1

Nyeleneh, Wanita di AS Jual Keringat Bagian Payudara Miliknya dalam Botol

Kabar6-Seorang wanita asal Connecticut, Amerika Serikat (AS), bernama Stephanie Matto (31) memiliki cara tersendiri yang terbilang nyeleneh untuk mendapatkan uang.

Matto, melansir Nypost, menjual botol berisi keringat yang berasal dari payudaranya. “Saya memanfaatkan musim panas untuk menjual keringat. Biasanya area yang paling berkeringat adalah payudara. Jadi saya masukkan (keringat) ke dalam botol dan menjualnya,” terang Matto.

Wanita ini hanya butuh waktu 15 menit untuk menghasilkan sebotol keringat payudara jika dia bersantai di tepi kolam renang pada hari yang cerah. “Saya suka duduk di tepi kolam renang, tetapi juga kerja keras (menghasilkan keringat), jangan tertipu,” kata Matto.

Jika cuaca cukup panas, Matto mampu menghasilkan keringat yang cukup untuk mengisi 10 botol, kemudian dijual seharga Rp7 juta per toples di situs berperingkat X-nya, Unfiltered.

“Saya juga memiliki satu set (payudara) yang bagus. Mencium dan menjilat keringat akan membawa penggemar sedekat mungkin dengan mereka,” jelas Matto. ** Baca juga: Selama Lebih dari 40 Tahun Sebuah Keluarga di Inggris Tinggal di Bundaran Jalan

Untuk tetap menghasilkan banyak keringat, Matto menjaga dirinya agar tetap terhidrasi selama sesi berjemur, karena membantu meningkatkan jumlah keringat yang dihasilkan.

“Saya suka menyebut diri saya pohon maple manusia dan keringat saya ini sebagai getahnya. Saya berjemur untuk mengumpulkan getah saya dengan cara yang sama seperti pohon maple,” ungkap Matto.

Beberapa waktu lalu, Matto juga sempat jadi perbincangan publik karena menjual kentut dalam botol, dan mengaku menghasilkan sekira Rp2,8 miliar dari penjualan kentutnya.(ilj/bbs)




Usai Endorse Perawatan Kecantikan, Selebgram Asal Meksiko Malah Tewas

Kabar6-Seorang wanita yang juga dikenal sebagai selebgram asal Meksiko bernama Odalis Santos Mena (23), tewas setelah menjalani perawatan kecantikan, MiraDry, untuk mengurangi bau badan dan keringat berlebihan secara permanen.

Influencer fitnes ini, melansir thesun, melakukan prosedur perawatan kecantikan di klinik SkinPiel di Guadalajara, Meksiko, yang ternyata mengundangnya untuk endorsement. Mena dilaporkan mengalami serangan jantung setelah diberikan anestesi. Tak lama kemudian, ia ditemukan sudah tak bernyawa. Para staf klinik sempat berusaha menyelamatkan Mena dengan melakukan CPR, sayang nyawa wanita muda itu tak bisa tertolong.

Polisi lantas melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kematian Mena, dan laporan sejauh ini menghubungkan kematiannya dengan anestesi yang lalai dan tidak mendapatkan pelatihan dengan baik. Klinik SkinPiel juga disebut tidak berlisensi medis.

Menurut keterangan polisi, kematian Mena bisa jadi karena kombinasi anestesi dan steroid yang sedang dikonsumsi. Klinik itu sendiri mengatakan jika ditemukan clenbuterol, creatine, dan oxandrolone dalam tubuh Mena yang tidak mereka ketahui sebelum melakukan prosedur.

“Sebelum memberikan formulir tanda tangan kepada dokter, dia bertanya lagi apa obat yang digunakannya dan dia berkata tidak ada,” demikian pernyataan pihak klinik. ** Baca juga: Terobsesi Mirip Orang Korea, Pria Asal Inggris Nekat Kecilkan Mr P Miliknya

Sebelum datang ke klinik, Mena telah menyebutkan bahwa prosedur tersebut aman dan efektif kepada para follower. MiraDry sendiri sudah banyak dilakukan di berbagai klinik dan diakui oleh FDA (Food and Drug Administration).

Perawatan itu bekerja dengan menggunakan energi panas untuk menghilangkan kelenjar keringat, mengurangi keringat hingga 82 persen dan bau badan sebanyak 89 perseen.(ilj/bbs)




Untuk Batasi Penyebaran COVID-19, Korsel Larang Lagu Bernada Cepat Diputar di Pusat Kebugaran

Kabar6-Pemerintah Koreas Selatan (Korsel) memberitahukan Pusat kebugaran (gym) di Seoul dan wilayah sekitarnya, untuk tidak memutar musik dengan tempo lebih tinggi dari 120 ketukan per menit (bpm).

Bukan tanpa alasan, melansir yahoo, larangan tersebut diterapkan pemerintah untuk membatasi penyebaran COVID-19. Tak hanya itu, treadmill akan dibatasi hingga kecepatan maksimum 6 km/jam. Pejabat kesehatan mengatakan, pembatasan itu akan mencegah orang bernapas terlalu cepat atau memercikkan keringat satu sama lain di dalam gym.

Perdana Menteri (PM) Korsel, Kim Boo-kyum, memperingatkan bahwa negara itu telah mencapai ‘tingkat krisis maksimum’. Mereka yang menghadiri kelas olahraga seperti Zumba, spin, dan aerobik di wilayah Seoul yang lebih besar akan menghadapi batas 120 bpm.

Orang-orang juga hanya diperbolehkan menghabiskan dua jam pada satu waktu di fasilitas olahraga dalam ruangan dan tidak boleh menggunakan shower untuk mandi. Semua fasilitas olahraga harus tutup pada pukul 22.00 waktu setempat.

Namun kebijakan itu dipertanyakan oleh para pemilik gym. Kang Hyun-ku, pemilik gym di Seoul, bertanya apakah ada bukti bahwa pilihan antara musik klasik dan BTS berdampak pada penyebaran virus.

Dikatakn Hyun-ku, banyak orang menggunakan earphone mereka sendiri. “Bagaimana Anda mengontrol daftar putar lagu mereka?” tanya Hyun-ku. ** Baca juga: Algarad, ‘Pemuja Setan’ yang Kubur Korbannya di Belakang Rumah

Tetapi para pejabat mengatakan, langkah-langkah itu membantu mencegah pusat kebugaran ditutup sepenuhnya. Para ahli sendiri menerangkan, sulit untuk mengetahui apakah orang telah terinfeksi COVID-19 di gym.

Angka-angka dari Inggris tahun lalu menunjukkan, gyms bukan hotspot yang signifikan untuk infeksi.(ilj/bbs)




Adakah Manfaat Berkeringat?

Kabar6-Berkeringat adalah salah satu tanda paling signifikan dari tubuh sehat dan kulit indah. Pada musim panas atau saat berolahraga, sebagian besar orang tentu akan mengeluarkan keringat.

Meskipun sering dianggap mengganggu, keringat adalah sesuatu yang membantu Anda mengatur suhu tubuh selama musim panas. Sebaliknya apabila Anda tidak berkeringat, maka pori-pori akan tersumbat dan rentan berjerawat.

Ketika berkeringat, Anda akan merasa haus sehingga minum banyak air, dan hal itu sangat bermanfaat untuk kulit. Melansir Femalesia, berikut beberapa alasan mengapa berkeringat sangat bermanfaat bagi kulit Anda:

1. Bantu lepaskan racun tubuh
Berkeringat membantu Anda membuang semua racun berbahaya di tubuh. Racun-racun ini ketika tidak dikeluarkan dalam bentuk keringat, dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada kulit seperti mengakibatkan jerawat, dan pori-pori tersumbat.

2. Bantu eksfoliasi kulit
Ketika berkeringat, Anda mengeluarkan banyak mineral dan garam alami dari tubuh, yang bertindak sebagai pengganti alami untuk pengelupasan kulit. Ini membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat dan juga menghilangkan semua kotoran dari kulit.

Selain itu, berkeringat juga mengatasi masalah kulit kering dan alergi. ** Baca juga: Jangan Biasakan Diri Membuang Sisa Makanan

3. Bantu menghilangkan kotoran
Berkeringat membantu mengeringkan semua kotoran dan sisa sel kulit mati dari tubuh. Itu memastikan bahwa kulit bebas dari semua kotoran yang tidak diinginkan.

Jadi berkeringat tidak hanya sekadar basah, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan Anda.(ilj/bbs)




Yuk, Hindari Bau Badan Tak Sedap dengan 4 Cara Sehat

Kabar6-Menghilangkan bau badan penting untuk dilakukan, agar lebih nyaman saat bergaul. Bau badan tak sedap bisa timbul karena bakteri yang tercampur dengan keringat. Biasanya, bagian tubuh yang paling rawan menimbukan bau tak sedap adalah area lipatan yang berbulu, misalnya saja ketiak.

Disadari atau tidak, bau badan memang akan menyebabkan rasa percaya diri berkurang. Banyak orang menghilangkan bau badan dengan menggunakan parfum dalam jumlah besar. Padahal, aroma wangi parfum hanya bisa bertahan selama beberapa jam, dan setelah menghilang bau badanpun kembali muncul.

Lantas bagaimana solusinya? Melansir Orami, ada empat cara sehat yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bau badan. Apa sajakah itu?

1. Mandi dua kali sehari
Penyebab bau badan tak sedap adalah akibat kuman yang bercampur dengan keringat. Untuk menghilangkan kuman, mandi adalah cara paling tepat. Mandilah secara teratur, minimal dua kali sehari untuk menghilangkan kuman penyebab bau tak sedap. Anda bisa menambahkan cairan antiseptik ke bak mandi.

2. Gunakan sabun antibakteri
Mandi tak hanya bisa menghilangkan kuman yang menempel, namun juga dapat mencegah terjadinya perkembangbiakan bakteri yang menyebabkan bau tak sedap datang. Untuk memastikan hal ini, pakailah sabun antibakteri yang sesuai dengan jenis kulit.

Pilihah sabun yang mengandung moisturizer, sehingga bisa sekaligus menjaga kelembutan kulit. Jangan lupa menyimpan sabun antibakteri di tempat yang kering agar tak tercemar oleh kuman yang bisa menyebabkan penyakit.

3. Keringkan tubuh secara benar usai mandi
Setelah memastikan bahwa tubuh sudah dibilas dengan bersih, jangan lupa gunakan handuk. Pakailah handuk yang berdaya serap tinggi agar air yang masih menempel di tubuh bisa diserap dengan sempurna. Hal ini karena tubuh yang lembap bisa memicu kuman dan bakteri untuk berkembang biak dengan lebih cepat.

Jangan lupa menjemur handuk di bawah sinar matahari agar tidak ada jamur yang menempel. Ya, handuk juga bisa menjadi ‘pembawa’ penyakit, terlebih lagi jika kebersihannya tidak diperhatikan dengan baik.

4. Gunakan deodoran
Setelah memastikan tubuh bersih dan kering, berikan juga perlindungan ekstra pada area ketiak dengan memakai deodoran. Ada banyak jenis deodoran yang tersedia di pasaran, misalnya yang berbentuk roll-on dan juga spray.

Pilih produk deodoran yang bukan hanya bisa melindungi tubuh dari kuman dan bakteri penyebab bau badan, namun juga tak berbahaya untuk kesehatan. ** Baca juga: Cari Tahu Penyebab Pandangan Berkunang-kunang

Tubuh yang bersih akan menghindarkan Anda dari bau badan.(ilj/bbs)




Usai Olahraga Boleh Langsung Mandi?

Kabar6-Usai berolahraga, sebagian orang bergegas mandi untuk membersihkan kotoran dan keringat yang menempel pada tubuh. Ya, mandi setelah berolahraga tidak hanya membuat rileks, juga mengurangi risiko ruam dan jerawat yang disebabkan oleh bakteri saat tubuh berkeringat.

Namun, bolehkan langsung mandi usai berolahraga? Melansir Sindonews, mandi menggunakan air dingin setelah olahraga memang terasa menyegarkan. Namun hal yang harus diingat, Anda harus menahan atau bersabar terlebih dahulu setidaknya 20 menit setelah olahraga sebelum mandi.

Setelah rutin berolahraga, penting untuk melakukan pendinginan sebelum meninggalkan tempat. Pendinginan adalah kebalikan dari pemanasan. Peregangan intensitas rendah dan pendinginan sangat penting karena tubuh perlu kembali ke kondisi istirahat.

Hal lain yang tak kalah penting, istirahat 20 menit usai olahraga akan membantu menormalkan detak jantung dan suhu tubuh. Idealnya, setelah berhenti mengeluarkan banyak keringat dalam waktu sekira 20-30 menit, Anda dapat langsung mandi.

Selama menunggu, Anda dapat menggunakan waktu ini untuk mengembalikan cairan tubuh, dengan minum banyak air atau jus. ** Baca juga: Benarkah Kekurangan Vitamin Bisa Pengaruhi Daya Ingat?

Jadi sebelum mandi, sangat penting memberi waktu pada tubuh untuk mengeringkan keringat dan menenangkan diri.(ilj/bbs)




Sakit Kepala Bisa Timbul Karena Dehidrasi, Begini Cara Membedakannya

Kabar6-Ada banyak hal yang dapat menyebabkan sakit kepala, antara lain karena gangguan pembuluh darah, saraf, bahkan karena kekurangan cairan atau dehidrasi. Sayangnya, banyak orang yang kurang menyadari sakit kepala akibat dehidrasi.

Lantas, mengapa dehidrasi memicu sakit kepala? Kondisi dehidrasi membuat otak menyusut untuk mengompensasi kekurangan cairan, dan tarikan antara otak yang mengecil dengan tengkorak dapat mencetuskan rasa nyeri di kepala.

Nah, bagaimana mengenali sakit kepala akibat dehidrasi? Melansir klikdokter, berikut cara membedakan sakit kepala yang disebabkan karena dehidrasi:

1. Perhatikan karakteristik sakit kepala
Sakit kepala akibat dehidrasi dapat berupa sensasi tumpul atau migrain yang muncul di bagian depan, belakang, samping, atau di seluruh bagian kepala.

Pada sakit kepala karena dehidrasi, Anda tidak akan merasa nyeri di bagian wajah, seperti sakit kepala akibat sinus. Rasa nyeri juga biasanya tidak muncul di belakang leher, seperti yang biasa terjadi pada sakit kepala tension.

2. Perhatikan gejala penyerta Lainnya
Karena dipicu oleh dehidrasi, sakit kepala biasanya akan disertai dengan gejala dehidrasi lainnya seperti mulut kering, haus, lemas, dan urine berwarna gelap.

Lebih lanjut, sakit kepala akibat dehidrasi juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah dengan detak jantung yang meningkat. ** Baca juga: Jangan Sepelekan Sejumlah Tanda yang Tunjukkan Sistem Imun Tubuh Menurun

3. Perhatikan kondisi tubuh
Apakah Anda berada di tempat atau situasi yang panas dan terik? Atau, Anda baru saja melakukan aktivitas fisik yang berat dan mengeluarkan banyak keringat?

Perhatikan kondisi tubuh dan lingkungan tempat Anda berada. Dengan demikian, Anda bisa tahu sakit kepala yang dialami akibat dehidrasi atau karena penyakit lain.

Perlu diketahui, sakit kepala akibat dehidrasi bisa terjadi saat tubuh kekurangan cairan berat maupun ringan. Kondisi ini berbeda-beda pada setiap orang.

Karena itulah, cegah dehidrasi dengan selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda. Sesuaikan asupan cairan dengan beratnya aktivitas fisik dan mental yang Anda jalani.

4. Perhatikan asupan cairan Anda
Untuk mengetahui kemungkinan penyebab sakit kepala Anda, cobalah hitung jumlah cairan yang Anda minum. Apakah Anda tidak minum dalam jumlah yang cukup akhir-akhir ini?

Kebutuhan cairan setiap orang berbeda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aktivitas fisik, berat badan, dan adanya penyakit tertentu, misalkan jantung dan ginjal).

Pria sehat membutuhkan sekira 13 gelas air sehari, dan wanita biasanya membutuhkan 11 gelas per hari. Asupan air ini juga termasuk cairan yang didapat dari makanan dan buah.

5. Perhatikan warna dan jumlah urine Anda
Salah satu parameter mudah yang dapat dijadikan patokan apakah Anda sudah minum dengan cukup adalah urine. Jika Anda tidak buang air kecil dalam waktu lama atau warna urine kuning pekat, maka ada yang salah dengan asupan cairan Anda.

Jadi, jaga asupan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi hingga sakit kepala.(ilj/bbs)




Mengapa Anda Sering Mengalami Bau Badan?

Kabar6-Satu hal yang sering membuat orang menjadi kurang percaya diri adalah masalah bau badan. Terlebih apabila Anda sering bertemu banyak orang karena tuntutan pekerjaan.

Sebuah penelitian yang dilakukan University of York, melansir dreamers, menemukan bahwa BO enzyme atau enzim bau badan yang dihasilkan bakteri Staphylococcus hominis dapat menimbulkan bau tidak sedap. Michele Rudden dari Department of Biology, University of York mengatakan, dengan memecahkan struktur enzim, peneliti bisa menentukan langkah molekuler terkait bakteri penghasil molekul bau.

“Ini adalah kunci kemajuan dalam memahami bagaimana bau tubuh bekerja, dan akan memungkinkan pengembangan inhibitor yang ditargetkan untuk menghentikan produksi bau badan pada sumbernya tanpa mengganggu mikrobioma ketiak, jelas Rudden.

Penyebab bau badan disebabkan karena bakteri menghasilkan enzim yang kemudian menempel pada senyawa tidak berbau yang berasal dari kelenjar apokrin. Kelenjar tersebut berada di kulit, dan menghasilkan keringat serta membuka ke folikel rambut.

Kelenjar apokrin hanya ditemukan di ketiak, sekitar puting susu dan area genitalia luar. Jadi, tidak heran jika bau badan kerap muncul di daerah-daerah tersebut. ** Baca juga: Berapa Lama Nikotin Bertahan dalam Tubuh?

Menurut para ilmuwan, bakteri hidup di sana dan mikrobiota ini penting untuk menjalankan fungsinya.(ilj/bbs)




Olahraga Gunakan Masker Berbahaya?

Kabar6-Selama new normal, di mana pun dan kapan pun orang-orang wajib memakai masker. Bahkan, banyak orang yang tetap memakai masker saat sedang berolahraga di luar rumah.

Pertanyaannya, apakah aman berolahraga sambil menggunakan masker? Melansir idntimes, olahraga adalah kegiatan olah fisik agar tubuh selalu bisa bugar dan tidak mudah terkena penyakit. Dalam olahraga, ada aktivitas yang membuat tubuh bekerja keras untuk menguatkan diri, dan proses ini memancing tubuh untuk mengambil oksigen lebih banyak daripada biasanya.

Ketika berolahraga, tubuh akan menghirup oksigen beberapa kali lipat ketimbang kondisi normal saat Anda hanya berdiri atau duduk saja. Malahan permainan olahraga seperti sepak bola dapat membuat paru-paru menghirup oksigen 40 hingga 100 liter per menitnya.

Masker yang digunakan agar orang tidak menulari dan tertular COVID-19, membatasi kapasitas penghirupan oksigen. Dalam artikel The Conversation, dijelaskan bahwa menggunakan masker memiliki kondisi serupa seperti hidup di dataran tinggi. Kandungan oksigen yang dihirup paru-paru menjadi menipis dan memaksa paru-paru untuk bekerja lebih keras.

Penulis artikel The Conversation, Lindsay Bottoms, melakukan eksperimen guna menilai seperti apakah kondisi yang dirasakan tubuh ketika berolahraga menggunakan masker. Menggunakan penganalisis gas, dia mencoba melihat konsentrasi gas yang dihirup dan dibuang tubuh.

Dalam kondisi normal di lokasi tempat sang penulis melakukan eksperimen, konsentrasi oksigen di atmosfer berkisar di angka 21 persen. Saat dia berlari di treadmill menggunakan topeng anggar, konsentrasi oksigen itu menurun menjadi 19,5 persen. Jika disetarakan, kurang lebih kondisi ini serupa dengan berolahraga di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.

Hal yang menjadi permasalahan saat berolahraga menggunakan masker tak hanya mengenai kesulitan mencari oksigen, tetapi juga menjebak karbon dioksida dalam tubuh. Secara normal atau setidaknya berolahraga menggunakan topeng anggar, konsentrasi karbon dioksida yang terlepas ke udara kurang dari satu persen. Menggunakan masker, angka tersebut ternyata naik hingga tiga persen.

Dalam departemen kesehatan Inggris, orang-orang tidak diperbolehkan terekspos karbon dioksida yang berkonsentrasi lebih dari 1,5 persen selama 15 menit ke atas. Karbon dioksida yang terjebak itu membuat tubuh kembali mendaur ulang gas tersebut dan membuat tubuh semakin lapar akan oksigen. Ini menjadi alasan mengapa masker bisa berbahaya bagi mereka yang sedang berolahraga.

Saat berolahraga, cairan tubuh lebih banyak diproduksi lewat hidung dan mulut. Dalam kondisi acara olahraga besar, ini membuat risiko penularan menjadi sangat tinggi mengingat para atlet pasti berkeringat dan dapat minum lewat botol yang sama. Jika dipaksakan berlangsung, COVID-19 bisa menular satu sama lain.

Pada dasarnya, tidak ada penelitian ilmiah yang membahas mengenai isu ini, sehingga perlu ada riset lebih lanjut untuk menunjukkan data lebih akurat. Untuk sementara ini, jalan terbaik adalah melakukan olahraga ringan yang sekiranya bisa dilakukan di rumah atau menghindari olahraga berat dengan menggunakan masker.

Disarankan Anda memilih masker yang bagus dan bisa membantu pernapasan. Material bahan kain yang tidak terlalu tebal. Lakukan pula olahraga secara perlahan-lahan.

Namun akan lebih baik apabila Anda berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau pakar kesehatan. Jika memaksakannya, dampak yang Anda rasakan bisa setara terkena COVID-19, yaitu paru-paru rusak. ** Baca juga: 4 Makanan yang Dianjurkan untuk Wanita Usia 30-an

Jadi, berhati-hatilah saat olahraga menggunakan masker, karena bisa jadi Anda tiba-tiba tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen.(ilj/bbs)




Sering Bikin Kulit ‘Lengket’, Ini 5 Manfaat Keringat

Kabar6-Usai berolahraga atau saat cuaca panas, Anda tentu akan berkeringat, yang di satu sisi membuat tubuh lengket dan pada sebagian orang berbau. Belum lagi Anda sering merasa gatal pada kulit saat berkeringat.

Meskipun sering membuat Anda kurang nyaman, melansir Fimela, berkeringat ternyata bisa memberi banyak manfaat untuk tubuh. Apa sajakah itu?

1. Sembuhkan luka
Beberapa tahun terakhir, sudah banyak penelitian tentang kelenjar keringat ekrin yang dilakukan. Peneliti Laure Rittie dari University of Michigan menemukan, kelenjar ini memiliki peran yang penting dalam sel batang orang dewasa yang bisa membantu proses penutupan luka.

Keringat juga bisa berperan sebagai anti biotik. Luka kecil dan tergores bisa sembuh karena adanya agen anti biotik yang ada di kelenjar keringat.

2. Keluarkan racun
Saat berkeringat, kita mengeluarkan racun dari dalam tubuh dengan menggunakan keringat sebagai salurannya. Para ahli sepakat, kita pada umumnya akan mengeluarkan garam berlebih, kolesterol, dan alkohol melalui keringat. Dengan kata lain, olahraga hingga berkeringat bisa membersihkan tubuh dari racun dan mengatasi arteri yang tersumbat.

3. Cegah terbentuknya batu ginjal
Penelitian menunjukkan, orang yang olahraga teratur dan mencukupi kebutuhan air minum dengan baik bisa menjaganya terhindar dari penyakit batu ginjal.

Berkeringat saat berolahraga bisa membuat Anda mau tidak mau minum cukup air dan bisa membuat ginjal Anda tetap berfungsi dengan baik. Selain itu, olahraga secara teratur juga bisa menciptakan kelenjar keringat yang sangat baik.

4. Jaga kesehatan otak
Olahraga bisa membuat suasana hati Anda lebih baik. Dan biasanya setelah berolahraga cukup keras dan berkeringat, Anda akan merasa lebih bahagia dan tingkat stres pun berkurang.

Tingkat endorfin ini sangat unik dan perlu berbagai macam usaha coba-coba untuk mencari tahu kegiatan olahraga apa yang paling pas untuk membuat otak segar. Fungsi endorfin ini sendiri selain bisa membuat otak terasa lebih segar juga bisa menjadi pereda sakit alami.

5. Hilangkan BPA dari sistem tubuh kita
Bisfenol-A (BPA) adalah racun yang mengganggu perkembangan tubuh, saraf, dan alat reproduksi. Saat ini banyak sekali produk plastik yang menggunakan BPA. Dan polutan yang dihasilkannya sangat buruk untuk kesehatan manusia.

Meskipun tidak bisa dideteksi dalam darah atau urine, keringat terbukti efektif untuk menghilangkan BPA dari sistem tubuh kita. ** Baca juga: Tidak Hanya Sehat, Olahraga Lari Bisa Bikin Fisik dan Psikis Jadi ‘Cantik’

Jadi, jangan mengeluh saat tubuh berkeringat, ya.(ilj/bbs)