1

Kulit Jadi Kering Bisa Disebabkan 4 Kebiasaan Tidak Sehat

Kabar6-Kulit yang sehat umumnya memiliki kadar minyak alami pada lapisan epidermis. Namun, perubahan cuaca ekstrem berisiko menyebabkan lapisan minyak mengalami pengikisan.

Tidak hanya faktor cuaca saja yang membuat kulit kering, banyak hal sederhana yang terkadang tidak kita sadari bisa menjadi penyebab kulit kering. Melansir Glitzmedia, beberapa kebiasaan ini dapat membuat kulit menjadi kering:

1. Menggosok kulit
Ketika mandi, tak jarang kita menggunakan alat bantu spons yang berfungsi mengangkat sel kulit mati. Hal itu sebenarnya tidak boleh dilakukan terlalu sering karena bisa menjadi penyebab kulit kering dan gatal, atau bahkan bersisik.

Kebiasaan tersebut tidak hanya menyebabkan kulit hilang kelembapan, tetapi juga mengalami penipisan. Cukup lakukan tiap dua kali seminggu dan gunakan bahan spons yang halus.

2. Tekstur handuk yang kasar
Mengeringkan tubuh menggunakan handuk dapat menjadi penyebab kulit kering, serta hilang kelembapannya. Gesekkan yang terjadi antara tesktur handuk kasar dengan kulit dapat menjadi penyebab kulit menjadi kering dan bersisik karena minyak alami ikut tersapu bersih.

Selain itu, air yang masih menempel pada permukaan langsung terserap oleh handuk dan tidak terpenetrasi ke dalam kulit, sebagai pelindung kelembapan. Sebaiknya untuk mengeringkan kulit gunakanlah handuk dengan bulu yang halus atau tepuklah kulit secara perlahan.

3. Mandi terlalu lama
Berendam air hangat setelah beraktivitas memang nyaman bagi tubuh. Namun perlu diingat bahwa mandi sebenarnya tidak boleh memakan waktu yang lama. American Academy of Dermatology merekomendasikan untuk membatasi waktu mandi maksimal 10 menit.

Hal ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi kulit karena air panas dapat menghilangkan minyak alami kulit. Mandi terlalu lama menjadi penyebab kulit kering yang patut diperhatikan.

4. Memakai pelembap yang salah
Penyebab kulit kering dan bersisik yang tak kalah penting adalah pelembap yang digunakan. Bila memiliki jenis kulit kering, pilih produk pelembap yang tidak mengandung pewangi dan alkohol untuk menghindari kulit menjadi kering dan bersisik.

Selain itu, pilih tekstur yang lebih berat agar kelembapan kulit tetap terjaga. Agar maksimal, gunakan pelembap sehabis mandi, di saat kulit masih dalam kondisi setengah basah. ** Baca juga: Mengapa Sendawa Berbau?

Cara itu membantu minyak dan air terpenetrasi secara optimal, sehingga Anda terhindar dari penyebab kulit kering dan bersisik akibat penggunaan pelembap tubuh.(ilj/bbs)




Kenali Apa Itu Kulit Kombinasi

Kabar6-Ada beberapa jenis kulit yang dimiliki manusia, yaitu kulit kering, kulit berminyak dan kulit kombinasi. Kulit kombinasi adalah jenis kulit di mana pada beberapa bagian dari kulit Anda kering sementara di bagian yang lain berminyak.

Kebanyakan orang yang memiliki kulit kombinasi, melansir stylecraze, akan memiliki zona T berminyak (dahi, hidung dan dagu), sementara daerah sekitar mulut dan pipi akan kering. Perawatan kulit kombinasi mungkin sedikit lebih rumit di bandingkan jenis kulit yang lain, karena merupakan campuran kulit berminyak dan kering.

Terutama saat menghadapi cuaca panas, seseorang yang memiliki kulit kombinasi akan merasa semakin berminyak di daerah zona T, dan mengalami kekeringan yang terasa semakin parah di daerah sekitar mulut dan pipi.

Karena itulah, Anda membutuhkan produk yang khusus dan perawatan yang khusus untuk memastikan kulit ternutrisi dengan baik. ** Baca juga: Saat Sedang Flu, Ada Sejumlah Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari

Sebelum memutuskan untuk menggunakan produk dan perawatan tertentu, sebaiknya Anda bertanya kepada ahli kecantikan atau dokter yang berkompeten untuk memberikan produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda.

Disarankan juga memeriksakan terlebih dahulu jenis kulit Anda.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Keriput, Ada Hal Lain yang Tunjukkan Tanda Penuaan Tubuh

Kabar6-Munculnya sejumlah keriput atau kerutan pada wajah serta tubuh menjadi tanda utama yang mudah dilihat, menunjukkan bahwa seseorang mengalami penuaan.

Padahal selain keriput, masih banyak tanda penuaan lain yang bisa dirasakan seiring dengan pertambahan usia. Melansir beberapa sumber, berikut sejumlah tanda penuaan yang mungkin sudah mulai Anda rasakan:

1. Rasa sakit atau nyeri
Anda akan merasakan sakit atau nyeri di beberapa bagian tubuh seiring bertambahnya usia. Melakukan gerakan teratur bisa meredakannya sekaligus membuat persendian lebih fleksibel. Cobalah rutin melakukan latihan berdampak rendah, seperti berenang, yoga, dan tai-chi.

2. Kulit kering
Dehidrasi akibat kurang minum, bisa menjadi penyebabnya. Selain itu, sebaiknya mandi kurang dari 10 menit dan jangan gunakan air panas, tapi cukup suam-suam kuku, serta pakai pelembap berbahan dasar minyak di seluruh tubuh usau mandi, yang dapat membantu mengatasi tanda penuaan.

3. Kehilangan massa otot
Ini sebenarnya terjadi bukan karena bertambahnya usia, tetapi karena Anda mulai berhenti bekerja keras yang membuat otot menjadi lemah.

Olahraga teratur seperti berjalan, berkebun, atau berenang 30 menit sehari, bisa membantu menjaga massa otot. Anda dapat membaginya menjadi dua sesi 15 menit jika dirasa terlalu berat.

4. Perubahan waktu tidur
Bertambahnya usia cenderung membuat Anda lebih sulit tertidur, waktu tidur lebih pendek, dan lebih sering bangun di tengah malam. Kafein dan alkohol dapat menjadi penyebab sehingga menguranginya bisa membantu.

Selain itu, penting untuk menjaga kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi tidur Anda, seperti tekanan darah tinggi serta GERD gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung .

5. Gangguan memori
Ini disebabkan karena otak berubah seiring bertambahnya usia, sehingga memengaruhi seberapa baik Anda mengingat berbagai hal. Melakukan beberapa trik, seperti memiliki daftar apa yang harus dan akan dikerjakan, mengikuti rutinitas, dan meletakkan barang di tempat yang telah ditentukan, akan bisa membantu. Lakukan juga olahraga teratur dan konsumsi makanan sehat.

6. Berat badan bertambah
Seiring bertambahnya usia, tubuh tidak membakar kalori seperti dulu dan metabolisme menjadi lebih lambat. Jadi, pastikan Anda menjadi lebih aktif, makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan protein, serta batasi gula dan makanan yang tinggi lemak jenuh, untuk melawan tanda penuaan ini. ** Baca juga: Kenali Apa Itu Istilah Covidiot

Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, serta aktif bergerak akan membantu Anda tetap fit meski usia makin bertambah.(ilj/bbs)




Kulit Sehat, Berapa Lama Sebenarnya Waktu yang Dibutuhkan untuk Mandi?

Kabar6-Mandi teratur memang sangat disarankan, untuk menghilangkan kuman atau bakteri yang melekat pada tubuh. Namun tahukah Anda, terlalu lama menghabiskan waktu dalam kamar mandi dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit?

Mandi lebih dari 5-10 menit memakai air panas dapat membuat kulit menjadi kering, terutama saat musim hujan. Seorang dokter spesialis kulit di Amerika, melansir Menshealth, menyarankan agar jangan terlalu lama mandi dan gunakanlah air dengan suhu yang lebih dingin (tidak terlalu panas) untuk mengurangi risiko kerusakan kulit (kulit menjadi kering).

Cuaca panas juga bukan menjadi alasan bagi Anda untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam kamar mandi. Hal ini karena kulit telah cukup banyak menderita dengan udara kering dan panas di lingkungan sekitar, dan suhu dingin dalam ruangan kantor atau kamar tidur Anda.

Apabila Anda kembali menambahkannya dengan penggunaan sabun dan air panas secara berlebihan, maka hal ini tidak hanya dapat membantu mengangkat debu dan kotoran dari permukaan kulit Anda, tetapi juga dapat menyingkirkan lapisan minyak alami pelindung kulit.

Kehilangan lapisan kulit yang satu ini di saat cuaca panas, akan membuat kulit Anda menjadi kering, teriritasi, dan pecah-pecah saat musim hujan dimulai.

Anggota tubuh seperti tangan dan kaki memang lebih mudah mengalami gangguan yang satu ini (kulit kering) karena kurangnya sirkulasi darah di daerah tersebut.

Jadi, bila Anda menambahkannya dengan paparan berlebihan terhadap sabun dan air panas, maka kelembapan kulit di daerah kaki dan tangan yang memang sudah sangat sedikit ini juga akan menghilang.

Selain itu, mandi dengan waktu lebih singkat dan menggunakan air hangat serta menggunakan pelembap segera setelah mandi dapat membantu mengunci kelembapan kulit yang Anda peroleh selama mandi dan membuatnya lebih tahan lama. ** Baca juga: Tanggapi Komentar Negatif di Media Sosial dengan Cara Elegan

Pilihlah sabun yang mengandung banyak pelembap dan sedikit bahan iritatif di saat musim penghujan telah dimulai, untuk mencegah kulit menjadi kering.(ilj/bs)




Apakah Kita Harus Mandi Tiap Hari?

Kabar6-Tiap orang memiliki kebiasaan mandi yang berbeda, termasuk frekuensi mandi. Nah, para ahli kulit cenderung memiliki pendapat berbeda mengenai hal tersebut.

Menurut dokter kulit bersertifikat, Loretta Ciraldo, terkadang mandi harian sangat diperlukan, bahkan dua kali sehari untuk beberapa orang. Sementara, dokter kulit bersertifikat lainnya, Zenovia Gabriel, menyebutkan, mandi dengan membilas badan secara sederhana di bawah semprotan sudah cukup.

Lantas, seberapa sering sebenarnya kita harus mandi setiap harinya? Melansir Republika, berikut beberapa alasan yang bisa menentukan seberapa sering seseorang harus mandi setiap harinya:

1. Lingkungan
“Jika Anda tinggal di daerah air keras, di mana ada banyak kalsium dan mineral lain dalam air, Anda mungkin harus membatasi mandi,” kata Ciraldo. Hal ini karena air yang keras dapat menjadikan kulit sangat kering, dan seringkali membuat kulit yang kering dapat lebih buruk.

2. Tingkat aktivitas
Jika kita memiliki aktivitas gym atau olahraga, maka harus sering mandi. Kadar keringat menjadi hal yang perlu dipertimbangkan. “Anda bahkan mungkin ingin mandi pagi dan malam, jika Anda keluar rumah sepanjang hari,” ujar Ciraldo

Keringat tak terlalu membuat kita kotor, tapi pikirkan bagaimana bakteri akan berkembang. Orang yang berolahraga atau memiliki pekerjaan yang menantang secara fisik ke lingkungan yang kotor, mungkin sebaiknya harus mandi dua kali sehari.

3. Jenis kulit
Jenis kulit sulit menentukan seberapa sering seseorang harus mandi, karena ada faktor lain yang ikut berperan, yaitu suhu air, lama mandi, dan jenis sabun.

Jika seseorang memiliki kulit sangat kering, Gabriel mengatakan, maka boleh saja tidak menggunakan pembersih dan hanya membilasnya dengan air.

Jika ingin menggunakan sabun sebaiknya di tempat-tempat yang lebih hangat, seperti daerah ketiak dan selangkangan. Menggunakan sabun hanya dua hingga tiga kali seminggu di permukaan kulit dapat menghindari kering lebih lanjut serta peradangan. Jika memiliki kulit super kering atau rawan eksim, pastikan air tidak terlalu panas.

Air panas dapat mengeringkan kulit lebih. Kemudian, tepuk-tepuk kulit sampai kering dan oleskan krim oklusif untuk kelembapan, lakukan dengan baik. “Mandi air dingin setelah berolahraga atau setelah aktivitas lain di mana Anda mungkin berkeringat,” tambah Ciraldo. ** Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Berikan Efek Negatif pada Otak

Jadi, berapa kali Anda mandi dalam sehari?(ilj/bbs)




Cara Sehat Rawat Kulit Kering Saat Puasa

Kabar6-Puasa tahun ini pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk menjalankan seluruh ibadah dan kegiatan Ramadan di rumah saja. Meskipun begitu, kita harus tetap menjaga daya tahan tubuh agar sehat di tengah pandemi COVID-19.

Tidak hanya kesehatan, kecantikan kulit pun harus diperhatikan. Ya, kulit kering menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi selama berpuasa. Melansir beberapa sumber, ada sejumlah cara sehat untuk mengoptimalkan hidrasi kulit selama bulan puasa. Apa sajakah itu?

1. Hindari mandi pakai air panas terlalu lama
Air panas sebenarnya adalah musuh dari kulit yang kering. “Terlalu banyak air panas menyebabkan peningkatan penguapan pada hidrasi alami kulit kamu,” ungkap Anne Chapas, M.D., seorang dokter kulit di New York.

“Jika kamu terbiasa menggunakan air panas untuk mandi, cobalah untuk mempersingkat waktu mandi kamu, kamu hanya butuh sekira 10 menit,” jelas Birnur Aral, Ph.D. Direktur Lab Kecantikan GH.

Untuk memberikan kulit kelembapan ekstra saat mandi, ganti sabun dengan minyak pembersih tubuh seperti minyak kedelai yang kaya asam lemak atau minyak nabati lainnya untuk memperkuat dan melindungi penghalang kelembapan kulit.

2. Gunakan pelembab dan lotion setelah mandi
Setelah mandi, gunakan handuk lembut untuk mengeringkan kulit dan oleskan pelembap. Kemudian aplikasikan krim atau lotion untuk menjaga kelembapan tubuh. “Ini akan menyegel bahan pelembap ke dalam kulit kering, pecah-pecah,” kata Dr. Chapas.

Untuk kulit kering pada wajah, ahli kimia senior GH Beauty Lab bernama Sabina Wizemann, merekomendasikan pelembap yang dilapisi serum guna memberikan hidrasi ekstra pada kulit. Pilih produk yang mengandung asam hialuronat dan gliserin, sehingga dapat membantu mengatasi kulit kering jadi lebih terhidrasi dan lembap.

3. Aplikasikan pelembap sepanjang hari
Jangan pernah meninggalkan pelembap di pagi hari dan sebelum tidur, bahkan ketika tidur siang sekalipun. Aplikasikan krim pelembap yang melembapkan mulai dari leher hingga kaki. Cara ini berfungsi sama seperti krim malam untuk wajah, melembutkan kulit dan menjaga kelembapan saat kamu tertidur.

4. Ganti produk pembersih wajah
Penggunaan sabun yang berbusa atau gel memang ampuh mengangkat kotoran pada kulit, tetapi kulit akan menjadi kering karena bahan pembersihnya yang lebih kuat. Sebagai gantinya, pilihlah pembersih berbahan dasar minyak yang lebih lembut atau pembersih air misel (misellar water).

Untuk kulit yang sangat kering, cobalah cleansing balm yang kaya akan formula tanpa air dan minyak yang melembutkan kulit serta berfungsi ganda sebagai penghapus make up.

5. Konsumsi air mineral yang cukup
Menurut para ahli GH Nutrition Lab, hidrasi yang tepat berkaitan langsung dengan regenerasi sel kulit. Usahakan meski dalam kondisi berpuasa, cukupi asupan mineral 8-10 gelas per hari, dari minuman tanpa pemanis seperti air mineral (termasuk infused water).

Apabila Anda khawatir kekurangan gula akan membuat tubuh menjadi lemas selama berpuasa, bisa menambahkan gula secukupnya. ** Baca juga: Malas Berjemur, Ini Sejumlah Efek Buruk yang Timbul

6. Jangan lewatkan bagian bibir
Kulit di bibir lebih tipis daripada bagian wajah lainnya, sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan. Untuk mengisi kembali hidrasi dan melindunginya, sangat penting untuk menggunakan lip balm di malam hari secara teratur.

Saat mengoleskan pelembap wajah dan tubuh setiap malam, pengaplikasian lip balm akan berfungsi untuk menghalau serpihan dan kulit pecah-pecah pada bibir. Pilih produk lip balm yang tepat agar efektif.

Cara merawat yang tepat akan membuat kulit tetap terhidrasi dengan benar selama berpuasa.(ilj/bbs)




Amankah Pakai Hand Sanitizer Buatan Sendiri?

Kabar6-Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar Anda menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol untuk mencuci tangan, saat bepergian keluar rumah.

Di satu sisi, kelangkaan barang yang satu ini di pasaran membuat banyak orang membuat hand sanitizer sendiri dengan tutorial dari internet. Namun, apakah membuat hand sanitizer sendiri tergolong aman?

Pada dasarnya, melansir Medcom, CDC menekankan untuk lebih baik mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dibandingkan menggunakan hand sanitizer karena dapat membunuh kuman, termasuk COVID-19. Menurut CDC, hand sanitizer tidak akan bekerja secara efektif jika tangan Anda berminyak atau kotor.

“Mencuci tangan dengan air selama 20 detik lebih efektif dalam membuang partikel-partikel kuman,” ungkap Victoria Maizes, MD, profesor kedokteran klinis, kedokteran keluarga, dan kesehatan masyarakat di University of Arizona.

Sementara juru bicara American Cleaning Institute bernama Brian Sansoni, menyarankan agar Anda tidak membuat pembersih tangan sendiri di rumah. “Membuat hand sanitizer sendiri di rumah tidak akan menjamin bahwa Anda akan mendapatkan campuran formulasi produk dengan tepat.”

Ditambahkan, “Dan salah satu risiko terbesar jika Anda membuat hand sanitizer sendiri adalah jika ada anak kecil di rumah.” ** Baca juga: Konsumsi Garam Berlebihan Justru Turunkan Kekebalan Tubuh

Menurut Sansoni, dengan menggunakan hand sanitizer yang dibuat di rumah maka ada banyak ketidakpastian dari hand sanitizer yang sudah dibuat tersebut. Selain itu, Poison Control mencatat bahwa menghirup alkohol bahkan dapat menjadi racun bagi anak-anak.

Membuat hand sanitizer sendiri di rumah juga bisa membahayakan kulit. “Hand sanitizer yang dibuat sendiri di rumah ironisnya dapat membuat Anda lebih mudah terkena infeksi. Hal ini karena akan ada terlalu banyak alkohol yang mengering pada kulit Anda,” jelas Suzanne Willard, PhD, dekan asosiasi kesehatan global dan profesor klinis di Rutgers University School of Nursing, New Jersey.

Apabila hand sanitizer yang Anda buat terlalu kuat, maka bisa menyebabkan kulit menjadi kering atau kemerahan, sehingga meningkatkan risiko masuknya kuman melalui kulit dan menyebabkan infeksi.(ilj/bbs)




Adakah Efek Kafein pada Kulit?

Kabar6-Banyak orang memilih minum kopi di pagi hari sebelum memulai beraktivitas. Selain memberi efek bugar, beberapa orang percaya bahwa kopi dapat memperburuk kondisi jerawat dan menyebabkan kulit kering.

Di sisi lain, ada juga yang mengatakan bahwa kopi sama sekali tidak mempengaruhi kondisi kulit, dan dianggap baik karena sifat antioksidan yang terkandung di dalamnya.

Manakah yang benar? Kafein bagi sebagian besar orang dipercaya dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan suasana hati. Namun, kafein juga dianggap mampu menyebabkan dehidrasi. Diketahui, tubuh yang tidak terhidrasi dengan baik, tentu akan mempengaruhi kondisi kulit seperti kulit kering dan kusam.

Sebuah studi pada 2005, melansir Herworld, menunjukkan bahwa kopi adalah sumber antioksidan yang baik. Namun bukan berarti jumlah antioksidan yang dimiliki kopi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah antioksidan yang dimiliki sayuran dan buah-buahan. Kita semua tahu, makanan yang kaya akan antioksidan dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit.

Hal ini karena antioksidan memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus, kerutan, bintik-bintik hitam.

Apakah kopi aman untuk dikonsumsi? Jawabannya bisa iya dan tidak. Menurut ahli dermatologis bernama Gary Goldenberg, MD, minum lebih dari empat gelas kopi dalam sehari dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Tetapi, ia menambahkan bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah yang tepat, masih dinilai aman untuk tubuh bahkan bermanfaat bagi kulit, berkat sifat anti-inflamasi dan antioksidannya.

Kafein, dikatakan Goldenberg, tidak menyebabkan timbulnya jerawat. Namun, mengonsumsi kafein secara berlebihan dapat menyebabkan stres, kemudian memicu timbulnya jerawat. Dengan kata lain, kopi dapat merangsang tubuh memproduksi insulin berlebih, yang dapat menyebabkan kulit memproduksi minyak berlebih dan menyebabkan timbulnya jerawat.

Selain itu, bagaimana cara Anda mengonsumsi kopi juga dapat berperan terhadap kondisi jerawat. Mencampurkan susu ke dalam segelas kopi ternyata bukan sepenuhnya ide yang baik, karena susu mengandung protein yang dapat menyebabkan peradangan pada kulit, khususnya jerawat.

Tidak hanya susu, gula dan sirop perasa juga dapat memicu timbulnya jerawat. Apabila Anda sedang berjuang melawan jerawat, ada baiknya mengurangi penggunaan susu atau pemanis buatan saat mengonsumsi kopi.

Namun, bukan berarti minum kopi itu sepenuhnya buruk, lho. Minum kopi boleh saja asal jangan berlebihan. Bagi Anda yang sering mengonsumsi kopi, perbanyak minum air putih agar dapat menyeimbangkan kesehatan. ** Baca juga: Olahraga Jalan Mundur, Alternatif untuk Tetap Bugar

Hal ini karena air dapat menetralkan kafein dan mengembalikan pH tubuh.(ilj/bbs)




Apa Perbedaan Antara Kulit Kering dan Kulit Dehidrasi?

Kabar6-Anda tentu pernah mengalami kulit terasa kering dan kusam. Penyebabnya, ternyata belum tentu karena produksi minyak yang kurang. Kulit Anda mungkin sedang mengalami dehidrasi, dan kondisi ini berbeda dengan kulit kering pada umumnya.

Karena itulah, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara kulit kering dan dehidrasi, sebab hal ini ikut menentukan cara mengatasinya.

Kulit dehidrasi dapat menimpa siapa saja. Begitu pun pada orang-orang yang memiliki kulit berminyak. Moisturizer yang hanya melembapkan permukaan kulit tentu tidak cukup untuk mengatasi kulit dehidrasi yang kekurangan air.

Agar perawatan kulit menjadi lebih efektif, melansir hellosehat, berikut perbedaan antara kulit kering dan kulit dehidrasi yang perlu Anda ketahui:

1. Penyebab
Kulit kering disebabkan karena berkurangnya produksi minyak alami dari folikel rambut. Kondisi ini bersifat genetik, tapi orang berusia 40 tahun ke atas juga bisa mengalaminya karena produksi minyak akan menurun seiring bertambahnya usia.

Kulit dehidrasi disebabkan oleh beragam faktor. Penyebab yang paling umum adalah kurang minum air. Namun kulit pun bisa mengalami dehidrasi akibat suhu panas atau dingin, kurang tidur, kurangnya kelembapan udara, serta paparan sinar matahari.

2. Gejala
Perbedaan lain dari kulit kering dan dehidrasi terdapat pada ciri-cirinya. Kulit yang kering cenderung kisut dan agak keriput. Kulit biasanya juga terasa gatal, kemerahan, dan terdapat lapisan kulit mati berwarna putih seperti yang bisa Anda lihat pada siku.

Sementara itu, kulit yang mengalami dehidrasi terasa lebih kencang dan tidak kenyal. Anda juga dapat melihat pori-pori kulit dengan jelas disertai tekstur yang kering, kasar, bersisik, serta mudah terbentuk serpihan kulit.

3. Bahan yang sesuai untuk kulit
Produk pelembap kulit dilengkapi dengan berbagai bahan dengan kegunaan tersendiri. Hyaluronic acid dan ceramide misalnya, dapat digunakan untuk mengatasi kulit kering maupun dehidrasi. Namun, tidak semua bahan cocok untuk keduanya.

Perbedaan ini turut menentukan cara Anda mengatasi kulit kering dan dehidrasi. Sebagai acuan, berikut beberapa bahan dalam pelembap yang sesuai untuk masing-masing jenis kulit:

a. Kulit kering: minyak biji atau kacang (kelapa, almond, rami), minyak tumbuhan (jojoba, mawar, tea tree), lanolin, dan shea butter.
b. Kulit dehidrasi: gliserin, madu, lidah buaya, asam laktat, asam sitrat, dan lendir siput.

Cara paling mudah untuk mengenali perbedaan antara kulit kering dengan kulit yang dehidrasi adalah dengan tes cubitan. Tes ini mungkin tidak memberikan hasil yang mutlak, tapi cukup berguna untuk menunjukkan tanda-tanda umumnya.

Langkah-langkahnya, cubit sedikit bagian dari pipi, perut, dada, atau punggung tangan. Tahan selama beberapa detik. Jika kulit kembali ke bentuk awalnya dengan cepat, berarti kulit Anda tidak mengalami dehidrasi.

Apabila bentuk kulit baru kembali setelah beberapa detik, berarti kulit Anda mengalami dehidrasi. Ulangi pada area lain sesuka Anda. ** Baca juga: Melihat Benda Merah Bantu Turunkan Berat Badan?

Kulit pun dapat mengalami dehidrasi seperti halnya seluruh tubuh. Sayangnya, terkadang banyak orang salah memahami perbedaan antara kulit kering dan dehidrasi sehingga penanganannya juga keliru.

Guna mencegah dehidrasi, cukupi kebutuhan air Anda dan lindungi kulit dari beragam hal yang bisa mengurangi kelembapannya. Aplikasikan moisturizer untuk melindungi permukaan kulit dan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di sekitar Anda.(ilj/bbs)




Sejumlah Makanan yang Baik untuk Atasi Kulit Sangat Kering

Kabar6-Perubahan cuaca yang ekstrem saat ini, kadang sangat panas atau mendadak dingin, ternyata bisa mempengaruhi kulit. Selain itu, kebiasaan tidak rutin merawat kulit juga bisa merusak kulit.

Nah, salah satu masalah kulit yang sering mengganggu adalah kulit kering. Selain perawatan dengan berbaga krim, diperlukan juga perawatan dari dalam yaitu makanan yang sehat. Melansir Prevention, ini sejumlah makanan super untuk kulit yang sangat kering:

1. Susu dan madu
Kandungan lemak dan asam laktat dalam susu sangat menenangkan kulit yang teriritasi saat dioleskan. Anda bisa melakukan kompres kulit dengan susu dingin, caranya merendam kain dalam semangkuk susu dingin dan letakkan kulit yang teriritasi. Selain itu bila ingin lebih efektif. Anda bisa mencampurnya dengan madu.

Madu tidak hanya bersifat humectant yang berarti menarik dan mempertahankan kelembapan, tetapi memiliki sifat antibakteri dan antijamur membantu flora normal baik yang bertahan di kulit Anda.

2. Minyak kelapa
Selain menjadi alami pelembap, minyak kelapa juga menawarkan sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus, sehingga tidak hanya cocok untuk kulit kering namun juga cukup lembut untuk kulit berjerawat.

3. Minyak zaitun
Apabila Anda rajin mengonsumsi minyak zaitun maka akan membantu menunda terjadinya kemunculan tanda-tanda penuaan dini seperti bintik hitam, keriput. Hal ini dikarenakan kandungan polifenol, jenis senyawa tanaman dengan sifat antioksidan yang akan membantu melembapkan kulit.

4. Kedelai
Kedelai dapat digunakan secara topikal (oles) atau dikonsumsi, kedelai meningkatkan elastisitas kulit dan mencegah kolagen penurunan jumlah kolagen.

5. Teh hijau
Teh hijau melindungi kulit terhadap sinar UV baik bila digunakan secara topikal dan ketika diseduh untuk minum, krim yang mengandung teh hijau juga efektif untuk mengatasi rosacea, jerawat, dan eksim.

Selain makanan tadi, Anda juga disarankan untuk mengurangi konsumsi junk food, minuman bersoda, merokok dan minum alkohol yang tidak baik untuk kulit. ** Baca juga: Cuci Tangan dengan Air Hangat Jauh Lebih Efektif?

Ya, makanan yang Anda konsumsi akan sangat berpengaruh pada regenerasi kulit.(ilj/bbs)