1

Kesal Tak Diberi Pinjaman, Karyawan Total Buah Segar Tega Bunuh Kepala Toko di Serpong

Kabar6.com

Kabar6-Seorang karyawan Total Buah Segar berinisial SP (27) tega membunuh Kepala Toko berinisial RN (31), karena tidak dipinjamkan uang Rp250 ribu oleh korban.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu 17 Desember 2022, di sebuah Mess Total Buah Segar, Jalan Astek Lengkong Gudang, Serpong.

“SP tega membunuh RN karena RN menolak meminjamkan uang sebesar R  p250 ribu,” ujar Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tangerang Selatan, AKBP Sarly Solly kepada wartawan, Senin (19/12/2022).

Dipaparkan Sarly, SP meminjam uang kepada RN dikarenakan terlilit hutang dan telah jatuh tempo untuk menebus motor mertua yang telah digadaikan.

“Tersangka kesal dan berniat membunuh korban dengan cara membekap dan mencekik leher korban,” terangnya.

Sarly menjelaskan, setelah membunuh korban, SP mengambil perhiasan korban berupa gelang emas yang dipakai di kaki, dan di kotak kosmetik korban, serta HP merk Oppo milik korban.

“Setelah dilakukan pengembangan telah ditemukan barang bukti berupa 2 buah perhiasan, HP merk Oppo, yang telah dikubur oleh Tersangka di dekat Taman Kota 1, Jalan Letnan Sutopo, BSD, Serpong,” ungkapnya.

Akibat dari perbuatannya, Sarly menegaskan, pelaku dikenakan pasal pembunuhan berencana sina pembunuhan dan atau pencurian dengan kekerasan.

“Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun pidana penjara,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resort Tangerang Selatan (Polres Tangsel) berhasil membekuk pelaku berinisal SP (27), yang membunuh Kepala Toko Total Buah Segar berinisial RN (31) di Lengkong Gudang, Serpong.

Kapolres Tangsel, AKBP Sarly Sollu mengatakan, RN saat itu ditemukan tidak bernyawa di sebuah Mess Total Buah, Jalan Astek Lengkong Gudang, Serpong, pada Sabtu 17 Desember 2022 sekira pukul 14.45 WIB.

**Baca juga: Polres Tangsel Berhasil Bekuk Pelaku Pembunuhan Kepala Toko Total Buah Segar

Sarly memaparkan, saat melakukan penyelidikan di TKP, pihaknua mencurigai seorang saksi yang memiliki bekas luka cakar di pipi yang berada di TKP yaitu pelaku SP.

“Kemudian tim Opsnal melakukan interogasi terhadap pelaku SP dengan hasil pelaku telah mengakui perbuatannya yang melakukan pembunuhan,” ujarnya kepada wartawan di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (19/12/2022).(eka)




Pengendara Kesal Jalan Raya Cisoka – Tigaraksa Langganan Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Hujan yang deras mengguyur wilayah Kabupaten Tangerang. Akibat hujan tersebut Jalan Raya Cisoka – Tigaraksa terendam air setinggi lutut kaki orang dewasa.

Akibatnya, puluhan Kendaraan roda dua pun mogok karena nekat melewati genangan banjir setinggi 50 centimeter di ruas jalan tersebut.

Menurut keterangan dari gambar yang di proleh, sebanyak puluhan lebih kendaraan roda dua mati akibat pengendara nekat melewati banjir.

Salah satu warga sekitar yang membantu para pengendara sepeda motor dari jebakan banjir mengatakan, sepeda motor yang mogok mayoritas banyak dari jenis kendaraan matic.

“Dari siang hujan, pas parah banjirnya tadi sore, mungkin lebih dari lima puluh motor mati pas lewatin arus banjir,” kata Boy warga sekitar, Kamis, (06/10/2022) tengah malam.

Ia mengatakan penyebab terjadinya banjir diakibatkan adanya penyempitan anak kali dan terdapat sebuah perumahan.

“Karena ada perumahan terus anak kali jadi sempet, kan kalau hujan pasti banjir meluap lah airnya,” katanya.

Sementara, Desi salah satu pengendara sepeda motor yang mogok merasa gusar. Sebab menurutnya, kejadian banjir di wilayah ini sering terjadi saat hujan deras.

**Baca juga: Dewan Pengawas Pasar Kabupaten Tangerang Dukung Usut Dugaan Pungli

Menurut dia, lokasi tersebut sejak satu tahun terakhir ini sering banjir. Ia berujar agar pemerintah dapat memperbaiki masalah banjir di lokasi tersebut.

“Dulu tuh enggak pernah banjir kaya begini. Enggak tahu sekarang kok kalau hujan banjirnya sampai parah. Kasihan kan orang apalagi yang mau ke arah Jeungjing,” ungkapnya. (Rez)




Motif Suami Bunuh Istri di Sepatan, Pelaku Kesal Sering Dimarahi

Kabar6.com

Kabar6-Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Komarudin mengungkapkan motif kasus pembunuhan di Desa Gempol Sari, Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. Naim alias Dagul, 58 tahun, tega habisi nyawa istrinya saat bertengkar.

“Karena ada konflik rumah tangga pelaku kesal sering dimarahi istrinya,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).

Pria yang kesehariannya dagang buah itu bertengkar dengan Nemah, 54 tahun, istrinya di dalam kamar. Pelaku yang kesal lalu mengambil sebilah pisau dan menusuk korban.

**Baca juga: IKPP Jualan 2000 Liter Minyak Goreng ke Pakulonan

**Cek Youtube: Pedes! Bahas Rencana Pemekaran Tangerang Utara

“Pertama pisau digunakan sehari-sehari untuk berdagang buah,” jelas Komarudin. Sementara ini, lanjutnya, pelaku dijerat melanggar Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan.

“Dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara,” ujar Komarudin. Menurutnya, keterangan saksi di lokasi tepat sore hari terjadi keributan dan disaksikan oleh anaknya, Rahmat serta keponakannya Pepen.(yud)




Kesal Jalan Alun-alun Menes Tak Kunjung Diperbaiki, Warga: Lier Nele Jalan

Kabar6.com

Kabar6- Kecewa lantaran tak kunjung diperbaiki Pemkab Pandeglang, puluhan warga dan para pelaku usaha kecil yang ada di sekitar Alun-alun Menes berinisiatif melakukan gotong royong memperbaiki jalan raya Alun-alun Menes.

Kondisi jalan padat lalu lintas itu sebenarnya sudah lama dikeluhkan masyarakat Menes. Namun sepertinya belum dijadikan prioritas oleh Pemkab Pandeglang.

“Jalanya parah banget, kalau hujan genangan air menutup jalan berlubang sehingga banyak pengendara roda dua yang jatuh, terutama ibu-ibu,” kata Riki, Jumat (28/5/2021).

Bukan hanya saja itu, warga sekitar pun meminta sumbangan ke para pengguna jalan dengan menggunakan kardus bekas yang bertulisan keluh kesah. Seperti, “Liuer Nele jalan (Pusing lihat jalan)” dan “sisihkan uang anda!!! Untuk jalan kita”

Aksi tersebut akan terus dilakukan hingga jalan tersebut layak untuk dilalu. Bahkan rencananya, warga akan mengumpulkan dana hingga jalan tersebut dapat di cor agar tahan lama.

“Aksi ini gimana beresnya aja pak. Insyallah kalau ada dana, mau kita cor,” tutur Riki.

Lanjut Riki, untuk aksinya tersebut warga sekitar sudah melakukan sejak dua hari yang lalu. Adapun hasil dari aksi sumbangan baik para warung dan pengguna jalan sudah dapat memperbaiki jalan berlubang.

“Kalau hasil, alhamdullilah sudah dapat 3 mobil lebih yang bermuatan batu. Cukup buat menambal jalan berlubang,” bebernya.

**Baca juga: Dituding ada Monopoli Proyek, Ketua DPRD Pandeglang Desak ULP Netral dan Profesional

Riki pun berharap, pemerintah untuk segera memperbaiki jalan berlubang tersebut. Pasalnya, jalan alun-alun Menes merupakan akses jalan raya yang dilalui banyak pengendara.

“Mudah-mudahan aja pemerintah secepatnya untuk segera memperbaiki jalan ini,”tandasnya.(aep)




Kesal Dengan Jalan Rusak, Warga Margasari Tanam Pohon Pisang di Jalan

Kabar6.com

Kabar6-Warga kampung Margasari RT 01 RW 02 Desa Margasari Kacamata Tigaraksa Kabupaten Tangerang mengeluhkan kerusakan atau amblasnya jalan akses warga menuju pasar Ciung – terminal angkot Tigaraksa – Kutabumi.

Menurut Ketua RW 02 H. Rudianto, SE kerusakan itu akibat kerap dilewati mobil truk angkutan pasir sehingga gorong gorong pada badan jalan itu amblas

“Kapasitas jalan Desa itu tidak sesuai dengan tonase mobil truk pasir yang melintas dengan berat puluhan ton sehingga gorong gorong dijalan itu amblas,” ungkap Ketua RW 02 H. Rudianto, SE saat ditemui di lokasi, Senin (8/3/2021).

Dikatakannya, setiap hari mobil berat sekitar 30 – 40 unit yang melintasi di jalan Nuri Raya RT 01 RW 02 Desa Margasari sebagai akses menuju terminal Margasari jurusan Tigaraksa Kutabumi.

“Sudah seminggu jalannya ambrol, belum ada yang memperbaikinya,” terang H. Rudianto.

Akibatnya warga yang kesal melihat kondisi jalan yang ambrol itu langsung menanami pohon pisang.

**Baca juga: GMNI Lantik Ketua DPC, Endang: Kita Siapkan Program Kerja

“Kata petugas dari Dinas Bina Marga dalam Minggu ini akan diperbaiki,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi terlihat sejumlah pegawai dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang melihat langsung kondisi kerusakan jalan serta menyaksikan warga yang menanam pohon pisang ditengah jalan yang rusak tersebut.(Han)




Korban Gusuran Tol JORR Kesal, Teriaki Wali Kota Tangerang dengan Kata Banci

Kabar6.com

Kabar6-Hari kedua warga Kampung Baru, Kecamatan Benda yang menjadi korban gusuran proyek tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II menggruduk kantor Wali Kota Tangerang dan bahkan meneriakan kata banci pada Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Setelah berhasil menjebol pagar depan kawasan Pusat Pemerintah Kota (Puspemkot) Tangerang, warga serentak berlari menuju ruang Wali Kota Tangerang, meski sempat dihadang sejumlah aparat keamanan.

Namun, upaya tersebut terhenti di pintu masuk menuju ruang Wali Kota Tangerang Arief, karena penjagaan ketat para petugas keamanan. Sesaat kemudian, beberapa warga yang didominasi kaum perempuan dan anak-anak ini berteriak penuh amarah.

“Wali Kota banci! Banci! Banci!,” teriak Desi, emak-emak yang melambaikan celana dalam wanita, saat menggruduk kantor Wali Kota Tangerang, Selasa (15/12/2020).

**Baca juga:

Sejak Senin 14 Desember 2020 warga membangun posko kemanusiaan hingga dapur umum. Kendati demikian, aksi yang dilakukan warga tersebut direncanakan hingga 18 Desember mendatang.

**Baca juga: Jelang Sekolah Kembali Tatap Muka, Pemkot Tangerang Rumuskan Aturan Dasar

Hingga saat ini, warga masih bertahan di plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang untuk menemui Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah untuk mengadu atas permasalahan gusuran proyek tol JORR II tersebut. (oke)




Tersangka Ibu Aniaya Anak di Ciputat Ngaku Kesal karena Suaminya Tidak Adil

Kabar6.com

Kabar6-Tersangka LQ (22), ibu yang menganiaya anak kandungnya di Jalan Cempaka Raya, Rengas, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku kesal karena suaminya tidak adil pada tersangka dengan istri tuanya. Jadi tersangka merasa kurang perhatian suami, maka dilampiaskan pada anaknya.

Kapolres Tangsel, AKBP Iman Setiawan menerangkan, LQ adalah istri kedua dari suaminya dengan cara menikah tidak sesuai undang-undang atau biasa disebut dengan nikah siri.

“Karena merasa perhatian suaminya lebih fokus kepada istri yang sah, tersangka LQ melampiaskan kepada anaknya,” ujar Iman menirukan terangka di Mapolres Tangsel, Lengkong Gudang, Serpong, Senin (23/11/2020).

Iman menjelaskan, penganiayaan itu terjadi tanggal 25 Juni 2020 sekitar pukul 14.30 WIB. Penganiayaan itu dilakukan dengan cara menyelupkan kepala anaknya ke dalam ember berisi air selama sepuluh detik. Iman mengatakan, ketika tersangka melakukan perbuatan itu, korban menangis dan megalami trauma akibat kejadian tersebut.

Saat tersangka melakukan penganiayaan itu, lanjut Iman, tersangka rupanya merekam untuk kemudian videonya dikirim kepada suaminya. “Video itu bertujuan agar suami tersangka bisa adil antara istri pertama dan tersangka. Tapi atas perbuatan itu malah membuat suaminya kesal dan membanting hape korban,” kutip Iman lagi.

**Baca juga: Tersangka Ibu Aniaya Anak di Ciputat Terancam 6 Tahun Penjara

Karena perbuatan tersangka, Iman mengatakan, tersangka dan suami menjadi lebih sering bertengkar mengenai masalah tersebut. Lalu, pada 10 November 2020 sekitar pukul 05.00 WIB tersangka mengupload video kekerasan itu ke instagram miliknya.

“Saat ini tersangka sedang disidik Satreskrim Polres Tangsel dan kita lakukan penahanan dan dikenakan Pasal 80 UU nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman diatas 5 tahun,” tutupnya. (eka)




Bupati Lebak Ungkap Kekesalan Gedung Pemprov Banten Tak Diizinkan Jadi Tempat Isolasi

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya meresmikan Rumah Sakit Islam (RSI) H. Madali untuk mulai beroperasi merawat pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG, Rabu (4/11/2020).

Iti menyampaikan, bagaimana beratnya perjuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak untuk dapat menyiapkan tempat isolasi bagi pasien positif. Mantan anggota DPR RI ini mengaku kecewa kareba Pemprov Banten tak mengizinkan satu pun gedungnya dijadikan tempat isolasi.

“Ke provinsi kami udah minta bantuan untuk asrama koperasi kami bikin surat enggak diizinkan terus terang aja nih biar teman-teman (Media) tahu, LPMP juga enggak diizinkan, sampai saya marah,” kata Iti.

Padahal menurut Iti, penanganan Covid-19 bukan hanya menjadi tugas pemerintah daerah, melainkan seluruh elemen pemerintah, pemerintah pusat dan provinsi. Kata dia, jika fasilitas negara saja tidak diberikan untuk membantu dalam penanganan Covid-19, maka sulit untuk dituntaskan.

“Makanya saya sampaikan terima kasih kepada RSI H. Madali, alhamdulillah. Memang harus ada kebersamaan, ini mah aset negara aja seperti milik sendiri, yang punya sendiri aja dikasih,” cetus Ketua DPD Partai Demokrat Banten ini.

Untuk diketahui sebelumnya, Pemkab Lebak berharap salah satu gedung milik Pemprov Banten yang berada di wilayah Lebak bisa digunakan sebagai tempat isolasi pasien OTG Covid-19. Beberapa gedung milik Pemprov Banten itu adalah Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS) Provinsi Banten, Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM Provinsi Banten, dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP).

**Baca juga: Diresmikan Besok, Ini Kriteria Pasien Covid-19 yang Diisolasi di RSI H. Madali Lebak.

Pemkab Lebak juga telah menyampaikan kepada Gubernur Banten Wahidin Halim mengenai kebutuhan tempat untuk dijadikan pusat isolasi pasien OTG di Kabupaten Lebak.

“Karena kan Pak Gubernur dengan perpanjangan PSBB, tentunya kami memerlukan tempat agar tenaga kesehatan kami yang terbatas bisa lebih incase ke pasien OTG dalam satu tempat,” kata Iti, Rabu (23/9/2020).(Nda)




3 Pelaku Pengeroyok di Ciputat Kesal Portal Ditutup

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tangerang Selatan, AKP Angga Surya Saputra menyebut, ketiga pelaku pengeroyokan yang terjadi di Jalan AMD 5, Sawah, Ciputat sehabis menenggak minuman keras.

Angga menjelaskan, para pelaku RR (18), JMF (17) dan AH (17) sehabis menenggak minuman keras sebelum mengeroyok PMS di TKP.

“Saya sampaikan bahwa pelaku telah meminum minuman keras, tapi kami tidak menyimpulkan mabuk, karena keadaannya belum dalam kondisi mabuk, tetapi sudah menenggak minuman keras,” ujarnya kepada wartawan di Mapolres Tangsel, Rabu (7/10/2020).

Angga mengatakan, motif dari pelaku sendiri tidak memiliki motif khusus, artinya korban hanya ingin melintas dan para pelaku merasa sudah tidak saatnya lagi untuk membuka portal.

“Motif daripada pelaku sebetulnya tidak ada motif khusus, hanya saja korban ingin melintas, para pelaku merasa sudah tidak saatnya lagi untuk membuka protal karena sudah malam,” tutupnya.

**Baca juga: Tiga Tersangka Pengeroyok Mahasiswa di Ciputat Terancam 7 Tahun Penjara.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dalam pasal 170 KUHPidana dengan ancaman pidana paling lama 7 tahun.(eka)




Viral, Petugas TPU Jombang Sebut Kesal Masyarakat Sepelekan Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Lelah, takut, kesal berkecamuk menjadi satu. Perasaan tersebut belakangan ini bukan hanya menggelayuti benak tenaga medi kesehatan yang merawat pasien terpapar corona virus disease 2019 (Covid-19).

Namun, petugas pemakaman secara protokol Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pun demikian. Bahkan sikap mereka terekam dalam tayangan video sampai viral di media sosial serta televisi nasional.

“Saya melihat masih banyak masyarakat di Tangsel yang tidak mengindahkan peringatan atau yang disampaikan oleh pemerintah,” ungkap komandan PTI Satpol PP Tangsel, Syarif Hidayatullah kepada kabar6.com, Kamis (21/5/2020).

Ia melihat perkembangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya dan sekitarnya, masyarakat masih berkerumun. Seperti di mall, pasar-pasar tradisional maupun modern dan bahkan bandara.

Syarif menyatakan lewat rekaman video ada pesan moral yang ingin disampaikan oleh petugas pemakaman protokol Covid-19. Ia sebenarnya mengharapkan kerjasama dari berbagai lini masyarakat.

“Yaitu mengenai protokol kesehatan. Mari kita ikuti protokol kesehatan ini atau anjuran dari pemerintah agar di rumah saja demi keselamatan bersama sehingga tidak ada korban jiwa lagi seperti jenazah-jenazah yang sudah dimakamkan,” pesannya.

Syarif sudah beberapa pekan ini siaga di TPU Jombang, Kecamatan Ciputat, yang menjadi lokasi pemakaman Covid-19. Ia bertugas mengawal prosesi pemakaman melarang keluarga ahli waris jenazah mendekati area petak makam.

**Baca juga: 4 Pembalap Motor Liar Jalan Serpong Terancam Lebaran di Penjara.

Ia bilang, sesuai standar operasional prosedural, radius jarak keluarga jenazah dengan liang petak makam minimal 100 meter. “Minimal sehari ada dua sampai empat pemakamam Covid. Bahkan terkadang sampai malam,” ujar Syarif.

Petugas gali dan penjaga TPU Jombang pun gundah melihat sikap masyarakat yang tidak disiplin. Saking kesalnya, dibuatlah papan nisan yang dicoret spidol warna hitam bertuliskan “INDONESIA BIN TERSERAH KALIAN KAMI TUNGGU DISINI TPU JOMBANG TANGERANG SELATAN”.(yud)