1

Hal yang Sebabkan Perut Simpan Banyak Gas

Kabar6-Tiap orang sering merasakan perut kembung, bersendawa, dan buang gas (kentut), yang sebenarnya merupakan hal normal dalam keseharian.

Kondisi ini disebabkan oleh udara yang masuk selama Anda makan atau berbicara, serta dapat juga merupakan hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi.

Namun apabila bila perut kembung, sendawa, dan buang gas terjadi terus menerus, bahkan hampir sepanjang hari hingga mengganggu aktivitas, maka ini bukanlah suatu hal yang normal.

Perut kembung dan banyaknya gas dalam perut dapat merupakan suatu gejala penyakit tertentu. Melansir Mayoclinic, ini sejumlah hal yang menyebabkan perut simpan banyak gas:

1. Perut kembung
Saat gas di dalam perut tidak dapat keluar melalui sendawa atau kentut, maka gas akan tetap tinggal dalam perut dan menyebabkan perut terasa kembung.

Perut kembung kadang dapat menyebabkan nyeri perut tumpul dan ringan atau nyeri perut hebat. Sendawa atau kentut dapat membuat perut yang kembung terasa lebih baik.

Beberapa hal yang dapat membuat perut terasa kembung adalah:
a. Makanan berlemak yang menghambat pengosongan lambung sehingga membuat perut terasa penuh
b. Stres atau cemas
c. Merokok
d. Gangguan saluran pencernaan, baik yang disebabkan oleh infeksi, peyumbatan, atau adanya penyakit tertentu
e. Irritable bowel syndrome, suatu kondisi yang menyebabkan perut terasa nyeri dan terjadi perubahan fungsi saluran pencernaan
f. Intoleransi laktosa yang menyebabkan usus tidak mampu menyerap nutrisi tertentu dari makanan

Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan perut terasa kembung antara lain adalah kacang-kacangan yang dipanggang, brokoli, kol, minuman soda, kembang kol, selada, permen karet, dan buah-buahan (seperti apel, peach, dan pir)

2. Sendawa
Merupakan salah satu cara tubuh untuk mengeluarkan gas dari dalam lambung. Gas dapat masuk ke lambung saat Anda makan atau minum terlalu cepat, makan sambil berbicara, konsumsi minuman bersoda, mengunyah permen karet atau memakan permen, dan minum melalui sedotan.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan sendawa adalah GERD (refluks gastroesofageal), merupakan kondisi di mana asam lambung sering naik ke kerongkongan, kebiasaan di saat cemas, gastritis atau sakit maag, ulkus peptikum, serta gastroparesis yang merupakan kondisi di mana pengosongan lambung lambat

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi sendawa adalah jangan makan atau minum terlalu cepat, tidak menggunakan sedotan saat minum, hindari minuman bersoda atau bir karena keduanya menghasilkan gas karbondioksida, tidak makan permen atau permen karet, serta hindari merokok

3. Buang gas
Buang gas merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan gas yang terkumpul dalam usus besar. Gas di usus besar biasanya merupakan suatu hasil fermentasi dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, misalnya serat atau gluten dan gula.

Berbagai hal lainnya yang dapat menyebabkan terbentuknya gas di dalam usus, antara lain adalah:
a. Sisa makanan dalam usus besar
b. Perubahan bakteri normal usus akibat penggunaan antibiotika atau obat-obatan lainnya
c. Malabsorpsi karbohidrat, suatu kondisi di mana tubuh tidak mampu menyerap karbohidrat
d. Udara yang tertelan dan kemudian sampai ke usus besar
e. Konstipasi atau sembelit
f. Adanya penyakit tertentu seperi intoleransi laktosa atau irritable bowel syndrome. ** Baca juga: Cara Berpikir Berikut Justru Hambat Penurunan Berat Badan

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat bila sendawa disebabkan oleh penyakit tertentu seperti GERD atau gastritis.(ilj/bbs)




Apa Sebenarnya Arti ‘Bakar Lemak’?

Kabar6-Selama ini Anda tentu sudah sering mendengar istilah ‘membakar lemak’. Namun tahukah Anda apa sebenarnya arti istilah tersebut?

Berbeda dengan ampas makanan yang terbuang melalui feses, lemak tidak dikeluarkan melalui jalur yang sama. Lemak melewati serangkaian proses, mulai dari penyerapan sampai akhirnya dikeluarkan tubuh.

Pertama-tama, melansir Hellosehat, lemak dari makanan yang Anda konsumsi akan diuraikan menjadi molekul lebih sederhana berupa asam lemak. Proses penguraian lemak dibantu oleh enzim dari pankreas serta cairan empedu yang diproduksi oleh hati. Asam lemak kemudian diserap oleh usus halus dan memasuki aliran darah.

Dalam aliran darah, asam lemak bergabung dengan kolesterol membentuk kilomikron, yang berfungsi sebagai pembawa asam lemak menuju berbagai jaringan tubuh.

Lemak berlebih dari hasil pencernaan tidak akan terbuang, melainkan disimpan dalam bentuk sel-sel lemak. Jumlah sel lemak tetap dan tidak dapat berubah. Namun, ukurannya dapat membesar dan mengecil, tergantung pola makan dan aktivitas Anda.

Ukuran sel lemak tidak akan berubah apabila asupan kalori Anda selalu sama setiap hari. Sel-sel lemak dapat membesar jika Anda sering mengonsumsi makanan tinggi kalori. Sebaliknya, sel-sel ini bisa mengecil saat Anda berolahraga dan beraktivitas fisik.

Lantas, ke mana lemak ini terbuang? Penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal menjelaskan, lemak keluar dari tubuh Anda melalui banyak jalur. Sebanyak 84 persen molekul lemak keluar lewat pernapasan dalam bentuk karbon dioksida. Sekira 16 persen sisanya keluar melalui keringat, air, urine, air mata, dan cairan tubuh lainnya.

Alasannya cukup sederhana. Lemak pada dasarnya adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Setelah melalui banyak proses penguraian secara kimiawi, sebagian besar lemak akan terbuang dalam bentuk atom-atom ini.

Mengingat sebagian besar lemak keluar melalui pernapasan, dapat dikatakan bahwa aktivitas fisik yang memacu pernapasan akan membakar kalori lebih banyak. Semakin sering Anda melakukan olahraga yang memacu napas, semakin banyak pula lemak yang terbakar.

Jenis olahraga yang paling cocok untuk membakar lemak adalah olahraga kardio, atau disebut juga dengan olahraga aerobik. Olahraga ini tidak hanya melatih jantung, tapi juga pernapasan sehingga ada lebih banyak lemak yang terbuang.

Semua olahraga yang memacu jantung dan pernapasan dapat dikategorikan sebagai olahraga kardio. Ada beragam olahraga yang termasuk dalam kelompok ini, dari yang berintensitas ringan seperti berjalan kaki, hingga intensitas sedang dan berat seperti:

1. Bersepeda, baik di jalanan maupun dengan sepeda statis
2. Berlari dengan treadmill
3. Berenang
4. Mendaki tangga
5. Senam aerobik dan zumba

Setiap jenis olahraga kardio memiliki keunggulannya masing-masing. Kuncinya adalah melakukan olahraga secara konsisten dalam jangka waktu panjang (minimal 30 menit setiap hari) agar semakin banyak lemak yang terbuang.

Lemak yang Anda peroleh dari makanan memiliki beragam fungsi bagi tubuh. Namun, lemak juga bisa menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan kenaikan berat badan. Inilah fungsi dari aktivitas fisik pembakar lemak. ** Baca juga: Bagaimana Hubungan Antara Penumpukkan Lemak Perut dan Gangguan Kesehatan?

Aktivitas yang Anda lakukan, terutama olahraga, dapat mengecilkan jumlah timbunan sel-sel lemak dalam tubuh. Lemak berlebih lalu diuraikan dan dikeluarkan melalui jalur yang mungkin tidak Anda duga sebelumnya, yakni pernapasan dan cairan tubuh.(ilj/bbs)




Hindari Botol Air Minum Terpapar Sinar Matahari

Kabar6-Meskipun air dan matahari sama-sama komponen penting yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi vital tubuh, minuman air dalam botol sebaiknya jangan terus menerus terpapar sinar matahari.

Mengapa demikian? Bahan kimia industri BPA atau bisphenol-A yang ada dalam plastik, melansir Kompas, dinilai dapat membahayakan tubuh. Namun, kebanyakan botol kemasan plastik tidak mengandung bahan kimia ini. BPA lebih sering ditemukan pada botol polikarbonat.

Efek negatif lainnya ketika minum air dalam botol yang terus menerus terpapar sinar matahari adalah berpotensi menumbuhkan bakteri berbahaya karena ekstremnya panas dari sinar matahari. Namun, hal ini bergantung pada spesies bakterinya.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Food Chemistry, meneliti efek paparan sinar matahari terhadap migrasi kimia pada botol air minum PET. Para peneliti dari Arizona State University menggunakan botol air minum PET dengan air normal dan air berkarbonasi.

Diketahui, PET (Polyethylene Terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik berwarna jernih, tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol air minum tersebut kemudian dibiarkan terkena paparan sinar matahari dan diteliti pada hari kedua, keenam dan ke-10.

Hasilnya, botol minum PET dengan air biasa tidak menunjukkan efek-efek berbahaya setelah terpapar sinar matahari dan tidak terdeteksi adanya aldehid, yaitu salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus karbonil, berikatan dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya.

Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil. Gugus tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.

Namun botol minum berisi air berkarbonasi memberi efek-efek berbahaya setelah terpapar sinar matahari. Sebab, karbon dioksida dalam air dipenuhi oleh migrasi kimia.

Meskipun demikian, studi yang dilakukan pada 2008 menunjukkan bagaimana tingkat panas ekstrem dapat meningkatkan pelepasan antimon (kontaminan yang diatur) dalam botol PET.

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat pernah mengatakan, antimon dalam dosis ekstrem bisa menjadi racun. Para peneliti kemudian meneliti pelepasan antimoni tersebut pada suhu berbeda.

Suhu selama musim panas, suhu di dalam mobil, suhu pada ruangan tertutup, serta garasi dinilai bisa meningkat hingga 65 derajat Celcius (di Arizona). Suhu tersebut bisa meningkatkan pelepasan antimon dari botol PET. Tapi, hanya sedikit antimon dalam botol PET yang dilepaskan ke dalam air.

Pada 2014, para ilmuwan menemukan tingkat antimon dan BPA yang tinggi pada botol air PET di Tiongkok. Kemudian pada 2016, para ilmuwan di Meksiko menemukan jejak antimon dalam air. Untuk kedua studi tersebut, air sama-sama dites pada kondisi di atas suhu 65 derajat Celcius dan hasilnya lebih buruk.

Menurut Asosiasi Air Botol Internasional, botol air idealnya disimpan pada suhu yang sama dengan suhu ketika disimpan di toko atau supermarket, di mana botol itu dijual. ** Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Sesama Kaum Hawa Suka ‘Nyinyir’

Agar lebih aman, minumlah air dari gelas kaca, tembaga atau baja karena lebih minim risiko kesehatan.(ilj/bbs)




Cara Sepele yang Ternyata Menyehatkan

Kabar6-Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan. Mulai dari menjalankan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan yang mengandung sejumlah nutrisi, rutin berolahraga, hingga menghindari hal-hal yang bisa memicu efek buruk bagi kesehatan.

Dan mungkin tanpa disadari, Anda seringkali melakukan hal-hal sepele, namun ternyata justru menyehatkan. Melansir Pesona, kebiasan melepas alas kaki baik sepatu maupun sandal saat masuk rumah ternyata memang disarankan. Orang Jepang dan Korea menjadikan hal ini kebiasaan wajib. Ssebagai gantinya, sandal rumah disediakan untuk alas kaki di dalam rumah. Melepas sepatu saat masuk rumah, meski Anda merasa sepatu Anda bersih karena seharian berada di ruangan berkarpet, mencegah kuman menyebar ke seisi rumah, dan bisa menyebabkan sakit.

Penelitian di University of Houston, Texas, membuktikan kalau bagian dasar sepatu dan debu pada lantai mengandung Clostridium difficile, sejenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan yang cukup serius.

Nah, bakteri tersebut tidak mempan dibersihkan dengan produk pembersih rumah biasa. Jadi, simpan sepatu Anda di luar rumah agar seisi rumah tidak rentan sakit perut.

Kebiasaan lain adalah mengangin-anginkan baju usai dicuci dari penatu (laundry). Sebelum Anda menggantung atau memasukkan baju yang telah di-dryclean ke lemari, buka kemasannya dan angin-anginkan dulu selama sehari di luar ruangan (di garasi atau di tempat jemuran).

Cara ini bisa menghilangkan bahan-bahan kimia berbahaya yang dipakai saat dry clean, seperti perchloroetylene (perc), agar tidak terhirup oleh Anda. Penelitian menunjukkan bahwa terpapar perc bisa meningkatkan risiko terkena kanker, masalah pernapasan, serta sakit kepala.

Anda bisa memilih metode lain seperti wet cleaning atau penatu yang memakai karbondioksida cair. Cara mengangin-anginkan ini juga harus Anda terapkan saat membeli baju baru yang ingin langsung dipakai sebelum dicuci. ** Baca juga: Jangan Remehkan Penyebab Sering Terbangun di Tengah Malam

Menjaga kebersihan dan kesehatan bisa dimulai dari hal-hal sepele.(ilj/bbs)