oleh

Target Turun Rp1,7 Triliun, Pajak Kendaraan Diklaim Sudah 42 Persen

image_pdfimage_print

Kabar6-Kabid Pendapatan pada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten, Abadi Wuryanto mengklaim pendapatan asli daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor telah mencapai angka 42,2 persen dari target yang diharapkan. Target diturunkan dari angka Rp 8,1 trilun turun menjadi Rp 6,4 triliun.

“Pada akhir Mei berada pada angka Rp 38,97 persen, 9 Juni 42,2 persen dari target,” terang Abadi kepada Kabar6.com, kemarin.

Menurutnya, penurunan target PAD setelah dilakukannya anggaran refocusing dengan APBD Provinsi Banten 2020. Sebelumnya Rp 12,6 triliun dengan PAD murni Rp 8,1 trilun, turun menjadi Rp 10,7 triliun dengan PAD murninya Rp 6,4 triliun.

“Tadinya kan PAD sebelum refocusing Rp8,1 trilun dengan taget pendapatan pajak darahnya Rp7,7 triliun. Setelah pandemi PAD Rp6,4 triliun dengan pajak daerah Rp6,1 triliun, itu karena 95 persen PAD Provinsi Banten ada pada sektor pajak kendaraan bermotor,” ujar Abadi.

Apakah kejadian pandemi covid-19 ini menyebabkan kondisi kas daerah provinsi Banten mengalami kekosongan?. Kejadian pandemi Covid-19 ini sangat mempengaruhi keuangan Pemprov Banten dalam membiayai seluruh program dan kegiatan.

“Ya memang kondisi covid pandemi ini, dari sebelumnya bisa Rp 11 miliar sampai Rp 12 miliar per hari, jadi cuma Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar per hari. Kondisi serupa dialami juga daerah lain,” terangnya.

**Baca juga: Kisah Nurjanah dan Emak-emak di Serang Tidak Peroleh Bansos.

Penurunan pendapatan juga disebabkan karena sejumlah gerai Samsat sempat mengalami tutup. Abadi bilang, pihaknya berencana kembali membuka gerai Samsat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Rencananya, untuk gerai Samsat yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang akan dibuka kembali 5 UPTD. Sedangkan untuk diwilayah hukum Polda Banten 7 Samsat Induk dan 5 gerai samsat akan dibuka kembali secara bertahap.(den)

Print Friendly, PDF & Email