1

Bocah 2 Tahun di Peru Tak Sengaja Telan 8 Jarum Suntik Hingga ‘Nyangkut’ di Perutnya

Kabar6-Dokter ahli bedah Efra Salazar Tito menemukan delapan jarum yang telah tersangkut dalam perut seorang bocah laki-laki berusia dua tahun di Provinsi Mariscal Caceres, Peru.

Bocah yang tak disebutkan namanya itu, melansir Newsweek, secara tak sengaja menelan delapan jarum tadi di peternakan tempat ibunya, Narly Olortegui Pisco, bekerja. Hasil pemeriksaan Dr Tito Rumah Sakit II-2 Tarapoto menujukkan ada dua jarum di peritoneum (yang melapisi rongga perut) di sisi kanan, tiga di sisi kiri, satu di dinding perut, dan dua lainnya terletak di antara kandung kemih dan rektum.

Sementara Pisco sendiri mengaku tidak menyadari sang anak menelan jarum suntik karena sibuk dengan pekerjaannya. Menurut dugaan, jarum tersebut digunakan untuk menyuntik sapi di peternakan tempat Pisco, bekerja.

“Terkadang anak-anak memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya saat merangkak atau mulai berjalan,” kata Pisco.

Beruntung, kondisi bocah tersebut baik-baik saja setelah jarum tersebut berhasil dikeluarkan oleh petugas medis dalam waktu kurang dari dua jam. Selain itu, para ahli bedah memeriksa dan memperbaiki lesi kecil di usus kecilnya.

Pisco mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para dokter yang telah menyelamatkan nyawa putranya. “Jika bukan karena intervensi bedah mereka yang tepat waktu, kesehatannya akan memburuk, dan hasilnya akan berbeda,” ujar Pisco.(ilj/bbs)




Gunakan Jarum Suntik, Pria Inggris Ini Ditangkap Karena Cemari Bahan Makanan di Sejumlah Supermarket

Kabar6-Seorang pria yang tak diungkap identitasnya, ditangkap karena dicurigai mencemari bahan makanan pada tiga toko di London, Inggis, setelah daging olahan dan produk microwave disuntik dengan jarum.

Petugas Kepolisian Metropolitan, melansir Standard, dipanggil sekira pukul 19.40 waktu setempat, menyusul laporan seorang pria yang meneriakkan pelecehan kepada orang-orang di jalan. Pria itu dilaporkan menyuntikkan bahan makanan di tiga supermarket di Fulham Palace Road, London barat daya. “Dia ditangkap karena dicurigai mengontaminasi barang dengan maksud menyebabkan kerugian atau kecemasan publik,” demikian pernyataan pihak kepolisian.

Supermarket yang terkena dampak telah ditutup, begitu juga dengan tempat kejadian perkara. Siapa pun yang membeli makanan dari tiga supermarket yang terkena dampak, disarankan untuk membuangnya sebagai tindakan pencegahan.

Polisi yakin, daging olahan dan produk microwave sudah terkontaminasi dengan suntikan itu. “Saat ini tidak diketahui berapa banyak barang yang terkontaminasi, atau dengan apa,” bunyi pernyataan itu. “Investigasi sedang berlangsung untuk menentukan apakah bisnis lain di daerah itu terlibat dalam insiden itu.”

Pakar kesehatan lingkungan bekerja dengan supermarket yang terkena dampak, yang disebut polisi sebagai Little Waitrose, Tesco Express, dan Sainsbury’s Local.(ilj/bbs)




Menjijikkan! Seorang Pria di AS Tusuk Bokong Wanita di Supermarket dengan Jarum Suntik Berisi Sperma Miliknya

Kabar6-Sebuah serangan keji menimpa Katie Peters saat sedang antre di sebuah supermarket di Churchton, Maryland, Amerika Serikat (AS). Bayangkan saja, seorang pria bernama Thomas Bryon Stemen (51) tiba-tiba menusuk bokong Katie dengan jarum suntik.

Hal yang menjijikkan, melansir Insider, jarum suntik tadi berisi sperma milik Stemen. Ketika menusukkan jarum suntik tadi, Stemeen mengatakan, “Saya tahu, rasanya seperti disengat lebah, bukan?”

Saat itu Katie merasa Stemen menabraknya, dan kemudian merasakan sesuatu yang terasa seperti rokok terbakar. Namun Katie tidak menyadari apa yang terjadi pada saat itu sampai dia menemukan luka tusukan pada bokongnya ketika pulang ke rumah.

“Saya mulai mengemudi pulang dan itu mulai terasa sangat sakit,” katanya. “Saya menelepon putra saya dan berkata, ‘Ada yang tidak beres, saya harap tidak terjadi apa-apa. Saya harap saya berhasil pulang, saya mencintaimu’.”

Dalam rekaman CCTV tampak adegan Katie ditusuk dengan jarum suntik. “Jika Anda telah melihat video ini, itu sangat agresif, sangat disengaja dan membuat kami berpikir ini bukan pertama kalinya dia melakukan ini,” terang Jacklyn Davis, Sersan Polisi Anne Arundel County.

Stemen terlihat berjalan di belakang Katie saat dia mendorong troli belanja di supermarket. Tiba-tiba Stemen dengan cepat menusuknya dengan jarum suntik, membuat Katie melompat karena terkejut.

Setelah penyerangan itu, Stemen mengikuti Katie keluar dari toko dan mereka mencari sebuah benda di tanah. Keduanya terlihat cekcok dalam video tersebut. ** Baca juga: Pria di Denmark Temukan Harta Karun Zaman Pra-Viking Hanya dengan Bantuan Detektor Logam

Diketahui, ini adalah masalah hukum terbaru bagi Stemen, yang pernah menerima surat perintah penangkapan pada 1999 lalu karena buron. Catatan pengadilan juga menunjukkan, Stemen pergi ke pengadilan pada 2013 karena gugatan perdata kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Entah apa maksud Stemen melakukan hal menjijikkan itu.(ilj/bbs)




Di Australia Sudah Dimulai Uji Klinis Vaksin COVID-19 Tanpa Jarum Suntik

Kabar6-Para relawan Australia tengah diminta untuk berpartisipasi dalam uji klinis yang melibatkan vaksin COVID-19 tanpa jarum. Fase 1, uji coba manusia, untuk COVALIA dimulai minggu ini di lembaga yang berpartisipasi, Penelitian Klinis Scientia di Sydney, Institut Anak Telethon di Perth, dan Rumah Sakit Wanita dan Anak di Adelaide.

Vaksin berbasis gen ini, melansir sydneynewstoday, menggunakan sekuens DNA genetik dari virus SARS-CoV2, yang menembus kulit dengan teknologi tanpa jarum. Kemudian, DNA diserap oleh sel-sel dalam tubuh, dengan kode DNA menghasilkan protein lonjakan virus corona yang memicu respons imun.

Semprotan jet digunakan untuk vaksinasi, yang dirancang untuk memastikan DNA masuk ke sel. Jenis teknologi ini digunakan di Amerika Serikat (AS) untuk memberikan vaksin flu, tetapi belum disetujui di luar studi penelitian di Australia.

Menurut University of Sydney yang memimpin uji coba ini, tidak ada aditif atau pengawet yang digunakan dalam vaksin. Universitas telah bermitra dengan perusahaan biotek Technovalia dan mitra vaksin internasionalnya BioNet, yang mengembangkan vaksin DNA.

Di bawah fase pertama uji coba, keamanan vaksin, yang akan terdiri dari dua dosis yang diberikan dalam jarak satu bulan, akan diselidiki. Ini juga akan melihat dosis vaksin dan apakah bisa diturunkan. Peneliti mencari 150 peserta. Jika berhasil, uji coba fase 2 yang lebih besar akan dimulai.

Peneliti utama Universitas Sydney, Nicholas Wood, mengatakan sangat menarik untuk memulai pendaftaran dan melakukan uji coba vaksin COVID-19 tanpa jarum pertama di negara ini. ** Baca juga: Polisi Afsel Tangkap Pria Denmark yang Koleksi 21 Potong Alat Kelamin Wanita dalam Freezer

“Awal studi COVALIA adalah tonggak penting bagi semua yang terlibat dalam kemitraan unik antara institusi Australia, industri, dan pemerintah Australia dengan dana US$3 juta dari Medical Research Future Fund,” terang Wood.

Co-Investigator dari Telethon Kids Institute, Peter Richmond, mengatakan penting untuk terus mengembangkan vaksin COVID-19 karena dapat menghasilkan respons keamanan dan kekebalan yang lebih baik.

“Memiliki lebih banyak jenis vaksin yang tersedia meningkatkan kapasitas vaksin global untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke imunisasi,” jelas Richmond.

Seleksi dan pendaftaran sekarang terbuka untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam uji coba.(ilj/bbs)




Duh, Perawat di India Suntikkan Jarum ke Lengan Seorang Pria Tanpa Mengisinya dengan Vaksin COVID-19

Kabar6-Akibat lupa diisi dengan vaksin COVID-19, seorang perawat di India, menyuntikkan jarum suntik kosong ke lengan seorang pria peserta vaksinasi bernama Azhar Hussain.

Hal itu berawal ketika Hussain, melansir Gulfnews, mengunggah video yang memperlihatkan dirinya telah diberi suntikan vaksin COVID-19. Namun setelah video itu dilihat dengan seksama, ternyata jarum suntik yang digunakan oleh perawat masih kosong alias tidak berisi vaksin.

Hussain yang berasal dari Kota Chapra di distrik Saran, Bihar, mengunjungi pusat vaksinasi di sebuah sekolah menengah setempat. Dalam video yang diunggah tersebut tampak seorang perawat paruh baya bernama Chanda Devi terlihat asyik mengobrol dengan seseorang. Di tengah keasyikannya itulah, dia melepaskan paket jarum suntik sekali pakai yng diletakkan di atas meja dan langsung menusuk pemuda itu tanpa mengisinya dengan vaksin.

“Awalnya saya kira sudah dapat vaksin, tapi baru tahu vaksinasi dengan jarum suntik kosong ketika teman saya menunjukkan video itu,” kata Hussain.

Menurut Hussain, si teman telah mendampinginya ke pusat vaksinasi dan membuat video tersebut. Sementara itu, pemerintah negara bagian telah mengambil catatan serius dari insiden tadi, dan mencopot perawat dari tugas vaksinasi.

Pada saat bersamaan, pemberitahuan sebab akibat telah diberikan pada perawat yang telah dikenai skorsing karena kesalahannya. ** Baca juga: Di Inggris, Pedofil Akan Miliki Tanda Stempel ‘Bahaya’ pada SIM dan Paspor Mereka

“Ini adalah masalah serius dan kami akan sampai pada kesimpulan logis. Pesannya harus keras dan jelas,” kata Menteri Kesehatan Negara Bagian Bihar, Pratyay Amrit.

Hakim distrik setempat, Nilesh Ramchandra Deore, mengatakan bahwa perawat telah diberhentikan dari tugas vaksinasi dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.(ilj/bbs)




Akibat Kelengahan Petugas Medis di Brasil, Seorang Lansia Disuntik ‘Vaksin Kosong’

Kabar6-Akibat kelengahan petugas medis, program vaksinasi COVID-19 di Brasil diwarnai protes. Salah satunya karena adanya orang lanjut usia yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dari jarum suntik kosong.

Kasus lain, dosis vaksin tidak benar-benar dimasukkan ke tubuh, namun ditarik kembali. Kejadian itu dipergoki kerabat seorang lansia melalui rekaman video, hingga beredar di media sosial dan menjadi viral.

Puluhan lansia, melansir thesun, diminta untuk memastikan kembali apakah mereka benar-benar mendapatkan dosis atau hanya angin yang masuk ke tubuh. Seorang perawat di pusat medis di Praia Grande bernama Soo Paulo, dimarahi anak dari lansia perempuan berusia 87 tahun, setelah melihat cairan vaksin tidak dimasukkan ke tubuh ibunya, melainkan ditahan.

“Perawat meletakkan tangannya di depan dan mendorong jarum ke dalam sebentar lalu dengan cepat menariknya. Itu terlalu cepat dan saya melihat dia tidak menekan jarum suntik. Dia bertanya kepada ibu saya apakah sakit dan mengatakan dia boleh pulang. Tapi saya bilang itu belum selesai karena dia belum benar-benar menyuntikkan dosis,” kata perempuan yang tidak disebutkan namanya itu.

Setelah diprotes, petugas medis itu menyuntik ulang menggunakan jarum lain, dan kali ini benar dilakukan. Seorang juru bicara dinas kesehatan Sao Paulo menjelaskan, perawat yang diketahui baru saja praktik itu mengaku jarumnya tersumbat. Kejadian seperti ini bisa berlangsung kapan saja.

“Dia segera menukar barang tersebut dengan jarum suntik baru dan melakukannya kembali,” kata juru bicara tadi. “Dia segera menukar barang tersebut dengan jarum suntik baru dan melakukannya kembali.”

Insiden lain di Petropolis, Rio de Janeiro, sebuah video menunjukkan seorang perempuan lansia berusia 94 tahun diberikan suntikan kosong, bukan dosis vaksin. Dalam video yang direkam anggota keluarga tersebut, dan sempat disiarkan stasiun televisi lokal, tampak tidak ada cairan di jarum suntik.

Dewan kota lantas mengonfirmasi adanya kesalahan prosedur, dan perempuan itu diminta kembali ke pusat kesehatan keesokan harinya untuk divaksinasi ulang. Perawat yang bertugas menyuntik langsung diberhentikan. ** Baca juga: Kawanan Monyet di India Gondol Bayi Kembar Berusia 8 Hari

Warga Brasil merespons kejadian ini dengan kemarahan, dan khawatir praktik ini akan meluas. Menyuntikkan udara atau gas ke tubuh bisa berakibat fatal, bergantung di mana penyumbatan terjadi. Jika udara atau gas mengalir ke otak, pasien dapat mengalami kejang atau stroke segera setelah mendapat suntikan.

Pasien yang pernah disuntik udara ke pembuluh darah atau paru-paru bisa meninggal dunia dengan cepat jika tidak segera ditangani. Mereka bisa menderita serangan jantung atau emboli paru, jika udara menghalangi arteri menuju jantung atau pembuluh darah ke paru-paru.(ilj/bbs)




Perawat Sebuah Rumah Sakit Dipecat Karena Jual Infus Bekas Artis

Kabar6-Segala hal yang menyangkut pesohor dunia, memang menjadi daya tarik tersendiri, bahkan untuk hal-hal yang tidak terduga sekalipun. Namun gara-gara itu juga, seorang perawat sebuah rumah sakit di Tiongkok harus kehilangan pekerjaan.

Bagaimana kisahnya? Perawat yang tidak disebutkan namanya itu, melansir Dailymail, dipecat karena melanggar aturan privasi pasien. Diduga, perawat tadi menjual alat-alat medis yang telah digunakan oleh penyanyi pria ternama di Tiongkok bernama JJ Lin (38) melalui media sosial.

Diketahui, JJ Lin yang juga penulis lagu asal Singapura ini dinobatkan sebagai penyanyi Mandarin pria terbaik dalam Golden Melody Awards. Lin telah merilis 13 album sejak 2003, dan tampil di hampir seluruh wilayah di Tiongkok serta beberapa negara lain.

JJ Lin dikabarkan mendapatkan perawatan di rumah sakit provinsi Jiangsu Timur beberapa waktu lalu, setelah tampil dalam sebuah konser di kota Zhenjiang. Pada saat itu, Lin tengah mencari pengobatan untuk demam.

Tidak lama setelah itu, muncul unggahan pada aplikasi WeChat yang berisi tawaran peralatan medis bekas sang penyanyi. Peralatan yang dijual di antaranya ada kantong infus dan jarum suntik yang telah dipakai oleh Lin saat dirawat di rumah sakit. Namun unggahan tersebut kini telah dihapus.

Hal mengejutkan lainnya, akun Weibo mengunggah video yang menunjukkan para perawat di rumah sakit tempat Lin dirawat bergiliran berbaring di ranjang rumah sakit bekas dipakai penyanyi terkenal itu.

Setelah berbagai tindakan karyawan rumah sakit itu menjadi viral, pihak rumah sakit pun angkat bicara. Mereka mengaku telah memberhentikan para karyawan yang terlibat. Pihak rumah sakit juga mengklaim karyawannya tidak terlibat dalam penjualan alat medis bekas Lin yang viral di WeChat.

Pihak rumah sakit mengatakan, postingan yang viral itu dibuat oleh orang lain. Si pembuat konten mengambil gambar yang sebelumnya diunggah staf rumah sakit di media sosial.

Atas kejadian ini, pihak rumah sakit berjanji akan berusaha meningkatkan pelatihan kerja profesional agar tidak terjadi insiden serupa di masa depan.

Sementara pihak JFJ Proctions, agensi dari JJ Lin, menyesalkan kejadian ini, namun mereka percaya bahwa pihak rumah sakit akan menangani insiden tersebut dengan tepat. ** Baca juga: Daftar Nomor Telepon yang Dianggap Keramat di 4 Negara

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Bertahun-tahun Alami Nyeri Punggung, Ternyata Ada Jarum Suntik Tertancap

Kabar6-Untuk meringankan rasa sakit akibat prosedur operasi caesar yang dilakukan 14 tahun yang lalu, dokter memberikan suntikan epidural di bagian tulang punggung milik Amy Bright.

Namun belakangan, hal yang terjadi sungguh mengerikan. Melansir People, dua bulan setelah proses persalinan, Amy mulai merasakan nyeri pada punggungnya. Awalnya, wanita itu berpikir jika kondisi ini hanyalah masalah nyeri biasa. Namun semakin lama, nyeri ini menjadi semakin parah. Saat dperiksa, dokter mengatakan bahwa jarum epidural yang didapatkan saat melahirkan ternyata masih menancap di tulang punggung Amy. Jarum inilah yang memicu rasa sakit.

Namun dokter ternyata tidak berani mengambil jarum tersebut karena jika dilakukan, bisa saja nyawanya melayang atau membuat Amy lumpuh. Hanya apabila jarum ini dibiarkan begitu saja, ada kemungkinan di masa depan Amy harus hidup di atas kursi roda. Hal ini disebabkan oleh rusaknya saraf yang membuat Amy kini mulai mengalami kesulitan untuk menggerakkan kaki kiri.

“Setiap kali bergerak, berjalan, membungkuk, atau bahkan tidur, jarum ini sangat terasa di tulang belakang. Tulang ekorku juga mengalami sensasi terbakar yang bisa saja menjalar hingga betis,” jelas Amy. ** Baca juga: Usia Bayi 3 Bulan Ini Sebenarnya 14 Tahun

Karena mengalami masalah kesehatan yang tak bisa diatasi dan adanya kemungkinan harus hidup di atas kursi roda, Amy melalui pengacaranya, Sean Cronin, berencana untuk menggugat Florida’s Naval Hospital Jacksonville. Pihak rumah sakit sendiri belum mengeluarkan pernyataan apa pun dan menyarankan Ami untuk melaporkan mereka ke U.S. Department of Justice.(ilj/bbs)