1

Seluruh Wilayah Banten Kini Jadi Zona Kuning Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banten, Ati Pramudji mengatakan seluruh wilayah di Banten kini telah menjadi zona kuning Covid-19.

“Jika pada Selasa, 07 Juli 2020, empat kabupaten dan kota di Banten masih zona merah. Kemudian empat daerah lainnya zona orange, hari ini, Rabu 08 Juli 2020, telah menjadi zona kuning,” ujar Ati dalam keterangan tertulis yang dibagikan di group WhatsApp Info Covid-19 Banten.

Berdasarkan laporan Gugus Tugas Banten, pada Selasa, 07 Juli 2020, wilayah Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kota Tangsel, masuk ke dalam zona merah penyebaran covid-19. Kemudian wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang dan Kota Cilegon, masuk ke zona orange. Namun pada Rabu 08 Juli 2020, semuanya menjadi zona kuning.

Sementara pada Selasa, 07 Juli 2020, pasien positif covid-19 di zona merah Kabupaten Tangerang yang sembuh sebanyak 234 orang, dirawat berjumlah 32 dan meninggal sebanyak 14 orang. Selanjutnya di Kota Tangsel, pasien yang sembuh ada 258, dirawat 129 dan meninggal 34 orang.

Kemudian di Kota Tangerang, sembuh 395, dirawat 80 dan meninggal 35 orang. Terakhir Kabupaten Serang, yang sembuh sebanyak 47 orang, dirawat 15 orang dan meninggal hanya satu.

Kadinkes Banten itu juga membagikan data wilayah di Banten yang masuk ke dalam zona orange, yakni Kota Cilegon dengan pasien covid-19 yang sembuh berjumlah 31 orang dan dirawat enam orang. Kemudian Kota Serang, pasien yang sembuh sebanyak 19 orang, dirawat tujuh dan meninggal dua.

Selanjutnya di Kabupaten Lebak, pasien sembuh sebanyak 14 orang, dirawat enam dan meninggal satu. Terakhir Kabupaten Pandeglang, pasien sembuh ada delapan orang, dirawat enam dan meninggal satu.

Saat memasuki zona kuning penyakit covid-19 hari ini, Rabu 08 Juli 2020, Kabupaten Tangerang yang sembuh sebanyak 235 orang, dirawat berjumlah 37 dan meninggal sebanyak 14 orang. Selanjutnya di Kota Tangsel, pasien yang sembuh ada 284, dirawat 109 dan meninggal 34 orang.

Kemudian di Kota Tangerang, sembuh 401, dirawat 76 dan meninggal 35 orang. Terakhir Kabupaten Serang, yang sembuh sebanyak 48 orang, dirawat 14 orang dan meninggal hanya satu.

**Baca juga: Lebak Keluarkan Edaran Penanganan Hewan Kurban Saat Pandemi Covid-19.

Adapun data wilayah di Banten yang masuk ke dalam zona orange, yakni Kota Cilegon dengan pasien covid-19 yang sembuh berjumlah 31 orang dan dirawat enam orang. Kemudian Kota Serang, pasien yang sembuh sebanyak 19 orang, dirawat tujuh dan meninggal dua.

Selanjutnya di Kabupaten Lebak, pasien sembuh sebanyak 14 orang, dirawat enam dan meninggal satu. Terakhir Kabupaten Pandeglang, pasien sembuh ada delapan orang, dirawat enam dan meninggal satu.(dhi)




Kabupaten Serang Zona Merah Corona

Kabar6.com

Kabar6-Pandemi virus corona terus meluas dan saat ini Kabupaten Serang masuk zona merah karena berpotensi penularan besar alias berat.

Demikian hal itu dikatakan Juru Bicara (jubir) covid-19 Provinsi Banten, Ati Pramuji Astuti kepada wartawan, Jumat (12/6/2020) malam.

Menurutnya, penambahan kasus corona di Kabupaten Serang hari ini cukup signifikan, mencapai 32 orang dari sebelumnya hanya berjumlah 14 kasus. Sehingga total keseluruhannya menjadi 46 kasus.

Penyebabnya berasal dari seorang cluster di Kecamatan Tirtayasa yang tertular oleh satu OTG hasil penjaringan di Jakarta yang kabur setelah dinyatakan positif covid-19.

Kemudian, orang tersebut menularkan kembali orang-orang disekitarnya, sebanyak 18 orang yang terpapar. Selanjutnya dari Cluster RS Panggung Rawi dan kasus lainnya.

“Sehingga di Kabupaten Serang sudah ada lebih dari tiga cluster,” katanya.

**Baca juga: Viral, Jahran Bekas Tukang Cobek di Serang Butuh Bantuan.

Akubatanya, trend kasus berpotensi resiko penularan yang besar oleh karena cluster atau transmisi lokal yang terus berkembang.

“Sebaran kasus meningkat, sehingga Kabupaten Serang menjadi zona merah, karena berpotensi penularan besar alias berat,” tandasnya.(Den)




Seorang Pegawai Pemrov Banten Dinyatakan Positif Covid-19, Sumber Penularan?

Kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten Ati Pramudji mengkonfirmasi adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Banten yang dinyatakan positif covid-19.

“Benar ada pegawa pemprov yang positif covid, (ada) langkah yang dilakukan,” kata melalui pesan singkatnya, Jumat (12/06/2020).

Meski mengklaim telah melakukan tracking, namun Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banten itu belum menyebutkan dari mana ASN Pemprov Banten itu terpapar Corona. Dinas tempat dia bekerja pun diklaim Ati sudah dilakukan penyemprotan disinfektan.

**Baca juga: Target Turun Rp1,7 Triliun, Pajak Kendaraan Diklaim Sudah 42 Persen.

“Tracing kontak orang-orang yang kontak erat dengan kasus positif, keluarga, teman, dan lain-lain. Disinfektan kantor,” terangnya.

ASN itu tidak dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten, meski dinyatakan positif, “Isolasi mandiri karena tanpa gejala (OTG),” kata Ati.(dhi)




Korban Meninggal Covid-19 Banten, 25 PDP dan 18 Positif

Kabar6.com

Kabar6-Jumlah korban meninggal dunia akibat virus covid-19 di Provinsi Banten sensual 45 orang. Ada 25 orang diantaranya adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sedangkan 18 orang lagi berasal dari pasien yang sebelumnya telah dinyatakan ositif covid-19.

Juru bicara covid-19 Provinsi Banten sekaligus kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramuji Hastuti mengatakan, data yang disampaikan pada website info corona Banten adalah data berdasarkan domisili pasien.

“Datanya berdasarkan domisil, yang benar-benar warga Banten baru dimasukan,” katanya, Sabtu (4/4/2020).

Sehingga total keseluruhan saat ini korban meninggal akibat Covid-19 di Provinsi Banten berjumlah 43 orang.

Demikian hal itu berdasarkan update info corona milik Pemerintah Provinsi Banten, yang disampaikan setiap harinya pukul 18:00 WIB.

Begitu juga untuk jumlah pasien PDP di Banten, saat ini jumlahnya mencaai 444 orang. Dimana, 380 orang diantaranya saat ini masih menjalani perawatan, 38 orang telah dinyatakan sembuh, sementara sisanya lagi telah 25 orang telah meninggal dunia.

Sedangkan untuk pasien potif covid-19, saat ini jumlahnya telah mencapai
122 kasus. Dimana, 94 orang masih dirawat, 10 telah dinyatakan sembuh, sedangkan 18 nya lagi meninggal.

**Baca juga: Alumni Untirta Bagi-bagi Vitamin dan Handsenitizer Ditengah Pendemi Corona.

Untuk sebarannya sendiri untuk pasien PDP yang meninggal, 3 orang berasal dari Kabupaten Pandeglang, 4 orang dari Kabupaten Tangerang, 2 dari Kabupaten Serang, 3 dari Kota Tangerang, dan terakhir 13 dari Kota Tangsel.

Sedangkn untuk pasien positif covid-19 yang meninggal, 2 pasien postif berasal dari Kabupaten Tangerang, 7 orang berasal dari Kota Tangerang, sementara sisanya 9 nya lagi berasal dari Kota Tangsel.(Den)




Klarifikasi Dinkes Banten Terkait Pasien Meninggal Akibat Corona di Pondok Aren

kabar6.com

Kabar6-Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banten yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi  Banten dr Ati Pramudji Hastuti menegaskan, lima  orang pasien positif corona seperti yang disampaikan Gubernur Banten, Wahidin Halim merupakan informasi dari pemerintah pusat.

Data itu, kata Ati, diserahkan kepada Gugus Tugas Convid-19 Provinsi Banten yang diterima pada hari Senin Sore (16/3/2020).

“Pasien nomor 35 meninggal yang disampaikan dalam laporan gugus tugas Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Banten berjenis kelamin perempuan usia 57 tahun. Alamat Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan,” ungkap Ati, melalui keterangan tertulis, Selasa (17/3/2020).

Klarifikasi ini disampaikan Ati untuk meluruskan informasi seputar meninggalnya pasien Corona di Pondok Aren.”Pasien nomor 35 meninggal akibat virus corona (Covid-19),” katanya.

**Baca juga: Pandemi Covid-19, Bulog Serang: Beras Aman Untuk 6 Bulan.

Berdasarkan SE Menkes HK.02.01/Menkes/199/2020 tentang Komunikasi penanganan Covid-19 bahwa Kepala Daerah dapat menyebarkan informasi sesuai protokol salah satunya dengan menginformasikan peta sebaran yg bertujuan untuk langkah antisipasi bagi masyarakat.

Sementara itu Gubernur Wahidin Halim menyatakan, pemerintah daerah dituntut masyarakat untuk bisa menginformasikan peta sebaran virus corona agar masyarakat tahu, antisipasi, serta tidak mudah keluar rumah jika tidak terlalu penting. “Itu sebabnya dikeluarkan KLB dan kebijakan belajar di rumah,” tegasnya. (Den)