1

Jamaah Salat Jum’at Berhamburan Gudang Palet Plastik di Jatiuwung Kebakaran

**Cek Youtube :

Kedua Kaki Bengkak Parah, Pria Berbobot 200kg di Solear Alami Penyakit Misterius

Penangkapan Pengacara Rozy Zay yang Diduga Melakukan Tindakan Asusila Kepada Anak di Bawah Umur

Cisadane Meluap, 1.055 Rumah di Tanjung Burung Tangerang Terendam Banjir

Ribuan Rumah Terendam, Kota Serang Dikepung Banjir

Miris! Kondisi Jembatan Cisauk-Serpong Memprihatinkan




Jamaah Salat Jum’at Berhamburan Gudang Palet Plastik di Jatiuwung Kebakaran

Kabar6-Warga di perumahan Taman Kota Permai VI, Keroncong, Jatiuwung, Kota Tangerang, lari berhamburan saat sebagian warga sedang salat Jum’at tadi. Mereka bersama pekerja panik lari berhamburan kobaran api disertai kepulan asap hitam pekat membakar gudang limbah palet plastik.

“Kita balik masjid lihat api asap-asap kebakaran. Dari sekitar sini. Api langsung membesar,” kata Dede, 21 tahun, warga sekitar, Jum’at (12/1/2024).

Menurutnya, warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Berselang tak lama mobil branweer tiba di lokasi untuk langsung memadamkan kobaran api.

Kamal, petugas Damkar Kota Tangerang menerangkan, di lokasi ada empat mobil branweer dan belasan personel diterjunkan dari dua UPT.

**Baca Juga: Dinas Pendidikan Kota Tangerang Dukung Penuh Balai Guru Penggerak

“Kami terima laporan pukul 12.15, ternyata saat sampai di lokasi api sudah membesar. Ini petugas dari dua UPT langsung bergegas memadamkan api,” ujarnya.

Kobaran api hampir mengenai dinding rumah warga. Petugas pemadam kebakaran bergerak cepat demi kobaran api tidak merembet bakar rumah warga.

“Alhamdulillah tidak ada rumah warga yang ikut terbakar. Untuk kerugian dan ini gudang milik siapa, masih dalam penyelidikan,” tegas Kamal.

Dugaan sementara kebakaran gudang limbah palet itu akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting.(yud)




Kebakaran di Jatiuwung, Bahan Kimia Dalam Gudang Picu Suara Ledakan

Kabar6-Peristiwa kebakaran bangunan PT Beruang Emas Multi Kimia di Jalan Padjajaran, Jatiuwung, Kota Tangerang, dinihari tadi sempat terdengar suara ledakan bersahutan. Kebakaran itu melanda gudang penyimpanan bahan kimia.

“Yang pasti banyak ledakan dikisaran jam 3 pagi karena memang ini beberapa drum cairan resin kimia,” ungkap Kepala UPT BPBD Periuk, Kamaludin Azizi, Selasa (26/2/2023).

**Berita Terkait: Pabrik Kimia di Jatiuwung Kebakaran, Suara Ledakan Bersahut-sahutan

Ia mengatakan gudang yang terbakar merupakan gudang penyimpanan bahan kimia. Seperti cairan resin, pewarna termasuk tepung kimia.

“Ini karena bahan-bahannya kimia, jadi agak sedikit kesulitan untuk memadamkan,”

Menurut keterangan saksi mata, kebakaran gudang kimia itu terjadi sejak sekitar pukul 00.02 WIB dini hari. Saat itu kondisi karyawan tengah berlibur.

“Kebetulan baru hari ini menurut keterangan dari security libur bersama,” ujar Kamaludin.

Petugas belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab kebakaran gudang kimia tersebut.

“Tidak ada korban baik luka maupun jiwa,” jelas Kamaludin.(yud)

 




Lansia Lumpuh Warga Jambe ‘Dibuang’ Tergeletak di Jatiuwung

Kabar6-Seorang pria lanjut usia (Lansia) bernama Toto Daryanto, 51 tahun warga Jambe Kabupaten Tangerang diduga ditelantarkan. Ia ditemukan di pinggir Jalan Palem Manis Kampung Dumpit RT 003 RW 005, Kelurahan Gandasari, Jatiuwung, Kota Tangerang, Selasa (25/4/2023).

“Iya benar, lansia diduga ditelantarkan seseorang dipinggir jalan,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Kamis (27/4/2023).

Ia menerangkan, anggota Polsek Jatiuwung langsung turun tangan membantu memberi pertolongan. Lansia malang itu ke Dinas Sosial Kota Tangerang.

Zain menerangkan, bermula Polsek Jatiuwung, menerima pengaduan dari masyarakat tentang seorang lansia diduga digeletakan keluarganya dengan kondisi lumpuh. Toto saat ditemukan sedang terbaring di pinggir jalan raya.

**Baca Juga: 54 Orang Meninggal Saat Arus Balik Lebaran 2023

Polisi kemudian mengevakuasi Toto. “Laporan masyarakat langsung direspon cepat bersama dengan ketua RT dan RW setempat,” terang Zain.

Berdasarkan keterangan ketua Rukun Warga (RW) setempat sekira pukul 15.00 WIB ada warganya yang melihat dua orang mengendarai sepeda motor menurunkan lansia lumpuh tersebut di lokasi dan langsung meninggalkannya.

“Lansia tersebut langsung dibawa ke kantor Dinsos Kota Tangerang diantar bhabinkamtibmas, Trantib Kecamatan Jatiuwung dan pekerja sosial masyarakat (PSM) kelurahan Gandasari, setelah dilakukan pendataan. Kita bawa ke RSUD Kota Tangerang untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” jelas Zain.(Rez)




Hujan Guyur Kota Tangerang, Sejumlah Wilayah Mengalami Kebanjiran

Kabar6-Intensitas hujan di Kota Tangerang sejak Jumat (15/7/2022) sejak sore hingga menjelang malam cukup tinggi. Akibat sejumlah wilayah mengalami peristiwa kebanjiran. Tidak hanya itu, kemacetan parah pun turut dirasakan para pengendara yang melintas di Kota Tangerang.

Seperti banjir yang menggenang di wilayah Kecamatan Kunciran dan Jatiuwung sekitar 50 cm. Kemacetan panjang terjadi di Jalan Gatot Subroto jembatan bawah Fly Over Cibodas Kecamatan Cibodas, akibat genangan.

Kepolisian Polsek Jatiuwung Polres Metro Tangerang Kota turut memantau ketinggian air mencapai 50 cm tersebut dan hal ini menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang.

Kemacetan terjadi di dua lajur yang menghubungkan dari arah Kota Tangerang menuju Kabupaten Tangerang. Begitu pun sebaliknya dari arah kabupeten menuju Kota Tangerang.

**Baca Juga: Pondok Pakulonan Pakualam Tergenang Lagi, Ketua RW 12: Limpahan Air dari 4 Titik

“Dari laporan anggota di lokasi banjir fly over Cibodas, situasi kendaraan baik roda empat maupun roda dua tidak bisa melintas, hingga menyebabkan kemacetan, ketinggian air dilaporkan mencapai 50 sentimeter,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya.

Pihaknya terus melakukan upaya untuk mengurai kemacetan yang terjadi akibat perlambatan para pengendara kendaraan bermotor yang hendak menghindari jalan yang tergenang air.

“Hingga malam ini, kami terus melakukan Gatur Lalulintas dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk antisipasi jika hujan turun lagi,” katanya.

Zain menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati lantaran jalan raya raya yang basah dan licin akibat guyuran hujan.

Sementara itu, seorang warga Jatiuwung mengaku tempat tinggalnya mengalami kebanjiran sekitar 40 cm. Apabila hujan turun kediamannya kerap kali dilanda musibah banjir. “Rumah saya mengalami banjir. Pas banjir sekitar 40 cm. Sudah (kering kembali),” kata Ade. (Oke)

 




Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Tegaskan Gerakannya Murni

Kabar6.com

Kabar6-Para pedagang Pasar Induk Jatiuwung menegaskan keluhan yang dilakukan selama ini adalah murni gerakan pedagang tanpa ditunggangi pihak manapun. Merosotnya omzet yang terus menerus karena dualisme pasar Induk menjadi alasan pedagang di kawasan Jatake ini akan terus bersuara menyampaikan aspirasinya.

Hal tersebut merespon pernyataan Wali Kota Tangerang terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung itu. Sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut polemik pasar induk adalah persaingan bisnis pengusaha pasar. Menurut pedagang pasar Jatiuwung apa yang disampaikan Arief adalah salah kaprah.

“Kita tegaskan sekali lagi ini murni pergerakan dari pedagang tidak ada pihak manapun yang menunggangi. Karena itu kami disini ingin meminta solusi dari pak Walikota,” ujar Ketua Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung, H. Majid, Kamis (13/1/2022).

Setelah mengadukan nasibnya ke DPRD, pihaknya berharap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dapat menemui para pedagang terkait permasalahan sepinya para pembeli dan dualisme pasar induk.

Sehingga adanya solusi dari orang nomor satu di Kota Tangerang itu. Sehingga para pedagang tidak melulu merugi atas sepinya pembeli di pasar tersebut.

“Kami berharap Wali Kota Tangerang Arief dapat menemui para pedagang dan mendengarkan aspirasi dari kami. Sehingga ada solusi terkait permasalahan pasar induk Jatiuwung dan pasar induk Tanah Tinggi. Sebelumnya juga kami sudah mengadukan permasalahan ini ke DPRD yang ditemui oleh Ketua DPRD Gatot Wibowo,” katanya.

Ia mengatakan para pedagang tersebut sebelumnya banyak berdagang di pasar induk Tanah Tinggi. Para pedagang tersebut pindah ke pasar induk Jatiuwung karena pihaknya mendapatkan informasi bahwa pasar induk Tanah Tinggi izin tidak akan diperpanjang.

Ia berharap Pemkot Tangerang dapat memberikan solusi terbaik. Sebab demikian, nantinya yang menjadi korban terkait permasalahan dualisme pasar ini para pedagang.

“Pada dasarnya kita pindah itu tunduk atas perintah dan arahan pak Walikota bahwa pasar induk Tanah Tinggi ini yang tidak akan diperpanjang izinnya. Makanya kami sebagian pedagang ikut pindah ke Jatiuwung, pada saat sekarang pedagang jadi terbelah dua antara Jatiuwung dan Tanah Tinggi, namun nyatanya” ungkapnya.

“Disini kami mohon peranan dari pak Walikota untuk memberikan solusi atas permasalahan ini. Karena memang yang menjadi korban kami pedagang,” katanya.

Ia menyampaikan Pasar Induk Jatiuwung tersebut telah isi sebanyak 60 persen pedagang dari jumlah 1300 kios dan lapak yang disiapkan oleh pengelola.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, akan segera memanggil Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah guna meminta penjelasan terkait polemik dualisme Pasar Induk ini.

“Secepatnya. Setelah ini saya dengan Komisi III juga akan rapat internal tentang langkah-langkah tahapan hearing berikutnya,” ucap Gatot Wibowo.

Selain meminta penjelasan kepada Wali Kota Tangerang, pihaknya juga akan memanggil dinas-dinas terkait untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

“Nanti dalam hearing kita akan tahu jawabannya, karena nanti kita ingin konfirmasi dahulu dengan pihak terkait dan dinas. Baik Indagkop, Perizinan dan Perkim. Ini kan terkait RDTM di wilayah nanti kita akan cek semuanya,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

**Baca juga: Imigrasi Bandara Soetta Tolak 22 WNA di Awal Tahun

Selain itu, Gatot Wibowo juga berpendapat, idealnya hanya ada satu pasar induk di Kota Tangerang. Keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang diklaim pasar terluas se-Provinsi Banten sangat efektif.

“Idealnya cuma satu, tidak ada aturan tertulis sih tapi melihat kapasitas jumlah penduduk penyebarannya. Kalau pasar induk itu rata-rata satu kalau saya tahu ya. Termasuk Jakarta cuma ada Kramat Jati,” tandasnya. (Oke)




Wali Kota Arief Tanggapi Ihwal Pasar Induk Jatiuwung Sepi

Kabar6.com

Kabar6-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah angkat bicara terkait dualisme pasar induk di Kota seribu industri sejuta jasa itu. Ia menyatakan saat peresmian pasar induk Jatiuwung itu pada 31 Juli 2021 lalu masih dalam kondisi sepi.

Sebagai penyelenggara pemerintah, pihaknya memfasilitasi. Semua usaha yang ada di Kota Tangerang harus memenuhi dasar peraturan perundang-undangan.

Kala itu itu, ia sempat bertanya ke pengurus pasar induk Jatiuwung terkait perizinan. Kalau di pasar induk Tanah Tinggi berizin, sementara pasar induk Jatiuwung terdapat kekurangan perizinan untuk segera melengkapi.

“Kan kita Pemerintah fungsinya memfasilitasi, semua kita fasilitasi. Semua yang berusaha di Kota Tangerang harus memiliki dasar peraturan perundang-undangan,” ujar Arief saat dihubungi awak media, Senin (10/1/2022).

Kendati demikian, saat ini para pedagang mengeluhkan terkait sepi para pembeli di pasar induk Jatiuwung tersebut. Sebab pasar induk Jatiuwung itupun yang membangun pihak swasta. Kala itu ia hanya diundang untuk meresmikan pasar tersebut.

“Kalau pasar ini sepi tanya sama pengusahanya, kenapa ini sepi. Kalau investasi pasar harusnya malah saya cek pasar Jatiuwung mereka bikin feasibility studi engga, makanya saya suruh urus izin operasional harus fair dong,” katanya.

“Nanti jalau Jatiuwung kita tanya apakah bikin studi kelayakan ntar kita cek lagi, kita ini harus netral,” tambahnya.

Ia menyampaikan namanya orang berusaha silakan saja. Setiap perusahaan yang berusaha mempunyai pasar masing-masing. Ia meminta dalam persaingan usaha jangan sampai para pedagang yang menjadi korban.

“Jadi kita Pemerintah jangan dibenturkan, kan ini persaingan usaha. Jangan ketika mereka bersaing usaha pedagang yang dikorbankan,” tandasnya.

Sebagai informasi, Puluhan pedagang pasar induk Jatiuwung, Kota Tangerang yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Induk Jatiuwung Tangerang, mengadukan nasibnya ke Gedung DPRD Kota Tangerang, Kamis (6/1/2022).

Para pedagang ini mengaku sangat dirugikan dengan masih beroperasinya keberadaan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, yang hingga kini belum juga ditutup.

**Baca juga: FPTI Kota Tangerang Sapu Bersih Medali Emas Kejurprov di Pandeglang

Sementara kata massa itu, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah sendiri pada tahun 2018 yang lalu akan menutup pasar induk Tanah Tinggi yang habis masa izinya tahun 2021. Namun, hingga kini belum terlaksana.

Sehingga keberadaan Pasar Induk Jatiuwung yang belum lama ini diresmikan Wali Kota Tangerang sepi, membuat para pedagang merugi besar.(oke)




Seorang Pengendara Terlindas Truk di Jatiuwung

Kabar6.com

Kabar6-Seorang pengendara sepeda motor yang belum diketahui identitasnya tewas diduga terlindas mobil truk di jalan Gatot Subroto, Jatiuwung, Kota Tangerang, Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dahrul, seorang pengendara yang melintas jalan tersebut mengatakan seorang pengendara itu menggunakan sepeda motor scupy bewarna putih. Kejadian itu sekitar pukul 11an.

“Kelindas truk. Korban cowok menggunakan motor scupy putih,” ujar Dahrul saat dimintai keterangan.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Buka Job Fair hingga Tingkat Kelurahan

“Itu truk warna merah,” tambahnya.

Meski demikian, Dahrul mengatakan sudah ada pihak kepolisian yang menangani kecelakaan tersebut. Belum ada keterangan dari pihak kepolisian atas peristiwa tersebut. (Oke)




Setelah Banten, Organisasi Anak Perantauan KSB akan Perkuat Jaringan di Jabodetabek

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Umum Keluarga Sumbagsel Bersatu (KSB) Desyanti mengatakan organisasi anak perantauan pulau Sumatera ini akan bergerak terus memperkuat jaringan hingga Jabodetabek dan tingkat nasional. “Setelah Munas ini, target KSB adalah Jabodetabek dan tingkat nasional,” ujarnya dalam Musyawaran Nasional KSB di Hotel Sol Marina Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu 27 Maret 2021.

Desy mengatakan target ini tidaklah muluk muluk karena organisasi ini dibangun dengan dasar kekeluargaan. Hal ini juga seiring dengan tujuan didirikan wadah ini yaitu menggali aspirasi, mengembangkan potensi para anggotanya, memperkuat persatuan dan keharmonisan sesama anggota yang merupakan orang-orang perantauan dari Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Lampung dan Sumatra Selatan.

Untuk mengejar target menjadi organisasi nasional, Desy mengatakan, KSB telah melantik Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) untuk wilayah Kabupaten Tangerang. “Tiga bulan kedepan target kami membentuk pengurus di wilayah Jabodetabek,” kata wanita kelahiran Lampung 27 tahun lalu ini.

Desyanti, yang telah lama melintang di dunia hukum melalui D.E. Global Lawfirm & Partner dan beberapa lembaga hukum yang sebelumnya telah didirikannya optimis KSB dapat berkiprah di kancah nasional dan menjadi pusat kegiatan dan perkumpulan anak perantauan Sumatera. “Dengan potensi sumber daya manusia di KSB saya yakin tujuan besar ini bisa tercapai,” kata lulusan Doktor Universitas Brawijaya Malang ini.

0rganisasi anak perantauan, Keluarga Sumbagsel Bersatu (KSB) menggelar Muswarah Nasional di Hotel Sol Marina, Jatiuwung, Sabtu 27 Maret 2021.

Munas ke I KSB dengan agenda utama pelantikan pengurus pusat, daerah dan pengesahan AD/ART organisasi menerapkan protokol kesehatan pandemi covid-19 dengan ketat. Peserta Munas dan tamu undangan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Acara dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum Pemkab Tangerang, CR Inton dan diresmikan oleh Ketua PRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail.

KSB merupakan organisasi kemasyarakatan yang berdiri sendiri secara mandiri atas asas kekeluargaan bukan karena kepentingan perkelompok yang terbentuk pada 12 Desember 2020.

**Baca juga: Organisasi Anak Perantauan KSB, Tetapkan Pengurus Pusat dan Daerah di Banten

Organisasi ini datang dari arus bawah yang terus mendorong terciptanya legalitas organisasi yang tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan anak perantauan khususnya dari 5 Provinsi di Sumatera Bagian Selatan meliputi Bengkulu, Lampung, Palembang, Jambi dan Bangka Belitung.

Saat ini anggota KSB meliputi anak perantauan dari Pulau Sumatera yang berdomisili di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Provinsi Banten.(fit)




Organisasi Anak Perantauan KSB, Tetapkan Pengurus Pusat dan Daerah di Banten

Kabar6.com

Kabar6-Organisasi anak perantauan, Keluarga Sumbagsel Bersatu (KSB) menggelar Muswarah Nasional di Hotel Sol Marina, Jatiuwung, Kota Tangerang, Sabtu 27 Maret 2021.

Munas ke I KSB dengan agenda utama pelantikan pengurus pusat, daerah dan pengesahan AD/ART organisasi menerapkan protokol kesehatan pandemi covid-19 dengan ketat. Peserta Munas dan tamu undangan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Acara dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum Pemkab Tangerang, CR Inton dan diresmikan oleh Ketua PRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail.

Dalam sambutanya Kholid mengumpamakan dalam satu organisasi itu jadikanlah seperti keduabelah tangan, jangan menjadi kedua telinga. “Karena filosopi dari tangan kanan dan kiri ada satu kerjasama yang baik.Kalau KSB ingin bergerak maju maka gunakanlah filosofi tersebut,” kata politisi dari PDIP ini.

Sementara itu, CR Inton mengatakan KSB adalah wujud dari pada kepedulian masyarakat Sumatera yang berada di perantauan. “Yang semata-mata ikut berpartisipasi terhadap kemajuan secara pribadi, maupun secara menyeluruh terhadap semua perantauan di Provinsi Banten.

KSB merupakan organisasi kemasyarakatan yang berdiri sendiri secara mandiri atas asas kekeluargaan bukan karena kepentingan perkelompok yang terbentuk pada 12 Desember 2020.

**Baca juga: Keluarga Sumatera Bagian Selatan Bersatu (KSB) Gelar Munas ke I di Jatiuwung

Organisasi ini datang dari arus bawah yang terus mendorong terciptanya legalitas organisasi yang tujuan utamanya meningkatkan kesejahteraan anak perantauan khususnya dari 5 Provinsi di Sumatera Bagian Selatan meliputi Bengkulu, Lampung, Palembang, Jambi dan Bangka Belitung.

Saat ini anggota KSB meliputi anak perantauan dari Pulau Sumatera yang berdomisili di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Provinsi Banten.(fit)