sarat nutrisi, pemudik juga harus melakukan peregangan.

Agar tubuh tidak kaku selama perjalanan, Anda sebaiknya melakukan peregangan setiap 60-90 menit. Untuk olahraga saat mudik, melansir CNN Indonesia, hanya boleh peregangan, dengan gerakan-gerakan sederhana baik static maupun dynamic stretching selama lima hingga 10 menit setiap 60-90 menit berkendara. Peregangan statis adalah gerakan dengan intensitas rendah. Gerakan itu dapat dilakukan dengan menekuk siku kanan ke arah kiri belakang dan menahannya selama beberapa saat.

Sedangkan peregangan dinamis dilakukan dengan intensitas rendah-sedang. Gerakan ini dapat dimulai dengan menggerak-gerakkan tangan atau kaki ke depan dan ke belakang dalam beberapa hitungan.

Fungsi dari meregangkan otot itu agar tidak mengalami kekakuan, kram dan keletihan akibat berada di satu posisi tertentu dalam waktu yang lama. Kondisi yang monoton itu otomatis akan membuat otot terasa pegal.

Seringkali kita mendapatkan kabar pemudik yang mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kematian. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh faktor kelelahan dan fokus berkendara yang mulai hilang akibat mengantuk.

Dengan meregangkan otot, pemudik telah melakukan langkah yang bijak untuk menghindari risiko kecelakaan tersebut. Peregangan otot membantu sirkulasi peredaran darah dan distribusi oksigen ke dalam tubuh. Hal itu dapat membuat tubuh dan fokus tetap seimbang bagi pemudik.

Diketahui, keletihan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Nah, peregangan membantu sirkulasi peredaran darah yang membantu distribusi oksigen.(ilj/bbs)




Kenali 6 Tanda Tubuh Alami Penuaan Dini

Kabar6-Seiring bertambahnya usia, tentu akan ada perubahan yang dialami oleh tubuh. Ya, Anda akan mengalami penuaan di beberapa bagian tubuh. Namun di sisi lain, tidak sedikit juga orang yang mengalami penuaan dini. Para peneliti meyakini, penuaan dini ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Hanya sekira 20 persen faktor keturunan yang berpengaruh. Sementara menurut penelitian terbaru, beberapa orang mengalami penuaan tiga kali lebih cepat dibanding orang lain. Bagaimana mengenali tubuh yang mengalami penuaan dini? Melansir nova.id, berikut enam cirinya:

1. Kulit kering parah & pecah-Pecah
Tanda kulit mengalami penuaan biasanya muncul setelah usia 25 tahun, namun ada beberapa penyebab yang membuat tanda tersebut muncul lebih cepat. Bila kulit kita kering dan mudah mengelupas, muncul flek, dan keriput, masalah ini sangat erat hubungannnya dengan gangguan pada kelenjar endokrin.

Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh gaya hidup kita yang tak sehat seperti diet tak seimbang, stres, serta paparan sinar matahari berlebihan. Untuk menghindarinya, pastikan menjalani pola hidup sehat, cukup makan sayuran serta lemak nabati yang banyak terkandung di kacang-kacangan.

2. Kantong mata
Kulit sekitar mata rentan pada berbagai pengaruh dari luar maupun dari dalam seperti kurang tidur, stres, paparan UV, serta kelelahan. Itulah mengapa tanda penuaan paling sering muncul di area ini.

Kantong mata membuat kita terlihat lebih tua. Untuk menghindarinya cobalah cukup berisitrahat, menghindari makanan asin, minum banyak air, dan jangan lupa merawat kulit sekitar mata setiap hari.

3. Gangguan siklus haid
Periode menstruasi yang tak biasa bisa menjadi tanda menopause yang normal terjadi pada perempuan usia 46 hingga 54 tahun. Namun bila kondisi ini kita alami sebelum usia 40 tahun, bisa jadi merupakan tanda penuaan dini terutama pada organ dalam kita.

Gejala menopause dini biasanya disertai dengan menopause, demam, kejang, serta perubahan suasana hati yang konstan. Untuk menghindari kondisi ini, konsultasi pada dokter, pastikan asupan vitamin kita cukup, dan melakukan gaya hidup yang sehat.

4. Lelah
Bila berjalan atau aktivitas harian lainnya menjadi lebih berat daripada biasanya, bisa jadi kita mengalami penuaan dini. Setelah umur 40 tahun, volume otot kita mengalami penurunan, namun kita bisa memperlambatnya dengan rutin berolahraga dan aktif beraktivitas.

Tipsnya, cari olahraga yang kita sukai seperti yoga, menari, bersepeda, atau lainnya. Kemudian untuk aktivitas harian, pilih naik melalui tangga, berjalan kaki, dan lainnya.

5. Rambut rontok
Kehilangan sekira 50 hingga 125 helai rambut merupakan kondisi yang normal untuk dewasa. Namun bila kita merasa rambut yang rontok lebih dari itu dan kepala terlihat botak, sebaiknya segera konsultasi pada dokter.

Selain penuaan dini, rambut yang rontok juga bisa diakibatkan oleh gangguan kesehatan lain. Untuk menghindarinya, selalu pilih produk yang terpercaya, atur pola makan dan cukupi kebutuhan omega-3, dan lindungi rambut dari pengaruh buruk paparan sinar matahari.

6. Gangguan tidur
Gangguan tidur tidak berhubungan langsung dengan penuaan dini, namun merupakan akibat dari penuaan. Bagi orang berusia di atas 60 tahun mungkin mengalami perubahan psikis terutama berkaitan dengan siklus tidurnya.

Kondisi ini disebabkan oleh kadar kortisol dalam tubuh yang bisa membuat rasa tak nyaman ketika tidur. Untuk menghindarinya, kita bisa melakukan kegiatan seperti yoga dan swimming yang bisa mengurangi stres. Andda juga bisa membaca buku dibanding menonton televisi atau menggunakan gawai kita sebelum tidur. ** Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Saat Anda Mudik Naik Motor

Cegah penuaan dini dengan pola hidup sehat.(ilj/bbs)




Hal yang Harus Diperhatikan Saat Anda Mudik Naik Motor

Kabar6-Tidak hanya dengan mobil pribadi atau transportasi umum seperti pesawat, bus, dan kereta api, tidak sedikit orang yang juga nekat pulang kampung atau mudik dengan menggunakan sepeda motor.

Padahal, naik motor untuk jarak yang jauh sebenarnya tidak dianjurkan demi menjaga keselamatan. Namun bila Anda memang harus mudik dengan motor karena pertimbangan biaya yang murah dan bisa menyalip dalam kondisi macet, ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi perhatian utama.

Anda yang mudik dengan menggunakan motor, melansir DetikHealth, disarankan untuk sesering mungkin istirahat. Jangan menunggu rasa lelah dulu, baru istirahat. Pastikan dalam satu jam perjalanan, Anda menyempatkan diri istirahat. Hindari pemikiran ‘terburu-buru agar cepat sampai tujuan’.

Selanjutnya, jangan membawa barang terlalu banyak hingga seringkali ditempatkan pada bagian depan dan belakang motor. Apabila perjalanan mudik jarak dekat, hal tersebut memungkinkan. Sebaliknya bila jarak jauh tentu saja ikatan pada barang semakin lama akan kendur dan mempengaruhi keseimbangan motor. ** Baca juga: Sebelum Dipakai, Ada 3 Hal Harus Diperhatikan pada Baju yang Baru Dibeli

Hal lain, hindari bonceng tiga karena akan membahayakan keselamatan. Pastikan juga motor dalam kondisi ‘sehat’. Selamat mudik.(ilj/bbs)




Tubuh Terlalu Lelah & Butuh Istirahat, Ini Tandanya

Kabar6-Apakah Anda termasuk orang yang cukup sering mengalami kondisi lelah? Apabila hal ini berlangsung terus menerus, tentu saja akan mengganggu aktivitas harian termasuk pekerjaan Anda.

Namun seringkali Anda mengabaikan rasa lelah, sehingga kualitas istirahat bukan menjadi prioritas. Akibatnya kondisi kesehatan jadi menurun. Apa saja sih tanda bahwa tubuh perlu istirahat dan harus berhenti beraktivitas? Melansir beberapa sumber, berikut tanda-tanda yang dimaksud:

1.Emosional
Orang yang kelelahan, tidak akan mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara lancar dengan orang lain. Anda dapat dengan mudah merasa marah, mudah lupa, dan sulit berbicara hingga mengalami depresi.

Diketahui, depresi dapat menjadi penyebab terjadinya insomnia, kelelahan fisik, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Jadi, jika sering galau dan emosi mudah terpancing, itu bisa jadi alarm bagi Anda untuk segera berisitirahat.

2. Kognitif
Akibat kurang beristirahat, pikiran jadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, efek fisik yang dapat dirasakan karena tekanan mental ini adalah pusing, pandangan mata menjadi kabur, terkadang disertai dengan halusinasi ringan. Pada akhirnya, Anda tidak sanggup melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang membutuhkan koordinasi antara mata dengan tangan.

3. Fisik
Saat berada dalam kondisi terlalu lelah, sistem dalam tubuh Anda mulai bereaksi secara abnormal. Hal ini dapat menyebabkan mual, tubuh gemetar, dan pikiran juga menjadi tidak jernih.

Apabila Anda merasa lelah dalam jangka waktu yang lama, penurunan berat badan yang drastis atau kenaikan berat badan yang signifikan dapat terjadi.

4. Efek kelelahan lainnya
Dua jenis kondisi kesehatan yang berkaitan erat dengan kelelahan kronis, tidak dapat langsung terlihat secara fisik adalah hipertensi atau darah tinggi serta penyakit jantung. Keduanya dapat berakibat fatal. Jika kelelahan yang Anda alami telah mencapai tahap ini, artinya Anda harus segera berobat ke tenaga medis profesional untuk evaluasi lebih lanjut. ** Baca juga: Yuk, Kenali Kandungan Lemak Makanan yang Anda Konsumsi

Jadi jangan biarkan tubuh Anda mengalami kelelahan. Luangkan waktu agar tubuh beristirahat.(ilj/bbs)