oleh

Ternyata Ini Alasan Kenapa Sesama Kaum Hawa Suka ‘Nyinyir’

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam bahasa gaul, nyinyir diartikan sebagai menggunjing, menyindir atau mengkritik suatu pihak atau seseorang. Atau bisa disebut, nyinyir adalah si tukang gosip, tukang sebar aib orang, tukang kritik dan menggunjing orang lain. Biasanya mereka gemar menjelekkan dan mencari-cari kesalahan pihak atau orang lain.

Dalam hal ini, cap tukang nyinyir seringkali ditujukan kepada wanita. Bagaimana bisa? Lantas, mengapa sesama kaum hawa seringkali saling nyinyir?

Studi gabungan dari University of Ottawa dan McMaster University di Kanada, melansir Hellosehat, melalui sebuah percobaan menemukan bahwa hampir semua wanita merasa terancam oleh wanita lain yang lebih unggul. Entah dari segi fisik, material, ataupun kesuksesan. Hasilnya, reaksi yang mereka tampilkan sebagai pertahanan diri bisa bervariasi, dari memasang muka asam hingga konfrontasi verbal, bahkan fisik.

Dari pengamatan peneliti, ada perbedaan reaksi yang mereka tampilkan saat dipertemukan dengan sosok wanita yang berpenampilan berbeda total, satu sangat seksi dan satunya lagi biasa-biasa saja atau tidak menarik. Padahal, kedua sosok berbeda ini adalah wanita yang sama.

Reaksi wanita peserta percobaan ini sangat berbeda tajam pada kedua kasus tadi. Ketika dipertemukan dengan wanita seksi, ia disambut dengan bisik-bisik cibiran dan pandangan merendahkan.

Pertukaran ‘sosialisasi’ ini tak hanya terjadi antarteman, namun mereka yang asing dengan satu sama lain justru menumbuhkan ‘pertemanan’ lewat aksi nyinyir bersama itu.

Setelah wanita seksi itu meninggalkan ruangan, beberapa wanita menertawakannya dan saling melontarkan komentar-komentar tak sedap tentang penampilan wanita tersebut.

Nah, ketika wanita yang sama mengganti kostum menjadi tidak menarik atau biasa-biasa saja, tidak satu pun wanita dalam ruangan tersebut yang angkat suara maupun bereaksi negatif.

Peneliti percaya, reaksi yang ditampilkan para wanita peserta penelitian mencerminkan apa yang terjadi di dunia nyata. Menurut mereka, kaum hawa cenderung berperilaku demikian atas dasar mengikuti insting primitif untuk mencoba bertahan hidup dengan mengeliminasi kompetisi.

Sebuah tinjauan literatur oleh Tracy Vaillancourt pada 2013 menemukan, nyinyir dilakukan oleh wanita terhadap satu sama lain sebagai upaya untuk mengangkat ‘nilai’ dirinya sendiri, untuk membuat diri mereka terlihat lebih menarik dibanding saingannya.

Sementara masyarakat dan media secara tidak langsung membentuk opini bahwa jika ingin memiliki jodoh yang lebih baik dan kehidupan pribadi yang lebih sukses, seorang wanita haruslah berparas cantik dan berpenampilan bak super model.

Wanita menyadari bahwa agar bisa dilihat dan dihargai oleh masyarakat luas, khususnya pria, mereka terpaksa harus bertarung dengan wanita lain demi mendapatkan hadiahnya.

Dari sinilah, tak sedikit wanita yang memanfaatkan kecantikan parasnya atau upaya kerja kerasnya untuk mendapatkan yang ia mau, sehingga tidak mengherankan bahwa wanita yang tidak tergolong dalam kategori ‘unggul’ menjadi cemburu dan iri hati.

Alam bawah sadar yang berevolusi sejak zaman purba mendorong kaum hawa untuk melindungi diri mereka sendiri dari bahaya fisik, sehingga sifat agresif secara tidak langsung membuat kita tetap aman sambil tetap menyingkirkan persaingan.

Bedanya, para wanita zaman purba benar-benar terlibat dalam aksi bunuh untuk mendapatkan pujaan hatinya. Kini, wanita ‘bertarung’ dengan kecepatan adu mulut dan ketikan jari di tuts keyboard ponsel pintar. ** Baca juga: Jenis Minuman yang Dianjurkan Usai Olahraga Lari

Namun tentu saja tidak semua wanita pasti memiliki sifat suka nyinyir, lho. Banyak juga wanita yang fair dalam menilai wanita lain yang lebih unggul dari dirinya.

Bagaimana dengan Anda, Ladies? (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email