1

Dianggap Memalukan, Remaja Korut Diasingkan ke Pedesaan Setelah Kepergok Nonton Film Porno

Kabar6-Akibat kedapatan menonton film porno, seorang remaja laki-laki di Sinuiju, Korea Utara (Korut), diasingkan ke wilayah pedesaan bersama keluarganya.

Remaja yang tak diungkap identitasnya itu, melansir Dailynk, dianggap telah melanggar ‘undang-undang pemikiran antireaksioner’ yang baru-baru ini disahkan oleh pemerintahan Kim Jong-un. Remaja itu sedang menonton video porno saat larut malam, ketika orangtuanya tidak ada di rumah. Dia ditangkap saat pemeriksaan mendadak oleh satuan tugas yang dibentuk untuk memantau perilaku ‘menyimpang’.

Menurut materi penjelasan ‘hukum pemikiran anti-reaksioner’, Pasal 29 undang-undang tersebut menyerukan hukuman lima hingga 15 tahun kerja pemasyarakatan untuk konsumsi atau kepemilikan video atau buku porno, foto atau gambar yang ‘Menyuarakan takhayul’.

Individu yang memproduksi, mengimpor atau mendistribusikan materi semacam itu bisa mendapatkan hukuman seumur hidup sebagai tenaga pemasyarakatan atau bahkan hukuman mati, tergantung pada jumlah materi.

Namun, tampaknya karena undang-undang itu tidak mengatur aturan hukuman bagi remaja, maka hukumannya ditetapkan ke pengasingan dan bukan kerja lapas. Selanjutnya, Pasal 34-38 UU tersebut menetapkan denda sebesar sekira Rp1,5 juta hingga Rp3,1 juta jika kejahatan pemikiran reaksioner terjadi karena pendidikan anak yang tidak bertanggung jawab dan memerintahkan seluruh keluarga untuk pindah ke pedesaan sebagai hukuman bagi orangtua.

Bagi seseorang yang tinggal di salah satu kota besar di Korut, dideportasi ke provinsi dianggap hukuman yang cukup berat, karena orang-orang ini tidak hanya akan kehilangan basis ekonominya tetapi juga menjadi terstigma politik. Akibatnya, beberapa orang yang mengetahui kejadian tersebut mempertanyakan apakah hukuman ini terlalu berat bagi seorang remaja.

“Tindakan keras dan hukuman kemungkinan akan meningkat untuk sementara waktu mengingat ‘hukum pemikiran antireaksioner’ masih dalam tahap awal implementasi,” terang sebuah sumber. ** Baca juga: Penjual Makanan di Thailand Menang Lotre Rp2,7 Miliar Setelah Tafsirkan Mimpi Sang Anak

Ditambahkan, “Selain itu, Kim Jong-un menyatakan bahwa ‘non-sosialisme adalah tumor ganas yang menghalangi persatuan’ dan menyatakan ‘perjuangan yang lebih intensif melawan fenomena non-sosialis’ pada Rapat Pleno Kedua Komite Sentral Kedelapan Partai Buruh pada 8 Februari.”

Sementara itu Kepala Sekolah tempat remaja itu belajar juga menerima ‘hukuman revolusioner’ dan kerja tidak dibayar. Kepala sekolah dihukum karena pasal 34-38 dari undang-undang tersebut menetapkan ‘hukuman atas kerja tidak dibayar, penurunan pangkat, pemecatan, atau pengunduran diri paksa jika kejahatan pemikiran reaksioner terjadi karena kegagalan untuk mengontrol dan mendidik siswa tentang cara mematuhi hukum’.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) menjelaskan dalam sebuah laporan kepada Komite Intelijen Majelis Nasional Korea Selatan pada 16 Februari lalu bahwa Korut telah memperkuat hukuman dalam ‘undang-undang pemikiran anti-reaksioner’ dengan menetapkan hukuman maksimum hukuman mati untuk impor dan distribusi materi video Korsel.(ilj/bbs)




Nonton Drakor Penthouse Sebabkan Empat Pemuda Korut Dihukum 10 Hingga 12 Tahun Kerja Paksa

Kabar6-Sebanyak empat orang pemuda di Korea Utara (Korut) harus menejalani hukuman 10 hingga 12 tahun kerja paksa gara-gara nonton drama Korea (drakor) Penthouse.

Hukuman tersebut resmi dijatuhi oleh pemerintah setempat lewat sidang terbuka di sebuah stadion di Pyongsong. Empat pemuda yang tak diungkap identitasnya itu, melansir Netizenbuzz, ketahuan berkumpul dan menonton drakor saat merayakan ulang tahun salah satu dari mereka. Tiga pemuda dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa, sedangkan pemuda yang berulang tahun dihukum 12 tahun.

Pihak pengadilan menemukan memory stick berisi 30 drakor dan musik K-pop. Mereka didakwa melanggar Undang-Undang Pengecualian Budaya Ideologi Anti-reaksioner Korea Utara. ** Baca juga: Tragis, Remaja 15 Tahun di India Tewas Diterkam Buaya Saat Mandikan Kerbau

Undang-undang itu telah resmi disahkan akhir 2020 lalu oleh Korut. Pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, bahkan sempat menyatakan budaya K-pop sebagai kanker ganas. Drakor Penthouse sendiri memang menjadi salah satu yang banyak disukai dan memilik banyak penggemar.(ilj/bbs)




Ajarkan Disko, Seorang Guru Dansa di Korut Ditangkap

Kabar6-Grup Inspeksi Anti-Sosialisme Korea Utara (Korut) menangkap seorang guru dansa wanita berusia 30-an, termasuk beberapa muridnya, di kota Pyongsong karena mengajarkan gerakan dansa yang dianggap kapitalis.

“Grup Inspeksi Anti-Sosialism, sebuah operasi gabungan Departemen Keamanan Negara dan kepolisian, telah secara intensif memburu masyarakat yang menonton film-film Korea Selatan dan mendistribusikan media asing,” kata seorang warga secara anonim.

Saat penangkapan, melansir Dailystar, disita juga sebuah USB flash drive yang berisi lagu-lagu asing dan video dansa. Guru dansa dan para muridnya lantas digelandang ke markas aparat tersebut. Saksi mata mengatakan, guru dansa itu dulunya merupakan menjar di SMA, tetapi gajinya hanya Rp47 ribu. Karena itulah, dia membuka les dansa di rumah untuk mencari penghasilan tambahan.

Seorang sumber lain menyebut, murid-murid guru tersebut ingin belajar dansa luar negeri. Tarif yang dipasang sekira Rp 144 ribu. “Mereka lebih suka belajar dansa seperti di Korea Selatan, Tiongkok, dan Amerika, ketimbang gaya Korea Utara. Jadi ia mengajarkan caranya,” terang sumber kedua.

Seorang narasumber ketiga menuturkan, grup inspeksi lebih gencar beroperasi sejak Desember 2021. Mereka juga menyasar keluarga petinggi partai yang menginstall SD card berisi film-film Korsel di smartphone. ** Baca juga: Biarawati 80 Tahun di AS Curi Dana Sekolah Rp12 Miliar Karena Kecanduan Judi dan Liburan Mewah

“Para kelas kaya raya biasanya membeli USB flash drive yang diselundupkan melalui laut dari Tiongkok. Akhirnya, mereka yang secara ilegal menjual atau meminjamkan flash drive dan SD card ke para remaja tertangkap, satu demi satu, termasuk saudara seorang pejabat di kantor kejaksaan,” ungkap sumber tadi.

Anak-anak dari keluarga kaya biasanya tidak dihukum secara parah, tetapi nasib guru dansa dan murid-muridnya yang tertangkap itu kemungkinan akan dihukum kerja paksa, karena Komite Pusat Korut telah memerintahkan tak boleh ada diskriminasi dalam hukuman.

Orangtua mereka juga kemungkinan akan dihukum dengan cara disuruh meninggalkan partai penguasa.(ilj/bbs)




Empat Negara Ini Disebut Tak Punya Kasus Virus Corona

Kabar6-Di saat seluruh dunia dibuat panik menghadapi pandemi COVID-19, sejumlah negara dilaporkan justru tidak tersentuh virus Corona. Hal ini tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan perihal bagaimana cara negara-negara tersebut mencegah masuknya virus Corona yang sangat cepat penyebarannya?

Ya, ada sejumlah negara di dunia yang kabarnya belum pernah sama sekali terjadi kasus Corona. Melansir Sindonews, ini empat negara yang dimaksud:

1. Turkmenistan
Turkmenistan atau dikenal dengan Turkmenia merupakan negara yang terletak di Asia Tengah, berbatasan dengan Iran di selatan, Afganistan di tenggara, Uzbekistan di utara, Kazakhstan di Barat laut, dan Laut Kaspia di barat.

Sejak awal mula virus Corona muncul, Turkmenistan tercatat belum pernah menemukan satu pun kasus COVID-19d di negaranya. Turkmenistan menggunakan beberapa cara untuk menghentikan penyebaran COVID-19 di negaranya seperti menutup sebagian besar perbatasan negara dan membatalkan banyak penerbangan yang berasal atau menuju Tiongkok.

Namun ada desas-desus mengenai laporan kasus Corona nol persen di negara tersebut mungkin tidak sesuai dengan kenyataan, dan juga yang menjadi perhatian media bahwa pemerintah Turkmenistan diduga ‘melarang’ kata Coronavirus, meskipun ini tidak sepenuhnya benar.

2. Tonga
Tonga merupakan negara kepulauan yang tercatat memiliki 177 pulau, di mana 70 persen warga negaranya berada di Pulau utama Tongatapu. Tonga berbatasan dengan Fiji di barat laut, Samoa di utara, Niue di timur laut.

Tonga menangkal penyebaran Corona di negaranya dengan membatasi masuknya kapal pesiar pada awal pandemi, menutup bandara, bahkan melakukan lockdown.

Hal tersebut terbukti efektif dalam menangkal masuknya virus corona di negaranya dan menjadikan negaranya menjadi salah satu negara bebas covid di dunia. ** Baca juga: Gadis Cilik 9 Tahun di India Jalani Operasi Otak Sambil Main Piano dan Games Selama Enam Jam

3. Kiribati
Kiribati merupakan negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik dengan Ibu Kota Tarawa Selatan. Kiribati terbentuk oleh 32 atol, terumbu karang melingkar, dan satu pulau kapur yang terangkat.

Kiribati telah memberlakukan pembatasan perjalanan luar negeri untuk memerangi Corona pada awal pandemi, sehingga hanya segelintir maskapai yang diperbolehkan masuk ke negara tersebut.

4. Korea Utara (Korut)
Korut merupakan negara yang terletak di Asia Timur, Semenanjung Korea, berbatasan langsung dengan Tiongkok yang dipisahkan Sungai Amnok, Rusia, serta Korea Selatan.

Korut tercatat sebagai negara yang masih bebas kasus Corona virus. Meski beberapa pihak tidak percaya, pada kenyataannya Korut telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya Corona ke negara tersebut.

Negara dengan populasi sekira 25 juta jiwa ini telah menerapkan lockdown ketat, pembatasan perjalanan, serta menutup perbatasannya.(ilj/bbs)




Lindungi ‘Kotorannya’, Kim Jong-un Selalu Bawa Toilet Sendiri

Kabar6-‘Tidak mempercayai’ toilet umum menjadi alasan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, membawa toilet pribadi setiap kali bepergian. Jong-un diketahui memiliki fasilitas toilet built-in di semua mobil miliknya.

Salah satu mobil tersebut adalah Mercedes Benz antipeluru yang telah dimodifikasi agar bisa ‘melindungi kotorannya’ hingga tidak jatuh ke tangan yang salah. Toilet pribadi Jong-un, melansir Newsdelivers, diawasi para pengawalnya dan siapa pun yang ketahuan menggunakannya dapat dijatuhi hukuman mati. Kotoran milik Jong-un harus diawasi karena ‘berisi informasi tentang status kesehatannya’.

Kondisi Jong-un telah menyebabkan banyak perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, dan dia baru-baru ini menjadi kurus setelah kehilangan banyak bobot. ** Baca juga: Pesawat Kecil di AS Tabrak Sebuah Mobil Berpenumpang Ibu dan Anak

“Toilet tidak hanya di kereta pribadi Kim Jong-un tetapi mobil kecil atau menengah apa pun yang dia bawa dan bahkan di kendaraan khusus yang dirancang untuk medan pegunungan atau salju,” terang sumber orang dalam itu.

Ditambahkan, “Ada beberapa kendaraan dalam konvoi sehingga orang tidak bisa membedakan yang mana dia berada, dan ada mobil terpisah yang berfungsi sebagai kamar kecilnya.”

Sumber tadi mengklaim, Jong-un telah mengubah caranya setelah menghabiskan hingga 10 botol wine per hari. Pada 2012, Jong-un memiliki indeks massa tubuh yang dilaporkan 49.

Para ahli memperingatkan Jong-un terancam ‘serangan jantung yang menunggu untuk terjadi’ karena obesitas parah yang dihubungkan dengan peningkatan empat kali lipat potensi gagal jantung.

Bulan lalu dilaporkan, Jong-un telah melarang rakyatnya tertawa selama 11 hari untuk menandai 10 tahun pemerintahan, dan memperingati hari kematian ayahnya. Seorang warga Korut dari kota perbatasan Sinuiju, mengatakan kepada Radio Free Asia, “Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi.”

“Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan tubuh harus dibawa keluar setelah selesai. Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri jika mereka jatuh dalam masa berkabung,” imbuhnya.(ilj/bbs)




Korut Hukum Mati Warganya yang Rayakan Natal

Kabar6-Jika di sejumlah negara umat Kristiani dapat bebas merayakan Natal, hal ini berbanding terbalik dengan umat Kristen di Korea Utara (Korut) yang harus merayakan Natal secara diam-diam.

Mengapa demikian? Rupanya, melansir Express, di Korut kepercayaan apa pun selain menyembah dinasti Kim dilarang. Hal ini karena perayaan Natal jatuh hampir bersamaan dengan hari lahirnya Kim Jong-suk, istri pemimpin tertinggi pertama Korut, Kim Il-sung. Setiap tanggal 24 Desember, dikenal dengan perayaan hari Kim Jong-suk.

Seorang pelarian dari Korut bernama Timothy Cho, mengungkapkan bahwa setiap umat Kristen yang ditemukan beribadah, akan ditembak di tempat oleh pasukan Kim Jong Un. Cho sendiri saat ini bekerja untuk Open Doors, sebuah badan amal yang membantu mendukung orang-orang Kristen yang dianiaya.

“Saya yakin mereka akan diburu. Itu tidak diragukan lagi. Rezim Kim akan mendesak rakyat untuk menunjukkan kesetiaan penuh mereka kepada keluarga Kim,” terang Cho. ** Baca juga: Wanita Asal Turki Nikahi Pria yang Siram Wajah Cantiknya Pakai Air Keras

Jika ada yang diam-diam merayakan Natal, mereka akan ditangkap dan bisa pula langsung dibunuh. “Mereka (pemerintahan Kim Jong Un) masih membutuhkan otoritas untuk eksekusi publik, satu-satunya di mana mereka tidak membutuhkannya adalah untuk orang Kristen atau tahanan politik di kamp penjara,” ujar Cho.

Pria itu mengklaim kelahiran Kim Jong-il telah dimitologikan untuk meniru kelahiran Kristus. Diketahui, jumlah pemeluk agama Kristen di Korut diperkirakan mencapai 400 ribu orang. Mereka harus tetap tersembunyi dari rezim yang mematikan.

Namun banyak orang Kristen telah dikirim ke penjara barbar dan kamp kerja paksa karena keyakinan mereka. Badan amal itu memperkirakan, sekira 50 ribu hingga 70 ribu orang Kristen di negara itu saat ini berada di kamp-kamp penjara.(ilj/bbs)




Nonton Film Korsel Lima Menit, Siswa di Korut Dihukum Kerja Paksa Selama 14 Tahun

Kabar6-Seorang siswa Sekolah Dasar dan Menengah Kota Hyesan berusia 14 tahun, ditangkap pihak berwajib Korea Utara (Korut) karena menonton drama misteri Korea Selatan (Korsel) berjudul ‘The Uncle’.

Bocah yang tak disebutkan namanya itu, melansir theworldnews, dijatuhi hukuman 14 tahun kerja paksa. “Mereka ditangkap dalam waktu lima menit setelah menonton film, dan mereka dijatuhi hukuman 14 tahun kerja paksa,” ungkap sebuah sumber dari dalam negeri. “Baru-baru ini, kegiatan tim komando koalisi anti-sosialis dan non-sosialis menjadi lebih intens dari sebelumnya.”

Di sisi lain, terdapat juga kekhawatiran bahwa orangtua siswa dapat dihukum karena ‘sistem asosiasi’ yang ada di Korut. Di bawah sistem Korut yang ketat, jika ‘kejahatan budaya terjadi karena pendidikan yang tidak bertanggung jawab’, mereka yang bertanggung jawab dapat didenda sekira Rp3 juta.

Warga Hyesan dilaporkan takut jika orangtua siswa itu akan dikirim ke kamp penjara politik setelah sebelumnya orangtua dari remaja yang berbeda, yang tertangkap menonton film porno, keduanya ‘dipindahkan ke daerah pedesaan’ pada Februari lalu. ** Baca juga: Malas Jalan Kaki, Pria Taiwan Telepon Layanan Ambulans 39 Kali Agar Dapat Tumpangan Gratis

Sementara untuk hukuman siswa, undang-undang Korut tentang ideologi menyatakan bahwa mereka yang telah melihat atau menyimpan film Korsel ‘selama lebih dari lima tahun dan kurang dari 15 tahun’ akan dihukum dengan ‘kerja pemasyarakatan’.

Undang-undang tersebut diketahui menetapkan kerangka waktu yang jauh lebih lama daripada lima menit yang dilakukan siswa tadi. Diperkirakan, film Korsel menjadi semakin populer di kalangan anak muda Korut, dan pihak berwenang menerapkan hukum seketat mungkin untuk melawan hal ini.(ilj/bbs)




Hingga 2025 Mendatang, Pemimpin Korut Minta Rakyatnya ‘Makan Lebih Sedikit’

Kabar6-‘Kondisi darurat’ akibat kekurangan pangan membuat Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un meminta rakyatnya untuk mengencangkan ikat pinggang dan makan lebih sedikit hingga negara ini membuka kembali perbatasannya dengan Tiongkok pada 2025 mendatang.

Menurut sebuah laporan, melansir Express, rakyat Korut sudah khawatir tentang bagaimana mereka akan bertahan selama musim dingin akibat kekurangan makanan, dan banyak orang mati kelaparan. Diketahui, Korut yang sebagian besar terputus dari seluruh dunia, menutup perbatasannya dengan Tiongkok pada awal 2020 karena pandemi COVID-19. Ada ketakutan di Korut tentang kerusakan dan dampak dahsyat dari virus Corona, dengan kondisi sistem kesehatan yang sangat terbatas.

Menutup perbatasan dengan mitra dagang utama telah menjadi pukulan serius bagi perekonomian yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.

“Dua minggu lalu, mereka memberitahu pertemuan unit penjaga lingkungan bahwa darurat pangan kami akan berlanjut hingga 2025. Pihak berwenang menekankan bahwa kemungkinan membuka kembali bea cukai antara Korea Utara dan Tiongkok sebelum 2025 sangat tipis,” terang seorang penduduk kepada Radio Free Asia (RFA).

Seiring dengan laporan bahwa orang-orang telah mati kelaparan, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memproyeksikan bahwa Korut kekurangan makanan sekira 860 ribu ton, konsumsi sekira dua bulan. ** Baca juga: Apes, Pohon Tetangga yang Ditebang Karena Dianggap Mengganggu Malah Menimpa Rumah Miliknya

Program Pangan Dunia PBB memperkirakan, sekirar 40 persen penduduk Korut kekurangan gizi. Sementara tanggapan dari rezim Korut adalah untuk kemandirian dan dorongan bagi orang untuk menanam tanaman mereka sendiri.

Penduduk Korut sendiri mengatakan ada kebencian yang cukup besar terhadap pihak berwenang dan banyak yang merasa bahwa menyuruh orang untuk terus bertahan sampai 2025 sama dengan menyuruh mereka untuk ‘kelaparan’.

Pemerintah telah mencoba untuk menyalahkan faktor eksternal atas kurangnya makanan seperti sanksi Amerika Serikat (AS) dan PBB atau bencana alam.(ilj/bbs)




Rakyat Korut Diminta Konsumsi Lebih Banyak Daging Kelinci Selama Lockdown COVID-19

Kabar6-Untuk menghadapi lockdown COVID-19 internasional di tahun kedua, pemerintah Korea Utara (Korut) meminta rakyatnya agar makan lebih banyak daging kelinci.

Berbagai organisasi PBB seperti Program Pangan Dunia dan sebagian besar kedutaan besar negara-negara asing, diketahui telah menarik staf mereka keluar dari Ibu Kota Korut, Pyongyang. Karena itu, sulit sekali mengetahui kondisi di Korut saat ini.

Media pemerintah sendiri telah berulang kali melaporkan tentang beternak kelinci tahun ini. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyoroti prakarsa tersebut pada pidato pentingnya September lalu.

Kantor berita resmi KCNA, melansir dw, melaporkan bahwa Jong-un menyerukan untuk meningkatkan kambing dan ternak lainnya dalam jumlah meyakinkan, dan agar melaksanakan gerakan memelihara kelinci secara besar-besaran oleh seluruh rakyat, sebagaimana yang disebut dalam kebijakan Partai untuk mendapatkan ‘daging dari rumput’ di sektor peternakan, serta memberi perhatian untuk mengurangi unit konsumsi pakan secara maksimal dan meningkatkan kegiatan antiepizootik.

Sedangkan yang dimaksud kegiatan antiepizootik adalah sejumlah upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di kalangan hewan. Sementara itu, ‘daging dari rumput’ adalah istilah yang digunakan Partai Pekerja yang berkuasa di Korut untuk mendorong rakyat, dan tentara pada masa-masa sulit, agar memanfaatkan semaksimal mungkin apa yang mereka miliki.

Korut sendiri mengandalkan bantuan dari sekutu-sekutu sosialisnya. Tetapi pada 1990-an, setelah runtuhnya Uni Soviet, Korut mengalami bencana kelaparan, dan sejak itu belum mampu memenuhi kebutuhan makanan rakyatnya. Para koki di restoran Potonggang Manbang di tengah kota Pyongyang sekarang juga memanfaatkan daging kelinci.

Bagi mereka yang memiliki uang, daging babi dan daging sapi adalah pilihan yang paling populer. Di negara itu juga tidak ada tradisi untuk menjadi seorang vegetarian. ** Baca juga: Mencoba Menyelamatkan Seorang Wanita yang Tenggelam, Pria di Inggris Ini Malah Tewas

Promosi mengenai pengembangbiakan dan makan daging kelinci di media pemerintah mungkin dapat menunjukkan bahwa apa yang tersaji di meja makanan sekarang ini lebih sedikit daripada biasanya.(ilj/bbs)




Di Korut, Hukuman Mati untuk Penjual Drakor Squid Game dan Pembelinya Diganjar Penjara Seumur Hidup

Kabar6-Seorang sumber kepolisian melaporkan, Korea Utara (Korut) menghukum mati seorang pria yang menyelundupkan dan menjual video drama Korea Selatan (Korsel) Squid Game yang sedang populer di seluruh dunia. Pria itu diekskusi oleh regu tembak.

Tak hanya itu, melansir Mirror, si pembeli Squid Game yang merupakan seorang pelajar juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Sementara teman-temannya yang sempat ikut menonton dijatuhi hukuman masing-masing lima tahun kerja paksa. Sedangkan Netflix selaku platform yang memutar Squid Game dilarang di Korut.

“Ini semua bermula pekan lalu ketika seorang siswa sekolah menengah diam-diam membeli USB berisi drama Korea Selatan Squid Game lalu menonton bersama seorang temah kelasnya. Teman itu lalu memberitahu siswa lain yang juga tertarik, lalu flash drive dibagikan kepada mereka,” kata seorang sumber di kepolisian Korut.

Ditambahkan, total ada tujuh orang yang ditangkap setelah diinterogasi tanpa ampun, hingga pihak berwenang mengetahui bagaimana materi drama Squid Game itu bisa diselundupkan melalui perbatasan yang ditutup selama pandemi COVID-19.

“Ini berarti angin investigasi dan hukuman akan terus berembus,” kata sumber itu, menyiratkan penyelidikan kasus ini akan berlangsung lama karena ada pihak lain yang diduga kuat terlibat. ** Baca juga: Terekam Kamera, Hiu ‘Zombie’ Tetap Cari Mangsa dalam Kondisi Tubuh Setengah Terkoyak

Pemerintah Korut sendiri menanggapi kasus ini dengan sangat serius, terlebih melibatkan sektor pendidikan. Komite Sentral telah memecat kepala sekolah, pemimpin organisasi kepemudaan setempat, bahkan wali kelas.(ilj/bbs)